chapter 5
Happy reading....
🍁🍁🍁
"wah... Mas Zain udah sampai ternyata. Mau Inah buatin minum?" Tanya pelayan kafe yang ada dibengkel Zain.
"Air mineral botol aja mbak." Pinta Zain.
"Ok mas ganteng. Tunggu bentar ya. Cemilannya gak sekalian gitu?" Tawarnya lagi.
"Mi goreng." Jawab Zain singkat.
Dasar pelit. Ngomong aja irit banget. Untung cakep.
"Ok." Sahut Inah ikut - ikutan singkat.
Zain masuk keruangannya. Memeriksa beberapa data stok kebutuhan dan pendapatan bengkelnya.
Beberapa bulan terakhir ini perkembangan bengkel tumbuh dengan pesat. Dan itu membuat Zain dan para karyawan menjadi sedikit kewalahan melayani konsumen.
Tut Tut Tut...
Zain menelefon Tomy yang sedang keluar untuk membeli barang ke supplier langsung.
"Ya Zain?" Terdengar sahutan dari seberang.
"Abang dimana?" Tanya Zain singkat.
"Kan lagi order barang Zain. Masa Lo lupa? Kan Lo sendiri yang kasih perintah." Gerutu Tomy.
Belum tua udah mulai pikun nih cowok ganteng.
"Masih lama disana? Ada yang mau gue bahas sama Lo." Ucapnya.
"Tar lagi balik. Masih ngecek barang yang lagi mau diangkut. Sejam - sejam lagi mungkin nyampe." Tutur Tomy.
"Ya udah. Gue tunggu diruangan. Kalau udah nyampe langsung jumpai gue." Perintah Zain.
"Wokeh bos." Panggilan berakhir.
Tok tok tok...
"Masuk." Sahut Zain.
Inah masuk keruangan Zain dengan nampan berisi sepiring mi goreng dan sebotol air mineral.
"Ini minum sama mi goreng spesialnya buat mas Zain ganteng. Inah taroh dimeja sofa atau dimeja kerjanya mas Zain?" Ucap Inah sambil menggoda Zain.
Tapi sayangnya yang digoda sudah menjadi seperti batu.
"Hemm. Taruh dimeja sofa mbak." Ucap Zain tanpa melihat wanita semok itu.
"Inah pamit ya mas. Kalau kangen panggil Inah aja disebelah." Goda Inah dengan genitnya. Dan kini ia berlalu keluar dari ruangan Zain.
Setelah Inah keluar, Zain pun beranjak ke sofa yang sudah ada makanan yang dipesannya tadi. Ia makan dengan khidmat tanpa ada gangguan berarti.
Drrrttt drrrttt...
Panggilan masuk di ponsel Zain. Dan ternyata si cantik Sora yang menelefonnya.
Klik... Sambungan terhubung.
"Daddy...." Teriak Sora dari seberang telefon.
"Assalamualaikum Sora." Sahut Zain dengan penuh kelembutan.
"Hehehe... Wa allikumussalam Daddy....."
"Kenapa telepon daddy , hemm?" Tanya Zain.
"Daddy! Nanti beliin Sola es krim ya." Pinta Sora.
"Kenapa gak ajak grandma ke minimarket buat beli?" Tanya Zain.
"Glandma gak mau. Katanya biar daddy aja yang beliin. Biar daddy gak pulang malam - malam." Jawab Sora polos. Tak tahukah ia, bahwa grandma yang ada disampingnya sudah gemas ingin mencubit bibirnya yang terlampau polos itu?
"Astaga... Ada - ada aja si mama ini." Gerutu Zain pada sang mama.
Kenapa disini seakan - akan Zain itu seorang anak gadis yang selalu diawasi? Sedangkan Dewa yang lumayan liar hanya dibiarkan begitu aja.
"Ya udah tar daddy beli buat kamu. Sora udah makan?" Tanya Zain penuh perhatian pada sang putri.
"Udah. Pakai ayam goreng tepung." Jelas Sora.
"Hemm bagus. Itu baru anak daddy. Kamu baik - baik sama grandma. Ok?" Pesan Zain pada sang anak.
"Oce daddy."
"Ya udah. Daddy tutup dulu telepon nya. Mau lanjut makan. Assalamualaikum Sora..."
"Wa allikumussalam daddy. Sola sayang daddy." Ucap Sora penuh rasa cinta.
"Daddy juga sayang Sora."
Walaupun Zain terbilang terlalu muda saat memiliki anak, nyatanya ia mampu mencurahkan seluruh kasih sayangnya pada sang putri.
Bagaimana tidak, ia membesarkan sang anak tanpa didampingi oleh sang istri yang sudah berpulang terlebih dahulu ketika melahirkan Sora. Untungnya ia memiliki sang mama yang begitu peduli padanya dan putrinya.
Sedangkan kedua mertuanya tak memperdulikan Zain dan Sora sebagai bagian anggota keluarganya. Itu dikarenakan kepergian putri tunggal mereka, Yunara mommy nya Sora. Mereka beranggapan bahwa kehilangan ini karena Yunara tetap mempertahankan kehamilannya dan melahirkan sang anak dalam usia yang masih sangat muda.
Hari beranjak sore. Setelah membicarakan perihal penambahan karyawan bengkel dengan Tomy, Zain pun beranjak pulang.
Dijam - jam segini adalah waktu yang rawan untuk kemacetan. Inilah yang menyebabkan jika Zain ke bengkel, ia malas pulang sebelum malam tiba. Macetnya itu loh, bikin geregetan.
Dan ternyata kesialan itu datang padanya saat ini. Kini ia terjebak macet yang lumayan panjang dilampu merah. Padahal jarak rumahnya tak terlalu jauh lagi dari sini.
Zain mengedarkan pandangannya ke segala arah untuk sedikit membuang kebosanan. Dan saat ini tatapannya terkunci pada sosok yang pernah ia lihat beberapa kali dihari yang berbeda dan dengan keadaan berbeda pula.
Seorang gadis yang sibuk menjajakan barang dagangannya dengan semangat tanpa rasa malu dan minder. Sosok itu adalah Zahwa, Zahwa Miran. Gadis pemberani dan kuat.
Zain terus memperhatikan sosok Zahwa, hingga kini gadis itu berhenti tepat dihadapan zain untuk menawarkan barang dagangannya.
"Mau beli mas?" Tawar Zahwa pada Zain yang belum membuka kaca helm nya.
Tanpa mengeluarkan suara, Zain meraih sebotol air mineral dan menyodorkan uang untuk membayar.
Zahwa begitu senang. Lagi - lagi barang dagangannya ada yang terjual.
"Ini kembaliannya, mas." Zahwa menyodorkan uang pecahan lima ribu sebanyak tiga lembar.
Namun Zain memberi kode menolak kembalian itu dengan tangannya tanpa mengeluarkan suara.
Zain tidak ingin, bila ia membuka kaca helm nya dan mengeluarkan suara, Zahwa akan merasa malu dan minder bila ketahuan menjadi pedagang asongan dilampu merah.
"Woaaahhh... Terima kasih mas. Semoga rezeki mas nya tambah lancar." Ucap Zahwa dengan tulus dengan mata berbinar senang.
Zain hanya mengangguk sebagai jawaban.
Lampu sudah berganti hijau. Zahwa pergi menepi. Sedangkan Zain mulai memacu motornya kearah minimarket untuk membeli pesanan es krim untuk putri tercinta.
Setibanya dirumah, ia langsung disambut dengan keriangan sang anak.
"Yeeey... Daddy pulang..." Sorak Sora senang melihat sang daddy sudah sampai di rumah, terlebih lagi sang daddy membawa bungkusan yang ia yakini itu adalah es krim pesanannya.
"Nih, pesanan kamu. Jangan terlalu banyak makan es krim nya. Tar sakit perut. Daddy gak mau sampai kamu sakit. Kamu ngerti?" Zain menyodorkan sekantung kecil belanjaan kepada Sora.
"Siyap daddy... Thank you. Uuummach." Sora mengecup pipi sang daddy.
"Anak ini, ck ck ck..." Gumam Zain.
"Tumben udah pulang?" Tanya Ayumi.
"Kan mama yang suruh." Sahut Zain.
"Kapan?" Tanya Ayumi pura - pura lupa.
Zain tak memperdulikan pertanyaan sang mama. Ia berlalu menuju kamar untuk membersihkan diri.
Ayumi yang dicuekin sang anak hanya bisa mendengus sebal. Dan mulai menyusul Sora yang duduk dimeja makan sedang menyantap es krim pemberian daddy nya.
...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
thanks udah mampir ke karya kedua aku 🙏
jangan lupa beri dukungan kamu untuk karya aku ya.
tekan tombol like, beri komentar kamu dan vote kamu. jangan lupa tambah ke list favorit mu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
KOQ ZAHWA GK KNLI SEPMOT NYA ZAIN..
2023-10-21
1
Sulaiman Efendy
KASIAN MMI NYA SORA,,GARA2 TEMAN2 DEWA YG GK PNY AHKLAK, MOMMY SORA JDI KORBAN,, ZAIN JUGA JDI KORBAN, SORA JUGA GK BSA RASAKN KSH SYANG SEORANG MOMMY, UNTUNG ADA GRANDMA AYUMI YG BAIK, DN ZAIN YG SAYANG MA PUTRINYA..
2023-10-21
1
Sulaiman Efendy
KRN LO UDH PNY TANGGUNG JWAB SMA SORA, DN KNP ORTU LO LBH PRHATIAN KE ELO, KRN MRK SYG KE ELO, KNP DEWA NGGK DIPRHATIKN,, KRN MRK UDH GK PRDULI DGN KLAKUAN, SUATU SAAT DEWA AKN KNK BATUNYA...
KNP ORG TUA BRSIKAP SPRTI ITU, KRN MRK GAK MAU SMUA ANAKNYA RUSAK,, CKUP SATU YG RUSAK, JGN SMUANYA, MKANYA ORTU LO LBH PRHATIAN KE ELO, BKN KRN PILIH KASIH, KRN MRK PERDULI DN SANGAT PRDULI SAMA LO... CMA TRKADANG BNYK ANAK SALAH PRSEPSI, KTIKA ANAK YG LBH DIPERHATIKN, SRASA MRK DI DZOLIMI, PADAHL ITU BNTUK KPEDULIAN, RASA SYG DN PROTEC NYA ORTU TRHADAP SI ANAK..
2023-10-21
0