Sore pukul 15.30 wib Afifah terbangun dari tidurnya. Mungkin karna ia kelelahan setelah acara pernikahan, makanya ia bangun kesorean.
"Hoamm..ah jam berapa ini, sudah sore ternyata, eh ada kaki.. kaki siapa ini?. " ucap Afifah, karna pada saat itu Afifah tidur dikaki Alex sementara Alex menutupi wajah dan tubuh dengan selimut.
"AAAAAA....MALING MALING.. MA PA ADA MALING. " teriak afifah kaget.
Reflek Afifah pun langsung turun dari ranjang lalu bersembunyi dibawah tempat tidur.
Ceklek
Pintu kamar Afifah terbuka, munculah Mama dan Papa Afifah dari balik pintu dengan muka yang siap menghajar musuh.
"Mana malingnya biar Mama pukul. " ucap Mama Afifah sambil membawa tongkat golf dan kasti sambil berjalan masuk ke dalam kamar.
"Itu Ma diatas ranjang, malingnya tidur Ma, Mamaa tolong Afifah takut, tadi dia juga tidur peluk Afifah kan maling kurang ajar namanya. " jawab Afifah yang masih bersembunyi dibawah ranjang.
Perlahan Papa Afifah membuka sedikit demi sedikit selimut itu dan tampaklah wajah Alex yang sedang tertidur.
Melihat hal itu Papa dan Mama Afifah langsung spechless. Ingin rasanya mereka menjewer telinga putri nakal mereka yang sedang bersembunyi dibawah ranjang, bisa bisanya suami sendiri dikatain maling.
"Gimana pa ma? Benerkan apa yang Afifah bilang, yaudah mendingan sekarang Papa sama mama usir maling itu nanti keburu semua barang Afifah digondol pergi sama dia. Jangan lupa masukin kedalam penjara biar dia kapok. " ucap Afifah dari bawah ranjang.
"Bukan malingnya yang Mama masukin ke dalam penjara, tapi kamu. Bisa bisanya laki sendiri dikata maling. " ucap gemas Mama Afifah.
"Lah kok jadi Afifah sih, kan Afifah nggak ngapa ngapain?. " ucap Afifah.
Alex yang saat itu tengah tertidur pulas menjadi terbangun karna mendengar suara keributan. Ia pun membuka matanya secara perlahan sambil menguap.
"Eh om tante?!." ucap Alex saat melihat mertuanya berdiri disampingnya.
"Ada apa? Kok kalian kesini dan juga kenapa kalian membawa tongkat kasti dan stik golf, emang kalian mau olahraga?. " tanya Alex seraya merubah posisinya menjadi duduk.
"Nggak ada apa² Kok, tadi ada masalah sedikit. Oh iya, jangan panggil om dong panggil papa aja kan sekarang kamu sudah jadi menantu saya. " Jawab Papa Afifah.
"Pa, kok malingnya malah diajak ngobrol , gimana sih Papa ini? Harusnya tuh malingnya digebukin biar tau rasa karna udah masuk ke dalam kamar Afifah, udah gitu berani tidur sambil peluk Afifah lagi!! bukanya malah diajak ngobrol. " protes Afifah saat mendengar Papa nya malah mengajak bicara.
"Yang ada kamu yang Mama pukuli, keluar sekarang ngapain kamu pakek ngumpet dibawah kolong ranjang, kurang kerjaan aja. " Sahut Mama Afifah yang sudah greget dengan tingkah anaknya itu.
"Ya kan tadi reflek Ma kan tadi Afifah kaget makanya langsung ngumpet. " ucap Afifah sambil merangkak untuk keluar dari bawah ranjang.
Dugh
"Auu..siapa sih yang naro nakas dekat ranjang. " gerutu Afifah saat kepalanya tak sengaja terbentur nakas.
Ia pun lalu berdiri sambil memegangi kepalanya dan pada saat ia melihat ke arah ranjang ia langsung kaget saat melihat Alex ada disana.
"Elo?! Ngapain lo dikamar gue haa? Ngapain?. " ucap Afifah pada Alex.
"Tidur lah ngapain lagi. " jawab santai Alex.
"Oh jadi elo malingnya, pantesan aja kurang ajar banget sama gue, mau nyolong malah ikut tidur bareng gue. Sambil meluk segala lagi. Dasar cowok resek. " ucap Afifah sedikit nyolot.
"Enak aja, gue bukan maling!!." seru Alex yang merasa tak terima.
"Terus kalo bukan maling Apa!!? Jambret?. " ucap Afifah ngegas.
"Heh. Kalo ngomong yang sopan dong, masa ngomong sama suami kayak ngomong sama musuh. " ucap Mama Afifah yang sedari tadi diam melihat anak mantunya debat.
*Memang kita berdua itu adalah musuh, jadi mana mungkin ngomong sopan* batin Alex
"Haa? Suami? Suami siapa yang Mama maksut?." tanya Afifah bingung.
"Ya suami kamu lah, masa suami Papa. Kamu ada² aja ngomongnya, papa kan laki² jadi mana mungkin punya suami. " sahut Papa Afifah.
"Suami apaan sih Pa? Jangan ngadi² ya, Afifah belum nikah. " ucap Afifah yang lupa kalau dirinya sudah menikah.
"Dasar pikun." gumam Alex.
"Eh kok ada cincin? Cincin siapa ini nyangkut dijari gue, perasaan nggak pernah beli. " ucap Afifah saat ia tak sengaja melihat ada cincin dijari manisnya.
"Itu cincin pernikahan kita. " sahut Alex sinis.
"Woyy!! Jangan senbarangan ya lo kalo ngomong. Kapan gue nikah sama elo?." Tanya Afifah.
"Bener bener dah pikun nih bocah, masa baru tadi pagi nikah sorenya udah lupa." jawab Alex.
Seketika Afifah pun langsung mengingatnya setelah mendengar ucapan Alex.
"Ah iya juga, kenapa gue bisa lupa gini yak. " ucap Afifah sambil tertawa receh.
Alex yang melihatnya hanya mengedikan bahu seraya menatap sinis sesinis sinisnya.
*Aneh, kenapa trauma gue nggak kambuh ketika gue sama ni cewek. Apa jangan² ni cewek beneran punya ilmu hitam sehingga trauma gue bisa hilang begitu saja, eh tapi mana mungkin. Au ah.. bingung sendiri gue mikirnya * batin Alex
"Yasudah kalo gitu Mama sama Papa keluar dulu, kalian cepat mandi, dan kamu nak Alex panggil saya Mama jangan tante. " ucap Mama afifah.
"Baik tan, eh maksudnya Mama. " balas Alex.
Mama dan Papa Afifah pun keluar. Kini pandangan mereka berdua saling beradu dengan tatapan saling memancarkan aura kebencian dan genderang siap baku hantam.
"Apa lo lihat²? ngajak gelud atau gimana?. " ucap Alex judes.
"Kalo iya emang kenapa? nggak berani? cemen!!. " seru Afifah tak kalah judes.
Lalu ia segera pergi menuju kamar mandi sambil membawa handuk.
"Dasar cewek, katanya ngajak gelud. Eh malah nyelonong pergi masuk kamar mandi. " ucap Alex.
"Kalo mandi jangan lama², gue juga gerah. " teriak Alex setelah Afifah menutup pintu kamar mandi.
***
Setelah selesai mandi mereka berdua pun duduk dibalkon.
Ting
Suara nontifikasi pesan masuk kedalam ponsel Alex, ia pun segera membuka pesan tersebut.
💬 Mommy : [ Sayang nanti kamu pulang ya, jangan lupa ajak istri kamu juga. Mommy udah nggak sabar pengen ketemu dia ].
Setelah membaca pesan tersebut Alex langsung melempar ponselnya ke arah Afifah yang sedang menyirami bunga dipagar balkon.
"Baca. " ucapnya setelah Afifah mengambil ponsel itu.
"Ogah. Pulang sendiri aja sono, ngapain ngajak gue. Kan rumah gue disini." ucap jutek Afifah.
"Gausa pd lo jadi orang. Gue nggak ngajak elo, yang ngajak itu Mommy. Jadi lo harus ikut, lagian sekarang kita udah nikah jadi rumah gue rumah elo juga. " ucap Alex lalu pergi masuk kedalam kamar.
Tak lama Afifah pun juga ikut masuk ke dalam kemudian dia mengemasi pakaian dan barang²nya untuk dimasukan kedalam koper.
.
Jangan lupa LIKE KOMEN nya man teman🤗
Suapaya Author juga makin semangat untuk up bab selanjutnya💙.
See you next episode 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Moh kan nurit juga loe ama laki😂😂😂
2023-03-13
1
nana
ngakak banget ini mah🤣🤣🤣
2022-02-22
4
Ana Iwan
lama" Afifah makin nurut . wkwkw
2022-02-18
0