Pendekar Naga Wanita

Pendekar Naga Wanita

Sai Sang Naga

Melihat Nari berjalan meninggalkannya Lingling bergegas berjalan ke arah pohon yang berada tidak jauh di belakangnya, Lingling langsung duduk bersila sambil mencoba mencerna semua yang baru saja terjadi padanya saat ini, Lingling masih tidak percaya dirinya berpindah ke Zaman kuno zaman di mana dunia kultivasi berada.

"Apa yang kamu pikirkan?" tanya sang Naga yang berada di dalam tubuh Lingling.

"Tidak ada," sahut Lingling cepat.

"Sekarang apa yang harus aku lakukan?" tanya Linling balik sambil memperhatikan sekelilingnya.

"Tidak bisa bela diri dan tidak memiliki kultivasi, kamu yang seperti ini tentu saja harus mempelajari keduanya," sahut sang Naga.

"Aku bisa membunuh orang walau tidak bisa keduanya itu jika tubuh ini tidak lemah," gumam Lingling pelan.

"Turuti apa yang aku katakan, sekarang kamu harus mengosongkan pikiranmu, akan aku berikan kamu pencerahan," sambung Sang Naga.

"Baiklah," ucap Lingling pasrah, lingling berpikir dirinya harus segera beradaptasi.

Lingling tau betapa susahnya seseorang yang tidak bisa bela diri, Di Kehidupannya sebelumnya Lingling mengutamakan ilmu bela diri untuk permulaan menjadi pembunuh, saat ini tentu saja dirinya harus bisa menguasai ilmu bela diri lagi seperti di kehidupan sebelumnya.

Dari dalam dirinya Linling tiba-tiba merasa sesuatu memenuhi pikirannya, Lingling berusaha mencoba mengingat dan memahami tulisan-tulisan yang terus berputar di dalam pikirannya.

"Apa kamu sudah mengerti?" tanya sang Naga.

"Aku mengerti. Yang ada di dalam pikiranku saat ini 9 kuda-kuda pertahanan, 9 teknik penyerangan dan 10 aura nadi," ucap Linling yang membuka matanya.

"Itu semua harus kamu selesaikan dalam semalam," sahut sang Naga.

"Baik, aku akan berusaha menguasainya," ucap Lingling tidak banyak protes.

Di kehidupannya yang dulu 9 kuda-kuda pertahanan dan 9 teknik penyerangan sudah dikuasainya di luar kepala, saat ini dirinya hanya perlu mengulang kembali apa yang sudah di kuasainya dulu.

Hanya dalam waktu 2 jam Lingling berhasil menguasai 9 kuda-kuda pertahanan dan 9 teknik penyerangan, tinggal langkah terakhir 10 penyatuan aura nadi yang sama sekali tidak diketahui bagaimana cara menguasainya.

"Aku tau kamu saat ini kebingungan, biar aku jelaskan," ucap sang Naga.

"Di dalam tubuh manusia memiliki 10 titik aura nadi. 2 di bagian kaki, 2 di bagian tangan 2 di bagian kepala dan sisanya menyebar ke seluruh bagian tubuh lainnnya," sambung sang Naga menjelaskan.

"Lalu bagaimana cara aku menguasai 10 titik aura nadi itu?" tanya Lingling.

"Itu mudah, kamu hanya perlu menyatukan 10 titik aura nadi menjadi satu untuk membentuk lautan nadi spiritual," sahut sang Naga.

"Aku mengerti," ucap Lingling sambil menganggukkan kepalanya.

Lingling langsung menutup matanya, tepat setelah matanya tertutup Lingling mencoba merasakan ke 10 aura nadinya yang terpencar, perlahan Lingling merasakan aura nadi yang berada di kakinya bergerak menuju titik aura nadi lainnya.

Arrrrrrrrrrkkkkkhhhh.

Arrrrrrrrrrkkkkkhhhhh.

Lingling terus berteriak menahan sakit setiap titik aura nadi menjadi satu dengan titik aura nadi lainnya, rasa sakit yang dirasakannya melebihi sakitnya tembakan yang dulu mengakibatkan kematiannya.

Setelah berusaha sangat keras Lingling mulai merasa titik aura nadinya hampir menyatu sepenuhnya, semakin cepat aura nadinya menyatu Lingling semakin merasakan sakit yang mendalam.

"Tahanlah sebentar lagi," ucap sang Naga.

Arrrrrrrrrkkkkkkkhhhhhh.

Suara teriakan keras terakhir menandakan Lingling berhasil menyatukan 10 aura nadinya menjadi satu lautan nadi spiritual, Lingling yang baru membuka mata merasakan seperti memiliki kekuatan yang mengalir di dalam tubuhnya dan itu tidak ada habisnya.

"Kamu sudah memiliki kultivasi, kamu yang sekarang berada di tingkat emas bintang 1 akhir tapi aku tidak akan mengucapkan selamat padamu langkah mu menjadi kultivator masih jauh," ucap sang Naga.

"Tapi itu sangat menyakitkan, aku belum pernah merasakan rasa sakit seperti itu," sahut Lingling.

"Sakit yang kamu rasakan sebanding dengan hasilnya, kamu tidak holeh mengeluh," ucap sang Naga kesal melihat Lingling mengeluh.

"Saat ini kamu yang berada di tingkat emas bintang 1 akhir saja sudah sangat bagus untukmu, tapi tentu saja itu berkat ku," sambung sang Naga.

"Benarkah, apa kamu bisa memberitahuku tingkat-tingkat kultivasi," sahut Lingling.

"Pengetahuan dasar seperti itu saja kamu tidak tau, apa kamu bercanda," ucap sang Naga merasa heran.

"Aku tidak bercanda, kamu jelaskan saja tingkat-tingkat kultivasi di dunia ini," sahut Lingling.

"Baiklah, kalau begitu biar aku jelaskan, Tingkat kultivasi terdiri dari tingkat Perunggu, Perak, Emas, Tingkat Cairan Bumi, Inti bumi, pusaka langit, pusaka jendral dan Kaisar. Setiap tingkatan terdiri dari 3 bintang dan setiap bintang terdiri dari awal, menengah dan akhir."

Sang Naga menjelaskan dengan detail ke Lingling walau sang Naga penasaran bagaimana bisa ada manusia yang tidak tau tingkatan kultivasi mereka seperti wanita yang ada di depannya saat ini.

"Hem, ternyata seperti itu," ucap Lingling menganggukkan kepalanya.

"Karena kamu tidak berbakat dan tubuhmu lemah walau berguru mungkin saat ini kamu masih ditingkat perak bintang 1 awal. Kamu beruntung ada aku yang memberimu pencerahan," sahut sang Naga bangga.

"Kalau begitu aku sangat berterima kasih padamu," ucap Lingling.

"Itu sudah seharusnya," sahut sang Naga.

"Aku belum memperkenalkan diri namaku Lingling siapa namamu?" Long Xu memperkenalkan diri.

"Aku tidak punya nama dan nama tidak penting bagiku, naga lain memanggilku Pertama kamu juga bisa memanggilku seperti itu," sahut sang Naga.

"Bagiku nama itu penting, bagaimana kalau kamu aku beri nama Sai," ucap Lingling

"Sai, terdengar tidak buruk juga," sahut sang Naga.

"Sekarang apa yang harus aku lakukan?" tanya Lingling

"Tentu saja kamu harus menjadi lebih kuat, karena setelah kamu menjadi lebih kuat aku membutuhkan bantuanmu," sahut Sai sang Naga.

"Setidaknya untuk saat ini kamu harus berada di tingkat emas bintang 3 akhir, setelah itu aku akan memberitahumu apa yang akan kamu lakukan," sambung Sai.

"Kamu benar, lagi pula aku memang harus menjadi jauh lebih kuat karena ada dendam yang harus dibayar, jadi aku harus bagaimana agar bisa lebih kuat," sahut Lingling sambil mengepalkan tangannya.

"Inti spiritual sangat cocok untuk meningkatkan tingkatan kultivasimu, dan hutan terlarang saat ini berada tidak jauh dari sini, kamu bisa pergi ke sana sekarang," ucap Sai.

"Kalau begitu tunggu apa lagi, aku akan pergi ke sana sekarang juga," sahut Lingling penuh semangat.

Beristirahatlah dengan tenang, serahkan semua padaku akan aku balas mereka yang dulu menindasmu," dalam hati Lingling sambil mengepalkan tangannya.

Perjalanan menuju hutan terlarang memakan waktu 3 jam, Lingling yang berangkat tengah malam akhirnya sampai di hutan terlarang pagi hari.

Tulisan hutan terlarang terpasang jelas sebelum memasuki hutan, tanpa mempedulikan tulisan yang dibacanya Lingling langsung memasuki hutan terlarang begitu saja.

"Hei, untuk saat ini lebih baik kamu mencari hewan spiritual level 4 ke bawah, kekuatanmu yang sekarang masih belum cukup kuat untuk melawan hewan spiritual level 4 ke atas," ucap Sai memperingati Lingling sebelum terlambat.

"Aku tau, tenang saja," sahut Lingling sambil memperhatikan sekelilingnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!