BAB 3. MANTAN MURID

Syarla melangkahkan kaki nya menuju kamar pribadi ia dan ferdi, syarla membuka lemari pakaian nya dan memilih pakaian yang akan ia kenakan untuk makan malam bersama ferdi.

"Ah__yang ini seperti nya Bagus__" gumam syarla lalu membawa satu dress putih dan atasan berbahan lepis pendek.

Ferdi berbeda dengan syarla ia hanya mengenakan jaket bomber berwarna abu-abu dan terlihat sangat cocok dengan tubuh atletis nya itu..

Ferdi terlihat duduk di ruang tamu sambil sesekali melihat kearah jam tangannya. Namun tak lama kemudian terdengar langkah kaki menghampiri ferdi.

"Aku sudah siap.. " ucap syarla dengan suara sangat pelan..

Ferdi menoleh kearah syarla mata nya melihat dari bawah kaki syarla sampai ujung rambutnya. Sangat cantik batin ferdi tak henti-hentinya memuji.

Cantik menggunakan dress berwarna putih, dress nya tidak terlalu pendek bahkan menutupi bagian lututnya.

"Kalau begitu cepat keluar__ Nanti keburu malam__"

Syarla mengangguk dan mengikuti langkah ferdi dari belakang. Tiba-tiba saja ferdi berhenti dan membukakan pintu mobilnya membuat syarla sedikit bingung namun ia tetap masuk karena tak ingin membuat ferdi tak nyaman.

Didalam mobil seperti biasa hanya ada keheningan, syarla fokus melihat kedepan dan ferdi juga fokus menyetir. Namun ferdi sedikit gelisah melihat dress pendek yang di kenakan oleh syarla, paha mulus syarla terlihat jelas karena dress tersebut sedikit tersingkap keatas.

'Kenapa gerah sekali.. ' Batin ferdi menggerutu.

Walau mereka telah menikah, ferdi memang tak pernah menyentuh syarla. Bukan karena ia enggan namun ia tau bahwa istrinya itu masih remaja dan belum siap untuk melakukan hubungan semacam itu, lagipula hubungan keduanya memang belum terlalu dekat sehingga ferdi tak ingin hal tersebut dilakukan nya tanpa Cinta. Bahkan ferdi sedikit bingung akan perasaan nya, ia memnag nyaman bersama syarla tapi ia belum berani untuk menyebut rasa nyaman nya itu dengan sebutan Cinta.

Syarla juga sama ia memang nyaman bersama ferdi, tapi ia belum merasa bahwa rasa nyamannya itu adalah perasaan Cinta.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih setengah jam akhirnya mereka sampai disehuah restoran, walau bukan restoran berbintang tapi tetap saja restoran tersebut cukup mewah dan ramai pengunjung..

Mereka berdua berjalan dengan langkah beriringan, Ferdi memilih tempat duduk yang paling dekat dengan kaca depan restoran tersebut. Dalam hati ia sengaja memilih tempat duduk tersebut karena kebanyakan orang enggan memilih duduk di sebelah kaca restoran, karena mereka akan lebih fokus kejalanan yang ramai membuat makan mereka menjadi terganggu berbeda dengan ferdi yang memang ingin duduk di situ karena menurutnya ia akan kehabisan kata-kata jika duduk di himpit banyak orang.

"Permisi, ini menu'nya.. " kata seorang pelayan sambil menyodorkan sebuah daftar menu makanan yang ada di restoran itu.

Syarla terlihat bingung akan memilih makanan yang mana karena makanan yang ada di restoran tersebut benar-benar banyak dan terlihat menggiurkan.

"Hn__aku pesan lemon tea dan steik sapi__ " ucap ferdi

"A-aku disamakan saja dengannya__ " kata syarla dengan suara pelan.

"Kalau begitu tungggu sebentar, pesanan kalian akan segera datang__ "Ucap pelayan tersebut lalu pergi meninggalkan syarla dan ferdi.

Ferdi tau bahwa syarla bingung akan memilih makanan apa karena ini memang pertama kalinya ferdi membawa syarla makan di luar dan di restoran ini pula..

"Kau sering kesini?" tanya syarla membuka suara.

"Sering, biasanya guru-guru lain juga sering pergi kesini.. " jawab ferdi..

"Ohh begituh.." gumam syarla yang terlihat kehabisan kata-kata.

Tak berselang lama akhirnya datanglah seorang pelayan membawakan pesanan ferdi dan syarla.

"Selamat Menikmati.. " ucap si pelayan tersebut lalu kembali ke tempat kerjanya..

Ferdi mulai memotong kecil steik yang ia pesan, begitupun dengan syarla..

"PAK FERDI!!!" Terdengar suara seorang wanita memanggil nama ferdi membuat ferdi dan syarla langsung menoleh.

"Ah, benar pak ferdi.. Aku kira aku salah lihat ternyata benar bapak.. " ucap si wanita muda yang berwajah cukup cantik tersebut. Tanpa dipersilakan wanita tersebut duduk disebelah ferdi, sontak hal tersebut membuat ferdi dan syarla kaget..

"Bapak lupa sama aku? Ini aku Nia__"

Ferdi terlihat seperti mengingat wanita itu, "Ah__ Nia maaf saya sedikit lupa karena penampilan mu sangat berbeda__"

Syarla terlihat tak suka melihat keakraban suaminya dan wanita itu.

"Bapak bisa saja, ini siapa pak? Pasti adik bapa ya? __" ucap Nia seenaknya.

"Hay salam kenal ya, aku Nia mantan murid pak ferdi.. " ucap Nia sambil menjulurkan tangannya.

Syarla dengan enggan membalas uluran tangan Nia "Iya salam kenal.. "

"Wah beruntung sekali kamu mempunyai kakak setampan pak ferdi.. " puji Nia sambil tersenyum.

Syarla terdiam mendengar perkataan wanita yang ada di hadapan nya itu.. Ferdi juga terlihat tak bisa menjawab pertanyaan dari mantan muridnya itu..

"Bapak makin tampan saja,, bapak belum menikah bukan?"

Syarla memicingkan matanya, ferdi menarik nafasmya dalam-dalam mencoba untuk tenang. Ia memiliki firasat buruk setelah melihat ekspresi syarla..

"Kenapa bapak diam saja? Aku padahal masih ingin berbicara banyak sama bapak tapi sayang banget aku buru-buru.. Ini aku tinggalkan nomor telepon ku saja, jangan lupa telpon aku yak pak! ___" ucap Nia lalu keluar dari restoran itu..

Ferdi melirik kearah syarla.. "Dia itu mantan murid ku dulu.. " ucap ferdi.

Mendengar hal tersebut syarla akhirnya menatap ferdi.. "Aku ingin pulang __"

Ferdi menghela nafas nya " Baiklah... "

Di dalam mobil syarla hanya diam dengan wajah kesalnya, ia sengaja membuang muka nya kesebelah kiri agar tak melihat ferdi yang sedang mengemudi..

"Apa kau marah tentang masalah tadi?__"

"...."

"Aku tak mengerti jika ada perkataan ku yang salah sebaiknya kau bicara jangan hanya diam___"

Mendengar perkataan itu syarla langsung berbalik dan menghadap ferdi "Kau tau apa kesalahan mu? Kau menyebalkan! Kenapa kau tak bilang aku istrimu!"

Ferdi diam sejenak dan mencoba agar tak terpancing emosi.. "Aku tak bisa berkata seperti itu, lagi pula dari awal kau yang ingin pernikahan ini di rahasiakan.. " tutur ferdi mencoba membela diri.

"Alasan! Aku tau kau suka wanita itu kan! __"

"Kau ini kenapa? Dia mantan murid ku tak lebih.. "

"Pembohong!"

Syarla melirik kearah tangan ferdi,,"Kemana cincin pernikahan kita?"

Ferdi melihat kearah tangannya "Aku lupa tak memakai nya.. "

"Kau memang tak pernah memakai nya! Kau pikir pernikahan ini lelucon!.. "

"Aku minta maaf, aku memang lupa tak memakainya.. "

Syarla terdiam dan mengacuhkan perkataan ferdi..

"Syarla,, kumohon jangan seperti ini__"

"...."

"Besok aku akan memakai nya.. "

Hati syarla sedikit senang mendengar bahwa ferdi akan memakai cincin pernikahan mereka, selama ini syarla selalu menjadikan cincin pernikahan mereka sebagai liontin di kalungnya agar teman-teman nya tak curiga..

Selama perjalanan keheningan dan hawa pertengkaran mereka sangat terasa, ferdi terlihat menyesal karena membuat syarla marah. Namun ia memang tak tahu bahwa jadinya akan seperti ini..

Sesampainya di rumah syarla langsung melesat masuk kedalam kamarnya, dan disusul oleh ferdi..

Didalam kamar ferdi tak mencari-cari sosok istrinya itu, sampai akhirnya terdengar suara pintu kamar mandi terbuka dan menampakkan sosok cantik syarla yang telah berubah mengenakan pakaian tidur miliknya. Tanpa berkata-kata syarla melangkahkan kakinya menuju ranjang dan berbaring membelakangi ferdi.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

manda_

manda_

lanjut

2023-03-01

0

Indriyani Iin

Indriyani Iin

makin penasaran sy ...

2021-07-06

0

Ai Elis

Ai Elis

menarik...

2020-12-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!