MY WORLD

MY WORLD

Prolog

Di sebuah kafe bergaya minimalis. Yang dinding - dindingnya dicat warna kayu. Begitu sejuk dipandang dan dirasakan. Kafe itu memiliki meja untuk duduk berkelompok ataupun sendirian.

Duduk di dekat jendela transparan, seorang gadis yang memakai blus polos berwarna pastel dan celana hitam sepanjang atas mata kaki.

Mulutnya sibuk mengunyah pie susu yang di atasnya terdapat topping stroberi dan jeruk. Ketika digigit, pie susu terasa lumer di dalam mulutnya.

Sebelah tangannya yang bebas tengah memegang smartphone. Tampilan layar menunjukkan berita terbaru yang berasal dari seluruh dunia.

Gadis ini memang sangat suka membaca berita hangat mengenai keadaan di berbagai belahan dunia. Jarinya menggulir kata demi kata, halaman demi halaman.

Matanya terfokus pada berita dari Singapura. Negara dengan ibukota Singapura itu mengalami inflasi inti hingga 5,1% Desember lalu. Itu artinya masalah ini akan berpengaruh pada barang dan jasa.

Gadis itu berhenti memasukkan potongan pie ke dalam mulutnya. Jemari lentiknya yang tidak dipoles oleh cat kuku tetap nampak begitu cantik. Ia mengambil cangkir teh.

Sejak tadi mulutnya begitu kering setelah memakan toast dan pie susu. Karena sudah begitu khatam dengan table manner, gaya makan gadis itu terlihat sangat elegan dan berkelas.

Setelah menaruh cangkir teh kembali. Gadis itu mengangkat tangan kirinya yang dilingkari oleh smart watch.

"Ini sudah lewat setengah jam. Kenapa dia sangat lama? Aku tidak memiliki banyak waktu." Gerutunya.

Gadis itu menghela napasnya dengan panjang. Ia membereskan berkas - berkas dan lembaran dokumen yang sudah disiapkan olehnya. Tidak lupa juga dengan art paper¹ yang sudah dipersiapkannya semalaman.

Ketika ia tengah membereskan berkas miliknya, selembar kertas terjatuh ke lantai. Dengan perasaan terpaksa ia memungutnya kembali.

"Ini 'kan..."

Gadis itu cukup terkejut dengan kertas itu. Bukan, ini adalah sebuah foto. Foto yang diambil ketika ia masih berada di Sekolah Menengah Atas. Tepatnya foto bersama organinasinya saat itu.

"Wah, aku mencarinya ke mana - mana. Ternyata terselip di sini." Gadis itu tertawa kecil.

Matanya memperhatikan setiap anggota yang tampak berpose ria dengan senyuman lebar. Sementara dirinya berdiri di paling pinggir, dengan senyuman paling tipis. Bahkan pose tangannya tampak begitu normal dan membosankan.

"Rasanya nostalgia."

Sedangkan berdiri di samping kirinya, itu adalah Ketua OSIS pada periode ke-40. Masa jabatannya selama menjadi anggota MPK, tepatnya anggota bayangan.

Senyum tipis di wajahnya pudar seketika. Kemudian matanya menelisik mencari sosok lain dalam foto. Seorang gadis yang setahun lebih tua darinya duduk barisan paling depan dengan pose yang tak kalah heboh.

"Kurasa aku sudah melupakannya. Aku akan baik - baik saja."

Gadis itu membaringkan kepalanya ke atas meja yang kosong dari piring dan kertas. Matanya memandang sayu ke luar. Tangannya memutar garpu begitu lincah.

Kedua matanya perlahan tertutup sempurna. Pikirannya mengambang di udara, tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya.

Setelah melihat foto lamanya dengan organisasi ketika di SMA, dia mulai mengingat kembali banyak hal. Setiap kejadian besar yang menyenangkan untuk dikenang. Pahit manisnya kehidupan SMA.

Pikirannya membentuk sebuah siluet pria yang berseragam abu putih dan dibalut rompi berlogo OSIS. Tapi wajahnya sama sekali tidak terlihat, hanya sebatas warna hitam kelam.

Ada lubang besar yang seolah muncul dalam hatinya.

"Maafkan aku karena meninggalkanmu tanpa mengatakan apa pun."

TBC

[1] Art Paper adalah kertas yang sering digunakan pada percetakan offset dan digital. Kertas jenis ini memiliki karakteristik berkilau dan bisa ditambahkan finishing menggunakan doff, glossy, maupun dengan UV. Biasanya, Art Paper digunakan sebagai bahan untuk mencetak poster, namun tidak menutup kemungkinan untuk mencetak sampul majalah.

Terpopuler

Comments

Rania Luthfi

Rania Luthfi

Next thor

2023-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 - Anggota Bayangan
3 Chapter 2 - Pasal 9 Ayat 1
4 Chapter 3 - Susunan Kepanitiaan
5 Chapter 4 - Daftar Negara Impian
6 Chapter 5 - Program Kerja Terakhir
7 Chapter 6 - Ajakan Kencan?
8 Chapter 7 - Pameran 'Dunia'
9 Chapter 8 - Pameran 'Dunia' II
10 Chapter 9 - Awkward
11 Chapter 10 - Cerita yang Membosankan
12 Chapter 11 - Atlas dan Fahmi
13 Chapter 12 - Posisi Kedua
14 Chapter 13 - Babak Penyisihan
15 Chapter 14 - Toxic Relationship
16 Chapter 15 - A T L A S
17 Chapter 16 - Semifinal
18 Chapter 17 - Anomali
19 Chapter 18 - Gejolak Emosi
20 Chapter 19 - Pelukan Hangat
21 Chapter 20 - Menyerah Ialah Jalan Terbaik
22 Chapter 21 - Bercerita Tentang Cita
23 Chapter 22 - Suatu Saat Nanti...
24 Chapter 23 - Hitungan Mundur
25 Chapter 24 - Sesi Wawancara
26 Chapter 25 - Panggilan "Risa"
27 Chapter 26 - Bukan Cinta
28 Chapter 27 - Pengurus Baru
29 Chapter 28 - Akankah Selesai Di Sini?
30 Chapter 29 - Hingga Saatnya Tiba
31 Chapter 30 - Aku dan Keluargaku
32 Chapter 31 - Insiden
33 Chapter 32 - Pergi Bersama Angin
34 Chapter 33 - Yang Tiada Terasa Berharga
35 Chapter 34 - A L A N
36 Chapter 35 - Selalu Ada yang Berubah
37 Chapter 36 - Serah Terima Jabatan
38 Chapter 37 - Keluarga Narendra
39 Chapter 38 - Akhir Terbaik
40 Chapter 39 - Peta Duniaku
41 Chapter 40 - Love Flies Away
42 Epilog
43 Pengumuman
Episodes

Updated 43 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 - Anggota Bayangan
3
Chapter 2 - Pasal 9 Ayat 1
4
Chapter 3 - Susunan Kepanitiaan
5
Chapter 4 - Daftar Negara Impian
6
Chapter 5 - Program Kerja Terakhir
7
Chapter 6 - Ajakan Kencan?
8
Chapter 7 - Pameran 'Dunia'
9
Chapter 8 - Pameran 'Dunia' II
10
Chapter 9 - Awkward
11
Chapter 10 - Cerita yang Membosankan
12
Chapter 11 - Atlas dan Fahmi
13
Chapter 12 - Posisi Kedua
14
Chapter 13 - Babak Penyisihan
15
Chapter 14 - Toxic Relationship
16
Chapter 15 - A T L A S
17
Chapter 16 - Semifinal
18
Chapter 17 - Anomali
19
Chapter 18 - Gejolak Emosi
20
Chapter 19 - Pelukan Hangat
21
Chapter 20 - Menyerah Ialah Jalan Terbaik
22
Chapter 21 - Bercerita Tentang Cita
23
Chapter 22 - Suatu Saat Nanti...
24
Chapter 23 - Hitungan Mundur
25
Chapter 24 - Sesi Wawancara
26
Chapter 25 - Panggilan "Risa"
27
Chapter 26 - Bukan Cinta
28
Chapter 27 - Pengurus Baru
29
Chapter 28 - Akankah Selesai Di Sini?
30
Chapter 29 - Hingga Saatnya Tiba
31
Chapter 30 - Aku dan Keluargaku
32
Chapter 31 - Insiden
33
Chapter 32 - Pergi Bersama Angin
34
Chapter 33 - Yang Tiada Terasa Berharga
35
Chapter 34 - A L A N
36
Chapter 35 - Selalu Ada yang Berubah
37
Chapter 36 - Serah Terima Jabatan
38
Chapter 37 - Keluarga Narendra
39
Chapter 38 - Akhir Terbaik
40
Chapter 39 - Peta Duniaku
41
Chapter 40 - Love Flies Away
42
Epilog
43
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!