Malam ini, Julia yang tengah asik menonton tv tepatnya film Harry Potter and the sorcerer's stone, terganggu oleh kedatangan Juna yang tiba tiba minta dipijit.
"Pijetin dong, pusing banget aku" ucapnya sembari duduk disebelah Julia.
"Yaudah sini"
Juna pun menggeser tubuhnya, dan tidur dipaha Julia, tangan Juna tiba tiba mengambil remot yang Julia letakkan diatas kasur sebelah kakinya dan hendak mengganti film kesukaan Julia itu.
"Jangan diganti!" ucapnya dengan suara dingin khasnya.
"Bosen, kamu udah liat film ini berkali kali, mending liat yang lain aja, liat film meteor garden aja lah"
"Kan yang liat aku, dan aku nggak bosen. Jadi, kalo kamu mau liat brarti udahan pijetnya" ancam Julia.
"Yaudah iya! gak jadi diganti" Juna mengembalikan remotnya.
Setelah cukup lama Julia memijit kepala Juna hingga Juna hampir tertidur. Tangan Julia sudah mulai terasa pegal dan matanya sudah diserang rasa kantuk yang cukup berat.
"Jun, aku ngantuk"
"Sama, yaudah yuk bobo. Makasih.." Jumat beranjak bangun kemudian mengecup kening Julia.
Julia tercengang, masih mencerna apa yang barusan terjadi, apakah ini mimpi? pikirnya, karena baru pertama kalinya Juna mencium Julia setelah 1 tahun lamanya menikah. Lantas, setelah mencium kening Julia, Juna langsung merebahkan badannya dengan mata terpejam.
Rutinitas sebelum tidur selalu Julia lakukan tanpa lupa, gadis itu memakai skincarenya setiap hari, kemudian ia pun tidur membelakangi Juna.
"Lia" panggil Juna, ternyata cowok itu belum tertidur.
"Hmm?" saut Julia tanpa menoleh.
"Ngadep sini lah, temenin"
Julia menghela nafas, kemudian membalikkan badannya menghadap Juna, badan Julia pun kembali ditarik oleh Juna sehingga jarak mereka begitu dekat bahkan hidung mereka sudah saling menempel saking dekatnya.
'deket banget sih' batin Julia tak menolak rangkulan tangan Juna dipinggangnya.
"Malam Juliet" bisik Juna dengan mata meremnya, refleks membuat Julia tersenyum begitu manis, entah mengapa tiba tiba cowok itu menunjukkan sisi manisnya, tak seperti biasanya yang bersikap biasa saja pada Julia, bahkan hanya memperlakukan Julia layaknya seorang teman bukan istri, begitu sebaliknya.
****
"Julia, kerumah gue yuk. Kita berlima masak seblak bareng sambil buat es apa gitu yang seger" ajak Yaya.
"Ayuk, tapi gue mau ngabarin Juna dulu ya"
Yaya mengangguk.
📞 Hallo Jun
📞 Ha?
📞 Kamu dimana?
📞 Dikantin sama temen temen, why?
📞 Aku main kerumahnya Yaya dulu ya, kalo mau jemput aku dirumahnya Yaya aja, ntar aku sharelock kalo udah sampe disana
📞 Oke oke
📞 Inget pesen aku!
📞 Iya aku inget
📞 Emang apa?
📞 Ga boleh ngerokok kan?
📞 Hmmm
📞 Iya Juliet, yaudah hati hati, suruh Yaya aja yang nyetir, jangan kamu
📞 Emang kalo aku yang nyetir kenapa?
📞 Bahaya! kamu nyetirnya kayak kesetanan
📞 Ishh, yaudah byee
Julia pun mematikan sambungan telefon. Kemudian Julia dan keempat temannya pun menuju kerumah Yaya menaiki mobil Yaya.
Julia memiliki 4 sahabat. Mereka bernama, Yaya, Ryena, Chantika, dan Yura. Kelima cewek itu sudah menjalin hubungan persahabatan sejak SMA hingga sekarang, meskipun sekarang beda fakultas tetapi mereka masih satu univ.
"Elo sama Juna kan tinggal serumah, terus kalo makan, beli atau masak sendiri?" tanya Chantika.
"Gue masak, kadang sih beli kalo gue lagi males masak"
"Terus, Juna juga makan masakan elo?"
"Iyalah, gue yang masak dia juga makan"
"Tapi yah, hubungan lo sama Juna itu kek bukan sepupu pada sewajarnya, kayak deket banget gitu, gue sama sepupu gue aja awkward. Atau cuma gue aja sih yang ngerasa awkward sama sepupu?" timpal Yura.
"Gue juga awkward sih kalo sama sepupu gue" balas Chantika dan Ryena bersamaan, sedangkan Yaya menyimak pembicaraan sembari menyetir mobil.
"Biasa aja sih gue, soalnya udah terbiasa. Dia temen main gue sejak kecil. Dari balita sampe SMP, baru pas masuk SMA kita pisah 3 tahun trus ketemu lagi pas masuk kuliah" jawab Julia.
Obrolan terus berjalan selama diperjalanan menuju rumah Yaya, hingga akhirnya tak terasa, mereka telah sampai dirumah Yaya, kelimanya pun turun dari mobil dan masuk kerumah Yaya yang amat besar.
"Sepi amat rumah lo, yang lain kemana?" tanya Ryena.
"Papi mami gue kerja, kakak gue kan udah berkeluarga jadinya dia gak tinggal serumah lagi, trus asisten rumah tangga gue udah pensiun umurnya udah 60 tahun lebih" terang Yaya.
"Jadi elo sering sendiri dirumah?"
"Iya, kesepian terus gue. Makanya, kalian sering sering main kerumah gue, biar gue ada temennya"
Tanpa berlama lama lagi, setelah menaruh tas, mereka berlima pun mulai memasak, membuat seblak dengan porsi yang lumayan banyak dan tidak lupa minumannya yaitu es kopi gula merah ala ala rumahan meski rasanya tak seenak dikafe kafe tetapi mereka sangat menikmatinya.
****
Grhhhh
Suara sendawa dari mulut mereka setelah merasa kenyang. Julia yang terbiasa dengan tidur siang, tiba tiba ia merasa ngantuk, meskipun ada larangan tak boleh tidur setelah makan, tetapi Julia tetap melakukannya karena sudah tidak kuat menahan kantuk yang ia rasa, gadis itupun akhirnya merebahkan badannya diatas ranjang empuk milik Yaya.
"Guys gue mau tidur dulu ya, kalo Juna telfon, angkat aja, bilang gue lagi tidur"
"oke"
Sedangkan yang lain sibuk dengan aktivitasnya. Meskipun Yaya cewek tetapi dia suka bermain PS, Yaya dan Ryena bermain PS, Chantika membaca komik, sementara Yura bermain ponsel, mereka memiliki kesibukan masing masing.
Lama kelamaan Julia pun mulai tertidur. Hingga akhirnya tak terasa 1 jam lamanya Julia tertidur, akhirnya sang pemilik gadis cantik bermata sipit itupun mulai mencari keberadaannya.
📞 Julia
📞 Halo, ini Ryena
📞 Loh, Julianya mana?
📞 Tidur
📞 Gue mau jemput dia
📞 Yaudah kesini aja, ntar elo sendiri aja yang bangunin, kita takut mau bangunin dia
Juna membatin, 'emang sih, Julia kalo dibangunin pas lagi tidur siang, bakalan ngamuk, seremnya ngalah ngalahin macan ngamuk'
📞 Gue udah sampe didepan rumah, alamat yang dikirim Julia
📞 Oke oke, Yaya keluar bukain pintu
Sambungan telefon pun dimatikan oleh Juna setelah Yaya membukakan pintu. Yaya dan yang lain telah pindah keruang tengah untuk menonton film.
"Masuk aja Jun, elo bangunin sendiri si Julia" Juna hanya mengangguk, tetapi sebelum masuk kedalam rumah Yaya, Juna memantau sekitar lebih dulu, ia takut dikira macam macam.
"Selain takut bangunin Julia, dia juga susah dibanguninnya"
"Emang gitu orangnya" timpal Juna. Dari keempat sahabat Julia, Juna lebih dekat dengan Yaya daripada yang lain, kalo sama yang lain, Juna merasa awkward.
Juna melihat teman teman Julia yang sedang duduk diruang tengah sembari menonton film bersama sama.
"Julia tidur dikamar gue tuh" ucap Yaya.
Juna hanya diam sembari melirik kearah Julia yang masih tidur nyenyak.
"Masuk aja gapapa"
Juna tersenyum canggung kemudian mengangguk, sebenarnya dia tidak enak masuk ke kamar cewek, tapi mau bagaimana lagi, keadaannya sudah kepepet.
"Dasar kebo" cibir Juna sembari menggelengkan kepalanya.
Juna pun menoel noel pinggang Julia. "Ayo pulang, udah sore anjir! mendung juga, keburu ujan tau"
Juna terus menggelitiki perut Julia, karena cewek itu amat sensitif dan perasa jika disentuh bagian pinggang dan perutnya, Julia pun terpaksa terbangun dari tidurnya tetapi dengan keadaan mata yang masih terpejam.
"Gendong" gumamnya.
"Wehh ngelindur ni anak" Julia memang sering sekali ketiduran tidak dikamar, sehingga dia sudah terbiasa minta gendong pada Juna.
"Kita gak dirumah" bisik Juna.
Sontak membuat Julia membuka matanya dengan terkejut, cewek itu pun langsung turun dari kasur.
"Yuk pulang" ucapnya masih dengan wajah kantuknya.
Setelah Julia terbangun, Juna dan Julia pun berpamitan pulang.
"Guys gue pulang ya" ucap Julia dengan senyum tipisnya.
"Iya hati hati, Jun jangan ugal ugalan bawa princess kita!" titah Ryena, ia melirik ke arah Juna dengan tatapan mata berbinar.
"Siap!"
Setelah Juna dan Julia pulang. Mereka pun mulai menggosipi kedekatan couple J tersebut.
"Guys, kalian ngerasa aneh sama mereka gak sih?" tanya Yura.
"Iya tuh, gue juga" balas Chantika.
"Mereka deketnya kayak bukan sepupu"
"Udah udah, sahabat sendiri digosipin" timpal Yaya.
"Elo jealous ya? kalo lo suka sama Juna, bilang aja ke Julia biar dibantuin pdkt" saut Ryena. 'gak akan bisa' batinnya.
"Apa sih! itukan dulu gue suka sama Juna, sekarang mah udah enggak" Yura memutar bola matanya.
"Tapi kalian ngerasa gak sih? Juna tuh manja ke Julia, liat! dia sering nyender dibahunya Julia, tapi mukanya Julia keliatan banget gak nyaman" timpal Chantika.
"Mungkin itu udah biasa, Juna sama Julia kan udah deket dari kecil, selain sepupu juga temen main. Mungkin kebiasaan Juna kebawa dari kecil sampe gede" balas Yaya.
"Maybe sih"
~•~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments