NovelToon NovelToon

Couple J

Ngambek

Arjuna Jovandra Atmaja yang biasa dipanggil Juna, sedang menjalani kuliah semester 6 jurusan Ilmu Komunikasi disalah satu kampus swasta di Jakarta. Juna adalah cowok yang friendly, royal, dan tidak pernah marah, tingkahnya juga random banget, dia juga memiliki sifat yang bodoamatan dan gak mau ribet.

Julia Yolanda Atmaja, biasa dipanggil Julia, berdasarkan namanya, Julia memang lahir dibulan Juli. cewek itu memiliki sifat yang berkebalikan dengan Juna. Kalau Juna seseorang yang friendly, berbeda dengan Julia yang orangnya jutek dan malas mengobrol kecuali hal penting, tapi sebenarnya dia cewek yang bawel walau bawelnya cuma buat Juna.

Julia juga kuliah dikampus yang sama dengan Juna hanya berbeda fakultas saja, ia sekarang menjalani kuliah semester 6 jurusan kedokteran.

Karena sifatnya yang dingin dan cuek, ia sering disebut sebagai ice princess sama anak anak jurusannya bahkan jurusan lainnya, wajahnya yang begitu cantik banyak cowok cowok kampus yang menyukainya, tapi tidak menutup kemungkinan kalau Julia diam diam sudah ada yang punya, banyak sekali cowok yang sudah Julia tolak dengan alasan malas berpacaran.

Julia gak suka tempat yang kotor dan berantakan, jika ia melihat rumah yang berantakan dan kotor, ia pasti akan marah dan moodnya berantakan. Cewek itu termasuk orang yang disiplin dan rapi, juga rajin.

****

"Juna!!! bangun!! ini udah jam 10 mau sampe jam berapa kamu nggak bangun bangun!! katanya jam 10 kamu ada kelas" amuk Julia.

Cewek itu menyibak selimut yang tengah dipakai Juna dengan kasar, padahal ia sudah membangunkan Juna dari jam 7 pagi namun cowok itu susah sekali dibangunkan. Julia begitu bawel menurut Juna, bagaimana tidak bawel jika Juna tidak bisa diatur dan tidak disiplin sama sekali.

Mereka ada kelas jam 10 pagi, tetapi Juna masih belum juga bangun, belum lagi waktu untuk Juna bersiap siap, sarapan, dan perjalanan menuju kampus juga belum tentu lancar, tau sendiri jalanan Jakarta hampir setiap hari mengalami kemacetan.

Mendengar Julia menyebut sekarang sudah jam 10 membuat Juna memaksa membuka matanya, beranjak dari ranjang empuknya dan langsung masuk kedalam kamar mandi.

"Juna!!! kebiasaan banget sih, handukmu gak dibawa!!"

Juna yang masih belum sempat mengumpulkan nyawanya, cowok itu kembali keluar kamar mandi untuk mengambil handuknya, dengan pakaian yang sudah ia lepas bagian atas saja, menyisakan celana kolornya.

Selesai make up, gadis itu tersenyum melihat pantulan dirinya pada cermin, kemudian ia membersihkan tempat tidur.

Tak butuh waktu lama, Juna sudah selesai mandi, tak lupa Juna langsung memakai alas kaki agar kakinya yang basah tak menimbulkan jejak dikamar, menghindari omelan pagi dari istrinya.

"Baju kamu udah aku siapin diatas kasur" Julia menunjuk menggunakan dagunya, ia sudah terbiasa melihat Juna keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuknya dan menampakkan perut sispack nya.

Juna pun memakai baju yang telah disiapkan istrinya dengan keadaan Julia masih ada dikamar tersebut, membersihkan kasurnya, mereka sudah terbiasa, toh juga mereka sudah menikah dari setahun yang lalu, tetapi mereka tak pernah melakukan hubungan suami istri.

Masih belum ada cinta diantara keduanya, mereka menikah juga karena perjodohan, hubungan mereka begitu rumit. Sebenarnya, Julia dan Juna masih ada hubungan saudara, buyut mereka adalah adik kakak, tapi juga bukan saudara dekat.

Disaat umur mereka genap 17 tahun, mereka sudah mengetahui akan perjodohan itu, pertunangan antara Juna dan Julia dilaksanakan disaat umur mereka 17 tahun, ini adalah sebuah tradisi keluarga mereka untuk saling menjodohkan dengan orang yang masih ada ikatan saudara, meskipun terdengar kuno tetapi ya beginilah.

Sebenarnya, Juna dan Julia itu sama sama dari keluarga yang kaya raya, bahkan garis keturunan mereka yang terdahulu bukanlah orang yang sembarangan, mereka sudah kaya sejak lahir, jadi untuk menjaga garis keturunan, mereka membuat tradisi seperti ini.

Juna dan Julia pasrah saja jika keduanya sudah dijodohkan sejak kecil, meskipun awalnya sedikit aneh menikah dengan saudara sendiri sekaligus teman main, mereka tumbuh dilingkungan dan keluarga yang sama. Hingga tepat diumur mereka yang ke 22 tahun, mereka resmi menikah tanpa dipublikasikan, atas kemauan Juna dan Julia sendiri, sekarang mereka menginjak umur 23 tahun.

"Aku laper" keluh Juna.

Julia yang masih sibuk dengan ponselnya, ia melirik ke arah Juna yang duduk disebelahnya, menyetir mobil menuju kampus.

"Suapin dong, aku laper banget nih"

"Gak ada waktu buat makan, ntar aja kalo kelasnya udah selesai. Sarapan kamu udah aku masukin ke kotak makan"

"kamu udah sarapan belum?"

"udah"

"Ihh kok gitu, gak nungguin aku"

"Makanya bangun pagi! udah aku bangunin daritadi tetep aja gak bangun bangun, liat sekarang udah jam 10 kurang 15 menit, kalo telat gimana?!" omel Julia.

"Ya kan aku bangun kesiangan karena begadang bantuin tugas kamu"

"Ohhh jadi gak ikhlas?" tatap Julia dengan tatapan mata yang begitu menakutkan.

Juna menelan ludahnya, ia pun memilih untuk diam daripada nanti Julia tambah panjang mengomelinya.

Sesampainya dikampus, Julia langsung keluar dari mobil dan melenggang pergi mendahului Juna tanpa berpamitan lebih dulu. Juna menggelengkan kepalanya melihat sikap Julia yang masih ngambek padanya, lalu ia pun ikut keluar dari mobil dan berlari menuju kelasnya.

Juna dan Julia memiliki perjanjian kalau mereka akan menyembunyikan status mereka dikampus, karena penilaian anak anak kampus tentang nikah muda masih cenderung negatif, yang orang orang tau, Juna dan Julia adalah sepupuan trus tinggal satu rumah karena sama sama anak rantau.

****

Sepanjang kelas, Julia hanya fokus dengan penjelasan dosen dan sesekali mencatat bagian bagian penting dibukunya. Hingga tak terasa, pelajaran telah berakhir, Julia memasukkan peralatan tulisnya kedalam tas, kemudian melihat bekal yang belum sempat ia berikan pada Juna.

Lalu Julia pun buru buru keluar dari kelas dan menuju ke kelas Juna, mengintipnya dari balik jendela karena Juna masih belum selesai pelajaran, Julia terus memperhatikan Juna yang terus mengelus perutnya ketika sedang lapar, itulah kebiasaan unik Juna.

Julia si bawel

Aku bawa sarapan kamu, jangan makan dikantin. Aku tunggu ditaman belakang.

Setelah ada tanda tanda Juna membaca pesan chat darinya, Julia pun berjalan menuju taman belakang, menunggu Juna. 10 menit kemudian, Juna datang dengan senyumannya, Julia pun langsung membuang muka.

'gak boleh senyum balik' batin Julia.

"Cieee masih ngambek nih" Juna langsung duduk disebelahnya, namun cewek itu tetap diam dengan muka datarnya, muka Julia benar benar keliatan jutek.

"Nih" Julia memberikan kotak makan itu pada Juna.

"Oh iya lupa beli minum"

Julia langsung menyodorkan sebotol Tumbler berisi air putih, "Jangan dibiasain minum air manis" ketusnya. Juna cengengesan.

"Udah ah jangan diemin aku terus. Gak enak tau" rengek Juna.

"...." namun Julia tetap geming.

"Masakan kamu selalu enak ya"

"Udah deh gak usah muji gitu, aku gak akan pernah baper sama kamu"

"Ihh aku juga gak bakal baper sama kamu, tapi kita kan serumah kalo diem dieman terus gak enak rasanya, ayolah.... aku minta maaf, bukan gak ikhlas bantuin kamu tapi tadi aku kesel aja kamu ngomel pas perut aku lagi laper"

"Ya aku gak bakal ngomel kalo kamu nurut! tapi kamu iya iya doang tetep aja gak nurutin mau aku, aku capek beresin rumah, aku pusing liat rumah berantakan, harusnya kamu juga ikut beresin, itukan rumah kita juga, kita tinggalnya bareng bareng"

"Iyadeh iya, aku bantuin beres beres rumah" Juna mengalah.

~•~

Ada yang aneh

Malam ini, Julia yang tengah asik menonton tv tepatnya film Harry Potter and the sorcerer's stone, terganggu oleh kedatangan Juna yang tiba tiba minta dipijit.

"Pijetin dong, pusing banget aku" ucapnya sembari duduk disebelah Julia.

"Yaudah sini"

Juna pun menggeser tubuhnya, dan tidur dipaha Julia, tangan Juna tiba tiba mengambil remot yang Julia letakkan diatas kasur sebelah kakinya dan hendak mengganti film kesukaan Julia itu.

"Jangan diganti!" ucapnya dengan suara dingin khasnya.

"Bosen, kamu udah liat film ini berkali kali, mending liat yang lain aja, liat film meteor garden aja lah"

"Kan yang liat aku, dan aku nggak bosen. Jadi, kalo kamu mau liat brarti udahan pijetnya" ancam Julia.

"Yaudah iya! gak jadi diganti" Juna mengembalikan remotnya.

Setelah cukup lama Julia memijit kepala Juna hingga Juna hampir tertidur. Tangan Julia sudah mulai terasa pegal dan matanya sudah diserang rasa kantuk yang cukup berat.

"Jun, aku ngantuk"

"Sama, yaudah yuk bobo. Makasih.." Jumat beranjak bangun kemudian mengecup kening Julia.

Julia tercengang, masih mencerna apa yang barusan terjadi, apakah ini mimpi? pikirnya, karena baru pertama kalinya Juna mencium Julia setelah 1 tahun lamanya menikah. Lantas, setelah mencium kening Julia, Juna langsung merebahkan badannya dengan mata terpejam.

Rutinitas sebelum tidur selalu Julia lakukan tanpa lupa, gadis itu memakai skincarenya setiap hari, kemudian ia pun tidur membelakangi Juna.

"Lia" panggil Juna, ternyata cowok itu belum tertidur.

"Hmm?" saut Julia tanpa menoleh.

"Ngadep sini lah, temenin"

Julia menghela nafas, kemudian membalikkan badannya menghadap Juna, badan Julia pun kembali ditarik oleh Juna sehingga jarak mereka begitu dekat bahkan hidung mereka sudah saling menempel saking dekatnya.

'deket banget sih' batin Julia tak menolak rangkulan tangan Juna dipinggangnya.

"Malam Juliet" bisik Juna dengan mata meremnya, refleks membuat Julia tersenyum begitu manis, entah mengapa tiba tiba cowok itu menunjukkan sisi manisnya, tak seperti biasanya yang bersikap biasa saja pada Julia, bahkan hanya memperlakukan Julia layaknya seorang teman bukan istri, begitu sebaliknya.

****

"Julia, kerumah gue yuk. Kita berlima masak seblak bareng sambil buat es apa gitu yang seger" ajak Yaya.

"Ayuk, tapi gue mau ngabarin Juna dulu ya"

Yaya mengangguk.

📞 Hallo Jun

📞 Ha?

📞 Kamu dimana?

📞 Dikantin sama temen temen, why?

📞 Aku main kerumahnya Yaya dulu ya, kalo mau jemput aku dirumahnya Yaya aja, ntar aku sharelock kalo udah sampe disana

📞 Oke oke

📞 Inget pesen aku!

📞 Iya aku inget

📞 Emang apa?

📞 Ga boleh ngerokok kan?

📞 Hmmm

📞 Iya Juliet, yaudah hati hati, suruh Yaya aja yang nyetir, jangan kamu

📞 Emang kalo aku yang nyetir kenapa?

📞 Bahaya! kamu nyetirnya kayak kesetanan

📞 Ishh, yaudah byee

Julia pun mematikan sambungan telefon. Kemudian Julia dan keempat temannya pun menuju kerumah Yaya menaiki mobil Yaya.

Julia memiliki 4 sahabat. Mereka bernama, Yaya, Ryena, Chantika, dan Yura. Kelima cewek itu sudah menjalin hubungan persahabatan sejak SMA hingga sekarang, meskipun sekarang beda fakultas tetapi mereka masih satu univ.

"Elo sama Juna kan tinggal serumah, terus kalo makan, beli atau masak sendiri?" tanya Chantika.

"Gue masak, kadang sih beli kalo gue lagi males masak"

"Terus, Juna juga makan masakan elo?"

"Iyalah, gue yang masak dia juga makan"

"Tapi yah, hubungan lo sama Juna itu kek bukan sepupu pada sewajarnya, kayak deket banget gitu, gue sama sepupu gue aja awkward. Atau cuma gue aja sih yang ngerasa awkward sama sepupu?" timpal Yura.

"Gue juga awkward sih kalo sama sepupu gue" balas Chantika dan Ryena bersamaan, sedangkan Yaya menyimak pembicaraan sembari menyetir mobil.

"Biasa aja sih gue, soalnya udah terbiasa. Dia temen main gue sejak kecil. Dari balita sampe SMP, baru pas masuk SMA kita pisah 3 tahun trus ketemu lagi pas masuk kuliah" jawab Julia.

Obrolan terus berjalan selama diperjalanan menuju rumah Yaya, hingga akhirnya tak terasa, mereka telah sampai dirumah Yaya, kelimanya pun turun dari mobil dan masuk kerumah Yaya yang amat besar.

"Sepi amat rumah lo, yang lain kemana?" tanya Ryena.

"Papi mami gue kerja, kakak gue kan udah berkeluarga jadinya dia gak tinggal serumah lagi, trus asisten rumah tangga gue udah pensiun umurnya udah 60 tahun lebih" terang Yaya.

"Jadi elo sering sendiri dirumah?"

"Iya, kesepian terus gue. Makanya, kalian sering sering main kerumah gue, biar gue ada temennya"

Tanpa berlama lama lagi, setelah menaruh tas, mereka berlima pun mulai memasak, membuat seblak dengan porsi yang lumayan banyak dan tidak lupa minumannya yaitu es kopi gula merah ala ala rumahan meski rasanya tak seenak dikafe kafe tetapi mereka sangat menikmatinya.

****

Grhhhh

Suara sendawa dari mulut mereka setelah merasa kenyang. Julia yang terbiasa dengan tidur siang, tiba tiba ia merasa ngantuk, meskipun ada larangan tak boleh tidur setelah makan, tetapi Julia tetap melakukannya karena sudah tidak kuat menahan kantuk yang ia rasa, gadis itupun akhirnya merebahkan badannya diatas ranjang empuk milik Yaya.

"Guys gue mau tidur dulu ya, kalo Juna telfon, angkat aja, bilang gue lagi tidur"

"oke"

Sedangkan yang lain sibuk dengan aktivitasnya. Meskipun Yaya cewek tetapi dia suka bermain PS, Yaya dan Ryena bermain PS, Chantika membaca komik, sementara Yura bermain ponsel, mereka memiliki kesibukan masing masing.

Lama kelamaan Julia pun mulai tertidur. Hingga akhirnya tak terasa 1 jam lamanya Julia tertidur, akhirnya sang pemilik gadis cantik bermata sipit itupun mulai mencari keberadaannya.

📞 Julia

📞 Halo, ini Ryena

📞 Loh, Julianya mana?

📞 Tidur

📞 Gue mau jemput dia

📞 Yaudah kesini aja, ntar elo sendiri aja yang bangunin, kita takut mau bangunin dia

Juna membatin, 'emang sih, Julia kalo dibangunin pas lagi tidur siang, bakalan ngamuk, seremnya ngalah ngalahin macan ngamuk'

📞 Gue udah sampe didepan rumah, alamat yang dikirim Julia

📞 Oke oke, Yaya keluar bukain pintu

Sambungan telefon pun dimatikan oleh Juna setelah Yaya membukakan pintu. Yaya dan yang lain telah pindah keruang tengah untuk menonton film.

"Masuk aja Jun, elo bangunin sendiri si Julia" Juna hanya mengangguk, tetapi sebelum masuk kedalam rumah Yaya, Juna memantau sekitar lebih dulu, ia takut dikira macam macam.

"Selain takut bangunin Julia, dia juga susah dibanguninnya"

"Emang gitu orangnya" timpal Juna. Dari keempat sahabat Julia, Juna lebih dekat dengan Yaya daripada yang lain, kalo sama yang lain, Juna merasa awkward.

Juna melihat teman teman Julia yang sedang duduk diruang tengah sembari menonton film bersama sama.

"Julia tidur dikamar gue tuh" ucap Yaya.

Juna hanya diam sembari melirik kearah Julia yang masih tidur nyenyak.

"Masuk aja gapapa"

Juna tersenyum canggung kemudian mengangguk, sebenarnya dia tidak enak masuk ke kamar cewek, tapi mau bagaimana lagi, keadaannya sudah kepepet.

"Dasar kebo" cibir Juna sembari menggelengkan kepalanya.

Juna pun menoel noel pinggang Julia. "Ayo pulang, udah sore anjir! mendung juga, keburu ujan tau"

Juna terus menggelitiki perut Julia, karena cewek itu amat sensitif dan perasa jika disentuh bagian pinggang dan perutnya, Julia pun terpaksa terbangun dari tidurnya tetapi dengan keadaan mata yang masih terpejam.

"Gendong" gumamnya.

"Wehh ngelindur ni anak" Julia memang sering sekali ketiduran tidak dikamar, sehingga dia sudah terbiasa minta gendong pada Juna.

"Kita gak dirumah" bisik Juna.

Sontak membuat Julia membuka matanya dengan terkejut, cewek itu pun langsung turun dari kasur.

"Yuk pulang" ucapnya masih dengan wajah kantuknya.

Setelah Julia terbangun, Juna dan Julia pun berpamitan pulang.

"Guys gue pulang ya" ucap Julia dengan senyum tipisnya.

"Iya hati hati, Jun jangan ugal ugalan bawa princess kita!" titah Ryena, ia melirik ke arah Juna dengan tatapan mata berbinar.

"Siap!"

Setelah Juna dan Julia pulang. Mereka pun mulai menggosipi kedekatan couple J tersebut.

"Guys, kalian ngerasa aneh sama mereka gak sih?" tanya Yura.

"Iya tuh, gue juga" balas Chantika.

"Mereka deketnya kayak bukan sepupu"

"Udah udah, sahabat sendiri digosipin" timpal Yaya.

"Elo jealous ya? kalo lo suka sama Juna, bilang aja ke Julia biar dibantuin pdkt" saut Ryena. 'gak akan bisa' batinnya.

"Apa sih! itukan dulu gue suka sama Juna, sekarang mah udah enggak" Yura memutar bola matanya.

"Tapi kalian ngerasa gak sih? Juna tuh manja ke Julia, liat! dia sering nyender dibahunya Julia, tapi mukanya Julia keliatan banget gak nyaman" timpal Chantika.

"Mungkin itu udah biasa, Juna sama Julia kan udah deket dari kecil, selain sepupu juga temen main. Mungkin kebiasaan Juna kebawa dari kecil sampe gede" balas Yaya.

"Maybe sih"

~•~

Overprotective

Selama diperjalanan.

"Mau beli makan sekalian gak?" tanya Juna sambil menyetir mobil.

"Gak usah deh. Aku mau masak aja"

"Ga capek emang?"

Julia menggeleng, "stok bahan makanan masih banyak dirumah, kalo kelamaan gak dipake nanti busuk gak enak dimakan, sayang dong"

"Yaudah"

Julia pun melanjutkan bermain hp.

"Kamu udah dikasih tau mama belum?" tanya Juna lagi membuat gadis itu menoleh dan menghentikan jarinya yang tengah mengetikkan sesuatu diponselnya.

"Apa?"

"Hari minggu eyang ulangtahun, ada acara makan makan, kita disuruh kesana"

"Pantes aja Justin pulang, ternyata Minggu ulangtahun eyang. Sabtu sore aja kesana nya ya?"

"Oke"

"Sekalian nginep ya?" antusias Julia, karena ia sangat merindukan Justin yang terakhir hanya bertemu saat natal tahun kemarin, dan pastinya akan seru bertemu dengan saudara saudara yang lainnya juga, karena biasanya keluarga besar akan berkumpul hanya jika ada acara penting seperti ini.

"Iya Juliet"

Justin itu adalah adik kandung Julia yang kuliah di London, semester 3 jurusan bisnis, umur Julia dan Justin hanya terpaut beda 1 tahun saja, yang berarti sekarang Justin berumur 22 tahun.

****

Sesampainya dirumah, Julia langsung mandi karena badannya terasa sangat lengket akibat ada kegiatan seharian diluar rumah. Selesai mandi, Julia langsung sibuk didapur, memasak untuk makan malam nanti, biasanya mereka akan makan setelah Maghrib.

Disaat Julia sibuk memotong sayuran didapur, tiba tiba dengan isengnya Juna melingkarkan tangannya dipinggang istrinya lalu memeluknya dengan begitu erat, sontak Julia pun langsung memberontak tapi tenaganya jelas kalah dengan tenaga Juna, sekuat apapun ia memberontak tetap saja tak ada hasil.

"JUNAAA!!!! KAMU BELUM MANDI, GAK USAH PELUK PELUK!" teriakan itu mampu membuat Juna takut, cowok itupun berlari masuk ke kamar untuk segera mandi dengan tawa cengengesan.

Selesai Maghrib, masakan Julia telah matang semua, cewek itu langsung menata nya dimeja makan sekaligus piring yang telah diisi nasi untuk Juna.

Juna yang memang sudah tau kebiasaan mereka setelah Maghrib akan melakukan makan malam, ia turun ke lantai bawah dengan tepat waktu, kemudian makan malam bersama berdua dengan istri galaknya.

"Njir, kamu makannya dedaunan doang kek kambing" cibir Juna sengaja menjaili Julia yang hanya memakan salad tanpa nasi, karena biasanya Julia makan tanpa nasi jika waktu malam, Julia benar benar menjaga pola makan.

"Mau nyoba gak?" Julia menyodorkan selada pada Juna, membuat cowok itu bergidik geli.

Juna menggeleng, "Gak mau."

"Cowok kok gak mau sayur, lemah" cibirnya kemudian lanjut makan.

"Bodoamat wlee"

'lagian siapa yang mau makan daun, kek kambing' batin Juna terus mencibir Julia.

Julia menaikkan satu alisnya sembari menatap tajam cowok didepannya, seolah tau apa yang Juna batin tentang dirinya.

Sifat mereka berdua sangat berkebalikan, membuat sepasang suami istri itu sering tidak akur, Juna yang jail dan Julia yang pemarah sering membuat kehebohan dalam rumah.

****

Keesokan harinya, selesai kelas, Juna dan teman temannya memilih untuk berkumpul bersama di kantin sembari diselingi dengan obrolan. Juna berteman dengan 11 cowok yang ganteng ganteng termasuk dirinya, mereka adalah circle yang banyak disukai oleh ciwi ciwi, tetapi mereka berasal dari fakultas yang berbeda, meski begitu mereka sudah saling kenal sejak SMA.

"Jun, sepupu lo tuh cantik juga ya. Jomblo apa udah punya pacar sih?" tanya Jinnar.

"Sepupu yang mana?"

"Julia lah, yang mana lagi"

"Jangan ngarep deh, dia udah punya cowok" Juna memutar bola matanya, kemudian mengecek hp nya tapi belum ada notif dari Julia, berarti cewek itu masih belum kelar kelas.

"Serius?" timpal Yoga.

"Anjirlah, gue serius bego! tapi dia LDR an soalnya cowoknya kuliah dibandung, Julia juga gak terlalu terbuka sih sama gue tentang ginian, cuma kadang minta pendapat ke gue kalo mau cari hadiah buat pacarnya"

'lancar banget gue ngarangnya' batin Juna dengan senyum smirk nya.

"Padahal gue pingin deketin dia, jun" ucap Jinnar lagi.

"Jangan deh, dia bucin banget sama cowoknya" ucap Juna terus berusaha membuat wajah serius, walaupun sebenarnya dia ingin sekali tertawa, karena baginya asik sekali menipu teman temannya.

"Kok lo tau? katanya Julia gak terbuka tentang ginian ke elo?" balas Mahesa dengan mulut penuh makanan.

"Gue kan tinggal bareng, gue sering liat dia manja banget pas lagi vc an"

"Penasaran banget gue, cowok kayak apa yang bisa dibucinin sama ice princess, gue juga kepo banget gimana Julia kalo bucin ke cowok" balas Jayden.

"Udahlah ganti topik, kok jadi ngomongin Julia sih" ucap Juna begitu risih dan males saat istrinya menjadi bahan obrolan cowok lain.

"Ehh masih pacaran doang kan? ahh bisa lah masih ada kesempatan" Jinnar masih belum menyerah.

"Udahlah gausah deketin Julia, percuma aja lo, gak ada kesempatan" kali ini Juna benar benar serius.

"Dih kenapa? overprotective banget sih, elo suka sama sepupu lo sendiri?" selidik Jinnar.

"Apaan sih, gue udah punya kalee"

Juna kembali mengecek hp nya namun masih belum ada notif dari Julia, buru buru Juna pun memesan mie instan, awalnya ia ragu ragu untuk beli karena Julia melarang keras Juna memakan mie instan, tapi gara gara melihat Mahesa dan Yudis makan mie rebus membuat cowok itu bener bener kepingin.

Begitu pesanannya sampai, baru saja Juna mengambil sendok dan garpu tiba tiba tangannya tertahan akibat melihat Julia dan teman temannya masuk ke area kantin. Buru buru, Juna pun menggeser mangkuk mie nya pada Mahesa yang belum selesai menghabiskan satu mangkuk mie nya.

Julia melihat kearah Juna, sekarang cewek itu semakin dekat dengan meja Juna dan kawan kawannya, ciwi ciwi itu duduk dimeja depan meja Juna dkk.

"Wahh si esa! itu perut apa gentong?! makan mie sampe 2 mangkok, yang satu aja belum habis malah pesen lagi, tambah nasi lagi" ucap Juna heboh sontak membuat teman temannya yang lain dan juga Julia melihat kearah Juna.

Omongan Juna sontak membuat Mahesa mengerutkan keningnya dengan mulut menganga.

"Udah selesai ya kelasnya? Yuk pulang!!" Juna langsung menarik tangan Julia.

"Apaan sih Jun! belum selesai kelasnya, masih dikasih waktu buat istirahat"

"Oh, anu... gue minta air putih lo dong, yuk yuk!"

"Tapi tas gue ada di dalem kelas, males ah Jun" keluh Julia namun Juna terus saja menyeret tangan Julia mengajaknya keluar kantin. Itu ia lakukan supaya tak terciduk saat hendak memakan mie, belum juga dimakan eh malah datang si mbak istri galaknya.

"Kenapa sih si Ajun?" tanya Hans kebingungan.

Yang lain hanya mengendikkan bahunya.

"Mungkin dia gak mau Julia ketemu gue, dia kan overprotective banget ke Julia" jawab Jinnar.

"Eh btw, ini mie nya udah dibayar belum sama si Juna?" tanya Mahesa.

"Belum kayaknya" saut Jerome.

"Kampret si Juna"

~•~

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!