Kala Penyesalan Datang Terlambat

Kala Penyesalan Datang Terlambat

Desakan

Wilmar Leka Wiratama dia masuk ke dalam ruang kerja nya, dia baru saja sampai dari salah satu perusahaan yang di gadang-gadang akan berpindah kepemilikan di bawah nama perusahaan Wiratama Corporindo.

Dia mendudukkan dirinya di sana, laporan berkas yang harus segera dia tanda tangani itu sudah menunggu nya sejak tadi, dan kini dia tidak lagi bisa mengulur waktu lagi, dia harus menyelesaikan nya saat ini juga.

Sampai waktu terus berjalan hingga waktu pulang telah tiba, dia masih tetap di sana, dia tidak ingin menunda nya lagi, karena besok masih banyak jadwal yang harus dia kerjakan.

Pintu di ketuk dari luar dan itu membuat konsentrasi nya buyar, tapi itu tidak membuat nya mengalihkan pandangan nya ke arah pintu, dia tahu siapa yang berani masuk ke dalam ruang kerja nya tanpa izin kecuali Papa dan asisten pribadi nya.

"Ini jam berapa kenapa belum juga pulang?" tanya Fattah yang kini duduk di hadapan Wilmar.

"Aku sibuk, pulang lah jika kamu ingin pulang" perintah nya pada asisten nya.

Fattah tidak bergeming dari tempatnya duduk, dia merasa ada yang tengah di sembunyikan oleh atasan nya, Fattah seorang yang pernah di temui nya saat masih kuliah dulu, dia salah satu orang yang sangat pandai tapi tidak cukup biaya untuk melanjutkan kuliah nya.

Dan Wilmar yang saat itu butuh seorang asisten pun meminta nya untuk bekerja dengan nya saja, dia bisa kuliah di akhir pekan dan di hari kerja dia bisa bekerja dengan nya.

Fattah pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dia langsung mengiyakan nya, dan saat dia lulus kuliah dia tetap bekerja untuk Wilmar, pria yang telah memberikan nya kehidupan, mereka berdua akan bersikap profesional jika di jam kerja dan layak nya kakak beradik di luar jam kerja.

Wilmar yang melihat Fattah tidak bergeming pun dia menghentikan pekerjaannya, dia tahu apa yang ingin di ketahui oleh asisten nya, dia pun menarik nafasnya lalu membuang nya secara kasar.

"Kamu tahu apa yang terjadi, jadi jangan pura-pura tidak mengerti apa pun"

"Jangan sama ratakan wanita lain dengan wanita yang menyakiti mu di masa lalu, karena mereka beda" nasehat Fattah pada Wilmar yang mengacak-acak rambutnya, dia tidak bisa berfikir jernih jika sudah membahas tentang wanita.

"Lalu apa aku harus menerima perjodohan yang di maksud Papa, sedangkan aku sendiri tidak tahu apa itu cinta"

"Kamu akan mengerti apa itu cinta, saat kamu merasakan nya, sekarang aku bantu mengerjakan nya, setelah itu kita pulang bersama, tadi Tuan Tama berpesan pada ku dia meminta mu untuk pulang dan makan malam bersama nya"

Tidak ada lagi kata yang keluar dari mulut keduanya, mereka sama-sama serius dengan tumpukan dokumen yang ada di sana, sampai tumpukan itu selesai dan mereka pun bersiap untuk pulang.

Mereka keluar dari gedung tersebut dan langsung masuk ke dalam mobil mereka masing-masing, Wilmar yang melajukan mobil nya ke arah rumah utama dan Fattah yang menuju apartemen yang di hadiahkan oleh Wilmar saat Fattah berhasil lulus kuliah dengan hasil yang memuaskan.

Wilmar turun dari mobil yang dia parkir sembarang di halaman rumah besar itu, dia masuk ke dalam langsung menuju meja makan, di sana sudah ada papa nya yang ternyata masih menunggu nya.

"Baru pulang?" tanya papa nya.

"Iya, kenapa papa belum makan malam, ini sudah hampir jam delapan malam?" ucap Wilmar yang menjawab pertanyaan papa nya dengan pertanyaan juga.

"Papa sengaja menunggu mu, ada yang ingin papa bicarakan dengan mu"

"Apa yang ingin papa katakan?" tanya Wilmar yang di buat penasaran oleh papa nya.

"Makanlah dulu, kita bicarakan di ruang kerja Papa"

Wilmar mengangguk dia memang sudah lapar jadi dia tak ingin ingin membuat lambung nya kembali menunggu makanan yang akan dia makan, mereka pun makan dengan tenang sampai setengah jam berlalu.

Mereka pun menuju ke ruangan kerja papa nya, mereka duduk di sofa yang ada di sana, Tama memberikan berkas yang di buat untuk mengambil alih perusahaan yang tadi baru dia datangi, secara keseluruhan perusahaan itu baik-baik saja, hanya soal keuangan yang di tilap oleh orang yang belum di ketahui dan dia masih ada di sana.

"Kamu bisa membuat nya kembali menemukan kejayaan nya"

"Papa tenang saja, aku akan membuat nya setara dengan perusahaan milik kita ini"

"Bagus, dan satu lagi, besok jangan lembur papa ingin mengajakmu bertemu dengan salah satu teman Papa, dia punya anak gadis yang cantik"

"Pa please jangan meminta ku untuk menikahi aku masih tidak ingin menikah"

"Jangan selalu membantah, papa yakin kamu suka sama dia, awas kalau berani berbuat ulah"

"Terserah"

Wilmar pun keluar dari sana dia tidak ingin semakin membantah papa nya, biar bagaimanapun dia adalah orang yang sangat dia sayangi terlepas dari apa pun itu.

Mereka sejak kecil hidup berdua saja, tetap nya setelah Mama nya, orang yang melahirkan nya lebih memilih hidup dengan kakak ipar nya sendiri.

Mama nya itu ketahuan berselingkuh dengan kakak kandung papa nya sendiri saat dia masih berusia delapan tahun, hingga saat ini dia tidak mau bertemu dengan mama nya, bahkan papa nya juga tidak pernah hadir jika ada acara keluarga jika para pengkhianatan itu hadir di sana.

Kakak dari papa nya itu tidak sekaya papa nya, tapi Mama nya itu lebih mencintai nya dari pada mempertahankan rumah tangganya dengan suami dan anak nya.

Wilmar yang sejak kecil hidup tanpa kasih sayang seorang ibu pun mencoba tegar menghadapi kerasnya hidup, sampai di bertemu dengan seorang wanita yang membuat nya jatuh cinta untuk yang pertama kali, bahkan mereka berencana untuk menikah saat lulus kuliah, tapi angan tinggal lah angan.

Hati nya yang perlahan mulai bisa menerima kehadiran wanita di hidup nya pun kembali di koyak kan, saat calon istri nya itu pergi tanpa sebab seminggu sebelum pernikahan itu berlangsung.

Tidak apa pesan atau informasi yang dia dapatkan hingga saat ini tentang Faizah calon istrinya itu, dia menghilang bak di telan bumi, tanpa jejak dan bekas, bahkan media sosial nya juga ikut raib di sana.

Wilmar yang kini berada di balkon kamarnya pun menumpukan kedua tangan nya di pegang besi yang ada di sana, dia menatap langit malam yang ingin, di hiasi ribuan bintang di pekat nya malam.

Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan,dia merasa takut untuk membuka hati nya, dia tidak ingin merasakan sakit yang teramat lagi di relung nya.

Terpopuler

Comments

💦Mak Phi-khun

💦Mak Phi-khun

kata legendaris

2023-03-24

1

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Wilmar percaya saja, setiap wanita itu tidaklah sama.

2023-03-24

2

MAY.s

MAY.s

Semangat mak

2023-03-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!