Sahabat Yang Menghancurkan

Sahabat Yang Menghancurkan

SM 01

"Permisi Nona Ghe..... Ada jadwal berjumpa Client hari ini di restoran Pasific," ucap seorang lelaki tampan yang terlihat begitu elegant layaknya seorang milyader.

Seorang wanita yang terlihat begitu fokus dengan dokumen di hadapannya segera mengangkat pandangannya ke arah Jeco.

"Apa semua dokumennya sudah kau siapkan?" tanya Ghea yang kembali mengalihkan pandangan ke arah laptop setelah melihat ke arah asistennya sekilas.

"Sudah nona," jawab Jeco mantap.

"Baiklah.... Ayo kita berangkat!!" ucap Ghea sembari meraih jaz berwarna Marun dan mengenakannya.

"Baik non...." Jawab Jeco mengangguk menyanggupi ucapan atasannya.

Lelaki itu mengekor Ghea sampai ke lobby gedung, tak lama berselang sebuah mobil mewah terparkir di hadapan keduanya.

Seorang lelaki dengan seragam security keluar dari kursi pengemudi. Lalu dengan sedikit berlari kecil dia membukakan pintu untuk Ghea

Wanita berambut Hitam bergelombang itu segera mendudukkan dirinya di dalam mobil mewah berwarna Merah metalik di hadapannya.

Mobil melaju dengan pelan dan anggun. Terlihat jelas jika ada supir handal yang mengemudikannya.

Tak sampai 5 menit mobil sudah terparkir di depan restoran mewah dengan dekorasi modern yang begitu menarik.

Ghea mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat, hal yang seharusnya sudah menjadi pekerjaan asisten pribadinya.

Ia memang sengaja tak membooking meja terlebih dahulu karena menurutnya itu hanya pertemuan biasa.

"Di sebelah sana nona," ujar sang asisten menunjuk sebuah meja dengan telapak tangannya, Seorang wanita nampak sedang asyik membuka dokumen yang ia bawa. Ghea sudah bisa menebak jika wanita itu sedang mempersiapkan presentasinya.

Ghea segera berjalan ke arah meja yang sudah di tunjuk oleh Jeco.

"Ghea....." Pekik seorang wanita yang tiba-tiba mengangkat pandangannya saat Ghea menghampiri meja tersebut.

Nampak jelas sekali jika wanita itu terkejut dengan kedatangan Ghea ke mejanya. Ghea pun sama terkejutnya dengan wanita tersebut.

Sudah dua tahun lebih ia tak pernah berkomunikasi dengan teman-teman satu angkatan dari kampusnya, jadwalnya memang sangat padat setelah ia menjabat sebagai CEO perusahaan milik ayahnya.

"Hey..... Apa kabar ?" sapa Ghea sambil menjabat tangan Selly.

"Baik..... Kamu gimana Ghea?" jawabnya dengan lembut.

"Seperti yang kamu lihat, apa aku terlihat tidak baik?" Jawab Ghea sembari tersenyum.

"Aahhh...... Kamu terlihat jauh lebih baik dan cantik sekarang, akupun merasa iri melihat penampilankamu" puji wanita itu dengan sedikit tersipu.

Ghea hanya tersenyum simpul menanggapi pujian kawannya.

"Apa kamu dari perusahaan Star??" Tanya Ghea memastikan jika ia tak salah meja kali ini.

"Iya Ghe....." Selly menutup mulut dengan telapak tangannya, ia menyadari sesuatu.

"Apa kamu.....??" Wanita dengan rambut sebahu itu membulatkan mata hitamnya.

"Iya betul.... Kami dari ZK Corp, lebih tepatnya dia sih. Aku hanya menemaninya saja," Ucap Ghea sembari merebut dokumen di tangan Jeco lalu tersenyumke arah Selly.

Jeco sedikit tertegun dengan tindakan Ghea.

"Pak.... Perkenalkan, ini teman saya" Ucap Ghea memperkenalkan Selly kepada Jeco.

Jeco segera tau maksud Ghea barusan, ia segera mendalami perannya.

"Silahkan duduk pak!!" ucap Ghea mempersilahkan Jeco menghampiri kursinya.

"Kita bicarakan pekerjaan kita dulu ya! nanti kita lanjutkan mengobrolnya," Ucap Ghea sembari meletakkan dokumen ke atas meja.

Lalu ketiganya mulai terlihat asyik dengan pembicaraan bisnis yang sedang mereka rencanakan.

Sampai beberapa jam pun berlalu dan ketiganya sudah menyelesaikan rencana kerjasama mereka dan di lanjutkan dengan makan siang bersama.

"Bolehkah saya stay disini dulu pak? saya sudah sangat lama tak berbincang dengan kawan saya satu ini?" Tanya Ghea bertanya kepada Jeco.

Tentu saja Jeco hanya bisa mengiyakan ucapan Ghea karena aktingnya pun adalah perintah. Lalu lelaki tampan tersebut segera meninggalkan kedua wanita itu mengobrol bersama.

"Bagaimana pekerjaanmu?" Tanya Ghea basa basi.

Selly menjentikkan jarinya.

"Aah.... Semuanya beres sesuai perkiraan, hanya tinggal dengan perusahaan ZK ini saja yang belum. Kamu tau sendiri kan jika perusahaan Star sudah beberapa kali mengajak perusahaan ZK untuk kerjasama. Dan mirisnya, belum ada yang berhasil, aku pun tak yakin jika ini akan berhasil. Jika ini berhasil maka aku tinggal menunggu jadwal kepulanganku besok" Jawab Selly memainkan bolpoin di tangannya.

Ghea hanya mengangguk mendengar jawaban Selly. Itu bisa menjadi bahan pertimbangan untuk Ghea menerima tawaran kerjasama dari perusahaan Star. Meski sebenarnya Ghea tak ingin menjalin kontrak kerjasama dengan perusahaan tersebut karena riwayat perusahaan tersebut yang terancam bangkrut.

"Bagaimana dengan teman-teman yang lain, apa mereka juga baik-baik saja?" Mata Ghea berbinar.

Sudah lebih dari 2 tahun Ghea tak pernah bertemu satupun kawan kuliahnya, jadi ia tak tau kabar mereka sekarang.

"Hampir semua baik-baik saja. Lalu bagaimana hubungan kamu dengan Alexa?"

"Kenapa kamu tak datang ke pernikahannya?" Tanya Selly santai sambil meraih segelas moccacino dingin di hadapannya.

"APAA......" Tentu saja Ghea terkejut mendengar ucapan Selly.

"Apa kamu serius? Dengan siapa?" Hanya dua pertanyaan itu yang mampu keluar dari mulut Ghea, meskipun banyak pertanyaan lain yang harus ia ketahui jawabannya juga.

Seketika raut muka Selly berubah pucat. Sampai-sampai ia lupa untuk menjawab pertanyaan Ghea.

"Apa ada masalah di antara kalian?" Tanya Selly dengan cemas.

Ghea mengambil nafas panjang sebelum ia berkata.

"Aku masih sesekali berhubungan dengannya lewat email. Tapi sudah hampir setengah tahun ini dia seperti menghilang. Dia tak pernah membalas satupun email yang aku kirim" Jelasnya sambil menatap kosong secangkir kopi yang asapnya mengepul halus.

"La....Lalu..... Bagaimana dengan Faruq?"

Tanya Selly dengan sedikit tergagap. Ia tau jika pertanyaan itu tidak terlalu bagus untuk ia tanyakan. Tapi rasa ingin tau tentang hubungan mereka begitu mengintimidasi fikirannya.

"Apa kamu juga bertemu dengan Faruq di pernikahan Alexa?" Raut muka Ghea seketika berubah datar.

Selly hanya bisa diam, ia tak tau harus berkata bagaimana kepada Ghea.

Tuk....

Selly memukul kepalanya sendiri, menyadari kebodohannya.

Ghea memandang Selly dengan tatapan dingin. Ia berharap bisa mendapat jawaban yang tepat dari Selly.

Selly yang merasa bingung hanya bisa menyeringai masam sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Anu Ghe....." suara Selly bahkan tertahan di kerongkongan karena kegugupannya.

"Alexa..... Menikah..... Dengan..... Faruq....." Begitu pelan Selly menjelaskan. Ia takut itu akan menjadi racun untuknya sendiri.

Mata Ghea membelalak. Ia begitu syok mendengar pernyataan dari wanita di hadapannya. Tubuhnya bergetar bagai di sambar listrik ribuan volt.

Selly yang melihat ekspresi Ghea hanya bisa menggigit bibir bawahnya untuk mengurangi ketegangnya.

"Ka.... Kamu serius Sell....?" Terdengar jelas bagaimana bergetarnya suara Ghea, seketika air mata menggenang di pelupuk matanya.

Selly yang bingung harus berbuat apa Hanya bisa mengangguk menanggapi pertanyaan dari Ghea. Matanyapun ikut memerah ketika melihat Ghea mulai menitikkan berlian bening dari ujung matanya.

Ghea tak menyangka sama sekali jika sahabat yang paling ia percaya malah sekarang menikah dengan pacarnya.

Pengkhianatan kedua orang itu membuat Ghea kehilangan kekuatannya seketika. Perlahan dari ujung matanya mulai mengalir cairan bening yang membuat seluruh mukanya terasa panas dan memerah.

Dengan sedikit kasar ia tenggelamkan wajahnya ke dalam lipatan kedua lengannya. Dadanya sesak, nafasnya mulai brutal, punggung Ghea naik turun tak beraturan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!