"Cha..dia cuma mau jelasin semua nya. Karena ternyata selama ini kita salah paham," ucap Raya dari belakang Echa.
"Jadi kalian yang nyuruh dia dateng?" Tanya Echa dengan penuh tatapan menyelidik kepada ketiga cewe di depannya.
"Echa tolong dengerin penjelasan aku dulu," ucap Sakka sambil mendekat.
"Elo diem! Tetep disitu! Kalo lo maju selangkah aja, gue pergi dari sini." Ujar Echa dengan tatapannya yang tajam.
"Gue tanya sama kalian, kenapa kalian nyuruh dia dateng kesini? Kalian lupa sama apa yang udah dia lakuin ke gue? Hah?!" Kata Echa penuh penekanan.
"Chaa, dia kesini cuma mau jelasin sesuatu yang selama ini ngebuat kita salah paham," ucap Gatha.
"Salah paham apa sih maksudnya? Semuanya udah selesai! Gak ada yang perlu dijelasin lagi!" Ujar Echa sambil mengernyit.
"Udah ya gue mau pulang, makasih atas kejutannya dan gue gak nyangka kalian lebih percaya dia daripada gue. Ayo Rel!" Kata Echa lagi sambil melangkah kan kakinya.
"Cha tunggu! Lo harus dengerin penjelasan kita dulu." Ujar Raya menahan lengan Echa.
"Penjelasan apalagi sih Ray?!" Tanya Echa sedikit membentak.
Raya akhirnya menceritakan semuanya kepada Echa. Dari mulai Sakka yang tiba-tiba menemuinya sampai rencana kejutan ini.
Flashback on
Setelah kepergian Echa yang kembali ke kantornya. Raya dan Gatha kembali ke Cafe milik Gatha tadi. Namun, saat sampai disana mereka dikagetkan oleh kedatangan seseorang yang telah menyakiti sahabatnya.
"Raya, Gatha.." Panggil seseorang tak jauh dari belakang mereka.
"Sakka??!" Ucap Raya dan Gatha kaget dengan mata melotot.
"Emm..gue boleh ngobrol bentar ga sama kalian berdua?" Tanya Sakka kaku.
"Heh! Ngapain lo hah?! Masih berani-beraninya nampakin muka lo didepan kita, setelah apa yang lo lakuin ke sahabat gue, Echa! Iiiihhh pengen banget gue tinju mukanya." Ucap Raya dengan kesal sambil ancang-ancang ingin menonjok Sakka, yang untungnya segera ditahan oleh Gatha.
"Eeehhh...Ray udah Ray, siapa tau Sakka nemuin kita dengan niat baik," ucap Gatha yang dibalas helaan nafas oleh Raya.
***
"Jadi, mau ngapain lo nemuin kita?" Ucap Raya dengan sinis.
"Gue mau tanya, alasan Echa mutusin gue waktu itu apa ya? Pasti kalian tau kan?" Tanya Sakka.
"Hah?! Lo masih nanya alasan nya apa? Lo tanya sama diri lo sendiri, bajingan!!" Kata Raya murka dengan kata kasarnya.
"Rayaa..gausah kasar bisa kan?" Ucap Gatha menenangkan Raya dan hanya dibalas dengusan olehnya.
"Jujur gue gatau, saat itu Echa cuma bilang, ada hal yang gak perlu gue tau. Dan sampai sekarang gue gatau hal itu apa," jelas Sakka.
"Kenapa lo pengen tau? Bukannya lo udah bahagia sama yang baru?" Kini giliran Gatha yang menghakimi Sakka.
"Yang baru? Hhh..jangankan ada yang baru, move on dari Echa aja gue gabisa Tha," kata Sakka terdengar pilu.
"Terus lo kenapa selingkuh waktu itu?" Tanya Gatha to the point.
"Selingkuh? Gue ga ada selingkuh dari Echa sama sekali," ucap Sakka kaget sekaligus heran dengan tuduhan Gatha.
"Lo gausah pura-pura yaa sak! Jelas-jelas Echa ngeliat pake mata kepalanya sendiri kalo lo lagi pelukan sama cewe lain didepan rumah lo!!" amuk Raya.
"Pelukan? Cewe lain? Di depan rumah gue? Gue gak ngerti apa yang kalian bicarain," ujar Sakka bingung.
"Sehari sebelum Echa mutusin lo, dia kerumah lo. Dan dia ngeliat sendiri kalo lo lagi pelukan sama cewe lain di depan rumah lo. Apa itu kalo bukan selingkuh sak??" Jelas Gatha dengan tegas.
"Tauuu! Mana katanya pelukannya kayak lagi manja-manjaan lagi," timpal Raya.
"W-wait..jadi??" Ucap Sakka terbata bata.
"Tuhkan, sadar kan lo sekarang, kalo lo udah selingkuhin sahabat gue," ujar Raya dengan sewot.
"Bukan, bukann..ini semua tuh salah paham!" Kata Sakka.
"Salah paham gimana maksud lo?" Tanya Gatha heran.
"Yang ngasih pelukan ke gue di depan rumah waktu itu, itu tuh kakak sepupu gue," jelas Sakka.
"Alah bullshit lo, playboy mah playboy aja!" Hardik Raya.
"Seriusan! Jadi gini, gue jelasin.. Kenapa gue gak ada kabar sama sekali selama 3 hari itu. Karena, Nyokap gue meninggal, gue terpukul banget saat itu makanya gue gak megang hp sama sekali, bahkan gue gatau hp gue ada dimana. Dan mungkin yang Echa liat itu adalah gue yang lagi dipeluk sama kakak sepupu gue, karena gue masih sedih banget saat itu. Namanya, Tania.
Kalo kalian mau bukti dari semua ucapan gue. Gue bisa telfon dia sekarang untuk jelasin semua nya ke kalian." Jelas Sakka berkaca-kaca karena harus mengingat hal itu lagi.
Raya dan Gatha pun syok mendengarnya. Ia tidak menyangka dengan kebenaran yang ternyata sangat memilukan ini. Jadi, selama ini, selama bertahun-tahun ini sahabatnya itu salah paham. Mereka semua salah paham.
Bahkan sampai menyebabkan Echa yang berubah drastis 180 derajat. Karena, Raya dan Gatha sebenarnya tau, sampai sekarang pun Echa masih belum bisa move on dari Sakka. Dan ternyata Sakka pun sama.
"Lo serius sak?" Tanya Raya dengan hati-hati.
"Iya, gue akan telfon ka Tania sekarang yah," ujar Sakka.
Lalu ia mengambil ponselnya yang ada di dalam saku celananya. Dan mencari nama seseorang untuk dihubungi, yang tak lain dan tak bukan adalah Tania. Orang yang mereka kira selama ini adalah selingkuhan Sakka.
'Halo ka' ucap Sakka
'Iya halo, kenapa Sak?' sahut orang di sebrang sana
'Lo bisa ga kesini sekarang? Gue butuh bantuan lo banget'
'Bantuan apa?'
'Udah pokoknya nanti gue jelasin. Gue shareloc yah'
'Hmm kebiasaan! Oke deh'
Sakka pun menutup telfonnya dan memberi share location pada Tania.
Tak lama, Tania pun tiba di resto milik Gatha dan menghampiri meja mereka.
"Sak, ada apa lo nyuruh gue kesini?" Tanya Tania saat tiba di meja mereka.
"Ray, Tha..kenalin, ini kakak sepupu gue, Tania. Yang nenangin gue waktu nyokap gue udah gak ada," jelas Sakka memperkenalkan Tania pada Raya dan Gatha.
"Eh? Ee..halo, saya Tania, sepupunya Sakka." Ucap Tania ramah sambil berjabat tangan pada Raya dan Gatha.
"Agatha kaa.." ucap Gatha sambil tersenyum.
"Raya.." ujar Raya sambil sedikit membungkukkan badan dan tersenyum sungkan.
"Jadii..gini ka, sahabatnya mereka, mantan gue, salah paham sama lo. Mereka ngira kalo lo itu selingkuhan gue, karena waktu itu lo meluk gue di depan rumah pas 3 hari setelah nyokap meninggal. Dan mantan gue ngeliat itu. Dia kira gue selingkuh.." ucap Sakka sendu.
"Ohh, gue paham! Jadi, ini yang bikin lo sampe jadi workaholic kayak sekarang? Hmm..karena cinta ternyata, dasar anak muda. Yaudah sekarang mana mantan lo itu? Biar gue langsung yang jelasin ke dia, biar ga ada salah paham lagi," ucap Tania dengan tegas.
Tania ini umurnya 5 tahun lebih tua dari Sakka. Dia adalah seorang model, makanya sampai sekarang pun wajah dan penampilannya masih sangat modis. Padahal dia sudah bersuami dan mempunyai seorang anak. Dan Sakka sudah menganggap Tania seperti kakak kandungnya sendiri, bahkan sebagai pengganti kasih sayang dari ibunya.
"Oke kaa, sebelumnya.. aku, Raya, dan sahabatku Echa minta maaf ya kak karena udah salah paham sama Kak Tania dan Sakka bahkan sampai bertahun-tahun. Sekali lagi kita minta maaf," ucap Gatha dengan tulus.
"Iya, kita atas nama sahabat kita juga, minta maaf ya kak. Dan gue juga minta maaf Sak sama lo karena tadi gue udah ngomel-ngomel dan ngegas sama lo," ucap Raya merasa bersalah.
"Iya, gapapa kok gue ngerti. Dan sekarang masalahnya, gimana gue bisa minta maaf dan baikan lagi sama Echa. Jujur, rasa ini ga pernah hilang dari dia. Kalian mau kan bantuin gue?" Tanya Sakka berharap banyak.
Flashback off
Mata Echa langsung berkaca-kaca setelah mendengar cerita dari Raya dan Gatha. Namun, ia tidak mau dengan mudahnya langsung percaya dengan semua itu. Ia pun langsung menggeleng pelan dan merubah ekspresinya.
"Terus, mana yang namanya Ka Tania itu? Gak ada kan? Berarti itu belum bisa dipercaya seratus persen," ucap Echa penuh penekanan dan sinis.
"Ka Tania mendadak gabisa dateng Cha. Tapi aku janji bakal temuin kamu sama Ka Tania dan selesein kesalahpahaman ini" ucap Sakka menyauti.
"BULLSHIT LO BAJINGAN! ITU SEMUA PALING CUMA AKAL-AKALAN LO DOANG KAN UNTUK BIKIN SAHABAT GUE PERCAYA SAMA LO!" Bentak Echa yang membuat semua orang tersentak.
"Echa!!!"
Plakkk..
Suara tamparan itu mendentum keras di atas rooftop.
***
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments