Couple J

Couple J

Ngambek

Arjuna Jovandra Atmaja yang biasa dipanggil Juna, sedang menjalani kuliah semester 6 jurusan Ilmu Komunikasi disalah satu kampus swasta di Jakarta. Juna adalah cowok yang friendly, royal, dan tidak pernah marah, tingkahnya juga random banget, dia juga memiliki sifat yang bodoamatan dan gak mau ribet.

Julia Yolanda Atmaja, biasa dipanggil Julia, berdasarkan namanya, Julia memang lahir dibulan Juli. cewek itu memiliki sifat yang berkebalikan dengan Juna. Kalau Juna seseorang yang friendly, berbeda dengan Julia yang orangnya jutek dan malas mengobrol kecuali hal penting, tapi sebenarnya dia cewek yang bawel walau bawelnya cuma buat Juna.

Julia juga kuliah dikampus yang sama dengan Juna hanya berbeda fakultas saja, ia sekarang menjalani kuliah semester 6 jurusan kedokteran.

Karena sifatnya yang dingin dan cuek, ia sering disebut sebagai ice princess sama anak anak jurusannya bahkan jurusan lainnya, wajahnya yang begitu cantik banyak cowok cowok kampus yang menyukainya, tapi tidak menutup kemungkinan kalau Julia diam diam sudah ada yang punya, banyak sekali cowok yang sudah Julia tolak dengan alasan malas berpacaran.

Julia gak suka tempat yang kotor dan berantakan, jika ia melihat rumah yang berantakan dan kotor, ia pasti akan marah dan moodnya berantakan. Cewek itu termasuk orang yang disiplin dan rapi, juga rajin.

****

"Juna!!! bangun!! ini udah jam 10 mau sampe jam berapa kamu nggak bangun bangun!! katanya jam 10 kamu ada kelas" amuk Julia.

Cewek itu menyibak selimut yang tengah dipakai Juna dengan kasar, padahal ia sudah membangunkan Juna dari jam 7 pagi namun cowok itu susah sekali dibangunkan. Julia begitu bawel menurut Juna, bagaimana tidak bawel jika Juna tidak bisa diatur dan tidak disiplin sama sekali.

Mereka ada kelas jam 10 pagi, tetapi Juna masih belum juga bangun, belum lagi waktu untuk Juna bersiap siap, sarapan, dan perjalanan menuju kampus juga belum tentu lancar, tau sendiri jalanan Jakarta hampir setiap hari mengalami kemacetan.

Mendengar Julia menyebut sekarang sudah jam 10 membuat Juna memaksa membuka matanya, beranjak dari ranjang empuknya dan langsung masuk kedalam kamar mandi.

"Juna!!! kebiasaan banget sih, handukmu gak dibawa!!"

Juna yang masih belum sempat mengumpulkan nyawanya, cowok itu kembali keluar kamar mandi untuk mengambil handuknya, dengan pakaian yang sudah ia lepas bagian atas saja, menyisakan celana kolornya.

Selesai make up, gadis itu tersenyum melihat pantulan dirinya pada cermin, kemudian ia membersihkan tempat tidur.

Tak butuh waktu lama, Juna sudah selesai mandi, tak lupa Juna langsung memakai alas kaki agar kakinya yang basah tak menimbulkan jejak dikamar, menghindari omelan pagi dari istrinya.

"Baju kamu udah aku siapin diatas kasur" Julia menunjuk menggunakan dagunya, ia sudah terbiasa melihat Juna keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuknya dan menampakkan perut sispack nya.

Juna pun memakai baju yang telah disiapkan istrinya dengan keadaan Julia masih ada dikamar tersebut, membersihkan kasurnya, mereka sudah terbiasa, toh juga mereka sudah menikah dari setahun yang lalu, tetapi mereka tak pernah melakukan hubungan suami istri.

Masih belum ada cinta diantara keduanya, mereka menikah juga karena perjodohan, hubungan mereka begitu rumit. Sebenarnya, Julia dan Juna masih ada hubungan saudara, buyut mereka adalah adik kakak, tapi juga bukan saudara dekat.

Disaat umur mereka genap 17 tahun, mereka sudah mengetahui akan perjodohan itu, pertunangan antara Juna dan Julia dilaksanakan disaat umur mereka 17 tahun, ini adalah sebuah tradisi keluarga mereka untuk saling menjodohkan dengan orang yang masih ada ikatan saudara, meskipun terdengar kuno tetapi ya beginilah.

Sebenarnya, Juna dan Julia itu sama sama dari keluarga yang kaya raya, bahkan garis keturunan mereka yang terdahulu bukanlah orang yang sembarangan, mereka sudah kaya sejak lahir, jadi untuk menjaga garis keturunan, mereka membuat tradisi seperti ini.

Juna dan Julia pasrah saja jika keduanya sudah dijodohkan sejak kecil, meskipun awalnya sedikit aneh menikah dengan saudara sendiri sekaligus teman main, mereka tumbuh dilingkungan dan keluarga yang sama. Hingga tepat diumur mereka yang ke 22 tahun, mereka resmi menikah tanpa dipublikasikan, atas kemauan Juna dan Julia sendiri, sekarang mereka menginjak umur 23 tahun.

"Aku laper" keluh Juna.

Julia yang masih sibuk dengan ponselnya, ia melirik ke arah Juna yang duduk disebelahnya, menyetir mobil menuju kampus.

"Suapin dong, aku laper banget nih"

"Gak ada waktu buat makan, ntar aja kalo kelasnya udah selesai. Sarapan kamu udah aku masukin ke kotak makan"

"kamu udah sarapan belum?"

"udah"

"Ihh kok gitu, gak nungguin aku"

"Makanya bangun pagi! udah aku bangunin daritadi tetep aja gak bangun bangun, liat sekarang udah jam 10 kurang 15 menit, kalo telat gimana?!" omel Julia.

"Ya kan aku bangun kesiangan karena begadang bantuin tugas kamu"

"Ohhh jadi gak ikhlas?" tatap Julia dengan tatapan mata yang begitu menakutkan.

Juna menelan ludahnya, ia pun memilih untuk diam daripada nanti Julia tambah panjang mengomelinya.

Sesampainya dikampus, Julia langsung keluar dari mobil dan melenggang pergi mendahului Juna tanpa berpamitan lebih dulu. Juna menggelengkan kepalanya melihat sikap Julia yang masih ngambek padanya, lalu ia pun ikut keluar dari mobil dan berlari menuju kelasnya.

Juna dan Julia memiliki perjanjian kalau mereka akan menyembunyikan status mereka dikampus, karena penilaian anak anak kampus tentang nikah muda masih cenderung negatif, yang orang orang tau, Juna dan Julia adalah sepupuan trus tinggal satu rumah karena sama sama anak rantau.

****

Sepanjang kelas, Julia hanya fokus dengan penjelasan dosen dan sesekali mencatat bagian bagian penting dibukunya. Hingga tak terasa, pelajaran telah berakhir, Julia memasukkan peralatan tulisnya kedalam tas, kemudian melihat bekal yang belum sempat ia berikan pada Juna.

Lalu Julia pun buru buru keluar dari kelas dan menuju ke kelas Juna, mengintipnya dari balik jendela karena Juna masih belum selesai pelajaran, Julia terus memperhatikan Juna yang terus mengelus perutnya ketika sedang lapar, itulah kebiasaan unik Juna.

Julia si bawel

Aku bawa sarapan kamu, jangan makan dikantin. Aku tunggu ditaman belakang.

Setelah ada tanda tanda Juna membaca pesan chat darinya, Julia pun berjalan menuju taman belakang, menunggu Juna. 10 menit kemudian, Juna datang dengan senyumannya, Julia pun langsung membuang muka.

'gak boleh senyum balik' batin Julia.

"Cieee masih ngambek nih" Juna langsung duduk disebelahnya, namun cewek itu tetap diam dengan muka datarnya, muka Julia benar benar keliatan jutek.

"Nih" Julia memberikan kotak makan itu pada Juna.

"Oh iya lupa beli minum"

Julia langsung menyodorkan sebotol Tumbler berisi air putih, "Jangan dibiasain minum air manis" ketusnya. Juna cengengesan.

"Udah ah jangan diemin aku terus. Gak enak tau" rengek Juna.

"...." namun Julia tetap geming.

"Masakan kamu selalu enak ya"

"Udah deh gak usah muji gitu, aku gak akan pernah baper sama kamu"

"Ihh aku juga gak bakal baper sama kamu, tapi kita kan serumah kalo diem dieman terus gak enak rasanya, ayolah.... aku minta maaf, bukan gak ikhlas bantuin kamu tapi tadi aku kesel aja kamu ngomel pas perut aku lagi laper"

"Ya aku gak bakal ngomel kalo kamu nurut! tapi kamu iya iya doang tetep aja gak nurutin mau aku, aku capek beresin rumah, aku pusing liat rumah berantakan, harusnya kamu juga ikut beresin, itukan rumah kita juga, kita tinggalnya bareng bareng"

"Iyadeh iya, aku bantuin beres beres rumah" Juna mengalah.

~•~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!