Pernikahan Anak SMA

Pernikahan Anak SMA

Cinta, tapi mendua

Terlahir cantik, manis, dan menggemaskan, itulah Nina sewaktu kecil. Karena parasnya yang imut-imut, dia selalu digendong oleh tetangga juga sanak saudara dari pihak Mama maupun Papa nya. Nina Verra Gandi, nama yang cantik yang diberikan oleh kedua orang tuanya. Sejak kecil dia memiliki teman pria yang bernama Rifki Yohannes. Keduanya selalu bersama karena memang mereka bertetangga. Selain itu, orang tua Nina dan Rifki juga teman sebangku saat kuliah di Sulawesi Selatan. Nina, panggilan singkat dari orang-orang, termasuk dari orang tuanya, adiknya, dan sahabatnya itu. Saat ini, Nina baru SMA kelas dua. Dia sekolah di salah satu SMK yang ada di Kabupaten Bacan, namanya SMK Aktif Belajar. Di sana dia mengambil Jurusan Kesehatan.

Awalnya Nina ingin masuk Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, namun Rifki melarangnya lantaran di Jurusan TKJ atau Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan–kebanyakan pria. Memang ada wanita, tapi biasanya tak bertahan lama mereka akan pindah jurusan. Itulah yang Rifki katakan pada Nina. Nyatanya tidak, Rifki hanya ingin Nina masuk Jurusan Kesehatan, seperti dirinya.

Terlahir dengan paras cantik, membuat Nina kerap digoda oleh kaum pria bermodal tampan. Walau begitu, Nina menolak cinta para pria tersebut. Hingga kehadiran pria yang bernama Haikal Lutfi membuat Nina membuka hati untuk pertama kalinya.

Rifki Yohanes, pria tampan di Kesehatan SMK Aktif Belajar. Ia kerap dipanggil Iki, nama yang cukup singkat. Iki jatuh hati pada gadis cantik yang sekolah di SMA Satu, namanya Novita Jasmine. Dia dan Novi menjalin hubungan namun kandas ditengah jalan, entah apa alasannya, Iki pun tak diberitahu.

Dika Argantara, anak orang kaya yang bergonta ganti kekasih. Dia juga anak SMK Aktif Belajar Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan. Dia dan Rifki memulai pertemanan sejak mereka ospek.

Sinta Lestari, dia termasuk wanita yang pernah pacaran dengan Haikal Lutfi, kekasih Nina. Saat SMK kelas satu, Sinta menaksir Rifki. Namun, cinta nya tak pernah ia utarakan. Sinta lebih memilih memendam daripada mengutarakan, hingga rasa itu beralih pada salah satu teman prianya yang juga satu kelas dengannya.

Gio Bisfain, dia juga satu jurusan dengan Nina, Sinta, Lutfi dan Rifki. Sejak SMK kelas satu, dia telah jatuh cinta pada Sinta. Berhubung dia dan Sinta cukup dekat, dia tak mau pertemanan mereka menjadi renggang–karenanya, dia memilih diam. Setahun lebih memendam, akhirnya Gio mengutarakan cintanya pada Sinta.

Alan Mandala, pria tampan jurusan Akutansi di sekolah yang sama dengan Nina dan kawan-kawannya. Alan jatuh cinta pada satu wanita yang tak lain adalah teman dekat Sinta, namanya Clara Clarisa. Tidak percaya diri, Alan memendam rasa itu hingga mereka SMK kelas dua.

.

.

Bacan, Labuha 24 April 2014

Suasana sekolah begitu ramai, banyak siswa dan siswi yang berlalu lalang di depan ruang kelas. Karena memang saat ini sedang jam istirahat pertama. Di kantin, dekat pohon mangga, Nina dan Sinta serta Clara sedang menikmati nasi kuning hasil olahan Ci Wia yang dikenal enak. Bahkan beberapa siswa dari sekolah lain datang ke SMK Aktif Belajar hanya untuk menikmati nasi kuning di kantin Ci Wia.

Nasi kuning, sambal pedas, kerupuk udang, tahu rebus yang dicelupkan dengan saus pedas–itulah yang ada di dalam piring Nina, Sinta dan Clara. Di samping piring ada segelas es rasa mangga kesukaan mereka bertiga.

"Pedas tapi enak!" Sinta bergumam dan sekali kali dia menyeruput minumannya.

"Nasi kuning Ci Wia memang lezat!" timpal Clara mengeluarkan udara dari mulutnya.

"Yang bikin aku rajin sekolah ya ini, nasi kuning ini yang bikin aku nggak betah di rumah," ujar Nina yang pada dasarnya benar. Pagi sebelum apel, Nina akan ke kantin. Jam istirahat pertama, dia juga akan ke kantin, jam istirahat ke dua, dia juga akan ke kantin. Pulang pun, dia akan ke kantin hanya untuk mengambil nasi kuning yang sudah dia bayar dari pagi hari.

Bel masuk bergema, Nina dan kedua temannya segera menghabiskan makanan mereka. Lalu kembali ke kelas. Duduk di kursi masing-masing, Nina mencari keberadaan sahabatnya, Rifki. Dan juga Haikal, kekasihnya. Menoleh di depan Jurusan Sekretaris, dia melihat Rifki jalan bersama Ana.

"Cis! Suka sekali dekati anak orang tapi ujung-ujungnya hati untuk cinta pertamanya." Nina bergumam. Menghembuskan napas pelan, dia tersenyum setelah melihat Haikal masuk ke dalam kelas.

"Dari mana kamu?" tanya Nina setelah Haikal duduk di kursi.

"Dari Smansa," jawab Haikal dengan jujur.

Tak ingin bertanya buat apa di sana, Nina hanya mengangguk lalu mengeluarkan bedak dari dalam tasnya. Memoles wajahnya dengan sedikit bedak, kemudian membenarkan rambutnya yang digerai. Poni yang sempat acak acakan, ia benarkan akan menampilkan keindahan.

"Cantik bangat sih pacar aku ini," bisik Haikal.

Dipuji oleh kekasih hati, tentu membuat Nina berbunga bunga. Gadis cantik itu tersenyum menatap wajahnya lewat cermin kecil yang selalu ia bawa. "Aku memang cantik dari sejak lahir. Jadi berterima kasihlah pada orang tuaku karena telah melahirkan aku yang imut ini."

Haikal terkekeh. Sementara menggoda Nina, satu pesan masuk di ponselnya–segera pria itu membuka lalu membacanya. "Iya, nanti aku jemput," tulis Haikal dalam pesan balasan.

"Haikal, dari siapa?" tanya Nina mengerutkan kening.

"Dari teman aku, dia minta aku menjemputnya. Jadi aku bilang iya, kebetulan rumah kami searah," jelas Haikal. Benar, temannya itu meminta dijemput, tapi teman yang ia maksud bukan sembarang teman.

Kembali mengangguk, Nina percaya tanpa curiga. Kehadiran Rifki membuat Nina melupakan Haikal yang ada di sampingnya. Nina melambaikan tangan pada Rifki meminta pria itu untuk segera menghampirinya.

"Bagaimana? Ana mau?" tanya Nina penasaran.

"Mau? Mau apa?" tanya Rifki tak paham.

Nina mendekatkan wajah pada Iki. "Kamu mau tanya Ana kan? Ayo ngaku ...." Tersenyum, Nina menjauhkan wajahnya.

.

.

Tiba waktunya pulang, Nina dan Rifki juga Haikal ke parkiran. Haikal sengaja mengenakan helem pada Nina karena dia tidak suka melihat Rifki membantu Nina mengenakan helem. "Hati-hati ya," ucap Haikal tersenyum.

Mengangguk, Nina langsung naik di atas motor. Dia dibonceng oleh Rifki karena orang tua Nina tak mengizinkan Nina mengendarai motor sendiri. Melihat Nina dan Rifki sudah keluar dari area parkiran, Haikal segera mengendarai motornya menuju SMA Satu. Setibanya di sana, seorang wanita berseragam putih abu-abu menghampirinya.

"Lama bangat sih, Kak!" Ketusnya seraya naik di atas motor.

"Maaf, Sayang," ucap Haikal tersenyum. Melanjutkan perjalanan, Haikal dan wanita yang ia panggil sayang itu ke rumah makan Afi. Di mana di dalam sana sudah ada dua keluarga tengah berkumpul menikmati makan siang bersama.

Memarkirkan motor, Haikal dan Novi menghampiri keluarga mereka. Berbincang mengenai Haikal dan Novi, mereka semua tampak bahagia.

Sementara di lain tempat, Nina baru saja tiba di rumah. Dia masuk ke dalam sambil melihat chat masuk di aplikasi WhatsApp. Masa bodo, Nina yakin, Sinta sengaja mengirim foto Haikal yang sedang boncengan dengan Novi. Secara Sinta dulu dia pernah pacaran dengan Haikal, bisa jadi dia masih memiliki perasaan pada Haikal. Pikir Nina.

Tanpa Nina ketahui, Haikal memiliki kekasih lain selain dirinya. Dan itu adalah Novi. Bahkan dia juga memiliki pacar, namanya Hana, ana SMK Kelautan.

Terpopuler

Comments

Queen

Queen

Hai kak, Mampir di novelku yaa

2023-02-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!