Little Daddy
Chapter 1
🖐️ Selamat datang di karya author yang kedua.
Happy reading...
🍁🍁🍁🍁
Muaacch....
Muaacch....
Muaacch....
"Daddy..... Ayo bangun, bangun, bangun..." Seorang balita lucu menggemaskan sedang membangunkan sang daddy.
"Emmmm... Bentar lagi sayang..." Gumam sang daddy.
"Ayo bangun...! Nanti glandma malah lo..." Perintahnya dengan suara cadelnya.
"Daddy masih ngantuk, Sora..." Sang daddy masih enggan bangun.
Hingga alarm ajaib mulai memperdengarkan suara nya.
"Zaaaaiiinnn...." Teriak sang mama tepat disampingnya.
Otomatis Zain langsung terduduk, untung saja Sora yang tadinya duduk diperut sang daddy tidak ikut terjengkang, karena langsung ditangkap sang daddy agar tak terjatuh.
"Kamu tuh yah, susah banget dibangunin. Gak malu kamu sama Sora yang masih kecil tapi bisa bangun subuh? Sampai kapan kamu terus gini Zain? Udah punya anak juga masih aja kayak anak kecil." Omel si mama.
"Aku kan memang masih anak - anak ma." Keluhnya sambil memeluk si imut Sora.
"Iya. Anak - anak tapi udah punya anak. Cepetan mandi, terus sarapan, terus berangkat sekolah. Udah jam enam ini. Hari pertama sekolah. Liburan kamu udah habis waktunya." Cerocos sang mama.
"Iya, iya baginda ratu." Zain langsung ngacir ke kamar mandi sebelum mendapat geplakan kepala dari sang mama.
"Daddy kamu itu. Kamu nanti kalau udah sekolah jangan kaya gitu ya Sora. Kamu harus rajin belajar dan sekolah. Biar jadi anak pandai. Gak kaya Daddy kamu itu, malas." Kini di bocil yang kena ceramah.
"Oce glandma..." Jawab Sora sambil membentuk jarinya seperti huruf O.
****
Muaacch...
"Pagi bocil..." Zain memberi kecupan sayang dikening Sora.
"No! No bocil bocil Daddy! Nanti glandma malah." Tolak Sora saat dirinya dipanggil bocil oleh sang daddy.
"Kamu itu emang masih bocil. Masih tukang ngompol. Bocil gak mau dipanggil bocil." Goda Zain sambil mencubit gemas hidung mancung putrinya.
"Glandma...." Teriak Sora. " Daddy jahat. Daddy bilang Sola bocil." Adunya pada sang grandma.
Plakkk....
Kini Zain mendapat hadiah timpukan di pundaknya dari sang papa, Ryan Malik.
"Seneng banget ngusulin di bocil." Kini giliran papa ikut menggoda Sora.
"Glandma....." Teriak Sora lagi dengan mata yang sudah berkaca - kaca.
"Kalian itu seneng banget sih gangguin Sora! Masih pagi jangan buat dia ngambek." Semprot Ayumi sang ratu penguasa rumah.
Terdengar derap langkah yang terburu - buru mendekati meja makan. Kini muncul lah sosok yang sudah membuat dunia Zain jungkir balik saat diumurnya masih terlalu belia menanggung beban tanggung jawab sebagai orang tua, Dewa Al Malik.
"Pagi every body..." Sapanya pada semua orang di ruang makan. Kemudian menuju kursi si princess nya keluarga Malik.
"Pagi uncle..." Hanya Sora yang menyahut.
"Widih.... Makan sendiri nih princess nya uncle? Udah gede ternyata." Pujinya pada Sora.
"Ia dong... Sola kan udah gede. Bental lagi sekolah." Ucap Sora.
"Kalau mau sekolah, ngomongnya gak boleh cadel lagi, Ra." Ucap sang daddy.
"Susah daddy bilang huruf el (r)." Keluh sora.
"R sayang... Bukan el." Cubitnya pada pipi sang putri.
"Auuchh... Sakit daddy... Daddy nakal ih." Ucapnya sambil mengaduh mengelus pipinya.
"Sora baik - baik dirumah. Daddy mau berangkat sekolah dulu. Abis itu langsung ke bengkel. Nurut sama grandma. Ok? Muaacch...." Nasihat Zain pada putri kecilnya.
"Oce daddy... Daddy lajin - lajin belajal nya. Bial bisa cali duit buat beli mommy." Pesan Sora pada Zain.
Astaga anak ini. Dipikirnya ada yang jualan mommy apa? Gumam Zain dalam hati.
****
Zain malik. Pemuda tampan berusia 18 tahun, pria blasteran Indo -Turki yang memiliki postur tubuh yang tak sesuai usianya. Perawakannya yang tinggi tegap bak bodyguard, kulit putih bersih dengan hidung bangir dan warna mata hitam legam. Semua itu adalah turunan dari gen sang papa.
Walaupun ia sudah memiliki seorang putri, tapi pada kenyataannya ia masilah anak sekolah.
Siapa sangka diusianya yang begitu muda iya memiliki seorang anak berusia 3 tahun. Sora Yunara Malik namanya. Balita imut dengan raut wajah cantik dan pipi chubby yang menggemaskan. Membuat siapa saja yang melihat ingin selalu mengecupnya. Dengan rentang usia 15 tahun, mereka berdua lebih terlihat sebagai kakak adik, bukan anak dan ayah.
Kehadiran sang putri dalam hidupnya itu dikarenakan dari hasil sebuah kesalahan yang dilakukan teman - teman sang kakak tanpa sengaja.
Salah sasaran dalam penjebakan tepatnya. Niat hati ingin menjebak Dewa Al Malik sang kakak untuk meniduri sang pacar yang kelewat polos, tapi yang terjebak justru sang adik, Zain Malik. Hingga menghasilkan bibit unggul yang menjadikannya satu - satunya princess dikeluarga Malik.
Kini sang 'little daddy' sudah memasuki area sekolah. Banyak mata para siswi yang memandangnya dengan rasa kagum. Jangankan sesama siswi, para guru wanita yang jomblo saja bisa oleng dibuatnya.
Beda dirumah, beda disekolah. Sikap Zain berbanding terbalik 180° antara disekolah maupun dirumah. Dirumah ia merupakan sosok yang hangat kepada keluarga, sedangkan disekolah ia adalah sosok pria cuek dan dingin. Apalagi pada siswi - siswi genit. Itu membuatnya brgidik geli bila didekati. Tapi bukan berarti dia orang yang sombong ya. Ia cukup ramah pada orang - orang tertentu saja.
Zain Malik termasuk salah siswa populer disekolahnya. Tapi bukan berarti ia adalah seorang ketua OSIS atau kapten tim basket sekolah loh. Kepopuleran itu ia dapatkan karena fisiknya yang terbilang mendekati kata sempurna. Dari postur tubuh yang ok, hingga wajah tampannya yang tak kan ada kata bosan bila dipandang.
Dengan langkah tegap dan sikap cueknya, ia terus melangkah menuju kelasnya tanpa peduli tatapan kagum dari kaum hawa disekolahnya.
Didepan kelas sudah berkumpul teman - teman satu gengnya. Entah apa yang sedang mereka bahas dengan begitu hebohnya, hingga tak mengetahui sang prince sekolah melewati mereka begitu saja dan masuk kekelas, tanpa memperdulikan apa yang sedang dibahas oleh teman - temannya.
Bel berbunyi, para siswa siswi berhambur keluar menuju lapangan untuk melaksanakan apel pagi.
Pagi ini ada pemandangan baru. Karena dilapangan juga telah berkumpul siswa siswi baru. Ya. Ini adalah awal tahun ajaran baru disrluruh sekolah.
Kini kepala sekolah sedang menyampaikan pidato penyambutan murid baru. Kemudian menyerahkan tukas kepada para anggota OSIS untuk memperkenalkan sekolah mereka kepada murid baru.
Di kantin.
"Wiiih... kak Zain tambah ganteng aja ya?" ucap seorang siswi saat melihat Zain memasuki kantin bersama temannya.
"Iya ya. Tapi sayang tak tersentuh." sahut siswi satunya.
"Padahal dulu banyak kakak kelas yang cantik - cantik ngejar kak Zain. Tapi kenapa gak ada yang bisa narik perhatiannya ya? Kak Zain gak belok kan?" Sahut temannya yang satu lagi.
"isss... gak mungkinkah kak Zain belok. kalau belok biar gue lurusin entar."
Hihihihi.... Ketiga siswi itu tertawa cekikikan. sedangkan yang sedang menjadi bahan gibah hanya memasang wajah cuek, pura - pura tak dengar dengan gibahan itu.
...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jangan lupa untuk like dan komen ya....
thanks udah mampir 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Hera Puspita
baru mampir
2024-08-26
0
Sulaiman Efendy
YG JADI PERTANYAAN, KMANA IBUNYA SORA.. ?!!
2023-10-21
1
Cherry🍒
oke Sola kita beli mommy hahahahaha
2023-07-26
1