Mas Badut, I Love You!

Mas Badut, I Love You!

Bab 1 Badut penolong

"Jambret!!! "

Teriakan seorang gadis mengalihkan semua perhatian orang yang berada di pasar malam saat itu.

Namun, tidak ada yang mau untuk menolong gadis malang yang kehilangan tasnya karena dijambret di tempat ramai seperti itu.

Hanya satu orang yang merespon teriakan gadis tersebut. Seorang badut yang telah mengadakan pertunjukan di pasar malam tersebut dengan beraninya menghadang jambret yang mengambil tas milik gadis malang itu.

Dengan kaki panjangnya, badut tersebut berhasil menjatuhkan jambret itu. Dan dengan gerakan cepatnya, jambret tersebut berhasil dilumpuhkan oleh badut itu hingga duduk lemas tak berdaya di tengah-tengah kerumunan orang yang berada di pasar malam itu.

Nafas badut yang terengah-engah itu menunjukkan tenaga yang terkuras ketika melawan jambret yang untungnya hanya seorang diri saja dalam melakukan aksinya.

Petugas keamanan dari pasar malam itu pun segera mengamankan jambret yang sudah tidak berdaya itu.

"Tas siapa ini?" tanya badut tersebut dengan mengangkat ke atas sebuah tas yang diambil oleh jambret tadi.

"Punya saya Mas!" seru seorang gadis cantik dengan suara yang tertahan karena hidungnya ditutup oleh tangannya.

Badut tersebut mengernyitkan dahinya melihat tingkah aneh gadis yang ada di hadapannya itu. Dalam hatinya berkata,

Gadis ini cantik, tapi kenapa dia menutup hidungnya? Apa aku bau? Tapi semua orang tidak menutup hidungnya kecuali dia. Ah… apa hidungnya pesek ya, sehingga dia malu menunjukkannya?

"Benar kamu pemilik tas ini?" tanya badut tersebut sambil memicingkan matanya seolah tidak percaya pada gadis yang mengaku sebagai pemilik tas itu.

"Benar. Kalau Mas badut gak percaya, silahkan saja buktikan," tantang gadis tersebut dengan rasa percaya dirinya.

Si badut diam sejenak untuk memikirkan perkataan dari gadis yang ada di hadapannya. Kemudian dia berkata,

"Bagaimana caranya?"

Gadis cantik itu tersenyum dan dengan suara cemprengnya karena hidung yang tertutup itu, dia berkata,

"Lihat saja kartu identitas yang ada dalam dompetnya. Dan beri saya pertanyaan seputar kartu identitas itu. Cocokkan jawaban saya dengan tulisan yang tertera di sana. Pasti jawaban saya benar semua."

Dengan sedikit ragu badut tersebut membuka tas yang ada di tangannya. Dia mengambil dompet dari dalam tas tersebut dan membukanya.

Dahinya mengernyit melihat foto pada kartu identitas yang ada di tangannya. Dalam hatinya dia berkata,

Cantik, tapi apa benar foto ini adalah gadis itu? Kalau dia secantik ini, kenapa hidungnya ditutup seperti itu? Bahkan hidungnya saja mancung dan cantik jika dipadukan dengan wajahnya.

Badut tersebut melihat kartu identitas dan gadis yang ada di hadapannya itu secara bergantian. Kemudian dia berkata,

"Apa benar ini fotomu?"

Gadis tersebut menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan si badut.

"Lalu, kenapa hidung kamu ditutupi?" tanya badut tersebut seolah tidak percaya pada pengakuan gadis yang ada di hadapannya itu.

Perlahan gadis tersebut membuka hidungnya. Terlihat sangat ragu-ragu. Tapi dia tetap membukanya.

Hatsy! Hatsy!

Hatsy! Hatsy!

Seketika gadis tersebut bersin-bersin ketika hidungnya sudah terbuka.

Badut tersebut mencocokkan foto yang ada di kartu identitas dengan gadis yang ada di hadapannya. Kemudian  dia menutup hidung dan mulutnya dan berkata,

"Kamu penyakitan ya?"

Gadis tersebut kembali menutup hidungnya seraya berkata,

"Enak saja. Aku tuh… Ah, sudahlah. Sekarang sudah percaya kan tas itu punya saya? Kembalikan sini tasnya."

Tangan gadis tersebut meraih tas miliknya, tapi dengan cepatnya badut itu menjauhkannya dari tangan gadis itu.

Badut tersebut menyingkirkan tangannya dari hidung dan mulutnya dan berkata,

"Sebentar, aku mau cocokkan dulu identitasnya. Nama kamu siapa?"

"Cherry putri Atmaja," jawab gadis tersebut dengan cepatnya.

"Alamatnya?" tanya badut itu kembali.

"Jl. Angkasa Biru 48B," jawab gadis yang mengaku dirinya bernama Cherry itu.

"Benar kan? Udah, sini balikin tasnya," ucap Cherry dengan tangan kiri yang masih menutup hidungnya dan tangan kanannya menyambar tas yang masih dipegang oleh si badut tersebut.

Tas tersebut berhasil direbut oleh Cherry. Dan dengan cepatnya dia berlari meninggalkan si badut tersebut yang memanggil-manggil namanya.

Setelah dirasanya sudah cukup jauh dari tempat badut tadi berada, Cherry berhenti dari larinya.

Tangannya memegang kedua lututnya dan dia membungkukkan badannya sambil menormalkan nafasnya yang terengah-engah.

"Huufffttt… untung saja aku bisa cepat lari. Hidungku rasanya sakit sekali dari tadi aku tutup. Mana gatal sekali hidungku," gerutu Cherry yang nafasnya sudah normal kembali.

Tanpa Cherry sadari, kartu identitasnya masih berada di tangan si badut. Hanya kartu identitasnya saja yang masih dipegang oleh si badut, karena badut tadi hanya mengambil kartu identitas milik Cherry dan mengembalikan dompet tadi ke dalam tasnya.

Tanpa merasa kehilangan sesuatu, Cherry berjalan menuju rumahnya yang terletak tidak jauh dari pasar malam itu.

Si badut tersenyum melihat tingkah lucu Cherry yang jarang ditemuinya dari gadis lain. Dia meletakkan kartu identitas milik Cherry ke dalam tas miliknya.

"Kita lihat saja, apa kita nantinya akan bertemu lagi," ucap badut tersebut sambil tersenyum membayangkan ekspresi wajah Cherry yang sangat lucu.

Setelah itu badut itu kembali melakukan pertunjukan di pasar malam tersebut. Dia membagi-bagikan banyak kupon berhadiah dan melakukan banyak trik sulap untuk menarik minat pengunjung.

Banyak sekali pengunjung pasar malam yang melihat pertunjukan badut tersebut, apalagi dia membagi-bagikan kupon diskon untuk makan di cafe yang terletak tidak jauh dari pasar malam tersebut.

"Mas badut, beneran dengan membawa kupon ini bisa dapat diskon di cafe baru itui?" tanya seorang ibu-ibu yang berhasil mendapatkan kupon dari si badut karena bisa melakukan tantangan yang diberikan si badut padanya.

Si badut menganggukkan kepalanya seraya berkata,

"Iya benar Bu. Silahkan datang besok pada saat pembukaan cafe baru itu."

Mendengar hal itu, banyak sekali pengunjung yang menginginkan tantangan dari si badut agar mendapatkan kupon potongan harga lima puluh persen dari harga normal untuk semua menu makanan.

Banyak sekali tantangan yang diberikan oleh si badut pada pengunjung pasar malam yang mengerubunginya. Dan semuanya berhasil dilakukan oleh pengunjung pasar malam itu.

Setelah beberapa saat, kupon diskon potongan harga lima puluh persen untuk pembelian semua menu di cafe baru itu sudah habis tidak bersisa.

Si badut itu pun segera merapikan semua peralatannya dan memasukkannya ke dalam tas besar yang dibawanya untuk mengangkut semua peralatannya.

Dia membawa tas besar itu menuju toilet untuk berganti baju dan menghapus make up nya.

"Sialan, tebal sekali make up ini. Apa aku harus pulang dengan wajah berantakan seperti ini?" gumam badut tersebut di depan cermin yang ada di toilet.

"Aku tidak percaya jika sekarang ini aku sedang melakukan hal yang sangat konyol hanya demi masa depanku," sambung badut itu kembali bergumam.

Dia menatap wajahnya yang sudah bersih dari make up badutnya dan tersenyum melihat wajah aslinya di depan cermin seraya berkata,

"Malang sekali nasibmu Max. Bahkan Miyuki dan Lucas saja sedang bersantai di rumah mereka sekarang."

Terpopuler

Comments

Ok_Ra

Ok_Ra

seru thor ceritanya. penasaran juga sama lanjutannya😁

2023-02-05

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!