RADIX [A Different World]
Tahun 2008 adalah tahun dimana awal bencana yang menggemparkan dunia terbentuk. Sebuah bencana yang mengakibatkan ratusan anak dibawah umur meninggal dengan mengenaskan. Ini adalah kisah dimana mereka yang telah berhasil melewati 10thn masa kehancuran mulai bertekad untuk bangkit dan melawan.
[15 MEI 2028]
[KOTA ADRAN]
Saat mereka tiba di kota Adran' bagian Utara kerajaan Asian, lebih tepatnya ibukota Asian. Perang tengah terjadi, perang yang merugikan pihak kerajaan dengan merenggut banyak korban jiwa.
[Istana ibukota]
Barisan tentara terlihat begitu menuruni Garbarata pesawat, mereka dipimpin oleh seorang wanita bernama Yula Adha (40thn) bersama putrinya Kagali Yula Adha (23thn) yang duduk di atas kursi rodanya. Dengan postur tubuh tegap dan tangan yang memperagakan gerakan hormat, Yula berkata, "Selamat datang di ibukota Asian ... saya Yula Adha, senang bertemu dengan kalian, para tentara Sima." kemudian tersenyum di wajah yang terdapat bekas luka bakar yang masih belum kering sepenuhnya.
[Yula Adha]
[Seorang wanita kelahiran Adran, 23 April yang memiliki satu putri bernama Kagali Yula Adha dan telah cerai kepada suami yang bernama Arthur Adha (42thn). Saat ini ia bekerja sebagai abdi negara yang memimpin tentara Adran.]
"Senang bertemu dengan anda semua, saya Kagali Yula Adha." ucap Kagali.
[Kagali Yula Adha]
[Seorang wanita berumur 23thn yang telah memperoleh kekuatan dari mahluk fana (RUNE) sehingga ia masih dapat melihat dunia hingga saat ini.
Gaya rambut blonde dengan code color #FEEB75 (Blonde), warna matanya perpaduan antara emas dan kuning, Tinggi 163 cm, besar badan 54 kg, gaya tubuh wanita normal.
Ketika ia menerima kekuatan tersebut ia telah menjadi wadah (SHONA) dari RUNE yang bernama 'Lia Iora'.
berkat Lia Iora lah hingga saat ini Kagali mampu bertahan dari penyakit yang dideritanya sejak kecil dulu.]
"Senang bertemu dengan anda juga ... tapi bagaimanapun perang benar benar mengerikan." tutur Ren begitu melihat sekelilingnya yang kebanyakan hancur dan tersisa puing puing bangunan saja.
[Ren Fullbuster]
[seorang pria berumur 27thn yang saat ini tinggal di pulau tengah laut yaitu Sima. Ia bersama dua orang lainnya merupakan SHONA dari RUNE yang mendatangi Adran dengan suatu tujuan. Ren terkenal sebagai seorang yang periang, tak jarang wajahnya terlihat sangat senang dengan senyum khas yang dimilikinya itu membuatnya terlihat unik apalagi dengan tampang yang rupawan.
Ren memiliki rambut pendek dengan poni belah samping dan warna rambutnya sama dengan warna rambut adiknya yaitu Molten Lava (#B5332E) ia memiliki tubuh atletis dengan tinggi 180cm, berat badan 70kg.
Ren menerima kekuatan RUNE saat berumur 6thn namun menggunakan kekuatannya pertamakali saat Pulau Sima di serang oleh FESTUM untuk kedua kalinya saat ia berumur 18thn.]
"Saya rasa tak ada perang yang tak mengerikan! ...," sambung kira saat menuruni Garbarata yang diikuti Rey dari belakang, kemudian kira menoleh dan bertanya ketika melihat Rey berjalan kearah berbeda, "Anda mau kemana?"
[Kira Yamato]
[Pria yang bertubuh tegap dan berbicara dengan formal ini adalah seorang mantan tentara yang kini tinggal di pulau Sima sebagai seorang tentara pulau. Ia memiliki tunangan yang telah bersamanya sejak kecil, Kira juga dibesarkan di keluarga yang fokus pada kekuatan militer oleh karena itulah kira mendapatkan didikan keras sejak kecil.
Kira memiliki warna rambut yang sama dengan warna matanya liquorice (#0A0502), panjang rambutnya sampai di bawah bahu dengan poni yang terbelah dua, ia juga berkacamata.
berbeda dengan SHONA lainnya, Kira menerima kekuatan RUNE melalui sebuah senjata api yang diberikan oleh RUNE tanpa menjadi SHONA RUNE namun tetap dapat menggunakan kekuatan RUNE tersebut.]
sambil berpegangan pada pegangan Garbarata dan sedikit membungkukkan badannya, Rey bergumam, "Lain kali lebih baik aku menggunakan seraphin daripada pesawat ini ...." karena ia mabuk pesawat maupun kapal.
[Rey fullbuster]
[memiliki marga yang sama dengan Ren namun bukanlah saudara kandung, Rey adalah anak adopsi yang berhasil di selamatkan pada kejadian 2008 lalu, saat ini ia berumur 24thn.
Rey selalu mengikat rambutnya yang berwarna persis seperti warna matanya yaitu Molten Lava (#B5332E), ia memiliki tubuh atletis seperti kakaknya.]
"Dasar ... bagaimana bisa kau mabuk karena pesawat?" ucap Ren merasa aneh pada adiknya itu dengan nada yang sedikit bercanda, "Itu benar, saya pikir seraphin sama seperti pesawat yang kita naiki." sambung kira.
"Darimana nya!?" celetuk Rey. Lalu Rey berjalan untuk bergabung bersama kakak dan yang lainnya.
Selama beberapa saat mereka bercerita sebelum kemudian mereka memasuki istana ibukota.
"Mungkin lebih baik kita melanjutkan pembicaraan didalam! silahkan lewat sini." ucap Yula mempersilahkan, menuntun mereka ke aula tamu. Tapi bahkan sebelum jauh melangkah, tepat dibelakang mereka terdengar benturan yang keras, cukup keras untuk melukai orang orang, itu adalah puing puing bangunan yang baru saja dirobohkan oleh musuh yang entah darimana datangnya, membuat mereka terpaksa berlari kearah dimana seraphin berada.
"TEMBAK."
Satu perintah yang membuat para tentara mengangkat senjatanya dan berusaha menembak jatuh musuh yang mengambang di udara, namun besarnya perbedaan kekuatan dan ukuran antara FESTUM dengan manusia membuat mereka tak berkutik sedikitpun melawannya— begitu mereka berada di jangkauan Apport' seraphin dan velvet, dengan segera mereka memasuki kokpit, menggerakkannya kemudian mengeluarkan senjata dan membidik kearah FESTUM yang tak tergores bahkan setelah di serbu dengan senjata api.
Kemudian....
"Hanya dengan satu tembakan!?" ucap Yula terkesima setelah menyaksikan kekuatan RUNE secara langsung.
Satu tembakan dari Kira telah membuat lubang ditengah tengah dada FESTUM yang ukurannya sedikit lebih besar dari ukuran seraphin. Rey dan Ren yang juga berada dalam seraphin dengan cepat menghabisi sisa sisa FESTUM yang menyerang pangkalan udara yang terletak dalam jangkauan istana ibukota.
Ren bersiul sebelum berkata, "Kau memang selalu sigap dalam hal ini." Setelah melihat Kira yang dengan cepat menuju seraphin dan menghabisinya bahkan sebelum FESTUM bisa menyerang untuk kedua kalinya, kemudian Kira membalas perkataan Ren dengan sedikit tawa tawa kecil, "Bagaimana pun ini adalah kebiasaan." sambil mengingat kembali pelatihan yang diterimanya oleh Ayahnya. Sebuah pelatihan yang menjadikannya selalu cepat dalam menangani suatu masalah.
Lalu dengan menggunakan seraphin mereka membantu para tentara untuk membersihkan puing puing bangunan sambil tetap berjaga jaga akan kehadiran FESTUM. Begitu serangan selanjutnya tak kunjung datang dan merasa keadaan kembali aman, setelah keluar dari kokpit, mereka pun memasuki istana ibukota.
......................
[Ruang Tamu]
"Tolong ambilkan kotak P3K di lemari obat sebelah kiri ... Ah, berhati hatilah dalam menangani lukanya!" ucap seorang dokter yang baru saja dipanggil untuk menangani mereka yang terluka akibat terkena puing bangunan.
"Huh ... ini hal baru." ucap dokter memerhatikan mereka yang terluka, yang mana hanya 13 tentara dan 5 pekerja di istana ibukota yang mengalami luka luka, dan penyerangan kali ini tak sampai menjatuhkan korban jiwa seperti penyerangan sebelum sebelumnya. Ini merupakan sesuatu yang baru mereka rasakan dan ada perasaan lega dari setiap mereka yang menantikan persekutuan dengan pulau Sima.
"Terima kasih kepada kalian karena telah melindungi kami ...." ucap Kagali sebagai pembuka pembicaraan kepada ketiga pilot Sima yang dari tadi duduk di sofa tanpa melakukan apapun dan hanya memperhatikan apa yang dilakukan para dokter dan perawat.
Sadar seseorang sedang bicara, Ren kemudian menjawabnya dengan berkata, "Tak perlu sungkan, kami akan melakukan apapun yang dapat kami lakukan ...." dan mengakhiri kalimatnya dengan senyuman, kemudian dilanjutkan oleh kira yang menengok kearah Rey yang duduk di samping kirinya, "Bisakah kami melakukan pemeriksaan untuk seseorang?" pertanyaan itu membuyarkan lamunan Rey dan spontan menjawab, "Aku baik baik saja, bisakah aku bertemu dengan Alresha' secepatnya?"
[Alresha']
[RUNE dengan kekuatan yang dapat memengaruhi sistem untuk memperkuat segala jenis senjata yang dimiliki kapal perang jenis apapun. Tidak hanya memperkuat AlResha juga dapat melemahkan kekuatan unit dan kapal perang dengan memengaruhi sistem operasi.
ia dapat berada di sistem manapun dengan kekuatannya.
Wadahnya saat ini ialah Rey fullbuster.]
Alresha' adalah alasan utama mengapa pulau Sima mengutus para pilot Sima yang sebelumnya tak pernah lagi menampakkan diri sampai meninggalkan pulau dan muncul dihadapan orang orang, namun tujuan membawa pulang Alresha' tertunda dikarenakan RUNE yang dicari itu beberapa hari ini terus berpindah pindah dari satu kapal ke kapal lainnya sebagai bentuk penghindaran diri dari SHONAnya, itulah yang dikatakan Kagali kepada Rey juga kepada Ren dan Kira.
"Begitulah, kami masih belum dapat menemukan dimana ia sekarang!... maafkan saya." ucap Kagali dengan nada kecil yang hampir tak terdengar.
Sedang seseorang yang saat ini dicari, yakni Alresha' yang menghindar dengan memasuki satu sistem ke sistem lainnya yang saling terhubung, berakhir pada suatu sistem dalam nightmare model Velvet yang merupakan Nightmare milik SHONAnya.
”Oh, ini milik orang itu." ucap Alresha begitu mengenali suatu sistem yang ia masuki, ada perasaan rindu kepadanya namun rasa takutnya akan kehilangan tetap menghantui dirinya begitu mengingat kembali masa lalu yang ia alami. Sejak hari itu, sejak kejadian itu Alresha' tak lagi memiliki sedikitpun keberanian menghadap kepada seseorang yang telah disakitinya.
......................
Tak tak tak, suara langkah kaki terdengar ditelinga nya, begitu Alresha' menyadari siapa yang telah datang, ia bermaksud meninggalkan sistem Velvet dan beralih ke sistem lainnya, namun tindakan itu berhasil dihentikan begitu Rey berbicara kepadanya.
Kini Rey berdiri berhadapan dengan Velvet seolah olah mereka berdua lah yang saling berhadapan, Rey berkata kepada Alresha', "Aku tau kau disana! mari pulang, Al." kalimat singkat namun jelas membuatnya terkejut, tak menyangka itu adalah kalimat pertama yang didengarnya setelah sekian lama mereka berpisah. Entah Alresha akan mengerti atau tidak ia hanya merasa bahwa ini adalah hal yang benar, setidaknya untuk saat ini.
"Mari pulang, Al" Rey mengulangi kalimat yang sama. Dan Al masih tetap diam membisu tanpa satu kata pun.
Hingga waktu diantara mereka berdua terasa sunyi, karena Ren tak tahan lagi, ia akhirnya mendatangi keduanya meski sempat bertengkar bersama Kira karena sedikit perbedaan pendapat.
"Tidak bisa dibiarkan, bagaimana bisa mereka hanya diam begitu saja!" ucapnya sambil melangkah dengan cepat sedangkan Kira dan Kagali hanya melihatnya semakin menjauh. Sambil menepuk jidatnya, Kira berkata pada dirinya sendiri, "Haa ... padahal saya pikir anda tak perlu ikut campur!"
"Hoi kalian—"
"MEREKA DISINI!!!" teriak Kagali yang merasakan kehadiran sesuatu.
Sebelum Ren sempat menyelesaikan kalimatnya, Kagali yang tiba tiba berteriak membuat perhatian tertuju padanya dan kemudian ... Alarm berbunyi, sebuah tanda saat FESTUM dalam jumlah besar menuju kemari. Orang orang kemudian menjadi sibuk, berlari kesana kemari, mengambil peralatan perang kemudian bersiap menghadang musuh.
15 kapal induk yang masing masing membawa 40 pesawat tempur dikerahkan oleh Adran dan 3 pesawat induk yang mengangkut seraphin dan velvet juga dikerahkan karena memiliki sistem tempur. Para pilot juga segera memasuki kokpit nightmare mereka dan bergabung dalam perang demi mempertahankan Adran.
......................
Teriakan orang orang, kekacauan yang terjadi dimana mana, bau bubuk mesiu yang tercium dari segala arah, suara pedang yang saling beradu, pandangan akan kekacauan, bahkan ketakutan, inilah yang dinamakan perang ... sesuatu yang merebut kebebasan, kebahagian serta cinta kasih keluarga.
"Aagghh!" guncangan hebat terjadi pada unitnya, Ren menerima sejumlah kerusakan pada unitnya yang membuat dirinya pun terluka. Tak hanya dia, bahkan Kira pun tak berdaya menghadapi mahluk yang satu itu, mahluk yang saat ini terlihat melalui kedua matanya adalah mahluk terbesar yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya.
"Oi oi oi yang benar saja ...." ucap Ren sebelum munculnya layar merah bertuliskan peringatan dalam sistem pertahanan seraphin miliknya.
[System warning!]
[A huge surge of energy is within your reach!]
[Be careful!]
Sebuah peringatan sistem muncul bersamaan terdengarnya suara suara mengganggu yang mengendalikan pasukan Festum seolah olah mereka di perintahkan oleh suara aneh yang berasal dari FESTUM terbesar itu.
Mereka yang awalnya terpisah pisah kemudian kembali berkumpul di satu titik seraya mengelilingi spesiesnya yang terbesar. Lalu hanya dengan satu raungan dari FESTUM itu telah membuat gelombang bunyi yang kuat sehingga dapat mendorong mundur kapal kapal di laut bahkan pesawat di udara. Akibat dari raungannya itu hanya menyisakan beberapa kapal dari pihak Adran.
......................
"TORPEDO SIAP."
"TEMBAK!"
Tepat setelah torpedo meluncur, seraphin pun terbang di udara dan velvet berselancar diatas air dengan kecepatan yang sama, sambil Ren menembaki targetnya sembari membukakan jalan, sedang Rey bersiap menerjang langsung kehati musuhnya sedangkan Kira menunggu waktu yang tepat untuk menembak setelah rekannya melakukan serangan pertama, tentu saja yang ditargetkan adalah mahluk super besar itu. Namun, serangan Rey yang seharusnya tepat pada sasarannya, gagal, dan malah melesat jauh dari targetnya.
Velvet' yang digunakan Rey terhenti seolah sistemnya mati dan ketika Ren menghampirinya, "Oouggh!" rasa sakit yang dirasakan tangannya saat menyentuh Velvet dan juga terjadinya fenomena pengkristalan di area tersebut, hanya ada satu hal dalam pikirannya.
"KIRA!" teriak Ren sambil menyeret Velvet menuju pesawat induk, Kira kemudian melaporkan dan membantu mereka dengan menjauhkan festum darinya. Sedangkan Alresha' yang berada di sistem Velvet terguncang hatinya atas apa yang baru saja terjadi pada SHONAnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments