Halo...
Nine Nine disini, sebelum lajut ke jalan cerita saya akan menjelaskan beberapa hal tentang istilah Yang ada di episode sebelumnya... Disini saya menggunakan versi saya sendiri yah...
NIGHTMARE MODEL (mengacu pada unit robot) saat ini ada 2 model.
[SERAPHIN MODEL]
Unit yang digunakan Ren dan kira ini 'menggunakan' kekuatan RUNE untuk digerakkan, hasilnya unit tersebut memiliki kekuatan untuk memusnahkan para FESTUM namun kekuatan itu juga dapat berdampak buruk pada unit yang menggunakannya... tidak terlalu berbeda dengan...
[VELVET MODEL]
Unit yang digunakan Rey saat ini adalah unit yang 'meminjam' kekuatan RUNE lain untuk digerakkan (dengan sistem Seraphin), jadi jika Unit asli dari RUNE atau RUNE itu sendiri tersebut gugur maka hal itu berpengaruh pula kepada unit yang dipinjamkan kekuatannya, Karena itulah Unit ini sama beresiko nya dengan unit Seraphin model.
[RUNE DAN FESTUM]
RUNE adalah salah satu Ras yang ada bahkan sebelum peradaban manusia berkembang, mereka hanya dapat hidup di luar pulau tanpa Shona selam 12 hari saja meski mereka memiliki kekuatan yang besar, kekuatan yang dapat memberikan keabadian bahkan kekuatan yang dapat memusnahkan kehidupan, mereka memiliki perjanjian diantara para RUNE untuk tak menyakiti manusia... namun, peristiwa yang menyayat hati terjadi pada mereka membuat sebagian dari mereka kehilangan jati diri.
Tinggi ukuran RUNE seperti manusia pada umumnya, namun saat memiliki Shona mereka menyusut sekecil ukuran peri dalam dongeng, tentu saja mereka dapat kembali ke ukuran aslinya.
FESTUM adalah Ras dari evolusi RUNE yang berkebalikan dengan para RUNE, meski mereka memiliki kekuatan yang besar mereka sangat membenci manusia dan membuat terror diantara para manusia. FESTUM bentuknya bermacam macam ada yang seperti manusia, Titan, hewan bahkan tumbuhan, mereka yang berbentuk Titan, hewan dan tumbuhan berwarna Gold atau emas sedangkan yang menyerupai bentuk manusia namun sejenis RUNE memiliki kulit hitam.
[FENOMENA PENGKRISTALAN]
Suatu fenomena yang terjadi pada Shona RUNE ketika Ia mencoba terhubung dengan SHONA lainnya yang terkena 'Fase penghancuran' seperti yang tengah terjadi pada Rey.
[SHONA]
SHONA adalah wadah yang digunakan RUNE untuk tetap hidup di luar pulaunya. Dengan menjadi SHONA ia bisa menggunakan kekuatan dari RUNE yang memilihnya.
.
.
.
Darah mengalir dari dahinya, dengan mata yang terbuka namun menatap kekosongan, saat ini Rey terhanyut pada pikiran akan masa lalunya. Disisi lain ia yang menyebabkan Rey mengalami hal seperti ini juga sekali lagi merasakan ketakutannya.
......................
Kegelapan yang abadi ... kemanapun mata memandang hanya ada kekosongan dan kegelapan yang mengelilinginya. Berjalan, berjalan dan terus berjalan. Hingga sesuatu terlihat di hadapannya, itu adalah sebuah layar putih tanpa adanya gambar yang terlihat. Cukup membingungkan.
Namun semakin lama ia menatapnya, perlahan mulai terlihat suatu kenangan yang membuatnya tersenyum. Kenangan itu kemudian menjadi pemicu fase kehancuran dirinya, dimulai saat ia menyadari keretakan pada Layar dan wajahnya yang terjadi secara bersamaan lalu menyebar pada kedua tangan yang ditatapnya, dan tanpa sedikitpun rasa sakit, keretakan itu mulai menggerogoti seluruh tubuhnya, membuat tubuhnya hancur berkeping keping didalam kegelapan yang telah lama kehilangan cahayanya.
Kemudian dengan panca Indra terakhirnya yang masih sedikit berfungsi, samar samar suara terdengar ditelinga nya,
["Ma...f"]
["M..af!"]
["... af kan... ak.. u!"]
["Maafkan... aku!"]
Suara asing yang tak ia mengerti arti kata katanya.
......................
"REY BANGUNLAH!?" teriak Ren dengan wajah panik sekaligus khawatir terhadap adiknya. Rey membuka matanya dengan perlahan dan terlihat lemah, namun membuat rasa khawatir kakaknya sedikit menghilang jika saja Rey tak berkata, "Kamu ... siapa?" hingga Ren hanya bisa terdiam bisu mendengar ucapan adiknya.
"Apa yang... kau katakan!? Hoi... Rey!" ucap Ren terbata bata. Hal aneh yang dikatakan Rey, seolah olah ingatan yang ia miliki ter reset tak mengingat satupun dari mereka yang berada dalam ruangan tersebut meski mereka baru saja berbicara bersama. Hal ini dipicu oleh kejadian yang terjadi padanya beberapa saat yang lalu.
......................
Kekacauan yang terlihat dari layar sistem, suara mengerikan yang dikeluarkan oleh FESTUM tercampur dengan teriakan orang orang yang dipenuhi ketakutan, suara mesin, suara tembakan bahkan bau bubuk mesiu yang menembus lapisan baja unit Velvet.
Dibawah langit diatas lautan, dengan kecepatan tinggi yang dapat digunakan unit Velvet nya, ia menghindari serangan FESTUM dan menargetkan langsung core nya dengan bantuan dari sang kakak, Ren.
Menggunakan puing puing kapal sebagai tumpuannya untuk melompat, ia berhasil mencapai titik tertinggi dari target, kemudian mengarahkan senjatanya dan hendak menembak kepala FESTUM itu namun, seolah sistem Velvet terhenti sebelum penguncian target, tembakan itu melesat jauh dari target yang akan ditetapkan.
"Terhenti!?" gumamnya, kemudian peringatan sistem mengalikan pandangannya dan, "REY!?" teriakan sang kakak terdengar ditelinga nya dan dalam sekejap mata Kepala Velvet nya dihancurkan dengan ayunan tangan dari FESTUM, membuat kepalanya dipenuhi darah dan perlahan lahan cahaya dimatanya mati, saat itulah fase kehancuran dirinya terjadi.
"Ah ... ini menyakitkan! meski bukan seraphin." Rey masih memiliki sedikit kesadaran ketika Ren dengan cepat menyeret Velvet menuju pesawat induk, "Lepaskan sistem seraphin." ucap Ren panik. sebagai respon atas perintah, sistem dengan cepat melepaskan 'sistem seraphin' yang terdapat pada Velvet model untuk meminimalisasi kerusakan Rona pada tubuh Rey.
Ditengah kepanikan itu, Alresha' kemudian keluar dari sistem dengan air mata yang membasahi pipinya, ia mengulurkan tangannya mendekat ke wajah Rey seraya berkata dengan nyaring, "JANGAN MATI!" lagi lagi ia terpaksa menghapus ingatan Rey untuk tetap mempertahankan RONAnya.
......................
Ditengah tengah kebingungan, dengan kapal yang berada pada ketinggian diatas awan, FESTUM dapat mencapainya dan hendak menggunakan tentakelnya itu menembus badan pesawat, pesawat yang terlambat menghindar pun kehilangan keseimbangan antara sayap kiri dan kanannya kemudian jatuh.
merasa tak ada waktu memperdebatkan hal ini, mereka dengan cepat bergerak menuju seraphin masing masing, bahkan Rey yang ingatannya hilang tetap bergerak menggunakan instingnya ... saat berlari salah satu FESTUM tiba tiba muncul dari belakang, sontak Ren berbalik dan terkejut saat melihat FESTUM membuka lebar lebar mulutnya dan hendak menerkam dirinya.
[Target lock on]
[Aim carefully! then annihilate the enemy!]
Dor!!!
Hanya dengan satu tembakan peluru menembus langsung pada kulit FESTUM yang begitu keras ... itu adalah senjata khusus yang dimiliki kira, senjata pemberian seseorang kepadanya pada hari itu— Yang saat ini pemilik revolver itu sedang mengawas dari jauh.
Dengan senyum di wajah ia berkata menggunakan bahasa mereka, bahasa ras FESTUM. "Door!!... Lihat itu, yang kuberikan benar benar berguna bukan!?" Origin mengangkat tangannya, menunjuk kearah kira yang menembak dengan revolver pemberiannya— Kira menggerutu dalam hatinya saat melihat temannya begitu ceroboh, bagaimana tidak jika Ren sendiri memiliki senjata serupa yang baru saja dikembangkan.
"Hah ... apa revolver di pinggang anda hanya hiasan!?" tanya Kira serius.
"Ha ha ... kurasa kau tidak normal kira!" jawab Ren sedikit bercanda sambil berlari menuju jangkauan Apport' seraphin nya bersama Kira, "Baiklah ... sampai ketemu lagi Kira." kemudian mereka berpisah, menuju ke arah yang berbeda beda. Sedangkan Rey membantu pesawat untuk mendarat dengan normal di pangkalan udara, meski pangkalannya pun sedikit hancur akibat serangan FESTUM.
"Oh ... itu kembali utuh ..." gumam Ren saat memerhatikan Velvet yang digunakan Rey kembali keutuhannya tanpa sedikitpun kerusakan, itu tandanya RUNE telah berada dalam sistem Velvet dan memperbaiki unitnya untuk sementara.
......................
Kemudian Pada tanggal 29 Mei 2028 dengan korban sebanyak 3.860 jiwa penduduk termasuk personel tentara telah gugur akibat penyerangan FESTUM, 9 kapal induk dengan 355 pesawat tempur dan 2 pesawat induk pengangkut nightmare yang juga gugur sedang pasukan musuh yang terlihat tak berkurang sama sekali, membawa mimpi buruk bagi mereka semua.
Namun ditengah tengah keputusasaan pun tetap ada seseorang yang tak ingin termakan oleh keputusaan itu, orang seperti itulah Kagali, seseorang yang tetap mempercayai adanya harapan yang akan membawa kedamaian kepada mereka.
Kemudian Kagali berkata, "Jangan berputus asa, mereka disini ... para pembawa harapan!"
Dengan tatapan keyakinan yang kuat terpancarkan dalam kedua mata wanita itu, meski saat ini tubuhnya bergetar ketakutan, ia tetap dengan berani menatap balik FESTUM yang sedari tadi memelototinya dari dekat, bahkan dapat dirasakan udara disekitar menjadi semakin berat atas kehadiran FESTUM yang hanya nampak wajahnya itu, sedang tentakel tentakelnya melilit di tubuh kapal induk yang mengambang di udara karenanya.
Nafas mereka yang berada di dalam kapal semakin berat, dengan tangan memegang pistol sambil bergetar, Yula bersama awak kapal yang berada di belakang Kagali mengarahkan pistolnya pada dahi FESTUM namun tak berani menarik pelatuknya dan hanya diam mematung. Meski dengan perkataan Kagali, FESTUM tetap menakutkan apalagi salah satu matanya sedari tadi melirik kanan-kiri melihat seisi bridge seolah sedang mencari sesuatu.
Memecah keheningan Kagali mencoba bertanya, "Mengapa kalian menyerang manusia?"
Tetapi bukannya mendapat jawaban, pertanyaan itu malah memicu kemarahan festum, membuatnya membanting kapal sehingga kapal tenggelam dan meledak di dalam air, menghasilkan gelombang air yang kuat.
......................
[Satu hari sebelumnya]
Berapa kali pun mereka bertiga menyerang FESTUM Titan itu, tetap saja luka yang dihasilkannya kembali pulih. Ketiga pilot itu, dengan unitnya masing masing terbang kesana kemari bahkan berseluncur di atas air, mereka memikirkan cara memusnahkan FESTUM Titan itu sambil mengurus FESTUM lain yang kerap menyerang mereka.
"Hanya itu caranya bukan!" ucap Ren dengan menaikkan nada suaranya.
"Tidak bisa, terlalu beresiko!"
"Lalu apa?"
"Lakukanlah, kami akan melindungi mu!"
"Dengan kondisi anda sekarang?"
"Tak masalah."
"Baik."
Kemudian kira mundur, mendarat di pangkalan, mempersiapkan senjata apinya yang besar dan juga berat membuatnya tak mungkin digunakan sambil bergerak.
[Switch to APILAS mode]
[Installation time]
[20%]
[75%]
[99%]
[APILAS mode activated!]
Kira segera mengunci sasaran target, memberi peringatan kepada kedua rekannya kemudian menembak, dan membuat lubang tepat ditengah tengah dada FESTUM Titan itu. Suara tembakan yang dihasilkan apilas begitu ribut dan penggunaannya, tentu boros energi membuatnya menjadi salah satu alasan Kira jarang menggunakannya.
Setelah satu tembakan sempurna itu, karena banyaknya energi yang telah digunakan sistem seraphin secara otomatis mengistirahatkan unit Seraphin Kira, namun disaat seperti itulah FESTUM lebih mudah memangsa.
"Sebaiknya anda menepati janji." kata kira sebelum kedua matanya tertutup dan kemudian tertidur didalam unit Seraphin nya yang berada di tengah tengah perang, "Tentu saja ..." sambung Rey begitu mendarat ditempat yang sama dengan kira, kemudian mengalihkan pandangannya menuju arah tembakan.
"Ini selesai ... benar kan?" kata Ren dengan masih tersisa sedikit keraguan dalam hatinya meski telah memusnahkan FESTUM Titan yang memimpin FESTUM lainnya.
Mereka kemudian menyaksikan FESTUM satu persatu mulai menghilang dari pandangan dan pada saat malam hari pukul 20.45 perang telah berakhir, setidaknya itulah yang mereka semua pikirkan, namun pada keesokan harinya, sesuatu yang dipikir akan segera berakhir, kembali membawa bencana yang lebih besar, pada tanggal 29 Mei 2028 pukul 03.20 setelah FESTUM Titan, yang lebih berbahaya dari sebelumnya muncul, korban jiwa menjadi jauh lebih besar.
Cahaya kemerah-merahan yang seharusnya tampak di langit sebelah timur menjelang matahari terbit, kini tergantikan dengan cahaya keemasan dari musuh alami mereka, disepanjang mata memandang hanya terlihat mereka para FESTUM yang berbondong bondong mendekati istana ibukota, satu diantaranya yang terbesar bahkan tak terlihat sekujur tubuhnya hanya kepalanya saja yang terlihat dari permukaan laut.
"Itu bahkan jauh lebih besar sekarang!!!"
Perang kembali dimulai tetapi pasukan telah berkurang drastis akibat penyerangan sebelumnya.
Mereka sekuat tenaga bertahan dan memusnahkan para FESTUM, hanya saja ketika komandan Yula sibuk sibuknya mengarahkan perintah untuk mengurus FESTUM, terlepas dari pengawasannya FESTUM lain menggunakan tentakelnya untuk menangkap kapal induk yang ditempati Kagali dan Yula, hal itu membuat kapal terguncang dan mengejutkan mereka semua, kemudian saat kapal berhenti berguncang alangkah lebih terkejutnya mereka setelah menyadari tatapan dari mata kiri FESTUM yang satu satunya muat terlihat dari kaca kapal. Sontak membuat mereka mengangkat pistol namun tak berani menarik pelatuknya. Kemudian akibat kemarahan festum itu, semua awak kapal mati dalam ledakan kapal di bawah air.
Unitnya berguncang, tentakel FESTUM itu melilit dan melekat pada kaki Velvetnya mencoba untuk menariknya, untuk mempertahankan Velvetnya agar tidak jatuh Rey bermaksud menembak tentakel itu namun, "Argh!–" sesaat ia merasa seperti tersengat listrik dan kemudian, bersamaan fase penghancuran' Rona nya aktif kembali, Kagali tiba tiba muncul tergeletak dipenuhi darah di hadapannya dan saat itu pula Rey tak dapat mempertahankan kesadarannya, pingsan dan masuk kembali ke kegelapan yang sama seperti sebelumnya dengan layar putih dihadapannya, namun bukan lagi tersenyum, ia hanya berdiri mematung melihat seorang anak kecil yang mirip seperti dirinya sedang menatap layar putih itu sambil terduduk sendirian. Kemudian samar samar terdengar suara yang memanggilnya, meski ia ingin menanggapi suara itu, jiwa dan raganya sama sekali tidak menyahutinya.
Nafas mereka mulai terasa berat, bahkan untuk berbicara pun mulai terasa susah, namun apa daya bahwa mereka tak akan dapat pulang jika tak mengurus yang satu itu.
"Kira ... kau masih bisa melakukannya!?"
"Tidak, melihat saya masih belum menjalani pemeriksaan ..."
"Maka serahkan pada ku ... pergilah bersama Rey!" ucap Ren kemudian menggerakkan unitnya dengan kecepatan penuh, mengeluarkan pedangnya dan menusuk kepala FESTUM itu, namun kerasnya kulit kepala FESTUM membuatnya menusuk terlalu dangkal dan ditertawai oleh FESTUM sebelum akhirnya ia menghilang bukan karena dikalahkan, melainkan sengaja mundur seolah olah memberi kemudahan kepada manusia.
"Sudah selesai Zein. Apa ini membuatmu puas?" ucap Origin kepada Zein yang mengacungkan jempol dan tersenyum puas karena apa yang ia inginkan telah berhasil didapatkannya.
"Mereka mundur!?" gumam kira memperhatikan sisa sisa kawanan FESTUM menghilang begitu FESTUM Titan menghilang. Sedang Ren dipenuhi rasa kekesalan karena ejekan FESTUM, ia menggerakkan giginya lalu berteriak, "TUNGGU KAU ... FESTUM!!!" dengan sangat keras.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments