Bukan Cinderella
Malam sudah cukup larut, namun sejak sore hujan terus mengguyur tiada henti. Musim penghujan dibulan januari ini benar benar sungguh merepotkan untuk seorang pekerja sift malam seperti Alyssa. Hari ini adalah jadwal dia bekerja lembur sampai malam disebuah restauran cepat saji yang ada di kota Bandung.
Dan waktu sudah pukul setengah dua belas malam, Alyssa memilih untuk terus menerobos hujan saja dari pada menunggu hujan yang entah berhenti atau tidak. Tangan nya gemetar memegang stang motor matic yang dikemudikan nya. Sungguh dingin sekali malam ini, padahal dia sudah memakai jas hujan.
Hujan memang tidak terlalu deras, namun kilatan petir yang menyambar masih sesekali tampak mengkilat diatas langit. Alyssa benar benar takut jika sudah seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi, untuk gadis muda sepertinya pasti mempunyai banyak mimpi dan keperluan, jika tidak bekerja, maka dari mana dia bisa mendapatkan uang. Apalagi dia hanya tinggal sendiri dikota ini.
Mata Alyssa sesekali memicing memandang jalanan yang sudah sepi, apalagi karena hujan sejak sore tadi, membuat pengendara jarang ada yang lewat. Hanya ada beberapa mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi, namun saat memutar kedaerah rumah nya, benar benar sudah lengang tanpa siapapun. Alyssa benar benar takut sekarang.
Ciiiittttt
Alyssa langsung mengerem motor nya saat melihat seseorang yang tiba tiba jatuh dari motor nya, tidak jauh dari tempat dia berada.
"Astaga" gumam Alyssa begitu panik. Dia langsung turun dari atas motor dan berlari mendekat kearah orang itu. Seorang laki laki bertubuh tinggi dengan jaket hitam dan helm yang menutupi wajahnya.
"Mas.... mas gak apa apa?" tanya Alyssa sedikit ragu. Dia takut jika orang ini preman atau orang jahat.
Tapi... ketika melihat luka luka dikaki dan lengan nya Alyssa menjadi tidak tega. Celana jeans yang dia kenakan robek dibagian lutut dan tampak berdarah karena cukup jauh dia terseret.
"Mas saya bantu ya" ucap Alyssa yang langsung meraih lengan lelaki itu.
"Terimakasih, tapi sepertinya kaki saya terkilir, sakit sekali" ucap lelaki itu, masih belum membuka helm nya.
"Iya, kita pindah kepinggir dulu, disana" ujar Alyssa seraya menunjuk trotoar jalan tepat dibawah pohon saga.
Alyssa langsung membantu lelaki itu berdiri, sepertinya dia memang kesakitan, terlihat dari geraman dibibirnya. Tubuh Alyssa yang kecil cukup sulit membawa lelaki itu kepinggir, namun setelah bersusah payah akhirnya mereka langsung jatuh terduduk dipinggir jalan itu.
Lelaki itu langsung membuka helm, hingga wajah nya langsung terlihat jelas. Meski hanya diterangi oleh lampu taman, namun Alyssa bisa lihat jika lelaki ini cukup tampan.
"Jadi gimana mas, kita kerumah sakit aja ya, luka nya cukup parah, motor mas nya juga rusak" ucap Alyssa.
Lelaki itu meringis kesakitan seraya melihat lengan nya yang juga terluka, namun dia menoleh pada Alyssa dan menggeleng pelan. Ada sedikit keraguan dihatinya untuk kerumah sakit.
"Saya bisa numpang bermalam dirumah kamu?" tanya lelaki itu.
"Numpang dirumah saya?" tanya Alyssa begitu heran.
"Ya, tidur diluar juga tidak apa apa seraya menunggu teman saya menjemput besok pagi." jawab lelaki itu.
Alyssa terdiam sesaat dan kembali memandangi luka luka dikaki lelaki ini.
"Gimana kalau saya antar kerumah sakit, luka mas nya parah lo" tawar Alyssa lagi, namun aneh nya lelaki ini malah menggeleng dengan cepat.
"Saya..... saya tidak punya uang" jawab nya tampak gugup.
Mata Alyssa mengerjap perlahan, hatinya yang lemah jadi tidak tega sekarang.
Alyssa mengusap wajahnya yang basah dan menghela nafas pelan.
"Saya juga gak punya uang mas, gajian masih lama mau bantu. Gimana ya, apa tahan sakit kalau nunggu sampai besok pagi?" tanya Alyssa dengan ragu.
Lelaki ini langsung mengangguk dengan yakin, meski didalam hatinya dia sungguh gemas melihat kepolosan gadis muda ini.
"Yasudah, saya bawa mas kerumah kontrakan saya, tapi..... mas bener gak akan aneh aneh kan" tanya Alyssa dengan ragu.
Lelaki itu langsung mendengus senyum mendengar nya.
"Saya janji, saya tidak akan macam macam, saya tidur diluar juga tidak apa apa" jawab lelaki itu.
Alyssa tersenyum dan mengangguk
"Tapi itu motor nya gimana?" tanya Alyssa seraya memandang motor yang masih terkapar diaspal dan pecah dibeberapa bagian.
"Biar saja disini" jawab lelaki itu.
"Lah kalau hilang gimana?" tanya Alyssa begitu heran.
"Tidak akan, motornya juga sudah rusak" jawab lelaki itu.
Alyssa terdiam, namun sedetik kemudian dia hanya mengangguk pasrah.
"Yasudah, biar saya pinggirkan dulu" ucap Alyssa yang langsung beranjak menuju motor lelaki itu.
Lelaki itu hanya diam dan membiarkan Alyssa, dia merogoh ponsel yang ada didalam saku jaket nya.
"Ck, pecah dan mati. Sialan memang, gimana bisa menghubungi Jimmy" gerutunya begitu kesal seraya mencampakkan ponsel itu kedalam got yang air nya mengalir dengan deras.
...
Setelah selesai dengan urusan motor, akhirnya Alyssa membawa lelaki asing ini kerumah kontrakan nya. Hari sudah malam dan semua tetangga nya sudah tidak ada lagi yang membuka pintu.
Beruntung nya kontrakan Alyssa adalah kontrakan yang bebas, tidak pernah ada larangan membawa siapapun untuk menginap, tapi meskipun begitu Alyssa adalah gadis baik baik yang masih ingat tentang hal hal yang tidak boleh dilakukan.
Alyssa membantu lelaki ini turun dari motor dan memapahnya untuk masuk kedalam rumah.
"Saya diluar saja" ucap lelaki itu.
"Gak apa apa mas, didalam luas kok. Nanti pintu nya gak usah kita tutup" jawab Alyssa yang langsung membawa lelaki ini masuk setelah dia membuka pintunya.
Alyssa mendudukkan lelaki ini disebuah kursi rotan panjang yang memang ada didalam rumah petak itu. Dan setelah itu dia langsung masuk kedalam kamar untuk membersihkan diri dan mengganti pakaian nya yang sudah basah semua.
Namun saat dia keluar, Alyssa dibuat tertegun dengan lelaki asing ini. Dia sudah membuka jaket nya dan kini hanya tinggal kaos ketat bewarna hitam saja yang membalut tubuh gagah nya. Keren sekali, apa dia orang kaya???
"Mas, lukanya saya bersihkan dulu ya" tawar Alyssa.
Laki laki itu memandang Alyssa sejenak dan langsung mengangguk patuh. Gadis muda ini cukup baik, apa dia hanya tinggal sendiri dirumah kecil ini???
"Siapa nama kamu?" tanya lelaki itu seraya menahan sakit dan perih saat Alyssa memberihkan luka dilengan nya.
"Alyssa mas" jawab Alyssa
"Kamu tinggal sendiri disini?" tanya lelaki itu lagi. Dan Alyssa hanya mengangguk saja seraya terus mengobati luka luka itu. Hanya membersihkan dan mengolesi obat merah saja, karena dia tidak mempunyai peralatan p3k dirumah ini.
"Sudah selesai, maaf ya mas, cuma bisa ngasih obat ini. Tapi saya punya obat pereda nyeri, nanti mas bisa minum biar bisa tidur" ujar Alyssa.
"Iya, terimakasih" jawab lelaki itu.
"Tapi itu yang dikaki gimana, mas pakek celana pendek gak, biar saya obati juga kaki nya" ujar Alysa.
Lelaki itu terdiam sesaat, celana pendek, dia memang memakainya, tapi...
"Kalau enggak, digunting aja ya celana nya" ujar Alyssa lagi
"Ya, itu lebih baik" jawab lelaki itu.
Alyssa tersenyum dan meraih gunting yang ada diatas meja, dia langsung saja menggunting celana lelaki itu tanpa ragu.
"Nah selesai, wah sudah bengkak" kata Alyssa yang langsung menyentuh pelan tumit kaki lelaki itu. Sudah membengkak, sementara luka dilututnya juga cukup lebar, untung saja celana nya cukup tebal, jika tidak Alyssa tidak bisa membayangkan seperti apa jadinya.
"Shhhh" lelaki itu langsung meringis
Alyssa hanya menoleh nya sekilas dan kembali membersihkan lukanya.
"Nama mas siapa?" tanya Alyssa seraya terus mengobati lutut lelaki itu.
"Zayden" jawab lelaki itu
"Oh mas Zayden, tinggal dimana, bukan disini ya?" tanya Alyssa lagi.
Zayden terdiam beberapa saat dan mengangguk pelan.
"Ya, saya tinggal di Jakarta" jawab nya.
"Ooh, pantesan. Nah sudah selesai, nanti kakinya dikompres aja pakai air dingin. Nanti saya siapin. Saya mau buat teh dulu ya, biar anget" ujar Alyssa seraya mendongak dan memandang Zayden yang juga masih memandang nya dengan lekat.
Namun sepersekian detik kemudian dia langsung terkesiap dan mengangguk.
"Saya bisa pinjam ponsel kamu?" tanya Zayden
Alyssa tersenyum dan mengangguk, dia langsung meraih ponsel yang ada didalam saku piama nya dan menyerahkan nya pada Zayden.
"Saya kedapur dulu mas" ucap Alyssa
Zayden tersenyum tipis dan langsung mengangguk.
Setelah Alyssa pergi, dia langsung menghubungi seseorang.
"Mungkin saya akan lama disini, kamu urus perusahaan dengan baik. Jangan cari saya sebelum saya menghubungimu" ucap Zayden pada seseorang diseberang sana. Dan sebelum orang itu bertanya lebih banyak, Zayden langsung mematikan panggilan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
💗vanilla💗🎶
mampir ni thor
2024-03-07
0
Oviyenti Hijrah
mampirrrt ah
2024-02-02
1
Marifatul ilmiyah
waaahhhhh aku baru mampir disini nih.... di awal udah keren banget nih kak
2023-04-06
0