Setelah makan malam, Juna tergeletak diatas sofa karena kekenyangan, berbeda dengan Juna, sekarang Julia sibuk beres beres piring dan gelas kotor habis makan malam, kemudian menyiapkan bahan bahan untuk besok.
"Kak, besok kamu gak nginep lagi?" tanya Justin yang ikut membantu kakaknya.
"Enggak dek, soalnya mau nyicil tugas"
"Pasti susah ya kak balancing collage and married life" Justin prihatin, sedangkan Julia membalasnya hanya dengan senyum.
"Mau gimana lagi, ini udah keputusan keluarga kan dek, ya... kakak harus terima terima aja"
Setelah selesai bantu bantu, Justin dan Julia ikut gabung di ruang tengah yang ramai sepupu pada kumpul, para cowok cowok sibuk bermain PS karena kakak kandung Juna datang dari Bali tadi sore sambil membawa PS5, sifat kakak beradik itu sama, sama sama keanak anakan, nyatanya kak Juan sampai sekarang belum menikah padahal umurnya sudah 26 tahun.
"Si kecil aktif ya bund" Julia mengelus perut Juna yang semakin membuncit.
"Iya moms" jawab Juna rada gesrek, tentu saja membuat Julia tertawa.
"Kebanyakan makan sih" Julia mengambil toples berisi camilan yang ada dipangkuan Juna, kemudian ia taruh diatas meja.
"Sayang kalo gak dimakan, mending masuk ke perut aku aja" Juna mengerutkan keningnya karena Julia mengambil toples berisi camilan lezat itu.
"Om, Mia mau ini, bukain" ucap Mia, keponakan mereka berdua yang masih berumur 5 tahun, anak itu membawa 2 buah permen.
Baru saja Juna hendak membukakan bungkus permen itu, tiba tiba tangannya ditahan oleh Julia.
"Jangan jun, udah malem, ga baik buat kesehatan gigi"
"Kasian tau"
"Dia tuh minta dibukain ke kamu karena gak dibolehin sama mamanya, ehh malah kamu mau bukain permennya" omel Julia.
Juna geming.
"Mia, ikut aunty yuk liat kak Seno main" Julia menggendong Mia, untuk mengalihkan anak itu dari kemauannya.
Juan adalah kakak kandung Juna yang tinggal di Bali untuk mengurus bisnis keluarga, cowok itu sama seperti Juna, tingkahnya seperti anak kecil, manja, supel, dan humoris, tetapi dia susah sekali jatuh cinta, masih belum ada perempuan yang mengisi hatinya, karena sudah mencari jodoh, akhirnya Juan pasrah meminta neneknya untuk dijodohkan, dan rumornya ia akan dijodohkan dengan anak dari rekan bisnis nenek.
****
Hari ulangtahun eyang telah tiba! Setelah acara tiup lilin dan berdoa, cucu cucu dan cicit eyang mencium pipi eyang kesayangan mereka satu per satu secara bergantian.
"Selamat ulang tahun eyang, sehat selalu ya eyang sama oma, biar bisa datang ke wisuda Julia dan Juna"
"Amin, doain eyang sama oma panjang umur ya sayang, sampe bisa ketemu cicit dari kalian berdua" sontak senyum Julia langsung menghilang, kemudian cewek itu langsung mundur dari barisannya, dan gantian Juna.
"Cieee eyangku tersayang ulang tahun nih, hepibesday eyang"
Setelah acara inti selesai, sekarang waktunya have fun, ada yang melanjutkan makan, ada yang melakukan pesta kolam renang, ada yang mengobrol dan bercanda tawa, dan ada juga yang sibuk menjaga anak anak mereka.
Ulang tahun eyang begitu meriah dengan kehadiran, anak, cucu dan cicit mereka.
Juna langsung berganti baju dan ikut merayakan pesta kolam renang bersama sepupu sepupunya yang lain, kalau Julia memilih untuk mengobrol bersama Nana, orangtuanya dan juga mertuanya sembari memakan barbeque.
"Eh ehh kak Juna ngguling" ucap Nana langsung menunjuk ke arah Juna. Nana seumuran dengan Justin, yang nantinya mereka akan dijodohkan oleh para tetua keluarga besar, kini Nana sedang berkuliah di UGM jurusan kedokteran hewan.
Justin dan Nana tidak bisa menolak lagi meskipun keduanya sangat bertolak belakang seperti Juna dan Julia, ini memang sudah tradisi turun temurun, tetapi Justin menolak keras untuk menikah diumur muda, ia ingin melaksanakan pernikahan disaat dirinya sudah memiliki pekerjaan.
Sontak, Julia langsung menoleh ke arah kolam renang dan melihat Juna yang terjungkal masuk ke air, niatnya cowok itu ingin naik ke atas pelampung flamingo tapi berhubung Juan iseng, lelaki itu mendorong pelampung flamingo hingga membuat adiknya terjungkal.
Julia, Juan, Justin, Nana dan yang lain ikut tertawa melihat Juna, apalagi orangtua mereka ikut tertawa terbahak bahak, apalagi disaat Juna memencet hidungnya yang memerah akibat kemasukan air. Juna pun naik ke atas lalu berjalan menghampiri Julia dan yang lain.
"Ma, pa... Telingaku kemasukan air, gara gara kak Juan tuh" adu Juna sambil menunjuk Juan yang tertawa terbahak bahak, puas mengerjai adiknya.
"Yang sebelah mana?" tanya Julia.
"Yang kanan"
"Aku kasih air dikit ke telinga kamu, ntar kalo air nya udah masuk, kepala kamu langsung miringin ke kanan ya" Juna hanya mengangguk menurutinya.
Julia pun memasukkan sedikit air ke telinga kanan Juna, kemudian Juna langsung memiringkan kepalanya ke kanan sesuai arahan Julia, lalu Julia menepuk nepuk pelan telinga kiri Juna, dan air pun keluar dari telinga Juna.
"Udah keluar airnya" ucap Juna girang.
"Serius?"
Juna mengangguk, "Aku udahan ah berenangnya"
"Mandi yang bersih, jangan asal bilas jun"
"Iyaaaa" Juna mencubit kedua pipi Julia dengan gemas.
"Ehmmm, cie ciee" goda orangtua dan mertua Julia saat melihat kemesraan anak anak mereka.
"Juna sering manja gitu ke kamu?" tanya mamanya Juna, mama Irina.
"I-iya ma"
"Udah punya bini, masih aja kelakuannya" timpal papanya Juna, papa Sofyan.
"Untung aja, Juna sama Julia udah kenal dari kecil ya, kalo Justin sama Nana ini agak susah sih beradaptasinya, mereka jarang banget ketemu, kayak asing gitu" ucap mamanya Julia, mama Roseanne.
"Iya ma, tapi lama lama akan terbiasa sih" timpal Julia, sedangkan Nana hanya diam menyimak, andai bisa menolak, Nana ingin sekali menolak, karena Justin sama sekali bukan tipenya.
"Si Justin anaknya cuek banget, sedangkan Nana anaknya lucu, humoris lagi, Justin masih kurang bisa berinteraksi sama cewek selain kakak sama mamanya" ucap papanya Julia, papa Chandra.
Cukup lama mereka mengobrol. Selesai Juna berganti baju, cowok itu langsung duduk disamping Julia yang sedang makan bersama sepupu sepupu cewek yang lain, karena sekarang sudah masuk waktu makan siang.
"Mau dong" Juna membuka mulutnya lebar lebar, Julia pun memasukkan sesuap nasi ke mulut Juna.
"Lagi" Juna membuka mulutnya lagi.
"Makan sendiri sana" ernyit Julia.
"Barengan kenapa sih"
"Gak kenyang!"
"Kalo kurang, aku ambilin lagi nasinya"
"Kenapa kamu gak ambil buat kamu sendiri aja?"
"Ihh kenapa sih, kan maunya barengan aja" Julia pun mengalah.
"Dih manja banget, kayaknya tadi yang sakit telinga lo, kok sekarang yang gak berfungsi jadi tangannya?" ucap Juan melihat adiknya yang lahap disuapin Julia.
"Tangan gue lagi istirahat, kan bentar lagi buat nyetir"
"Njir ada ada aja kelakuan lo, modus! bilang aja mau dimanjain sama Julia"
"Apaan sih kak! sono lo makan sendiri, ganggu aja!" Juan pun berlalu meninggalkan pasutri itu.
"Oh iya, kuping kamu masih sakit jun?" tanya Julia.
"Udah enggak, cieee perhatian nih"
Julia menatap Juna dengan muka datarnya, "makan sendiri" Julia memberikan piringnya, kemudian ia pergi mengambil air minum untuk dirinya sendiri. Sebenarnya Julia salting, tapi ucapan Juna mengundang banyak sorot mata mengarah kepada mereka karena suara Juna yang begitu keras, membuat Julia malu diliatin banyak orang.
3 jam kemudian . Selesai Julia dan Juna beres beres, mereka lalu berpamitan untuk pulang, mereka juga meminta maaf karena tidak bisa mengikuti acara sampai selesai.
Visual Juna & Julia dihari ulang tahun eyang.
~•~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments