Air Mata Istri Ke Dua

Air Mata Istri Ke Dua

Episode.1

Derai air mata terus keluar dari sudut mata gadis cantik yang bernama Arini. Pagi tadi neneknya masuk rumah sakit dan membutuhkan biaya yang sangat besar untuk operasi. Tentu dia bingung mencari biaya itu kemana. Tidak mungkin juga dia meminjam uang dalam jumlah besar. Belum tentu juga ada yang mau meminjamkannya.

''Eh maaf,'' tak sengaja Arini menabrak seseorang saat berjalan di lorong rumah sakit. Ini salahnya juga yang tadi sedang mengusap air matanya sehingga tidak melihat jalan.

Seorang wanita cantik dan berkelas, tampak memperhatikan gadis berhijab yang ada di hadapannya.

''Tidak apa-apa. Kamu kenapa menangis?'' wanita itu bertanya kepada Arini.

''Saya hanya sedang bingung mau mencari biaya untuk operasi nenek. Saya tidak mempunyai uang banyak,'' ucap Arini.

''Sebelumnya perkenalkan nama saya Mila. Saya bisa membantumu jika kamu mau menerima penawaran saya,'' wanita itu mengulurkan tangannya. Dengan cepat Arini menjabat tangan itu.

''Penawaran apa?'' tanya Arini.

Mila menatap sekitar yang tampak ramai.

''Kita bicara di taman saja. Ayo ikut saya!'' ajaknya.

''Baik, Kak.'' Arini mengekor Mila yang melangkah di depannya.

Mereka berdua duduk bersebelahan di bangku taman. Sejenak Mila memperhatikan penampilan Arini yang terlihat sangat sederhana. Namun wajahnya cukup cantik.

''Nama kamu siapa?'' tanya Mila.

''Saya Arini,'' jawabnya.

''Nama yang bagus. Tapi sepertinya kamu ini seorang pelajar ya?''

''Bukan, saya memang baru lulus SMA. Sekarang saya bekerja di toko,'' jawabnya.

''Jadi begini, saya bisa membiayai semua biaya rumah sakit nenekmu asal kamu mau mengandung anak dari suami saya,'' Mila mengutarakan tawaran yang memang sejak kemarin sudah dia pikirkan. Mila yakin jika Arini gadis yang cocok untuk mengandung anak dari suaminya.

''Tapi saya tidak mau merebut suami orang? Dan juga saya masih ingin bekerja untuk memenuhi kebutuhan saya dan nenek.

''Jika kamu menerima tawaran saya, saya akan menanggung semua biaya hidupmu dan nenekmu sampai kamu melahirkan kelak. Setelah kamu melahirkan, kamu boleh pergi dari kehidupan saya dan suami saya. Tapi tidak dengan anak itu. Karena saya yang akan mengadopsinya. Saya sudah lama sekali ingin memiliki keturunan,'' jelas Mila.

Arini terdiam, apa iya di usianya yang masih muda harus dia korbankan begitu saja. Tapi jika dia menolak penawaran itu, bagaimana dengan neneknya nanti.

''Tapi saya tidak mau hamil di luar nikah,'' ucap Arini.

''Kamu tenang saja, nanti kamu dan suami saya akan menikah siri. Kita juga akan tinggal bersama,'' ucapnya.

''Baiklah, saya terima tawaran itu,'' dengan terpaksa Arini merelakan hidupnya. Apa pun akan dia lakukan demi kesembuhan neneknya. Karena neneknya adalah satu-satunya keluarga yang dia punya saat ini. Orang tuanya entah kemana, dia pun tak tahu. Neneknya tak pernah mau memberitahu saat dia bertanya.

''Sekarang ikut saya pulang! Saya akan mengenalkan kamu dengan suami saya,'' ajaknya.

''Bolehkah saya meminta uangnya dulu?''

''Tidak bisa, kamu harus ikut dengan saya dulu. Saya takut kamu kabur dan mengingkari janjimu.''

Arini menghela napasnya. Mungkin dia harus sedikit bersabar. Lagian uang yang dia minta itu jumlahnya sangat banyak, jadi belum tentu Mila akan memberikannya detik ini juga.

''Baiklah,'' jawabnya pasrah.

Mila menggandeng tangan Arini menuju ke parkiran mobil.

Dengan menempuh perjalanan selama empat puluh menit, mobil hitam yang di naiki oleh mereka sampai juga di depan rumah mewah berlantai tiga. Arini masih terpana menatap bangunan mewah yang ada di hadapannya. Jujur saja ini pertama kalinya dia menginjakkan kakinya di rumah semewah itu.

''Kenapa diam disitu? Ayo masuk!'' Mila memperhatikan Arini yang sejak tadi diam menatap rumahnya.

''Eh iya,'' Arini mengikuti Mila yang sudah melangkah duluan.

Kedatangan Mila di sambut hangat oleh ibunya.

''Sayang, kamu pulang juga,'' Bu Susan dan Mila saling mencium pipi.

''Iya, Mah. Mila sudah menemukan wanita itu loh,'' ucap Mila sambil menatap Arini.

''Kamu yakin? Dia terlalu muda loh,'' Bu Susan memperhatikan wajah Arini yang terlihat masih muda sekali.

''Mila mau bicara sama mamah,'' Mila menarik tangan ibunya menjauh dari Arini. Dia membisikan sesuatu di telinga ibunya.

Bu Susan mengangguk setuju mendengar penjelasan dari anaknya. Ada benarnya juga memilih wanita muda dan terlihat polos seperti Arini. Tentu wanita yang seperti ini tidak akan berpikiran licik untuk menggoda Alex menantunya.

Mila dan Bu Susan kembali menghampiri Arini yang masih berdiri di tempat yang tadi.

''Arini, saya menerima kamu di rumah ini. Kamu jangan kecewakan kami loh. Kamu harus segera hamil dan setelah itu baru bisa pergi dari rumah ini,'' ujar Bu Susan.

''Baik, Bu.'' jawabnya.

Mila mengajak Arini untuk duduk bersamanya sambil menunggu suaminya pulang. Sedangkan Bu Susan pergi ke kamar untuk beristirahat.

Beberapa menit kemudian, akhirnya yang di tunggu-tunggu pulang juga. Mila pergi ke depan menyambut kedatangan suaminya. Sedangkan Arini masih setia duduk di tempatnya.

Mila menggandeng tangan suaminya dan mengajaknya untuk menghampiri Arini.

"Sayang, kenalan dulu yuk sama Arini. Dia gadis yang aku pilih untuk hamil anak kita," ucap Arini.

Alex tercengang mendengar penuturan istrinya. Dia sudah menolak untuk mempunyai anak dari wanita lain, namun istrinya terus memaksanya.

"Tidak, Mas tidak mau mempunyai anak dari wanita lain. Biarlah pernikahan kita seperti ini saja, sayang. Mas tidak mau mengkhianati kamu," Alex melontarkan penolakan.

Mila memegang ke dua tangan suaminya, menatap matanya dengan intens sambil tersenyum.

"Mas Alex tidak mengkhianatiku kok. Ini semua keinginanku yang mau jika kita mempunyai anak yang memang darah dagingmu. Aku sudah membayar Arini dan menyewa rahimnya untuk melahirkan anak. Setelah itu dia menyerahkan anak itu dan pergi dari kehidupan kita. Semuanya beres," Mila terlalu memudahkan hal yang menurut Alex begitu rumit.

"Kita bisa mencari anak dari panti asuhan dulu untuk pancingan supaya kamu hamil, sayang."

"Tidak mau, aku tidak mau mengurus anak jika bukan anak kamu," ucap Mila.

"Terserah kamu saja, sayang." Alex menghela napasnya. Dia pergi meninggalkan istrinya yang masih berada disana.

Mila menghampiri Arini dan mengatakan jika semuanya akan baik-baik saja. Dia akan membujuk suaminya agar mau menerima Arini sebagai wanita yang akan melahirkan anaknya.

Arini merasa tak enak jika berlama-lama disana. Dia berpamitan pergi kepada Mila.

"Kak Mila, Arini pamit dulu ya karena harus kembali ke rumah sakit," ucap Arini.

"Baiklah, dan untuk uangnya saya akan memberikan setengahnya dulu. Mau cash atau transfer?"

"Cash saja, Kak. Saya tidak memiliki ATM," jawabnya.

"Sebentar, saya mau ambil dulu uangnya," Mila pergi ke kamarnya untuk mengambil uang yang ada di brankas.

Mila sudah kembali dengan membawa amplop coklat yang lumayan besar berisi uang. Dia menyerahkannya kepada Arini.

"Ini uangnya, dan sisanya akan saya berikan setelah pernikahan kamu dan Mas Alex terlaksana."

"Terima kasih, Kak. Arini janji tidak akan mengecewakan," perasaan senang Arini rasakan saat dia sudah mendapatkan uang untuk operasi neneknya. Untuk pernikahan dia pikirkan belakangan saja. Yang terpenting sekarang itu keselamatan neneknya.

"Sama-sama, kamu pergi di antar sopir saja ya. Tidak aman loh kalau pergi naik kendaraan umum, sedangkan kamu bawa uang banyak," ujar Mila.

"Baik, Kak."

Mila mengantar Arini hingga ke depan rumah. Dia memanggil sopirnya yang sedang duduk bersantai bersama satpam, memintanya untuk mengantar Arini.

Terpopuler

Comments

Mutiara Adz Dzikri

Mutiara Adz Dzikri

kasian arini

2024-03-12

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

kasian Arini..... demi nenek nya yang sakit rela berkorban walaupun masih muda..

2023-09-02

0

MAMAwe

MAMAwe

aku suka cerita yang ga bertele-tele kayak gini 🤭

2023-03-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!