BAB 2. PROTEKTIF 2

Syarla berjalan dengan langkah gontai menuju ruangan ferdi, sampai di rasa ia telah berada tepat di depan pintu ruangan ferdi ia langsung menggenggam knop pintu itu.

*Kriettt*

Syarla melihat ferdi yang sedang duduk di meja kerjanya sambil membaca buku.

Syarla sedikit tertegun memperhatikan wajah tampan suaminya itu, selama 2 Bulan menikah dengannya syarla memang tak terlalu memperdulikan penampilan ferdi hingga ia tak sadar bahwa suaminya itu memang lelaki yang tampan dan gagah.

"Aku tau aku tampan tapi tak usah kau tatap seperti itu!" Cibir ferdi membuat lamunan syarla buyar entah kemana.

"Cih percaya diri sekali!.."

"Duduklah! Aku ingin memberi mu pelajaran karena tak mau mengerjakan PR dariku.. "

Syarla melotot tak percaya mendengar ucapan suaminya itu.. "Aku tidak mau!" tukas syarla dengan cepat.

Ferdi menyeringai licik.."Kalau begitu kamu siap aku adukan pada ayah mu, bahwa nilai-nilai mu selalu kecil!.. "

Syarla memasang wajah tak suka mendengar ancaman dari ferdi

Dengan langkah enggan akhirnya syarla menghampiri ferdi..

"Begitu dong! Jadilah murid yang baik.. " ucap ferdi sambil tersenyum.

Ferdi mulai menerangkan satu persatu rumus fisika dasar yang paling mudah, ferdi terkekeh geli melihat wajah gelisah syarla yang tak mengerti semua yag di ajarkan oleh ferdi. 'Dia memang bodoh, tapi cukup manis' batin ferdi berbicara.

Lama ferdi mengajari syarla akhirnya syarla mulai mengerti apa yang di ajarkan oleh ferdi. Ferdi memperhatikan wajah syarla dengan seksama..

"Aku tak mengerti bagian ini__" ucap syarla dengan sangat polos membuat ferdi berdiri dan duduk di sebelah syarla.

'DEG'

Ferdi duduk di sebelah syarla tanpa ada jarak sedikit pun, hal tersebut membuat syarla sedikit tak nyaman. Detak jantungnya jadi tak beraturan, bahkan ia jadi tak fokus mendengarkan ferdi berbicara..

"Hey! Apa kau mengerti?__" tanya ferdi

"Eh, tadi apa yah??__" cicit syarla kebingungan.

Ferdi mendengus pelan dan sedikit memutar bola matanya karena susah payah ia panjang lebar menerangkan namun ternyata tidak di dengarkan oleh istri kecilnya itu..

"Dasar bodoh!.. " ucap ferdi sambil mengacak pelan rambut syarla. Syarla memanyunkan kembali bibir mungilnya atas perlakuan menyebalkan suaminya tersebut..

"Kembalilah ke kelas, nanti malam kita lanjutkan lagi!" titah ferdi dan di balas anggukan oleh syarla.

Syarla dengan cepat keluar dari ruangan ferdi, dan berjalan menuju kelasnya.

"Syarla!.. " teriak adel dan yolla, sontak yang di panggil langsung menoleh dan menghampiri kedua temannya itu.

"Aku minta minum nya Del! _" ucap syarla lalu mengambil minuman yang di genggam oleh adel..

'Glek glek glek'

Dengan cepat minuman tersebut di teguk habis oleh syarla.

"Kesurupan apa kamu la?" tanya adel pada syarla.

"Haus banget,," jawab syarla.

"Emangnya tadi kamu di suruh apa sama pak ferdi?" tanya yolla dengan nada penasaran.

Syarla menghela nafasnya dalam-dalam.. "Dia memberiku pelajaran tambahan__"

"Wahh,, beruntung banget sih kamu la.. Pasti seneng banget belajar berdua sama pak ferdi!" celetuk yolla..

Syarla mendengus sebal "senang apa nya! Dia itu menyebalkan.. " Bagi syarla belajar dengan Ferdi rasanya sangat tersiksa, apalagi kalau ia salah mengerjakan soal pasti Ferdi akan mengatakan bahwa dirinya bodoh. Hal tersebut sangat menyebalkan pikir syarla.

Yolla dan Adel tertawa geli melihat ekspresi wajah lucu syarla ketika marah..

Bel pulang berbunyi, semua anak membereskan buku-bukunya dan berhamburan keluar dari kelas.

Sedangkan syarla dengan santai memasukan satu persatu bukunya itu.

"La mau pulang bareng kagak?" tanya adel pada syarla.

"Ah tidak usah aku sudah ada yang jemput.. " jawab syarla

"Kalau begitu aku dan yolla pulang duluan ya la? __"

"Ah,, iya hati-hati ya.. " kata syarla sambil tersenyum ramah.

Setelah semua beres akhirnya syarla memutuskan untuk keluar dari kelasnya dan berjalan menyusuri lorong sekolahnya.

"Syarla!" terdengar suara seseorang memanggil nama syarla, sontak syarla langsung menoleh kebelakang.

"Eh Dino.. "

"Pulang sendiri la? Aku antar ya?__" kata dino dengan sangat sopan.

Syarla terlihat sedikit bingung harus menjawab apa karena ferdi pasti susah menunggu nya..

"Eh,,  se-sebenarnya___" Kata-kata syarla terhenti ketika seseorang memanggilnya dari arah belakang.

"Syarla!..."

Satu suara begitu lantang terdengar memanggil nama syarla membuat dua orang yang tengah berbincang-bincang tersebut langsung menoleh ke Sumber suara.

Dengan langkah cepat ferdi mendekati dua orang tersebut, wajahnya begitu datar sehingga sulit untuk mengartikan ekspresi macam apa itu.

"Eh pak ferdi__ " pekik syarla

"Ayo pulang.. " ucap ferdi datar

Dino terlihat sedikit kebingungan atas tingkah gurunya itu..

"Bapak pulang bersama syarla?" tanya dino.

Ferdi melirik ke arah dino "Iyah," jawab ferdi dengan singkat.

Dino mengernyit bingung..

"Rumah kita searah. " tukas syarla

Mendengar ucapan syarla dino langsung tersenyum tanda mengerti.. ''Ah kalo begitu syukurlah, padahal tadinya aku ingin mengajak syarla pulang bersama ku.. '' ucap dino

Ferdi menaikan sebelah halisnya mendengar ucapan dino muridnya itu.

"Ayo cepat pulang.. " ucap ferdi lagi lalu berjalan meninggalkan dino dan syarla.

Syarla melihat kearah dino "Aku pulang duluan ya dino.. "

Dino tersenyum "iyah la, hati-hati ya__"

Syarla hanya mengangguk lalu berjalan mengejar ferdi yang sudah duluan meninggalkan nya..

"Tunggu aku!!" jerit syarla

Ferdi seolah tak menghiraukan ucapan syarla dan terus melangkah. Sampai akhirnya ia tepat di depan mobilnya, ia buka pintu mobilnya dan masuk kedalam.

Tak lama kemudian datanglah syarla dengan nafas sedikit terengah-engah.. Syarla masuk kedalam mobil dan duduk di sebelah ferdi, ia melihat kearah ferdi dengan tatapan sinis..

"Ada apa?" tanya ferdi.

"Aku kan sudah bilang tunggu! Kenapa berjalan sangat cepat.. " gerutu syarla

Ferdi menyalakan mesin mobilnya. "Kau ingin orang lain curiga hn?" tanya ferdi sambil melajukan mobilnya dan memandang lurus ke depan.

Syarla mendengus kesal mendengar jawaban dari ferdi,, 'Menyebalkan!!' maki syarla dalam hati..

"Kau tau kan aku sudah menunggu mu, kenapa kau malah asik-asikan ngobrol bersama anak itu.. "

Syarla terdiam sejenak.. "Aku minta maaf, dia yang menghalangi jalanku__ " ucap syarla membela diri.

"Seperti nya dia menyukai mu.. "

Syarla tersentak mendengar ucapan ferdi.. "Mana mungkin dia menyukai ku, dia itu terlalu tampan dan baik__"

"Kalau begitu kau yang menyukainya?" tanya ferdi lalu melihat ke arah syarla..

Syarla menarik nafasnya dalam-dalam "Kau gila, aku ini gadis yang sudah mempunyai suami mana mungkin aku menyukai lelaki lain.. "

Ferdi tersenyum kecil mendengar jawaban dari syarla "Kalau begitu kau menyukai ku?"

Syarla membelalakan matanya mendengar pertanyaan dari ferdi, dia terdiam seolah tak bisa menjawab pertanyaan dari ferdi..

"Kenapa diam?"

"Aku lapar, ya aku lapar.. Aku sangat lapar__" jawab syarla sengaja mengalihkan pembicaraan..

Ferdi mengernyit mendengar jawaban dari syarla.. "Sebentar lagi kita sampai__"

°°°°

Tak berselang lama akhirnya mereka dua sampai di rumah mereka, ferdi keluar dari mobil lalu berjalan masuk kedalam rumah tanpa menoleh sedikitpun pada syarla..

Syarla terlihat kesal karena sikap ferdi, ia melihat ferdi berjalan kearah dapur..

"Kau mau apa?..'' tanya syarla keheranan melihat ferdi yang mengeluarkan bahan-bahan makanan yang ada di dalam kulkas.

Ferdi diam tak menjawab pertanyaan dari syarla.. "Huuh menyebalkan.. " cibir syarla.

Ferdi melirik kearah syarla "Kau bilang, kau lapar.. "

Syarla terdiam sejenak 'Jadi dia akan memasak untuk ku__' syarla membatin lalu senyum-senyum sendiri.

Syarla berjalan menghampiri ferdi yang sedang memotong-motong bahan makanan yang akan ia masak..

"Sini ku bantu___" ucap syarla

"Eh tidak!! Jangan sentuh itu kau bisa terluka, sebaiknya kau duduk saja.. "

Hati syarla tiba-tiba menghangat mendengar ucapan ferdi, syarla memperhatikan ferdi dalam-dalam kadang ferdi terlihat sangat manis pikir syarla.

"Aku bisa melakukan ini __" ucap syarla karena merasa tak enak hati merepotkan ferdi.

Ferdi melihat kearah syarla lalu menuntun syarla untuk duduk di meja makan.. "Kau ingin membantu ku?" tanya ferdi pada syarla.

Syarla mengangguk pelan,,

"Duduk dan lihat aku itu sudah cukup membantu__" kata ferdi sambil tersenyum.

Syarla tersenyum manis mendengar perintah ferdi, sungguh lelaki yang romantis pikir syarla.

Syarla diam melihat ferdi dengan lihai nya memasak sebanyak itu, syarla sedikit malu karena dirinya tak bisa melakukan semua itu dan malah ferdi yang mengerjakan.

"Aku kekamar dulu sebentar, jangan sentuh ini ! Aku sedang membuat sup ayam.. " ucap ferdi memperingatkan lalu melenggang masuk kedalam kamarnya.

Syarla tak mendengar ucapan ferdi dan malah berdiri menghampiri sup yang sedang di masak itu..

Dikamar ferdi malah terlihat sedang membuka satu persatu kancing pakaian nya dan mengganti pakaian nya dengan kaos polos yang biasa ia kenakan di dalam rumah, saat ia mengenakan kaos polos berwarna putih itu tiba-tiba Indra penciuman nya mencium bau yang tak sedap.. Langsung saja ia teringat akan masakan yang ia tinggalkan..

"Syarla awassss jangan sentuh itu!!!!!!.... "

Ferdi berlari sambil membawa kain yang entah dari mana asalnya itu, lalu mencoba memadamkan api yang menyala dari kompor miliknya..

"Apa kau baik-baik saja? Apa kau terluka? Mana yang sakit? Sini aku lihat... " ucap ferdi dengan wajah cemasnya, sedangkan syarla terlihat mengerang kesakitan di bagian tangannya itu..

"Aku minta maaf tak mendengarkan mu..hiks..hiks__"

Ferdi terdiam melihat syarla menangis, hatinya entah kenpa ikut merasa sesak..

"Ini bukan salah mu,, aku yang bodoh.. Berhenti menangis, akan aku obati__" ucap ferdi dengan sangat lembut mencoba untuk menenangkan perasaan syarla.

Ferdi menuntun tubuh ringkih syarla menuju meja makan..

Setelah itu ferdi dengan cepat mencari kotak obat yang ia simpan di lemari..

Syarla terlihat duduk sambil menundukan kepalanya..

"Mana tangan mu.. "

Syarla dengan pelan menunjukkan tangan nya yang luka itu.. Ferdi dengan lembut mengobati tangan syarla, mata syarla tak henti-hentinya melihat kearah ferdi yang dengan lembutnya mengobati dirinya.

"Apa sangat sakit?" tanya ferdi dengan suara pelan

Syarla menatap mata ferdi "Sudah mendingan.. " ucap syarla meyakinkan.

"Maafkan aku, karena kecerobohan ku. Kau jadi terluka." ucap ferdi dengan nada menyesal.

"Ti-tidak ini seutuhnya salahku yang tak mau mendengarkan mu." ucap syarla lalu kembali menundukkan kepalanya..

Ferdi terdiam sejenak tangan nya dengan cepat merengkuh tubuh syarla membuat gadis yang ada di dekapannya itu tersentak dan tak percaya.

"A-a-apa yang kau lakukan?.. " tanya syarla dengan gugup karena pelukan tiba-tiba itu..

Ferdi melepaskan pelukannya. "Kita makan di luar sebaiknya kau siap-siap..." ucap ferdi.

Syarla masih terdiam, sedangkan Ferdi sudah pergi lebih dulu ke kamar untuk mengganti pakaian nya.

"Kenapa dia melakukan itu." gumam syarla pelan, ia memegangi dadanya yang berdetak kencang.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up lagi ya

2023-02-28

0

Gina Maria

Gina Maria

novel termanis yang ku baca😘💖

2022-09-03

0

S_P astuti

S_P astuti

ceritanya bagus, aku suka

follback kecerita ku yuk di JODOHKU SENIORKU ku tunggu ya kk

2020-12-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!