"Iya kita bakal bantuin lo kok, sampe hubungan kalian membaik lagi," ucap Raya tersenyum.
"Gimana kalo kita bikin kejutan buat dia? Kan 5 hari lagi dia ulang tahun tuh. Kita surprise-in dia dengan kedatengan lo," ujar Gatha yang memberi ide dengan antusias.
"Tapi kalo dia gak suka atau gak mau ngeliat gue lagi gimana?" Tanya laki-laki yang mengenakan hoodie hitam itu, dengan ragu.
"Kita jelasin pelan-pelan semuanya ke dia, gue yakin dia mau nerima maaf lo kok. Kalo bisa sih nanti Ka Tania juga dateng ka untuk jelasin semuanya ke dia. Gimana?" jelas Gatha.
"Boleh kok boleh banget, nanti kasih tau aja tanggal dan tempatnya. Insyaallah aku dateng," ujar Tania tersenyum ramah.
"Yaudah, udah deal ya semua, pokoknya gimana pun caranya kita harus bikin Echa bisa maafin Sakka," seru Raya.
Tepat! Orang yang sejak tadi mereka bicarakan tak lain dan tak bukan ialah Echa. Akankah mereka berhasil mencapai tujuan mereka tersebut? Mari kita lihat!
***
H-2 kejutan ulang tahun Echa. Raya dan Gatha menyuruh sekretaris Echa, yakni Aurel untuk membuat Echa selalu sibuk dengan pekerjaannya. Agar Echa bisa melupakan hari ulang tahunnya dan rencana surprise mereka berhasil.
"Bu Meysha, ini tadi ada beberapa halaman yang ternyata tidak tertandatangani. Mohon di tandatangani ulang ya bu," ucap Aurel saat tiba di ruangan Echa.
"Oke, taro situ aja." Ujar Echa yang masih sibuk dengan setumpuk laporan lagi yang harus ia tandatangani.
"Baik bu," kata Aurel, lalu keluar dari ruangan Echa seRaya tersenyum geli melihat Echa yang tak mengira kalo ia sedang dikerjai.
Tak lama kemudian, Aurel masuk lagi dengan berbagai keluhan dari para karyawan. Yang membuat kepala Echa rasanya mau pecah. Harusnya bukan ia langsung yang menangani hal ini, namun karena sang HRD tengah mengambil cuti. Jadi ia sendiri yang harus turun tangan langsung.
"Yaudah semuanya kumpulin, kita rapat sekarang!" Putus Echa yang sudah tak tahan akan semua ini.
"Tapi bu, ibu kan sedang menandatangani berkas-berkas yang harus segera di serahkan sore ini," ucap Aurel yang semakin membuat Echa bingung.
Rasanya Echa ingin sekali berlari ke tebing tinggi dan meneriakan semua keluh kesahnya. Ingin sekali ia menghilang sehari saja untuk menenangkan pikirannya. Namun, Echa tau ia harus profesional dan bertanggung jawab atas semua ini.
"Terus kamu maunya saya gimana?" tanya Echa putus asa sambil menghela napas.
"Saya juga gatau bu heheh.." Ujar Aurel sambil menyengir.
"Hhh... Saya ngerasa ada yang gak beres. Kamu ga lagi ngerjain saya kan?" Tanya Echa dengan tatapan menyelidik sambil mengernyit.
"Enggak bu.." Kata Aurel dengan tegas. Untungnya, Aurel punya pengendalian diri yang baik jadi ia tidak gampang ketahuan.
"Yaudah kita rapat sambil saya ngerjain ini semua, ayo!" Titah Echa dan diikuti Aurel.
***
Akhirnya, semua masalah kantor yang disengaja itu telah usai dan beres ditangani oleh Echa dengan sigap.
Malam ini, Echa pulang sangat larut karena banyak masalah dikantor. Ia baru sampai rumah pukul 22.00 malam.
"Cha..kok baru pulang?" Tanya Bunda Echa yang menyambut Echa pulang, sebab khawatir ia pulang selarut ini.
"Ehh bunda, iya bun lagi banyak kerjaan dikantor," jawab Echa seRaya mencium tangan sang bunda.
"Yaudah, langsung bersih - bersih terus istirahat ya," ujar bunda perhatian.
"Iya bun, Echa ke atas dulu," ucap Echa dengan lesu..
***
Keesokan pagi nya. H-1 kejutan ulang tahun Echa. Echa dibuat kebingungan dirumah, karena sikap para orangtua-nya yang mendadak lebih perhatian dari biasanya.
Saat ini Echa tengah sarapan bersama keluarganya diruang makan. Sejak pagi tadi, Echa sudah disuguhi semuanya seperti tuan putri dirumah ini.
"Ayah sama bunda kenapa sih? Kok aneh banget kayaknya," tanya Echa yang penasaran akan semua ini.
"Echaa...kamu udah mencapai cita-cita kamu kan?" Tanya Ayah Echa
"Eee..iyah udah yah. Kan aku udah jadi CEO dan punya perusahaan juga," jawab Echa sambil mengernyit tak paham arah pembicaraan ini kemana.
"Nah terus kapan Echa mau ngasih ayah sama bunda cucu?"
"Hah? Uhuk..uhukk.."
Pertanyaan itu sangat tiba - tiba, sehingga membuat Echa langsung tersedak. Dengan segera, ia pun langsung meraih minum yang berada didekatnya.
"Maksud ayah apaan sih? Calon suami aja aku belum ada, udah nanyain cucu," ujar Echa kesal.
"Yaa, makanya cari calon suami buruan Cha," ucap bunda menimpali.
"Bunn..iya entar Echa cari, tapi gak dalam waktu dekat." Kata Echa sambil menghela napas.
"Bunda ada kenalan, anak nya temen bunda. Bunda mau jodohin kamu sama dia, kamu mau ya?" Tanya bunda terlihat memelas.
"Hah? Nggak, nggak bun! Aku gamau ya dijodoh-jodohin kayak gitu." Ujar Echa merajuk.
"Cha..anak nya baik, ganteng, udah mapan juga lagi," kata bunda membujuk.
"Pokoknya Echa gamau! Echa bisa cari sendiri. Udah ya, Echa pamit ke kantor," ucap Echa sambil menyalami kedua orangtua-nya, lalu meninggalkan meja makan. Namun, sebelum ia sampai didepan pintu bunda beteriak..
"Chaa..tapi besok dia mau kesini sama keluarganya untuk kenalan sama kamu!!" Teriak bunda dari arah meja makan.
Echa pura-pura tak mendengarnya. Ia hanya mendengus dan tak menghiraukan hal itu. Ia hanya tetap melangkahkan kakinya keluar untuk berangkat ke kantor.
***
Hari ini di kantor sama ruwetnya seperti kemarin. Bedanya, kemarin Echa disibukkan dengan banyak berkas. Hari ini Echa disibukkan dengan keliling kesana kemari untuk menghadiri meeting dan rapat penting. Ya! Itu semua adalah rencana Aurel yang mengatur jadwal Echa menjadi tak karuan.
"Bu Meysha, meeting terakhir untuk hari ini lokasinya di Davinci Cafe," ucap Aurel pada Echa saat dimobil.
"Ohh really? Bagus deh, kita booking rooftop-nya ya." Titah Echa.
"Baik bu," jawab Aurel.
Davinci Cafe adalah Cafe favourit Echa saat ingin menyendiri. Dan letaknya juga tak jauh dari rumah Echa. Rooftop-nya adalah tempat ternyaman bagi Echa. Karena pemandangannya yang sangat pas untuk melihat sunset.
"Bu, bentar yah saya reservasiin dulu," ujar Aurel yang dibalas anggukan oleh Echa.
Sembari menunggu Aurel Echa berkeliling di taman belakang Cafe tanpa curiga sedikit pun. Namun, tiba-tiba mata Echa ditutup oleh kain hitam, entah oleh siapa itu. Echa pun tidak tahu. Echa berusaha berteriak minta tolong, tapi ia tahu sejak tadi Cafe ini sangat sepi.
"Heh? Siapa ini? Berani-berani nya ya anda! Buka ga?! Tolonggg.. Aurelll tolongg gue!" Teriak Echa sambil berontak.
Namun, orang itu yang tenaganya jauh lebih besar dari Echa, tetap bisa menggeret Echa ke suatu tempat. Dengan menggendongnya seperti membawa karung di punggungnya.
Echa terus berteriak, berharap ada yang menolongnya. Namun, tiba-tiba ia diturunkan di suatu tempat yang Echa sendiri pun tak tau itu dimana. Karena matanya yang masih ditutup.
Saat Echa merasa orang itu sudah tidak ada di sekitarnya. Echa segera membuka penutup matanya untuk melihat keadaan. Namun, tiba-tiba...
"Surpriseee!!!"
Echa melongo karena terkejut melihat kedua sahabatnya serta sekretarisnya berada di hadapannya dan memberinya kejutan seperti ini.
"Happy birthday to you.. Happy birthday to you.. Happy birthday, happy birthday. Happy birthday Echa..."
Suara nyanyian mereka bertiga sambil melangkah ke hadapan Echa dengan kue ditangan Gatha.
"Make a wish dulu Cha," ucap Gatha sumringah.
Echa pun menutup matanya sambil tersenyum serta berdoa yang terbaik untuk kedepannya. Kemudian ia meniup lilin tersebut.
"Yeayyy...selamat ulang tahun Echaa..." Ujar Gatha sambil memeluk Echa dengan sebelah tangannya.
"Happy birthday my bestie," kata Raya memeluk Echa juga.
"Happy birthday ya Cha," ucap Aurel yang juga memeluk Echa.
"Emmmm...thank you...gue aja lupa loh kalo hari ini gue ulang tahun," ucap Echa dengan senyum bahagia sekaligus terharunya.
"Gara-gara dari kemarin crowded banget ya di kantor?" Tebak Raya sambil terkekeh.
"Wait, kok lo tau?? Ahhh i see, kalian yang ngerencanain ini semua ya dengan kerjasama sama Aurel untuk buat gue jadi Crowded banget di kantor?!" Ucap Echa tepat sasaran, yang membuat mereka menyengir kemudian terkekeh bersama.
"Bener-bener yaa kalian. Rel, siap potong gaji?" Ledek Echa pada Aurel.
"Ampun bos.." Ucap Aurel sambil nyengir.
"Ohiya kita masih punya satu kejutan lagi buat lo," ucap Raya sambil tersenyum.
"Oh ya? Apa tuh?" Tanya Echa penasaran.
"Coba lo nengok ke belakang lo," ucap Gatha.
Saat Echa nengok ke belakang. Terdapat Sakka yang berdiri dengan membawa sebuah kue dan bucket bunga yang sangat indah.
"Happy birthday Cha," ucap Sakka sambil tersenyum canggung.
Senyum Echa yang tadinya sangat lebar, langsung luntur begitu saja ketika melihat Sakka di hadapannya. Echa terbengong, lalu dengan cepat tatapannya berubah menjadi tatapan tak suka.
"Ngapain lo di sini?" Tanya Echa sinis.
***
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Cokelatcaca🌼
Ceritanya bagus ka, jangan lupa mampir iya di aku😊
2023-02-08
0