Rasaku Hilang Karena Cemburumu Berlebihan

Rasaku Hilang Karena Cemburumu Berlebihan

1. Merasa Bersalah

Cinta telah mempersatukan dua insan yang masih sangat muda. Lusi baru berumur tujuh belas tahun dan suaminya yang bernama Yudi berumur dua puluh tiga tahun. Keduanya menjalin hubungan sebagai pasangan kekasih selama satu tahun dan masa pacaran itu berakhir di pelaminan yang sangat sederhana dengan sebuah pernikahan yang sah baik secara agama juga sah sebagai warga negara Indonesia. Waktu itu umur tujuh belas bagi seorang perempuan sudah dinyatakan dewasa dan bisa membangun sebuah rumah tangga.

Ada beberapa anggota keluarga dari pihak Lusi yang kurang setuju dengan pernikahan itu karena dianggap terlalu dini terutama kakak perempuannya yang bernama Yani.

"Saya mau, Lusi tetap sekolah dan rencana kalau dia sudah tamat SMA, saya siap untuk menyekolahkan sampai menjadi seorang sarjana!" kata Yani dengan tegas ketika ia baru mendengar kabar dari orang tuanya bahwa Lusi akan menikah.

"Bapak dan ibu juga berpikir seperti itu, Nak, tapi kita tidak bisa lagi berbuat apa-apa. Adikmu sudah berbadan dua," ucap ibu Maria dengan suara serak pada sambungan telepon membuat Yani diam seribu bahasa. Tubuhnya terasa kaku dan ia menjatuhkan diri di sofa air mata berderaian.

Yani adalah kakak pertama dari tiga bersaudara. Setelah tamat SMA ia pergi ke Makassar mencari pekerjaan karena cita-citanya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi harus ia kubur dalam-dalam. Kedua orang tuanya tidak mampu untuk membiayai. Biaya selama masih di SMA saja kadang selalu menunggak hingga beberapa bulan, apalagi untuk biaya kuliah yang tidak sedikit.

Yani diterima di sebuah toko elektronik dan bekerja sebagai kasir. Gajinya cukup lumayan bagi orang susah seperti mereka bahkan sudah dua tahun terakhir ini ia sudah bisa mengirim sebagian penghasilannya kepada orang tuanya di kampung termasuk pembayaran SPP Lusi yang waktu itu masih duduk di bangku SMA.

Harapannya sirna seketika karena ia punya prinsip 'kalau saya tidak bisa kuliah, berarti saya harus menyekolahkan Lusi'.

Arman, yang merupakan anak ke dua dari pasangan pak Tono dan ibu Maria hanya tamat SMP. Dia sendiri yang memilih untuk tidak sekolah karena faktor otak, padahal sebenarnya ia juga tergolong siswa yang tidak bodoh dan tidak pintar. Mungkin faktor otak hanya dijadikan sebagai alasan karena mengingat keadaan orang tuanya yang hidup pas-pasan bahkan kadang kekurangan. Kini ia sedang berada di rantau orang dan bekerja sebagai buruh bangunan.

Ketika Arman mendengar kabar dari kakaknya tentang rencana pernikahan Lusi, ia juga syok karena keduanya sudah sepakat untuk menyekolahkan Lusi. Tanpa disadari, ia pun menangis karena merasa sangat kecewa.

Wajah Yani dan Lusi itu mirip. Bedanya hanya warna kulit. Warna kulit Yani putih sedangkan Lusi berkulit sawo matang.

Di sekolah, Lusi adalah siswa yang terpandai di kelasnya. Ia sangat periang dan mudah bergaul. Wajahnya cantik dengan hidung mancung serta bibir tipis yang selalu berwarna merah alami membuat banyak teman-temannya merasa iri.

Rambutnya yang panjang selalu diikat rapi menambah kecantikannya apalagi didukung dengan body yang aduhai bak gitar spanyol.

Sejak Lusi masuk SMA, penampilannya berubah drastis jika dibanding ketika masih duduk di bangku SMP. Dulu ia sering diejek oleh teman-temannya karena dianggap sangat miskin tapi ia tetap sabar. Kedua kakaknya yang sudah bekerja telah merubah penampilan adiknya.

Yani dan Arman tidak ingin melihat adiknya dibuly terus oleh teman-temannya dan hal itu pulalah yang membuat keduanya semangat untuk bekerja. Itulah sebabnya kabar tentang rencana pernikahan Lusi menjadi berita buruk bagi mereka.

Yudi, anak orang yang tergolong kaya di desa itu juga tak luput dari penampilan Lusi yang sangat menggoda. Selain cantik, Lusi yang murah senyum dan berteman dengan siapa saja tanpa memilih-milih membuatnya kagum dan langsung jatuh cinta.

Penampilan Yudi biasa saja meskipun ia terlahir dari keluarga yang berada. Wajahnya memang tampan dan tatapan matanya yang tajam telah meruntuhkan hati seorang gadis cantik. Tatapan mata itu mampu menimbulkan getaran dan membuat jatung Lusi berdegup tak karuan.

Yudi hanya tamat SMA saja. Ia tidak mau melanjutkan lagi pendidikannya meskipun kedua orang tuanya sudah membujuk dengan berbagai cara tapi Yudi memang anak yang tergolong keras kepala sehingga ia lebih memilih untuk mencari pekerjaan di luar kota. Katanya mau cari pengalaman.

Tidak cukup setahun bekerja di kota, ia pulang ke kampung karena ibunya selalu menelepon. Ia sangat merindukan anaknya karena ke-empat kakak dari Yudi sudah berkeluarga dan masing-masing sudah punya tempat tinggal.

Dari teman-teman ia mendengar kabar tentang kecantikan dan kebaikan Lusi membuat ia penasaran sehingga tanpa rasa malu ia memberanikan diri untuk menemui Lusi di gerbang sekolah.

Sejak pandangan pertama, Lusi selalu merasa gelisah dan selalu ingin bertemu dengan Yudi walau hanya sekedar saling melempar senyum. Hal yang sama juga dirasakan oleh Yudi hingga tiba pada suatu saat, Yudi mengajak Lusi untuk singgah di rumahnya setelah pulang dari sekolah karena kebetulan hujan deras dan anehnya, Lusi tidak menolak ketika Yudi membawanya ke kamar.

Mendapat respon dari Lusi, akhirnya Yudi tak mau kehilangan. Ia tahu, banyak laki-laki yang mengincar Lusi agar bisa menjadi teman dekat dan hal inilah yang membuat ia nekat untuk melakukan hubungan terlarang sebelum nikah secara sah.

Arman dan Yani sangat menyayangkan pernikahan Lusi yang begitu cepat. Tinggal beberapa bulan lagi teman-temannya akan mengikuti Ujian Nasional sementara adiknya akan menjadi seorang ibu.

Dengan tatapan sedih, kedua kakak-beradik itu menyaksikan pesta pernikahan sang adik yang kini duduk di pelaminan. Sebenarnya mereka enggan pulang kampung untuk menghadiri pernikahan adiknya tapi kedua orang tuanya memohon dengan sangat sehingga pada akhirnya keduanya datang juga.

Lusi menunduk dengan sedih melihat tatapan kedua kakaknya yang seolah menembus jantung hatinya. Ia mengaku salah karena telah mengecewakan kakaknya yang hendak menyekolahkan hingga menjadi seorang sarjana namun kenyataan berkata lain. Seorang pria tampan kini duduk di sampingnya dan akan menjadi suaminya.

Setelah acara pernikahan Lusi selesai, Arman dan Yani segera berkemas dan kembali ke kota untuk melanjutkan pekerjaannya. Ada rasa iba melihat tetesan air mata yang mengalir di pipi sang adik ketika keduanya berpamitan. Lusi menangis dan meminta maaf karena telah membuat kedua kakaknya merasa kecewa.

"Saya juga minta maaf, Kak, ini semua karena salahku dan saya janji akan membahagiakan Lusi!" ucap Yudi dengan serius.

Arman dan Yani hanya mengangguk dan berlalu tanpa sepata kata. Hatinya menangis namun mereka tidak mau terlihat sedih di hadapan kedua orang tuanya. Yani berjalan tergesa mengikuti langkah Arman yang sudah lebih dulu keluar dari pekarangan rumah.

Terpopuler

Comments

She_L

She_L

Mampir, yuk! Ceritanya seru loh!🥰

2023-02-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!