Ixora Gadisnya Bang Bule
Ixora, gadis cantik yang masih belia itu memantas penampilannya di depan cermin yang berada di kamar mewahnya. Dia bersiap siap akan datang di acara malam perpisahan sekolahnya.
“Hmmm sudah cantik sempurna.” gumamnya sambil tersenyum puas.
Gadis cantik yang bernama Ixora William itu pun lalu berjalan menuju ke meja belajarnya untuk mengambil telepon selulernya. Ixora terlihat segera mengusap usap layar telepon selulernya. Dia melakukan panggilan suara pada seseorang.
“Bang, aku sudah siap.” ucap Ixora saat sudah terhubung pada Vincent alias Bang Bule.
“Bang Bule sampai mana?” tanya Ixora selanjutnya
“Okey. Tunggu sebentar ya Beb... “ jawab Vincent sambil tersenyum meskipun senyumnya tidak dilihat oleh Ixora karena mereka berdua melakukan panggilan suara, bukan panggilan video.
Ixora tersenyum senang sebab jika Vincent alias Bang Bule sudah bilang okey, tidak lama lagi mobilnya sudah berada di depan pintu utama Mansion William.
Ixora dengan cepat mengambil tas mungilnya, telepon selulernya dia masukkan ke dalam tas itu, lalu dia selempangkan tali tas itu di bahunya. Dia pun melangkah dengan riang menuju ke pintu kamarnya.
Akan tetapi saat Ixora sudah akan membuka pintu kamarnya itu , tiba tiba pintu kamar sudah terbuka dan muncul sosok Sang Mama yang tidak lain adalah Nyonya William.
“Ix, kamu diantar oleh sopir dan pengawal. Mereka sudah siap di depan pintu utama Mension.” ucap Nyonya William sambil menatap puterinya.
“Tapi Ma, Ixora sudah minta Bang Bule yang mengantar, dia sudah on the way ke sini Ma.” ucap Ixora yang juga menatap wajah sang Mama dengan ekspresi mohon pemahaman.
“Tidak bisa. Kamu harus nurut pada Mama. Mama tidak melarang kamu berteman dengan Bule itu. Tetapi Mama batasi, karena kamu masih terlalu awal untuk menjalin suatu hubungan yang serius dengan laki laki apalagi Bule itu sudah berusia dewasa.” ucap Sang Mama sambil menatap tajam pada wajah cantik Ixora.
“Ma, Ixora juga hanya berteman kok dengan Bang Bule.” ucap Ixora sambil merangkul pundak sang Mama dari samping.
“Tapi tidak tahu dengan maunya Bule itu, Mama takut kamu akan segera diajak menikah. Kamu harus kuliah dulu sampai selesai.” ucap Nyonya William yang juga memeluk pundak Ixora puteri keduanya itu.
“Nanti saat kamu sudah kuliah dan masuk di dunia kerja, matamu akan terbuka kalau di dunia ini masih banyak laki laki yang lebih baik dari pada Bule itu. Laki laki dengan pekerjaan yang jelas, tidak seperti Bule itu kerjaannya ngurusi penjahat, resiko buat hidupmu kelak.” ucap Sang Mama selanjutnya sambil menepuk nepuk pundak Ixora.
“Sudah ayo sekarang turun, Mama antar kamu sampai depan, untuk memastikan kalau kamu benar bbenar diantar oleh sopir dan pengawal.” ucap Nyonya William kemudian sambil membalikkan badannya dan melangkah untuk meninggalkan kamar Ixora.
“Ma, aku hubungi Bang Bule dulu.” ucap Ixora
“Tidak usah, nanti kalau Bule ke sini biar dia mengantar Mama ke mall.” ucap Nyonya William sambil menarik tangan Ixora dan segera digandeng untuk keluar dari kamar. Mereka berdua menuruni anak tangga untuk menuju ke pintu utama mension.
“Ma... jangan cepat cepat jalannya..” ucap Ixora yang ikut berjalan cepat menuruni anak tangga.
“Heleh kamu pasti akan mengambil hand phone. Dan akan menghubungi Bule itu.” ucap Nyonya William yang mau tak mau mengikuti ucapan Ixora untuk memperlambat langkahnya.
Ixora pun dengan cepat mengambil telepon seluler dan dengan segera dia mengusap usap layar telepon seluler untuk mengirim chat menginformasikan kalau dia tidak jadi minta diantar Bang Bule sebab sudah diantar oleh sopir dan pengawal yang sudah disiapkan oleh Sang Mama.
Sementara itu di lain tempat Reyvan teman sekolah Ixora yang sudah dikeluarkan oleh pihak sekolah karena terlibat kasus penculikan pada Ixora beberapa bulan lalu masih menaruh dendam dan penasaran pada Ixora, gadis cantik primadona sekolah yang dia incar sejak dulu.
Reyvan terus melajukan mobilnya menuju ke tempat rumah temannya yang juga akan ikut datang ke malam perpisahan sekolah Ixora.
Beberapa menit kemudian mobil Reyvan sudah memasuki suatu halaman rumah.
DIN.. DIN..
Reyvan membunyikan klakson mobilnya. Dia masih duduk di dalam mobil dan juga tidak membuka jendela kaca mobilnya. Reyvan lalu mematikan mesin mobilnya.
Beberapa menit kemudian pintu rumah itu terbuka dan muncul seorang gadis cantik dengan memakai baju mini dan tas tangan terselempang di bahunya. Gadis itu pun segera menutup pintu rumah dan berjalan cepat menuju ke arah mobil Reyvan.
Dengan cepat gadis itu membuka pintu mobil Reyvan dan dia segera duduk di jok depan di samping Reyvan.
“Nanti kamu berikan ini pada minuman Ixora.” ucap Reyvan sambil mengulurkan satu bungkus serbuk obat perangsang saat Nency nama gadis itu sudah duduk di sampingnya dan sudah menutup pintu mobil.
Nancy pun menerima bungkusan kecil itu dan segera memasukkan ke dalam tas kecilnya.
“Setelah itu kamu pura pura mengantar Ixora pulang ke mension nya.” ucap Reyvan selanjutnya sambil menyalakan mesin mobilnya.
“Aku akan menunggu di jalan dan siap dengan mobilku.” ucap Reyvan sambil menjalankan mobilnya keluar dari halaman rumah Nancy.
“Bagaimana kalau Lily atau yang lainnya yang akan mengantar Ixora?” tanya Nancy sambil menoleh pada Reyvan.
“Itu tugasmu bagaimana kamu bisa menguasai Ixora.” hardik Reyvan pada Nency.
“Aku akan mengatasi pengawal dan sopir Ixora yang pasti mobil nya juga menunggu di depan gedung pertemuan itu.” ucap Reyvan selanjutnya.
Beberapa menit kemudian mobil Reyvan sudah sampai di depan gedung pertemuan tempat sekolah Ixora mengadakan malam perpisahan.
“Ingat harus berhasil.” ucap Reyvan memberi peringatan pada Nency. Nency tersenyum lebar sambil mengangkat ibu jarinya. Lalu dia segera membuka pintu mobil Reyvan. Dan setelah Nancy turun dari mobil. Reyvan melajukan mobilnya untuk menjauh dari lokasi gedung pertemuan itu. Dia tidak bisa masuk ke dalam gedung pertemuan itu sebab dia sudah dikeluarkan oleh pihak sekolah. Dan peserta yang boleh ikut di malam perpisahan itu hanya siswa yang sudah lulus beserta guru wali kelas. Orang yang tidak membawa undangan tidak boleh masuk.
Sedangkan Nency yang sudah turun dari mobil Reyvan terus berjalan untuk menuju ke pintu gerbang. Saat dia berada di depan pintu gerbang terlihat ada mobil yang berhenti di depan pintu gerbang itu. Nency menoleh ke arah mobil yang berhenti.
“Hmmm Ixora sudah datang. Kesempatan buatku untuk mendekati dirinya sejak sekarang.” gumam Nency dalam hati lalu menghentikan langkahnya mengurungkan niatnya semula yang akan memasuki pintu gerbang gedung pertemuan. Terlihat beberapa siswa sudah masuk ke dalam pintu gerbang dan juga beberapa siswa yang baru turun dari mobil yang mengantar mereka.
Sementara itu Ixora membuka pintu mobilnya. Sang pengawal pun juga turut membuka pintu mobilnya.
“Nona saya ikut masuk ke dalam.” ucap Sang pengawal sebab sudah dipesan oleh Nyonya William tidak boleh jauh jauh dari puterinya.
“Undangan hanya berlaku untuk satu orang.” ucap Ixora yang sudah keluar dari mobilnya.
Mendengar suara Ixora, Nency pun berjalan mendekat ke arah Ixora.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
Lisstia
mampir kak
2023-05-28
2
Yulia Prihatin91#SoLo#
sàlken kak nih dah mampir meramaikan novelnya kàk
semangat
2023-04-24
1
rara
wah parah mampir yah thor dan semangat yah
2023-02-05
0