Seperti kata Alex tadi, Sore ini mereka berdua sedang berada didalam mobil untuk pergi menuju kediaman rumah Alex setelah mandi.
Butuh waktu sekitar 45 menit untuk sampai dikediaman Alex.
"Sebenarnya rumah lo ada dimana sih? Perasaan udah dari tadi kita jalan tapi nggak sampai². Gue curiga kalo rumah elo sebenarnya nggak ada dibumi, tapi dilangit." celetuk Afifah yang sedang duduk dikursi pengemudi disamping Alex.
"Lo kira gue alien?!." sahut Alex.
"Ya emang, makanya tingkah lo ngeselin, bikin orang kesal mulu bawaanya. " ucap Afifah.
"Resek. Elo tu yang nyebelin, tinggal duduk diam apa susahnya sih. Banyak bac0t!!. " ucap Alex sambil fokus menyetir.
Afifah pun diam karna malas membalas perkataan Alex yang jika diteruskan maka tak akan ada habisnya.
Sesampainya dirumah Alex, mereka berdua kemudian masuk lalu makan malam karna memang sudah waktunya jam makan malam.
Seusai makan malam Daddy Alex dan Alex berbincang-bincang diruang keluarga, sedangkan Afifah sedang belajar membuat kue bersama Mommy Alex.
"Alex, kamu kan sudah menikah dan Daddy sudah membelikan rumah untuk kalian berdua sebagai hadiah pernikahan, besok kamu sudah harus pindah kerumah baru kalian. " ucap Daddy Alex.
"Rumah untuk kita? Maksut Daddy kita disuruh tinggal bareng hanya berdua gitu?. " tanya Alex.
"Iya, biar kalian bisa hidup mandiri dan bisa saling mengenal satu sama lain. " Jawab Daddy Alex.
"Kok mendadak sih ngomongnya, Alex nggak mau pindah Alex mau disini saja Dad. " tolak Alex.
"Kamu kan sudah menikah, sudah seharusnya kalian tinggal dirumah kalian sendiri tidak bergantung sama orang tua lagi dan belajar bersikap dewasa. " ucap Daddy Alex.
"Ckk, Dad. Aku menikah juga karna Daddy bukan atas permintaanku sendiri. " ucap Alex.
"Justru itu Daddy menyuruhmu tinggal bersama. Sudahlah jangan menolak, terima saja dan ingat besok kamu sudah harus pindah dari sini. Ngerti!!. " ucap Daddy Alex.
*Udah dipaksa nikah, eh diusir dari rumah lagi. Malang banget nasib gue* batin Alex.
"Hmmm." jawab malas Alex.
"Besok Daddy sama Mommy nggak bisa antar kamu pindahan, jadi kalian besok nggak usah nunggu Daddy dan Mommy kalo mau pindahan." ucap Daddy Alex.
"Ya. " jawab singkat Alex lalu ia berdiri.
"Mau kemana?. " tanya Daddy Alex.
"Kamar. " jawab Alex lalu segera menaiki tangga dan berjalan menuju kamar.
"Hah. Semoga dengan adanya pernikahan ini kamu bisa sembuh nak, Daddy lakuin ini karna Daddy nggak mau lihat kamu tersiksa lagi karna trauma mu itu. " gumam Daddy Alex.
-_-_-
Sedangkan Afifah, saat ini ia baru saja selesai menemani mertuanya membuat kue lalu ia pamit untuk menuju kamar sambil membawa kopernya.
"Duh, ni koper berat banget sih. Perasaan isinya cuman baju sama barang sedikit doang." gerutu Afifah saat berusaha menyeret koper menaiki tangga.
"Mana punya suami nggak peka lagi, bantuin bawa kek atau bantuin nyeret kek. Eh malah nyelonong masuk kamar duluan. Emang bener² bocah ngeselin. " gerutunya lagi.
Sesampainya dilantai atas, Afifah segera berjalan menyusuri setiap sudut ruangan karna memang rumah Alex besar jadi dia agak kesusahan dan banyak kamar kosong juga sehingga menbuat Afifah makin bingung mencari dimana letak kamar Alex.
"Kamarnya yang mana sih, banyak banget pintunya." ucap Afifah saat melihat begitu banyak pintu disana.
"Coba buka satu ² aja kali ya. " lanjutnya.
Ia pun mencoba membuka satu persatu kamar, tapi rata² semua kamar dikunci dan kini tinggal satu kamar yang belom Afifah buka yang letaknya aja dipojok dengan suasana yang sepi dan agak remang².
"Mungkin yang ini kali ya, tapi agak merinding ya gue, jadi rada takut gue. " ucap Afifah.
Didepan kamar Alex memang agak sedikit seram karna memang lampunya remang² dan itu memang Alex sendiri yang meminta
Dan saat Afifah membuka pintu kamar tersebut Afifah langsung kaget dan reflek berteriak sambil sembunyi, karna cat kamar Alex yang berwarna hitam ditambah Alex yang pada saat itu sedang berdiri disamping pintu kamar menggunakan baju tidur warna putih berbahan satin membuat Afifah ketakutan setengah mati.
"HUUAAA.. AAA SETAN!!. " ucap afifah sambil berteriak sambil sembunyi dibalik gorden jendela.
Alex yang mendengar suara teriakan juga ikut terkejut, tapi sesaat raut wajahnya berubah sinis.
"Heh, ini gue bukan setan, untung kamar gue kedap suara. " ucap alex jutek.
"Sialan!! Lo mau bikin gue jantungan atau gimana? Kenapa lo berdiri disana, pake baju putih lagi dan juga lampu kamar pake segala dimatiin." ucap Afifah sambil keluar dari balik gorden.
"Suka suka gue lah?! Lagian kamar gue emang begini lampunya, remang². Kalo lo ingin terang, lo nyalain aja senter terus lo taro didepan muka." ucap Alex.
"Kampret!! Lo kira gue penyelam, kurang kerjaan banget naro senter didepan muka." ucap Afifah.
Lalu dia berjalan kesamping sofa dan menaruh kopernya disana.
"Lo tidur dimana?. " tanya Afifah.
"Ya atas dikasur lah, masa iya tidur diatas kompor. Ada ada aja lo kalo nanya. " jawab Alex.
"Terus kalo elo tidur dikasur, gue tidur dimana?. " tanya Afifah.
"Terserah lo, mau dibalkon kek, mau diranjang kek, mau dilantai kek, gue nggak peduli, kalaupun mau ikut tidur bareng gue juga nggak peduli. " ucap Alex sambil merebahkan tubuhnya ke atas kasur.
"Dih, mending gue tidur disofa dari pada seranjang ama orang ngeselin kayak elo. " ucap Afifah lalu mengambil bantal dan selimut kemudian merebahkan tubuhnya diatas sofa.
"Bodo amat. " ucap Alex.
Malam pertama pengantin baru bukannya sayang sayangan, eh ini malah saling mengibarkan bendera peperangan😑. Dasar pasutri barbar.
.
Jangan lupa Like Komen 🤗
Supaya Author juga makin semangat untuk Up bab selanjutnya 💙
jangan cuman baca doang, masa tinggal pencet tombol susah banget sih. wkwkkwk becanda😂
See You Next Episode 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
Tatik Ajach
bsk buat kamar yg kyk gtu aaahhh... biar tdrnya tambah nyenyak... 😁
2022-07-14
0
Mieow
Kasian mana masih muda😅
2022-02-23
1
Yuni Verro
alex parah sih tapi keren kamarnya
2022-02-13
0