SM 05

Baginya nilai bagus tidak terlalu penting untuk Ghea karena nasibnya sudah cukup bagus.

"Kamu serius???" jawab Alexa kala itu, matanya nampak berbinar-binar.

Ghea hanya mengangguk sambil tersenyum manis menanggapi keterkejutan sahabatnya.

Ketika tiba-tiba makalah itu mendapat penghargaan dari dosen, Alexa bersorak kegirangan. Ia tak menyangka jika makalah yang di berikan oleh Ghea telah memberinya keberuntungan juga kepadanya.

"Terimakasih Ghea..... Kamu sahabatku yang paling baik" tiba-tiba Ghea merasa jijik ketika mengingat ucapan Alexa kala itu.

"Ciih..... Manusia macam apa kamu Lex.....??? Tega sekali kamu menusukku dengan belati setelah ku berikan kebaikan padamu" gumam Ghea yang masih enggan untuk memalingkan pandangannya dari piagam di hadapannya.

GLEK....

pintu terbuka dengan sedikit kasar.

"Non Ghea..... Kita harus bergegas. Sepertinya Alexa akan segera pulang" ucap seorang ahli IT yang sudah melacak keberadaan Alexa.

"Cih.... Kenapa cepat sekali," Keluh Ghea sembari menatap sinis ke arah kamar Alexa.

Dengan cepat Ghea keluar dari kamar Alexa dan menyuruh dua orang itu agar segera pergi. Lalu Ghea kembali berakting menjadi pelayan jasa cleaning servis.

Tak lama berselang terdengar gerbang di buka, lalu Alexa masuk dengan sebuah paperbag yang berisi berbagai belanjaan.

Ghea sedikit gelisah ketika tiba-tiba Alexa menghampiri Ghea yang sedang membersihkan kaca dapur.

"Eeemmmbbb kamu bisa masak?" Tanya Alexa santai.

Ghea terdiam. Ia bingung harus menjawab apa.

"Ibu-ibu cleaning servis yang biasanya kesini, sering membantu saya memasak untuk suami. Sayangnya dia libur hari ini. Apa kamu bisa masak juga?" Tanya Alexa sedikit memaksa.

Ghea hanya bisa mengangguk pelan sambil tetap menundukkan kepalanya. Ia takut jika Alexa akan mengenalinya dalam penyamaran ini.

"Baiklah.... Masakan sesuatu untuk suamiku!" Ucap Alexa sambil berlalu dari dapur.

Sebenarnya Ghea ingin mendebat jika itu bukan tugasnya, tapi ia ingin tau reaksi Faruq saat memakan masakannya.

Ia sangat ingat jika Faruq sering memakan bekal makan milik Ghea saat mereka kuliah bersama.

Mama Ghea selalu membawakan bekal untuk Ghea meski ia tak pernah memakannya.

Ghea malu untuk memakan bekal itu karena banyak teman yang mencibirnya dengan mengatakan anak mama.

Ghea sering sengaja meninggalkan bekal itu di rumah, tapi mama Ghea selalu mengantarkannya ke universitas tempat Ghea kuliah.

Suatu hari Faruq mendapati mama Ghea yang terlihat cukup kebingungan mencari Ghea di universitas, Faruq yang memang satu jurusan dengan Ghea berusaha membantu mama Ghea untuk mengantarkan bekal makan itu kepada Ghea.

Tanpa di sangka, mama Ghea malah mengatakan isi hatinya yang merasa sedih karena bekalnya tak pernah di makan oleh Ghea.

Kemudian Faruq berjanji jika sekarang ia akan membuat Ghea memakan bekal yang di bawakan oleh ia. Tentu saja hal itu membuat mama Ghea tersenyum senang.

Sejak saat itu Faruq selalu memakan bekal yang Ghea bawa. Keduanya menjadi dekat. Pada akhirnya Ghea merasa tak malu lagi membawa bekal makan. Ia selalu menghabiskannya bersama dengan Faruq.

Sampai suatu ketika mama Ghea mendadak sakit dan akhirnya meninggal. Ghea tak pernah lagi membawa bekal. Ghea selalu murung tiap saatnya.

Faruq berinisiatif membawa bekal makan dan memakannya bersama dengan Ghea. Hubungan keduanya kian dekat karena hal itu.

......................

GLEEKKK

Alexa yang sedari tadi menunggu Faruq pulang seketika langsung menolehkan pandangannya ke arah pintu.

"Kamu sudah pulang ya...." sapa Alexa yang langsung menghampiri suaminya. Senyumnya terlihat sumringah. Seperti telah melupakan kejadian semalam.

Faruq yang masih merasa kesal hanya diam dan tak menanggapi sapaan istrinya.

"Aku sudah menyiapkan makanan untuk kamu, ayam dan tempe goreng sama sambal goreng kentang" ucap Alexa dengan senyuman super manis.

Faruq sedikit terkejut mendengar menu yang di sebutkan oleh Alexa. Ada kenangan tersendiri dengan ketiga menu itu. Tapi ia enggan untuk mengatakan apapun.

Faruq berjalan ke arah meja makan dan melihat beberapa piring saji yang tertata rapi dengan beberapa menu yang sedikit ia rindukan.

Alexa merasa terkejut melihat Faruq mau menghampiri meja makan kali ini. Tapi ia tak mengatakan apapun, ia takut perkataannya akan merusak suasana yang mulai membaik ini.

Tanpa ragu Faruq duduk di kursi dan mengambil nasi juga beberapa lauk pauk yang tersaji. Alexa hanya memperhatikan dari kursi di hadapan Faruq tanpa berani berkata apapun.

Faruq merasa hafal dengan masakan ini, sepertinya ia sering memakan ini sebelumnya. Fikirannya langsung tertuju pada Ghea. Tapi Faruq menepis tebakannya yang menurutnya ngawur.

"Pasti Ghea sudah membagi resep masakan ini kepada Alexa, mereka kan berteman baik sebelumnya" fikir Faruq sambil memasukan sesendok demi sesendok makanan di piringnya.

Seperempat jam kemudian Faruq menyelesaikan makannya. Ia terlihat begitu menikmati sajian di meja makan malam ini.

Alexa pun merasa cukup puas melihat suaminya makan dengan lahap kali ini. Ia berfikir jika itu adalah awalan yang bagus untuk perkembangan hubungan mereka.

Setelah selesai Faruq segera bangkit dari duduknya.

"Kamu yang memasak makanan ini?" Tanya Faruq memandang Alexa.

"Ii... Iya....." Alexa merasa sedikit gugup, tentu saja ini pertama kalinya Faruq menanyakan sesuatu padanya.

"Enak.... Terimakasih" ucap Faruq dengan muka datar.

Alexa tau jika kata itu hanya sebuah apresiasi atas masakan yang ia buat, bukan semata mata untuk Alexa.

Alexa hanya tersenyum menanggapi ucapan Faruq. Lalu di lihatnya lelaki itu segera masuk ke dalam kamarnya dan tak mengatakan apapun lagi.

Alexa memandang piring yang isinya sudah berkurang cukup banyak, ia tersenyum simpul. Ia merasa sedikit kecewa karena itu bukan masakannya sendiri. Alexa menghela nafas kasar.

Faruq duduk di kursi kerjanya, menyalakan laptop dan membuka sebuah file di dalamnya, ada banyak foto disana. Ia membuka satu persatu file foto yang tersimpan, sampai akhirnya Faruq menemukan foto Ghea disana. Ia memandang wanita itu lekat lekat, ada perasaan sesak yang seketika menghimpit rongga dada Faruq.

Faruq masih mencari foto-foto Ghea yang masih tersimpan disana, tapi semakin banyak ia mencari, semakin sesak pula rongga dadanya.

Ia memang membenci Ghea tapi ia tak bisa memungkiri perasaannya yang juga masih menyimpan rasa untuknya.

......................

Hari sudah sedikit siang ketika Ghea dan juga cleaning servis tiba di rumah Alexa.

TING TONG

Bel baru saja berbunyi tapi Alexa terlihat begitu gugup menghampiri keduanya. Matanya nampak berbinar-binar, tidak seperti biasanya yang cuek dan datar.

"Apa kamu bersama wanita yang kemarin lagi?" Tanya Alexa kepada ketua cleaning servis.

Ghea sedikit terkejut mendengar pertanyaan Alexa, ia khawatir jika penyamarannya akan ketahuan.

"Ii.... Iya bu Alexa....." Kepala cleaning servis itu pun ikut merasa gugup, terdengar dari suaranya yang bergetar.

"Baguslah..... ayo cepat masuk!!!" ucap Alexa girang sambil membuka gerbang.

Lalu ketiganya segera masuk rumah. Jantung Ghea berdetak cukup cepat, ia memang merasa cemas saat ini.

Terpopuler

Comments

Erni Kusumawati

Erni Kusumawati

penyakit iri hati mmg se dahsyat itu ya impact nya.. orang iri bs melakukan hal sejahat apapun kepada orang yg membuat dirinya iri

2024-10-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!