Keesokan paginya setelah sarapan berdua dikamar, Alex dan Afifah sedang berada dibalkon dengan Alex yang tiduran disofa dan Afifah yang berdiri dipagar balkon sambil melihat area rumah Alex dari atas.
"Heh cewek. " panggil Alex.
"Gue punya nama. " sahut Afifah jutek.
"Siapa nama lo?. " tanya Alex yang memang tidak mengetahui siapa nama istrinya meskipun kemarin dia ngucap lafal ijab qobul.
"Afifah." jawab singkat Afifah.
*Nama yang cantik sesuai sama orangnya tapi tidak sesuai dengan tingkah resek dirinya itu yang bikin kesal* batin Alex.
"Nama lo sendiri siapa?. " tanya balik Afifah.
"Alex Saputra. " jawab Alex.
*Alex.. Sungguh nama yang keren sepeti orangnya yang tampan tapi sayang kelakuannya bikin orang ingin ngajak baku hantam saking ngeselinnya* batin Afifah.
"Isi koper lo udah lo keluarin semua?. " tanya Alex.
"Belum sempat, mungkin setelah ini baru gue rapiin. " jawab Afifah sambil mendudukan dirinya disofa sebelah.
"Nggak usah lo rapiin, biar seperti itu saja dan juga habis ini tolong siapin pakaian gue dan masukin ke dalam koper." perintah Alex.
"Lah emang lo mau kemama? pake segala nyuruh siapin koper, mau kabur dari rumah ya?. " tanya Afifah.
"Gue kabur dari rumah? yang ada elo kali yang kabur dari rumah." jawab Alex menyindir.
"Heh, gue kabur juga karna nggak mau nikah sama elo, eh nggak taunya malah gagal dan akhirnya jadi nikah sama elo. " balas Afifah.
"Hari ini kita pindah. " jawab Alex seraya merubah posisinya menjadi duduk.
"Haa pindah? pindah kemana? kita kan nggak punya tempat tinggal selain rumah ortu kita, kalo kita pindah nanti kita mau tidur dimana? ya kali kita tidur diskeolah." cerocos Afifah, Alex yang mendengarnya langsung menyumpal mulut Afifah dengan kue red velvet yang ada dimeja.
"Sjsjajshsbsnk." ucap tak jelas Afifah dengan muka yang nampak kesal karena mulutnya penuh dengan kue akibat ulah Alex.
"Cerewet. Gue belum selesai ngomong. " ucap Alex.
"Kemarin Daddy ngasih kita rumah mewah sebagai hadiah pernikahan dan hari ini kita harus segera pindah kesana. Gue lupa nggak ngasih tau ke elo. " lanjut Alex.
"Rumah mewah? maksut lo, kita tinggal hanya berdua gitu?. " tanya Afifah.
"Iya, kita hanya tinggal berdua. Tapi lo tenang saja, nanti kita pisah kamar. " jawab Alex.
Afifah langsung bernafas lega mendengarnya.
"Oke, gue akan segera siapin pakaian elo. " ucap Afifah lalu masuk ke dalam kamar.
***
Sore ini mereka berdua telah siap untuk pindah dan saat ini mereka berdua tengah berada didalam mobil Alex.
"Mommy dan Daddy nggak bisa nganterin kita pindahan karna ada urusan kantor, jadi kita langsung berangkat aja. " ucap Alex dan dijawab anggukan kepala oleh Afifah.
Alex mulai menghidupkan mesin lalu melajukannya sesuai alamat yang diberikan oleh Daddy. Sekitar hampir 30 menit perjalanan, akhirnya mobil mereka sampai. Mereka pun langsung turun dari mobil.
Dan tampaklah sebuah rumah berbentuk modern berdiri kokoh didepan mereka.
"Gila gede banget rumahnya, bagus dan luas lagi, udah gitu mewah banget. " decak kagum Afifah saat melihat rumahnya.
"Ini beneran rumah kita berdua? sumpah, ini mah gede nya bukan main. " decak kagum Alex.
Daddy Alex memang sengaja membelikan rumah besar dan mewah itu untuk mereka meskipun ia tahu nantinya hanya akan dihuni oleh mereka saja tapi Daddy ingin mereka hidup nyaman dan damai maka dari itu ia membeli rumah itu.
"Yok masuk, sekalian kita liat² dalam rumahnya." ajak Alex sambil menyeret kopernya diikuti Afifah yang mengikutinya dari belakang sambil menyeret koper miliknya sendiri.
Ceklek
Alex membuka pintu rumah lalu ia megajak Afifah untuk masuk. Hal pertama yang mereka lihat adalah ruang tamu yang sangat bagus.
Kemudian mereka lanjut melihat lihat. Didalam rumah pribadi Afifah dan alex itu terdapat banyak ruangan diantaranya 4 kamar dilantai bawah, 1 ruangan untuk bioskop mini, 1 ruangan untuk ruang gym, 1 ruangan untuk ruang karaoke, 2 ruangan untuk ruang kerja afifah dan alex, dan 5 kamar dilantai atas, 1 kolam renang, 1 garasi luas, 1 dapur, ruang Keluarga dan ruang tamu yang luas serta rooftoop yang menyajikan pemandangan indah dari atas memnuat suasana disana semakin tenang.
Bisa dibilang itu bukan sebuah rumah melainkan seperti sebuah mansion mini.
"Sepetinya ini ruang keluarga yang jadi satu sama dapur. " ucap Afifah.
"Hmm lo bener... ada tangga juga disana, jadi makin mudah kalo laper langsung turun sampai dapur. " sahut Alex.
Mereka pun lalu naik ke atas untuk melihat kamar mereka karna mereka sudah sangat capek jadi pengen langsung istirahat.
"Disini ada dua kamar utama, elo mau pilih yang mana?. " tanya Afifah saat melihat dua pintu besar dihadapkannya.
"Gue yang sebelah kanan. " jawab Alex.
"Berarti gue yang kiri. " ucap Afifah.
Mereka pun langsung masuk kedalam kamar sambil membawa koper.
-_-
Alex tampak baru menutup pintu kamar dan berbalik. Ia pun langsung terkejut karna kamar yang ia pilih ternyata berwarna unggu dan dia sangat tidak menyukai warna terang, ia lebih suka warna gelap.
"Eh buset!! Kaya nya gue salah pilih, masa iya gue make kamar cewek." gerutu Alex .
"Warna nya terang lagi, ahh.. mending gue minta tuker sama tu bocah aja deh, moga aja dia mau." gumam Alex lalu pergi keluar kamar.
Sementara itu.
Afifah saat ini tengah berdiri disamping pintu, ia tampak sedang melihat kamarnya.
"Ini apa lagi. Kamar kok warna hitam, kayak. gudang aja!!." ucap Afifah.
"Haiis..gue jadi takut kalo nanti pas gue tidur tiba tiba ada kecoa atau serangga lain gimana? kan nggak bisa lihat karna gelap ditambah lampunya juga redup. Hih merinding gue bayanginnya. " ucap Afifah sambil bergidik ngeri.
Ceklek
Tiba tiba pintu kamarnya terbuka Afifah pun langsung menengok dan terlihat disana Alex masuk sambil membawa koper.
"Ngapain lo ke kamar gue!! Keluar sono, gue mau tidur. "usir Afifah yang nampak tak suka dengan kedatangan Alex.
"Gue kesini mau ngajakin lo tuker kamar karna kamar gue warna unggu sedangkan gue benci warna cewek. Lo mau nggak?. " tawar Alex.
"Lagian bukannya elo suka warna unggu ya dan elo juga nggak suka warna hitam, jadi terima aja. Jangan kebanyakan mikir toh nanti kita dapat kamar yang sesuai selera kita. " lanjut Alex.
"Dari mana elo tau kalo gue suka warna unggu dan gue nggak suka warna hitam?." tanya Afifah menyelidik.
"Ya tau lah, gue kan pernah masuk kedalam kamar lo dan kamar lo catnya juga unggu dan saat lo gue ajak masuk ke dalam kamar gue, elo bilang nggak suka karna catnya hitam, dari situ gue tau. " jawab Alex.
"Ouhh.. kirain. " ujar Afifah mangut mangut.
"Gimana? Lo mau tuker kamar nggak?. " tanya Alex lagi.
"Mau. " jawab singkat Afifah.
"Jadi ni deal ya kita tuker kamar." ucap Alex.
"Iya, deal." balas Afifah.
"Dah sono lo pergi dari kamar sini, gue mau mandi. " usir Alex seraya mendorong tubuh Afifah keluar kamar.
"Kampret!! Biasa aja kale, nggak usah dorong²." seru Afifah lalu masuk kedalam kamar miliknya.
.
jangan lupa LIKE KOMEN nya🤗
Sebagai dukungan kalian pada Author, biar akunya juga makin semangat untuk up bab selanjutnya 💙
jangan cuma baca doang, tinggalkan jejak juga
okee.. 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Rumah mewah dan gede2 yg di pakai juga 1 2 kamar doang, sama dapur,erus ngapai rimah gede2 coba,mau dijadiin lapangan bola😂😂
2023-03-13
0
nana
gila sih ini,rumah sebesar itu cuma buat 2 orang😅
2022-02-22
1
Yuni Verro
rumah impian sih
2022-02-13
0