Selama diperjalanan.
"Mau beli makan sekalian gak?" tanya Juna sambil menyetir mobil.
"Gak usah deh. Aku mau masak aja"
"Ga capek emang?"
Julia menggeleng, "stok bahan makanan masih banyak dirumah, kalo kelamaan gak dipake nanti busuk gak enak dimakan, sayang dong"
"Yaudah"
Julia pun melanjutkan bermain hp.
"Kamu udah dikasih tau mama belum?" tanya Juna lagi membuat gadis itu menoleh dan menghentikan jarinya yang tengah mengetikkan sesuatu diponselnya.
"Apa?"
"Hari minggu eyang ulangtahun, ada acara makan makan, kita disuruh kesana"
"Pantes aja Justin pulang, ternyata Minggu ulangtahun eyang. Sabtu sore aja kesana nya ya?"
"Oke"
"Sekalian nginep ya?" antusias Julia, karena ia sangat merindukan Justin yang terakhir hanya bertemu saat natal tahun kemarin, dan pastinya akan seru bertemu dengan saudara saudara yang lainnya juga, karena biasanya keluarga besar akan berkumpul hanya jika ada acara penting seperti ini.
"Iya Juliet"
Justin itu adalah adik kandung Julia yang kuliah di London, semester 3 jurusan bisnis, umur Julia dan Justin hanya terpaut beda 1 tahun saja, yang berarti sekarang Justin berumur 22 tahun.
****
Sesampainya dirumah, Julia langsung mandi karena badannya terasa sangat lengket akibat ada kegiatan seharian diluar rumah. Selesai mandi, Julia langsung sibuk didapur, memasak untuk makan malam nanti, biasanya mereka akan makan setelah Maghrib.
Disaat Julia sibuk memotong sayuran didapur, tiba tiba dengan isengnya Juna melingkarkan tangannya dipinggang istrinya lalu memeluknya dengan begitu erat, sontak Julia pun langsung memberontak tapi tenaganya jelas kalah dengan tenaga Juna, sekuat apapun ia memberontak tetap saja tak ada hasil.
"JUNAAA!!!! KAMU BELUM MANDI, GAK USAH PELUK PELUK!" teriakan itu mampu membuat Juna takut, cowok itupun berlari masuk ke kamar untuk segera mandi dengan tawa cengengesan.
Selesai Maghrib, masakan Julia telah matang semua, cewek itu langsung menata nya dimeja makan sekaligus piring yang telah diisi nasi untuk Juna.
Juna yang memang sudah tau kebiasaan mereka setelah Maghrib akan melakukan makan malam, ia turun ke lantai bawah dengan tepat waktu, kemudian makan malam bersama berdua dengan istri galaknya.
"Njir, kamu makannya dedaunan doang kek kambing" cibir Juna sengaja menjaili Julia yang hanya memakan salad tanpa nasi, karena biasanya Julia makan tanpa nasi jika waktu malam, Julia benar benar menjaga pola makan.
"Mau nyoba gak?" Julia menyodorkan selada pada Juna, membuat cowok itu bergidik geli.
Juna menggeleng, "Gak mau."
"Cowok kok gak mau sayur, lemah" cibirnya kemudian lanjut makan.
"Bodoamat wlee"
'lagian siapa yang mau makan daun, kek kambing' batin Juna terus mencibir Julia.
Julia menaikkan satu alisnya sembari menatap tajam cowok didepannya, seolah tau apa yang Juna batin tentang dirinya.
Sifat mereka berdua sangat berkebalikan, membuat sepasang suami istri itu sering tidak akur, Juna yang jail dan Julia yang pemarah sering membuat kehebohan dalam rumah.
****
Keesokan harinya, selesai kelas, Juna dan teman temannya memilih untuk berkumpul bersama di kantin sembari diselingi dengan obrolan. Juna berteman dengan 11 cowok yang ganteng ganteng termasuk dirinya, mereka adalah circle yang banyak disukai oleh ciwi ciwi, tetapi mereka berasal dari fakultas yang berbeda, meski begitu mereka sudah saling kenal sejak SMA.
"Jun, sepupu lo tuh cantik juga ya. Jomblo apa udah punya pacar sih?" tanya Jinnar.
"Sepupu yang mana?"
"Julia lah, yang mana lagi"
"Jangan ngarep deh, dia udah punya cowok" Juna memutar bola matanya, kemudian mengecek hp nya tapi belum ada notif dari Julia, berarti cewek itu masih belum kelar kelas.
"Serius?" timpal Yoga.
"Anjirlah, gue serius bego! tapi dia LDR an soalnya cowoknya kuliah dibandung, Julia juga gak terlalu terbuka sih sama gue tentang ginian, cuma kadang minta pendapat ke gue kalo mau cari hadiah buat pacarnya"
'lancar banget gue ngarangnya' batin Juna dengan senyum smirk nya.
"Padahal gue pingin deketin dia, jun" ucap Jinnar lagi.
"Jangan deh, dia bucin banget sama cowoknya" ucap Juna terus berusaha membuat wajah serius, walaupun sebenarnya dia ingin sekali tertawa, karena baginya asik sekali menipu teman temannya.
"Kok lo tau? katanya Julia gak terbuka tentang ginian ke elo?" balas Mahesa dengan mulut penuh makanan.
"Gue kan tinggal bareng, gue sering liat dia manja banget pas lagi vc an"
"Penasaran banget gue, cowok kayak apa yang bisa dibucinin sama ice princess, gue juga kepo banget gimana Julia kalo bucin ke cowok" balas Jayden.
"Udahlah ganti topik, kok jadi ngomongin Julia sih" ucap Juna begitu risih dan males saat istrinya menjadi bahan obrolan cowok lain.
"Ehh masih pacaran doang kan? ahh bisa lah masih ada kesempatan" Jinnar masih belum menyerah.
"Udahlah gausah deketin Julia, percuma aja lo, gak ada kesempatan" kali ini Juna benar benar serius.
"Dih kenapa? overprotective banget sih, elo suka sama sepupu lo sendiri?" selidik Jinnar.
"Apaan sih, gue udah punya kalee"
Juna kembali mengecek hp nya namun masih belum ada notif dari Julia, buru buru Juna pun memesan mie instan, awalnya ia ragu ragu untuk beli karena Julia melarang keras Juna memakan mie instan, tapi gara gara melihat Mahesa dan Yudis makan mie rebus membuat cowok itu bener bener kepingin.
Begitu pesanannya sampai, baru saja Juna mengambil sendok dan garpu tiba tiba tangannya tertahan akibat melihat Julia dan teman temannya masuk ke area kantin. Buru buru, Juna pun menggeser mangkuk mie nya pada Mahesa yang belum selesai menghabiskan satu mangkuk mie nya.
Julia melihat kearah Juna, sekarang cewek itu semakin dekat dengan meja Juna dan kawan kawannya, ciwi ciwi itu duduk dimeja depan meja Juna dkk.
"Wahh si esa! itu perut apa gentong?! makan mie sampe 2 mangkok, yang satu aja belum habis malah pesen lagi, tambah nasi lagi" ucap Juna heboh sontak membuat teman temannya yang lain dan juga Julia melihat kearah Juna.
Omongan Juna sontak membuat Mahesa mengerutkan keningnya dengan mulut menganga.
"Udah selesai ya kelasnya? Yuk pulang!!" Juna langsung menarik tangan Julia.
"Apaan sih Jun! belum selesai kelasnya, masih dikasih waktu buat istirahat"
"Oh, anu... gue minta air putih lo dong, yuk yuk!"
"Tapi tas gue ada di dalem kelas, males ah Jun" keluh Julia namun Juna terus saja menyeret tangan Julia mengajaknya keluar kantin. Itu ia lakukan supaya tak terciduk saat hendak memakan mie, belum juga dimakan eh malah datang si mbak istri galaknya.
"Kenapa sih si Ajun?" tanya Hans kebingungan.
Yang lain hanya mengendikkan bahunya.
"Mungkin dia gak mau Julia ketemu gue, dia kan overprotective banget ke Julia" jawab Jinnar.
"Eh btw, ini mie nya udah dibayar belum sama si Juna?" tanya Mahesa.
"Belum kayaknya" saut Jerome.
"Kampret si Juna"
~•~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments