Nikah Sama Mantan

Nikah Sama Mantan

1. "Kita putus!"

...HAI HAI👋...

...Coba dong komen, kalian tau cerita ini dari mana?...

.......

.......

.......

...Happy Reading✨...

Terlihat tiga orang remaja perempuan yang sedang duduk di sebuah Cafe terkenal di Jakarta. Namun, terlihat salah satu diantara mereka hanya bengong menatap lurus kedepan dengan pandagannya yang kosong. Padahal di sebelahnya ada kedua sahabatnya yang sedang asyik bercengkerama.

"Cha! Lo kenapa sih bengong mulu kayak gitu daritadi?" Tegur Agatha, cewe feminim berambut coklat itu.

"Sakka udah ngilang tanpa kabar selama 3 hari Tha," ujar cewe berwajah imut itu dengan lesuh.

"Yaudah lo jangan overthinking dulu, pasti nanti dia ngabarin lo lagi kok," timpal Araya Carolline atau yang biasa disebut Raya, sahabat Echa yang paling tomboy.

"Gimana gue ga overthink! Masalahnya kali ini dia bener-bener gabisa dihubungin. Kayak seakan-akan dia ngeblock semua sosial media gue, tau gak?!" Cerca Echa dengan sedikit lantang, lalu ia pun terisak kecil.

"Chaa..positif thinking! Mungkin dia emang lagi ga megang hp selama 3 hari ini," ucap Agatha menenangkan, lalu memeluk sahabatnya itu.

"Hiks..Gathaaa, kenapa Sakka kayak gini? Padahal sebelumnya kita ga ada masalah apa-apa," ujar Echa sesenggukan dipundak Gatha.

"Yang sabar ya Cha..kita pasti selalu ada buat lo," kata Raya ikut memeluk Echa.

***

Siang ini, Echa telah dandan rapih nan cantik. Ia akan menemui Sakka ke rumahnya.

"Semoga Sakka ga marah kalo gue tiba-tiba dateng ke rumahnya," ucap Echa pada dirinya sendiri dan tersenyum.

Akan tetapi, belum sampai Echa memasuki pekarangan rumah Sakka. Echa dikagetkan dengan sebuah kejadian yang mampu membuat hatinya seperti ditusuk oleh ribuan jarum.

"S-Sak..Sakka..hiks.." Echa buru-buru menutup mulutnya agar isakannya tak terdengar dan segera pergi dari sana dengan berlari.

***

Di kamar bernuansa pastel itu, terlihat seorang gadis dengan penampilan acak-acakan menangis sesenggukan sambil memeluk bantal. Ya, gadis itu adalah Echa.

"Hikss..Sakkaaa, kenapa Sakka jahat sama Echa?! Padahal Echa kira selama hampir setahun ini Sakka tulus sayang sama Echa..hikss..Sakka jahat!"

Setelah lelah menangis, Echa tertidur di kamarnya dengan keaadaan mata yang sangat sembab.

***

Ting!

Bunyi suara notifikasi ponsel yang menandakan ada chat masuk dari ponsel Echa.

"Siapa ya pagi-pagi gini udah ngechat aja?" tanya Echa pada dirinya sendiri yang sedang mengeringkan rambutnya.

...Sakkaaaaa...

...Online...

Selamat pagi kesayangan nya aku. Maaf ya baru sempet ngabarin hari ini, kemarin aku lagi bener-bener sibuk.

7.15 am

Membaca pesan tersebut. Mata indah itu kembali berkaca-kaca, hati nya kembali terasa sakit, dan seketika kakinya seakan tak sanggup menopang badannya.

Sakka jahat! Ngapain Sakka masih ngechat Echa, Sakka pikir Echa gatau apa yang Sakka lakuin dibelakang Echa -ucap Echa dalam hati

Echa pun tak membalas pesan Sakka dan hanya membacanya.

Ting! Ting!

Suara notifikasi ponsel itu kembali berbunyi.

...Sakkkaaaaa...

...Online...

Kamu lagi ngapain cha?

Kok di read doang :(

7.20 am

Setelah berdiam diri memikirkan langkah yang tepat. Akhirnya Echa memutuskan untuk membalas pesan Sakka dan mengajaknya ketemuan.

^^^Sakka, echa mau ngajak sakka ketemu. Ditempat biasa ya jam 8^^^

^^^-7.30 am^^^

Aku jemput yah - 7.30 am

^^^Gausah, echa bisa berangkat sendiri ^^^

^^^- 7.32 am^^^

Hmm okay, sampai ketemu sayang

7.32 am

Echa pun bersiap dan berusaha menegarkan dirinya kembali, serta menyiapkan kata-kata apa yang harus ia ucapkan nanti.

***

Echa telah sampai di taman, tempat mereka janjian. Dan sakka pun juga terlihat sudah menunggu kedatangan Echa. Echa pun perlahan menghampiri Sakka.

"Sakka," panggil Echa pelan dari belakang Sakka, Sakka pun menoleh dan mengembangkan senyumnya.

"Echa..." ucap Sakka tersenyum senang lalu tiba-tiba memeluk Echa dengan erat.

Echa pun pasrah saat dipeluk oleh Sakka. Ia tidak memungkiri bahwa ia sangat merindukan lelaki itu. Namun, ia tak membalas pelukan itu. Karena ia tak mengerti apa alasan Sakka memeluknya.

Apakah karena Sakka rindu padanya? Ataukah Sakka memberi pelukan ini sebagai tanda perpisahan?

Sakka yang terheran pun melepas pelukan nya dan berucap. "Kamu ga kangen sama aku?"

"Sakka aku mau ngomong sesuatu sama kamu," ucap Echa bernada serius.

"Apa?" Tanya Sakka penasaran.

"Sakka! Eca mau kita putus!" Ucap Echa lantang sambil menguatkan hatinya.

"Echa serius mau kita putus? Tapi kenapa Cha?" Tanya Sakka kaget.

"Sakka pernah bilang kan, kalo ada hal yang ga perlu Echa tau. Nah, ada suatu hal juga yang Echa rasa, Sakka ga perlu tau," jelas Echa.

Sakka pun hanya mengernyit tak paham sekaligus tak suka dengan kata-kata yang Echa lontarkan.

Jujur, Sakka sakit hati mendengar apa yang Echa ucapkan. Disaat ia butuh Echa untuk berada disampingnya, menghiburnya. Echa malah meninggalkannya dengan alasan yang tak bisa ia terima sama sekali. Sakka kecewa.

"Oke, kalo itu mau kamu. Makasih ya kamu udah selalu ada buat aku selama ini. Maaf ya kalo aku ada salah. Dan aku ga pernah nyesel kenal sama kamu Cha," ujar Sakka setelah menghela nafas.

"Makasih juga Sakka udah bikin Echa bahagia selama ini. Kalo gitu, Echa pergi dulu ya.." ucap Echa sambil melangkah ragu meninggalkan Sakka.

Ini yang Echa mau. Putus dari Sakka, setelah apa yang Echa lihat kemarin. Echa memang salah karena tidak menanyakan lebih jelasnya pada Sakka. Namun, Echa rasa itu semua sudah jelas.

Tapi, entah mengapa perasaannya seperti ada yang mengganjal. Malah dia yang seperti merasa bersalah sudah memutusi Sakka.

***

Sepulangnya dari taman. Echa mampir ke rumah Gatha. Ia ingin melepaskan semua beban pikirannya.

"Gatha.."

"Echa?! Kok tumben mau main kesini ga bilang?" Tanya Gatha saat membuka pintu rumahnya.

"Sorry.. tadi Echa lewat sini makanya mau mampir, sekalian mau cerita banyak. Tadi Echa juga udah suruh Raya buat main kesini," jelas Echa.

"Yaudah ayo masuk," ucap Gatha sambil menganggukan kepalanya.

***

"HAH?! Kenapa Cha??" Ucap Raya terkaget.

"Lo yakin sama keputusan lo Cha?" Tanya Gatha.

"Gue udah ngeyakinin diri dari semalem, dan gue rasa ini keputusan yang tepat," jawab Echa sambil berusaha meyakinkan dirinya lagi dan lagi.

"Tapi apa alasan terkuat lo yang ngebuat lo yakin buat mutusin Sakka?" Tanya Gatha dan di ikuti oleh anggukan kepala dari Raya.

"Sakka selingkuh.."

Dua kata yang membuat kedua sahabat Echa langsung melotot dalam sekejap.

"What?! Wahhh kacau tuh orang! gue setuju kalo gitu sama keputusan lo," kata Raya.

"Lo tau darimana kalo dia selingkuh?" Tanya gatha.

"Kemarin gue ke rumahnya, dan gue liat dengan mata kepala gue sendiri kalo dia lagi pelukan sama cewe lain. Bahkan dia yang dipeluk. Kayak dia yang lagi manja-manjaan gitu! Gimana gue ga sakit hati liatnya?!" Jelas Echa, lalu menitikkan air matanya lagi karena mengingat hal itu lagi.

"Hmm..yang sabar ya Cha, lo pasti bisa lupain dia," ucap Gatha sambil tersenyum menenangkan.

"Iya Cha, kita bakal bantuin lo buat lupain si bajingan itu," kata Raya sambil memeluk kedua sahabatnya.

Echa benci Sakka.. -ucap Echa dalam hati

***

Tbc.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!