Chapter 3

Chapter 3

happy reading....

🍁🍁🍁

"Bang! Jangan dong bang. Itu uangnya kan punya aku. Kog main rampas aja? Kalau mau uang ya kerja dong. Enak aja main rampas punya orang." Seorang gadis berusaha merebut kembali uang hasil dagangannya.

"Heh...! Elo ngelapak di daerah kekuasaan gue. Jadi Lo kudu wajib bayar uang keamanan." Sarkas sang preman.

"Uang keamanan apanya? Abang tuh yang sebenarnya yang buat gak aman." Sewot sang gadis penjual.

"Heh...! Berani Lo ama gue? Lo gak tau siapa gue?" Ancam sang preman.

"Tak tahu, dan tak nak tahu." Ucap sang gadis mengikuti ucapan tontonan animasi anak kesukaannya.

"Wah... Nantangin gue Lo ya? Mau mati Lo?" Ucap sang preman sambil melotot.

"Aku belum mau mati bang. Aku belum bisa banggain ayah ibu dikampung." Jawab sang gadis dengan polosnya.

"Wah... Bener - bener nantangin gue Lo ya?" Hilang sudah kesabaran sang preman. "Siniin duit Lo." Sang preman mencoba merebut uang si gadis.

Namun sebelum ia berhasil merebut uang itu, sang preman mendapatkan tendangan telak dibagikan perutnya. Dan ternyata pelakunya adalah gadis yang tengah ia palak.

"Aaakkkhhh...." Sang preman mengaduh kesakitan. "Be reng sek Lo." Serunya lagi.

"Aku gak akan ngelakuin itu kalau Abang gak ganggu aku dan mau ambil duit ku." Jawab sang gadis enteng tanpa rasa takut.

Mendengar perkataan si gadis, auto membuat preman itu menjadi berang. Ia meringsek maju untuk memberi pelajaran pada si gadis. Namun dengan cepat si gadis dapat menangkis dan membalas serangan sang preman.

Dan terjadilah perkelahian antar keduanya. Sehingga beberapa saat bergulat akhirnya perkelahian itu dimenangkan oleh si gadis, dengan akhir wajah sang preman yang babak belur.

"Udah yah kita berantemnya. Zahwa capek. Hoss... hoss... hoss..." Ucap Zahwa dengan nafas yang ngos - ngosan.

"Awas Lo ya kalau ketemu gue lagi? Gue habisin Lo." Ancam sang preman dan berlalu pergi sambil menahan sakit karena babak belur.

"Lain kali kalau mau uang kerja bang..." Teriak Zahwa pada sang preman yang mulai menjauh.

Kemudian ia melangkah pergi untuk pulang, karena memang hari semakin larut. Zahwa memang sudah terlatih dengan beberapa ilmu bela diri sejak ia masih kecil oleh sang ayah yang memiliki ilmu bela diri yang mumpuni.

Alhamdulillah. Dagangannya hari ini lumayan laris. Dan itu membuatnya senang bisa menyisihkan uangnya untuk bisa ditabung.

Sedangkan ditempat yang tak terlalu jauh dari TKP, ada sosok pria yang tengah mengamati perkelahian tersebut.

Niat hati ia berhenti untuk membantu sang gadis, namun ia urungkan karena melihat sepertinya si gadis dapat mengatasi masalahnya sendiri. Jadi pria itu memutuskan hanya mengamati kedua orang yang sedang bersitegang itu.

Pria itu akan turun tangan apabila sang gadis mulai kewalahan. Namun hasilnya diluar dugaan. Si gadislah yang keluar jadi pemenangnya.

Setelah melihat si gadis beranjak dari tempatnya, Zain pun berlalu untuk menuju ke tempat tongkrongan nya dengan teman segengnya.

****

"Daddy kamu belum bangun Ra?" Tanya Ayumi pada sang cucu.

"Belum glandma. Daddy masih bobo di kamal." Jawab Sora sambil memakan sereal kesukaannya.

"Ya ampun... Daddy kamu itu. Jam berapa tuh anak pulang tadi malam? Hari gini masih tidur." Gerutu Ayumi.

"Daddy capek glandma. Habis ikut balap motol katanya. Jangan dibangunin. Kasian daddy Sola." Bela Sora pada sang daddy.

"Apa! Sora bilang apa tadi! Daddy ikut balap motor?" Ayumi tercengang mendengar perkataan cucunya.

Sora hanya mengangguk sebagai jawaban, karena mulutnya penuh dengan makanan.

Kini tanduk di kepalanya Ayumi sudah keluar dengan asap yang mengebul. Anak ini... Gerutunya.

Dengan langkah cepat ia menuju kamar Zain. Bersiap - siap menjadi rapper dadakan dihadapan sang anak pagi ini.

"Ma..." Panggil Ryan, sang suami. "Mau kemana kog buru - buru?" lanjut nya lagi sambil mengarshkan pandangannya kearah sang istri pergi.

Tanpa menjawab pertanyaan sang suami, Ayumi terus melangkah ke kamar Zain dengan hati yang bergemuruh.

"Zaaaaaiiin....!!!" Teriaknya dari luar kamar sang putra.

Ceklek ceklek ceklek

Hendel pintu diputar, namun tak berhasil terbuka. Karena memang setelah Sora pergi dari kamar sang daddy, Zain mengunci pintunya agar Sora tak bisa menggangu tidurnya lagi.

Tapi bukan Sora kini yang mengganggu, melainkan sang mama si penguasa rumah ini. Alamat gempar ini rumah.

"Zain! Buka pintunya. Kalau enggak mama dobrak ya?" Teriak Ayumi memberi peringatan.

Emang ia bisa ngedobrak pintu kamar? Kalau bisa, memang turunan wonder woman nih si mama.

Sedangkan didalam, sang tersangka hanya menggeliat dan menutup kupingnya dengan bantal.

Brakkk brakkk brakkk

Gedoran pintu makin kuat.

"Ya ampun... Ada aja yang ganggu tidur gue." Gerutu Zain tak ayal ia bergerak untuk membuka pintu.

"Apa sih ma?" Tanya Zain dengan muka bantalnya.

Plakkk plakkk plakkk

Bukannya menjawab, Ayumi malah memukul lengan Zain dengan sekuat tenaganya.

"Aduh duh... Ma. Kog main pukul aja sih?" Zain mengaduh kesakitan.

"Pulang jam berapa kamu tadi malam?" Tanya Ayumi ketus sambil memelototi anaknya.

"Gak tau. Gak lihat jam." Jawab Zain enteng.

"Kamu ikut balap liarkan tadi malam?" Tuduhnya.

"Enggak ma." Jawab Zain singkat.

"Jangan bohong kamu. Sora bilang sama mama, kalau kamu ikutan balap motor." Ayumi berkacak pinggang dihadapan Zain.

"Hah... Gak bisa jaga rahasia nih Sora." Gerutu Zain lirih, namun masih bisa didengar sang mama.

"Kamu mau ajari Sora bohong gitu?" Tuduh Ayumi.

"Siapa yang ngajari Sora bohong sih ma?" Keluh Zain.

"Itu tadi kamu bilang, kalau Sora gak bisa jaga rahasia." Sungut Ayumi.

Zain memang tak bisa berbohong pada sang putri. Maka dari itu ia selalu mewanti - wanti Sora agar dapat menjaga rahasia yang ia ceritakan pada sang anak.

Walaupun Sora masih berumur tiga tahun lebih, namun pada kenyataannya ia cukup cerdas dan dapat menyimpan rahasia sang daddy selama ini. Tapi kali ini? Hahhh... Zain hanya bisa menarik nafasnya.

"Glandma kenapa malah - malah sama daddy?" Tanya Sora yang tiba - tiba sudah berada didekat mereka.

Sontak Ayumi dan Zain menunduk kebawah untuk melihat Sora yang tingginya hanya sebatas paha mereka.

"Kasihan daddy kalau dimalahin. Daddy kan capek balap motor buat cari uang untuk makan Sola." Ucap Sora membela sang daddy dengan mata berkaca - kaca melihat Daddy nya dimarahi.

"Astaga... Kamu ajari apa anak kamu ini Zain?" Ayumi tak habis pikir dengan ayah dan anak ini.

Zain hanya tertawa kecil mendapat pembelaan dari sang putri. Kemudian ia berjongkok untuk memeluk dan menggendong sang putri.

"Sora nya daddy gak boleh nangis. Daddy gak papa kog dimarahi grandma." Ucap Zain menenangkan Sora.

"Tapi glandma malahin Daddy. Hiks hiks hiks..." Ucap Sora dengan air mata yang keluar dari matanya.

"Itu karena grandma sayang sama daddy. Udah Sora jangan nangis lagi, ok?" Ucap Zain. Sora hanya mengangguk mencoba menghentikan tangisannya.

"Ck... Kamu ini. Grandma itu cuma gak mau terjadi apa - apa sama Daddy kamu sayang. Balapan motor itu bahaya sayang." Ayumi memberi pengertian pada sang cucu.

"Tapi Daddy kan cali uang glandma..." Ucap Sora.

"Daddy kerja dibengkel motornya sayang. Bukan balapan. Kalau daddy ikut balapan nanti bisa ditangkap polisi. Sora mau daddy Sora ditangkap polisi?" Ayumi mencoba mempengaruhi Sora.

"Enggak." Jawab Sora cepat dan menggeleng kan kepalanya.

"Kalau gak mau daddy ditangkap pak polisi, Sora harus larang daddy ikut balapan ya?" Bujuknya pada Sora sambil melirik tajam sang anak.

"Daddy jangan ikut balap lagi ya? Sola gak mau daddy ditangkap pak polisi. Daddy kan bukan olang jahat." Ucap Sora lembut sambil mengelus pipi daddy nya.

Mendapat perlakuan lembut nan manis itu, Zain seakan terhipnotis untuk mengangguk.

Sungguh Zain beruntung memiliki Sora yang polos dan tulus seperti sang mommy.

"Kamu dengar itu Zain? Kalau kamu sayang sama Sora, mama minta jangan lakuin hal aneh - aneh yang bisa ngerugiin diri kamu sendiri. Tanggung jawab kamu masih panjang buat Sora." Ayumi mencoba memperingati Zain.

"Tadi malam nggak ada niat ikutan ma. Cuma memang ada teman yang butuh bantuan finansial buat lunasin tunggakan sekolah yang udah satu tahun gak kebayar. Karena memang dia anak orang yang gak mampu." Zain memberi alasan.

"Kenapa gak dia aja yang ikut balapan? Kenapa malah kamu?" Sungut Ayumi.

"Masa cewek suruh balapan motor ma?"

"Eh? Cewek ya?" Ayumi terkejut mengetahui bahwa teman Zain yang butuh bantuan itu adalah wanita.

Zain mengangguk. "Dia salah satu anak berprestasi disekolah. Sekolah tinggal satu tahun lagi. Kan sayang kalau sampai dikeluarin dari sekolah. Udah seminggu ini dia gak masuk sekolah. Dan kita dengar kabar dia gak bisa bayar tunggakan yang lumayan banyak. Makanya dari itu kita mutusin buat bantu dia, dan kebetulan tadi malam diajak buat balap dengan hadiah yang lumayan gede." Tutur Zain.

"Ya kan kalian bisa patungan buat bantu teman kalian, zain?" Ucap Ayumi.

"Masih kurang ma dananya. Teman sekelas aku juga banyak yang bukan dari kalangan orang yang berada. Mereka juga dapat jatah bulanan yang cuma cukup buat mereka. Kan gak mungkin Zain keluarin tabungan Zain begitu banyak. Zain juga ada kebutuhan buat anak Zain." Tuturnya lagi.

"Emang dia gak kerja?" Tanya Ayumi yang mulai kepo.

"Kerja. Dia bantu jualan kue yang dibuat ibunya. Ayahnya udah lama meninggal. Makanya mereka sedikit kesusahan masalah ekonomi." Zain sabar menuntaskan rasa penasaran sang mama.

"Terus tadi malam kamu menang" Tanya Ayumi sedikit tak suka dengan cara anak mencari uang untuk membantu temannya.

"Menang dong. Gak ada yang bisa bandingin Zain Malik." Ucapnya pongah.

Plakkk...

Timpukan keras mampir sekali lagi di lengan Zain.

"Ini terakhir kalinya kamu ikut balap liar Zain. Mama gak suka kamu nantang bahaya. Sora masih butuh kamu. Kamu jangan mati dulu." Usai mengucapkan kalimat terakhirnya itu, Ayumi ngeloyor pergi menggandeng Sora dan meninggalkan Zain yang melongok mendengar ucapan sang mama.

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

mohon dukungannya ya para reader...

beri like, komen dan tambah ke list favorit mu. jangan lupa buat vote karya aku ya.

thanks udah mampir 🙏

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

JANGAN2 SI ZAHRA YG JAGO KELAHI TEMANNYA ITU

2023-10-21

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

PASTI ZAIN TU YG LIATIN

2023-10-21

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SUKA BANGET KLO TOKOH CEWEKNYA PUNYA BELADIRI, PALING GK SUKA KLO CERITA TOKOH CEWEK NYA. TOKOH LMAH, DITINDAS, DIBULLY DIAM GK MELAWAN, APALAGI KLO MAU DILECEHKN, HNY BSA NANGIS DN KETAKUTAN.

2023-10-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!