"Apakah aku menangis?" pikir Ghea dengan kacau. Ia sangat ingat jika ia tak pernah menangis setibanya ia di Jakarta sejak 2 tahun terakhir.
Selly menarik kursi agar lebih dekat dengan Ghea dan bisa mengelus punggungnya. Ia merasa sangat menyesal sekarang. Mungkin tidak seharusnya ia mengatakan hal ini, tapi akankah itu lebih baik?. Belum tentu juga.
"Maafkan aku Ghe.... Harusnya aku tak mengatakan ini" ucap Selly yang juga menangis melihat betapa sedihnya Ghea.
"Tidak Sell.... Kamu tidak salah" Jawab Ghea pelan dengan suara yang parau.
15 menit berlalu dengan cepat, Selly masih setia menemani Ghea yang belum usai dengan tangisnya.
DDDRRRTTT
Ponsel berwarna baby pink milik Ghea bergetar halus di atas meja. Namun suara halus itu sudah cukup untuk membuat Ghea teralihkan dari tangisnya. Ia raih dan dekatkan ponsel itu ke telinganya.
"Nona Ghea....." Ucap Jeco yang berbicara di balik ponsel.
"Bagaimana?" Tanya Ghea sembari menyeka buliran bening di bawah matanya.
"Rapat dengan para dewan komisaris sebentar lagi di mulai" Jelas Jeco dengan pelan. Ia tau jika atasannya itu sedang bersedih, sangat jelas terdengar dari suaranya yang parau.
"Baiklah......" Jawab Ghea singkat.
Selly yang masih sedikit sedih seketika membelalakan matanya ketika ia mendengar samar suara di dalam ponsel Ghea. Ia merasa jika jabatan Ghea bukanlah jabatan umum di perusahaan itu.
"Rapat dengan Dewan??? Wow..... Jabatan kamu sepertinya cukup bagus ya Ghe...." Puji Selly mencoba untuk mengalihkan kesedihan Ghea.
"Jabatan kecil saja ini Sell...." Jawab Ghea sembari tersenyum manis meski ia paksakan. Baru beberapa menit lalu ia mendapat kabar yang cukup membuat jantung Ghea handak melompat dari tempatnya, tentu sesak dari rasa sakit hati itu masih cukup menghujam dadanya, sampai ia kesulitan untuk tersenyum.
"Apa tadi itu atasanmu?" Tanya Selly sambil berbisik, Ghea hanya mengangguk.
"Kenapa kamu harus kecewa kehilangan lelaki seperti Faruq? Sedangkan atasanmu aja gantengnya bukan main" Selly memuji ketampanan Jeco yang memang sangat menawan.
"Aku tebak dia belum menikah kan???" Tanya Selly yang sedikit penasaran juga dengan status
Ghea hanya bisa terkekeh kecil. Candaan dari Selly cukup membuat Ghea sedikit tenang.
"Sebenarnya masih banyak yang ingin aku bincangkan. Tapi maaf sekali, aku malah mengacaukan segalanya" ucap Ghea sembari berdiri dari kursi. Ia berusaha untuk tersenyum meski dadanya masih terasa cukup sesak.
"Aku yang minta maaf Ghe..... Aku yang mengacaukan semuanya" Selly merasa bersalah.
"Ah sudahlah..... Lain kali aku akan berkunjung ke rumahmu, kita bisa berbincang lebih jika aku kesana" ucap Ghea sambil menggenggam pundak Selly.
"Aku akan mengantarmu pulang, ayo...." Ajak Ghea menggandeng tangan Selly.
"Thankyou...." ucap Selly tersipu.
"Ngomong-ngomong..... Kamu akan menghadiri rapat dengan para dewan. Berarti kamu punya kedudukan penting di kantormu ya....." Tanya Selly yang merasa sedikit penasaran dengan status Ghea di kantornya.
"Ah tidak..... Itu hanya jabatan kecil saja Sell......" Jawab Ghea merendah.
......................
Suasana hening langsung terasa ketika Ghea mulai memasuki rumah megahnya yang berada di lingkungan elite.
Ia memang hanya tinggal sendiri di rumah sebesar itu. Papa Ghea tinggal di rumah lain bersama dengan istri baru dan kakak kandung Ghea, juga seoarang anak laki-laki dari istri baru papa.
Rasa penat setelah sehari bekerja membuat wanita yang masih mematangkan kedewasaannya itu berjalan malas ke dalam kamar.
Ruangan yang luas dengan tema warna blue grey membuat kamar Ghea terlihat cantik dan cukup elegan. Dipan besar berada tepat di sisi kanan kamar dengan sebuah meja nakas di sisi kiri.
Ia lemparkan tubuhnya yang lelah ke atas kasur dengan kasar. Matanya menerawang jauh ke dalam ingatannya yang telah lampau.
Sesuatu yang hangat mulai mengalir lagi dari kedua sudut mata Ghea. Sedetik kemudian dadanya mulai kembang kempis tak beraturan.
"Hentikan Ghea.....!!!!" dia membentak dirinya sendiri. Ia seakan tak terima dengan kondisinya yang seperti ini. Menurutnya itu hal menjijikkan. Tak seharusnya dia bersedih untuk seorang pria dan seorang sahabat yang telah mengkhianatinya.
"Kenapa aku bodoh...... Mereka tak ada apa-apanya denganku sekarang..... Aku jauh lebih baik dari mereka berdua" Bentak Ghea sambil sesekali mengusap air matanya.
"Aku akan menunggu sampai kamu kembali Ghe......." ucapan lembut dari Faruq masih saja terngiang di telinga Ghea.
"Lelaki busuk..... Kenapa aku mempercayai kata-katanya begitu saja sih......" Ghea kian geram dengan dirinya sendiri.
Mata sembabnya menatap sebuah bingkai foto dengan gambar dirinya dan Faruq yang terlihat cukup imut saat mereka tertawa bersama. Tepat di samping kiri ada foto Ghea dengan Alexa, yang terlihat cukup bahagia memamerkan gelang persahabatan mereka.
Dengan cepat Ghea meraih kedua bingkai foto itu lalu melemparkannya dengan kasar ke arah lantai.
PRRAANGG
Bingkai kaca dengan aksen bunga itu pecah. Lalu masih dengan isakan yang keras Ghea mendudukan dirinya di tepian ranjang sambil menelungkupkan kedua telapak tangan pada wajahnya yang seketika terasa panas.
Ini kali pertamanya ia merasa di sakiti oleh seorang pria, dan itu membuatnya merasa sangat tersiksa.
Di belahan bumi yang lain nampak Faruq yang pulang ke rumahnya seusai kerja.
"Kamu sudah pulang...." Sapa Alexa yang sudah genap 2 bulan tinggal bersama Faruq.
Faruq hanya mengangguk pelan sambil menutup pintu.
Alexa yang memang menunggu Faruq pulang segera bangkit dari duduknya dan menghampiri lelaki yang sudah resmi menjadi suaminya itu. Tetapi Faruq terlihat cuek dan berlalu begitu saja dari ruang tamu tanpa mempedulikan Alexa sama sekali.
Pada dasarnya Faruq memang tak pernah menyukai Alexa, ia hanya terlalu emosi dan sakit hati saat mendengar dari Alexa jika Ghea telah banyak menipu Faruq selama ini.
Terlebih lagi saat Faruq menerima email dari Ghea yang mengatakan bahwa ia sudah menikah dengan seorang lelaki yang jauh lebih baik dari Faruq.
"Aku yang mencintai kamu Fa.... Bukan Ghea. Selama ini dia telah berbohong kepadamu" Kata-kata Alexa terus saja terngiang di telinga Faruq.
Hati Faruq yang begitu rapuh saat mengetahui kebenaran tentang Ghea seketika termakan oleh tipu daya Alexa dan Faruq mempercayai semua ucapan Alexa.
Ia ingin memastikan sesuatu saat itu. Dan Faruq datang ke rumah Alexa atas permintaan Alexa. Dan entah apa yang terjadi selanjutnya, Faruq terbangun di dalam kamar Alexa dengan badan yang sudah bertelanjang dada. Dirinya pun menjerit sampai ketahuan oleh orang tua Alexa yang memang sudah pulang pagi itu.
Sampai saat ini Faruq tak tau pasti apa yang sebenarnya terjadi di antara dirinya dengan Alexa. Ia tak mengingatnya.
Yang Faruq ingat hanya kedatangannya ke rumah Alexa dan saat ia terbangun pagi harinya, pada akhirnya Faruq menikah dengan Alexa atas tuntutan dari orang tua Alexa. Tentu ia tak mau jika anak gadisnya jadi bahan gunjingan para tetangganya. Memori itu begitu saja melekat di fikiran Faruq dan membuatnya merasa jengkel. Semuanya terjadi begitu cepat sampai ia sulit mempercayai ini semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Erni Kusumawati
sahabat sendiri ternyata ularnya
2024-10-20
0