Ixora Gadisnya Bang Bule

Ixora Gadisnya Bang Bule

Bab. 1. Malam Perpisahan

Ixora, gadis cantik yang masih belia itu memantas penampilannya di depan cermin yang berada di kamar mewahnya. Dia bersiap siap akan datang di acara malam perpisahan sekolahnya.

“Hmmm sudah cantik sempurna.” gumamnya sambil tersenyum puas.

Gadis cantik yang bernama Ixora William itu pun lalu berjalan menuju ke meja belajarnya untuk mengambil telepon selulernya. Ixora terlihat segera mengusap usap layar telepon selulernya. Dia melakukan panggilan suara pada seseorang.

“Bang, aku sudah siap.” ucap Ixora saat sudah terhubung pada Vincent alias Bang Bule.

“Bang Bule sampai mana?” tanya Ixora selanjutnya

“Okey. Tunggu sebentar ya Beb... “ jawab Vincent sambil tersenyum meskipun senyumnya tidak dilihat oleh Ixora karena mereka berdua melakukan panggilan suara, bukan panggilan video.

Ixora tersenyum senang sebab jika Vincent alias Bang Bule sudah bilang okey, tidak lama lagi mobilnya sudah berada di depan pintu utama Mansion William.

Ixora dengan cepat mengambil tas mungilnya, telepon selulernya dia masukkan ke dalam tas itu, lalu dia selempangkan tali tas itu di bahunya. Dia pun melangkah dengan riang menuju ke pintu kamarnya.

Akan tetapi saat Ixora sudah akan membuka pintu kamarnya itu , tiba tiba pintu kamar sudah terbuka dan muncul sosok Sang Mama yang tidak lain adalah Nyonya William.

“Ix, kamu diantar oleh sopir dan pengawal. Mereka sudah siap di depan pintu utama Mension.” ucap Nyonya William sambil menatap puterinya.

“Tapi Ma, Ixora sudah minta Bang Bule yang mengantar, dia sudah on the way ke sini Ma.” ucap Ixora yang juga menatap wajah sang Mama dengan ekspresi mohon pemahaman.

“Tidak bisa. Kamu harus nurut pada Mama. Mama tidak melarang kamu berteman dengan Bule itu. Tetapi Mama batasi, karena kamu masih terlalu awal untuk menjalin suatu hubungan yang serius dengan laki laki apalagi Bule itu sudah berusia dewasa.” ucap Sang Mama sambil menatap tajam pada wajah cantik Ixora.

“Ma, Ixora juga hanya berteman kok dengan Bang Bule.” ucap Ixora sambil merangkul pundak sang Mama dari samping.

“Tapi tidak tahu dengan maunya Bule itu, Mama takut kamu akan segera diajak menikah. Kamu harus kuliah dulu sampai selesai.” ucap Nyonya William yang juga memeluk pundak Ixora puteri keduanya itu.

“Nanti saat kamu sudah kuliah dan masuk di dunia kerja, matamu akan terbuka kalau di dunia ini masih banyak laki laki yang lebih baik dari pada Bule itu. Laki laki dengan pekerjaan yang jelas, tidak seperti Bule itu kerjaannya ngurusi penjahat, resiko buat hidupmu kelak.” ucap Sang Mama selanjutnya sambil menepuk nepuk pundak Ixora.

“Sudah ayo sekarang turun, Mama antar kamu sampai depan, untuk memastikan kalau kamu benar bbenar diantar oleh sopir dan pengawal.” ucap Nyonya William kemudian sambil membalikkan badannya dan melangkah untuk meninggalkan kamar Ixora.

“Ma, aku hubungi Bang Bule dulu.” ucap Ixora

“Tidak usah, nanti kalau Bule ke sini biar dia mengantar Mama ke mall.” ucap Nyonya William sambil menarik tangan Ixora dan segera digandeng untuk keluar dari kamar. Mereka berdua menuruni anak tangga untuk menuju ke pintu utama mension.

“Ma... jangan cepat cepat jalannya..” ucap Ixora yang ikut berjalan cepat menuruni anak tangga.

“Heleh kamu pasti akan mengambil hand phone. Dan akan menghubungi Bule itu.” ucap Nyonya William yang mau tak mau mengikuti ucapan Ixora untuk memperlambat langkahnya.

Ixora pun dengan cepat mengambil telepon seluler dan dengan segera dia mengusap usap layar telepon seluler untuk mengirim chat menginformasikan kalau dia tidak jadi minta diantar Bang Bule sebab sudah diantar oleh sopir dan pengawal yang sudah disiapkan oleh Sang Mama.

Sementara itu di lain tempat Reyvan teman sekolah Ixora yang sudah dikeluarkan oleh pihak sekolah karena terlibat kasus penculikan pada Ixora beberapa bulan lalu masih menaruh dendam dan penasaran pada Ixora, gadis cantik primadona sekolah yang dia incar sejak dulu.

Reyvan terus melajukan mobilnya menuju ke tempat rumah temannya yang juga akan ikut datang ke malam perpisahan sekolah Ixora.

Beberapa menit kemudian mobil Reyvan sudah memasuki suatu halaman rumah.

DIN.. DIN..

Reyvan membunyikan klakson mobilnya. Dia masih duduk di dalam mobil dan juga tidak membuka jendela kaca mobilnya. Reyvan lalu mematikan mesin mobilnya.

Beberapa menit kemudian pintu rumah itu terbuka dan muncul seorang gadis cantik dengan memakai baju mini dan tas tangan terselempang di bahunya. Gadis itu pun segera menutup pintu rumah dan berjalan cepat menuju ke arah mobil Reyvan.

Dengan cepat gadis itu membuka pintu mobil Reyvan dan dia segera duduk di jok depan di samping Reyvan.

“Nanti kamu berikan ini pada minuman Ixora.” ucap Reyvan sambil mengulurkan satu bungkus serbuk obat perangsang saat Nency nama gadis itu sudah duduk di sampingnya dan sudah menutup pintu mobil.

Nancy pun menerima bungkusan kecil itu dan segera memasukkan ke dalam tas kecilnya.

“Setelah itu kamu pura pura mengantar Ixora pulang ke mension nya.” ucap Reyvan selanjutnya sambil menyalakan mesin mobilnya.

“Aku akan menunggu di jalan dan siap dengan mobilku.” ucap Reyvan sambil menjalankan mobilnya keluar dari halaman rumah Nancy.

“Bagaimana kalau Lily atau yang lainnya yang akan mengantar Ixora?” tanya Nancy sambil menoleh pada Reyvan.

“Itu tugasmu bagaimana kamu bisa menguasai Ixora.” hardik Reyvan pada Nency.

“Aku akan mengatasi pengawal dan sopir Ixora yang pasti mobil nya juga menunggu di depan gedung pertemuan itu.” ucap Reyvan selanjutnya.

Beberapa menit kemudian mobil Reyvan sudah sampai di depan gedung pertemuan tempat sekolah Ixora mengadakan malam perpisahan.

“Ingat harus berhasil.” ucap Reyvan memberi peringatan pada Nency. Nency tersenyum lebar sambil mengangkat ibu jarinya. Lalu dia segera membuka pintu mobil Reyvan. Dan setelah Nancy turun dari mobil. Reyvan melajukan mobilnya untuk menjauh dari lokasi gedung pertemuan itu. Dia tidak bisa masuk ke dalam gedung pertemuan itu sebab dia sudah dikeluarkan oleh pihak sekolah. Dan peserta yang boleh ikut di malam perpisahan itu hanya siswa yang sudah lulus beserta guru wali kelas. Orang yang tidak membawa undangan tidak boleh masuk.

Sedangkan Nency yang sudah turun dari mobil Reyvan terus berjalan untuk menuju ke pintu gerbang. Saat dia berada di depan pintu gerbang terlihat ada mobil yang berhenti di depan pintu gerbang itu. Nency menoleh ke arah mobil yang berhenti.

“Hmmm Ixora sudah datang. Kesempatan buatku untuk mendekati dirinya sejak sekarang.” gumam Nency dalam hati lalu menghentikan langkahnya mengurungkan niatnya semula yang akan memasuki pintu gerbang gedung pertemuan. Terlihat beberapa siswa sudah masuk ke dalam pintu gerbang dan juga beberapa siswa yang baru turun dari mobil yang mengantar mereka.

Sementara itu Ixora membuka pintu mobilnya. Sang pengawal pun juga turut membuka pintu mobilnya.

“Nona saya ikut masuk ke dalam.” ucap Sang pengawal sebab sudah dipesan oleh Nyonya William tidak boleh jauh jauh dari puterinya.

“Undangan hanya berlaku untuk satu orang.” ucap Ixora yang sudah keluar dari mobilnya.

Mendengar suara Ixora, Nency pun berjalan mendekat ke arah Ixora.

Terpopuler

Comments

Lisstia

Lisstia

mampir kak

2023-05-28

2

Yulia Prihatin91#SoLo#

Yulia Prihatin91#SoLo#

sàlken kak nih dah mampir meramaikan novelnya kàk
semangat

2023-04-24

1

rara

rara

wah parah mampir yah thor dan semangat yah

2023-02-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Malam Perpisahan
2 Bab. 2. Obat Perangsang
3 Bab. 3. Dalam Bahaya
4 Bab. 4. Hotel Melati
5 Bab. 5. Hasrat
6 Bab. 6. Salah Paham?
7 Bab. 7. Tertinggal
8 Bab. 8. Hukuman
9 Bab. 9. Menuju Bali
10 Bab. 10. Rencana Menyamar
11 Bab. 11. Isomah
12 Bab. 12. Perjodohan Ixora dan Carol
13 Bab. 13. Hari Pertama di Kost
14 Bab. 14. Bertemu Carol
15 Bab. 15. Rencana Nency
16 Bab. 16. Bang Bule Bertemu Isomah
17 Bab. 17. Upaya Mencari Ixora
18 Bab. 18. Pelatih Bule Keren
19 Bab. 19. Kecurigaan Bang Bule
20 Bab. 20. Menguntit Isomah
21 Bab. 21. Melepas Rindu
22 Bab. 22. Virus Cinta
23 Bab. 23. Gagal
24 Bab. 24. Sebuah Ide Bang Bule
25 Bab. 25. Topeng
26 Bab. 26. Kakek Datang
27 Bab. 27. Kakek Penjual Obat
28 Bab. 28. Lampu Hijau
29 Bab. 29. Kabar Bahagia
30 Bab. 30. Carol Menyetujui Perjodohan
31 Bab. 31. Mobil Patroli
32 Bab. 32. Rencana Anneke
33 Bab. 33. Ulah Anneke
34 Bab. 34. Kebohongan Anneke
35 Bab. 35. Kunyit Asam
36 Bab. 36. Mengikuti Anneke
37 Bab. 37. Bang Bule Gelisah
38 Bab. 38. Pulang ke Belanda?
39 Bab. 39. Kawatir
40 Bab. 40. Anneke Mendapatkan Bukti
41 Bab. 41. Nikah Siri
42 Bab. 42. Negosiasi
43 Bab. 43. Operasi
44 Bab. 44. Tiga Perempuan Asing
45 Bab. 45. Moment Pertemuan Bang Bule dengan Nyonya William
46 Bab. 46. Hampir Ketahuan
47 Bab. 47. Vasektomi
48 Bab. 48. Dipotong
49 Bab. 49. Samen Leven
50 Bab. 50. Emosi Bang Bule
51 Bab. 51. Batas Waktu
52 Bab. 52. Menghubungi Anneke
53 Bab. 53. Penjagaan Ixora
54 Bab. 54. Batal
55 Bab. 55. Menuju Mansion William
56 Bab. 56. Kecurigaan Nyonya William
57 Bab. 57. Sakit Hati
58 Bab. 58. Gawat
59 Bab. 59. Mencari Cara
60 Bab. 60. Pulang
61 Bab. 61. Menyusul Ke Bandara
62 Bab 62. Teriakan Ixora
63 Bab. 63. Diantar Carol
64 Bab. 64. Niat Anneke
65 Bab. 65. Kesedihan Bang Bule
66 Bab. 66. Anneke Mencari Carol
67 Bab. 67. Satu Pasang Telinga
68 Bab. 68. Menguak Rahasia
69 Bab. 69. Upaya Mendekatkan Ixora dan Carol
70 Bab. 70.
71 Bab. 71. Cemburu dan Curiga
72 Bab. 72
73 Bab. 73. Menunggu
74 Bab. 74. Week End
75 Bab. 75. Terkunci
76 Bab. 76. Carol Tertantang
77 Bab. 77. Dibohongi
78 Bab. 78. Gala Dinner
79 Bab. 79. Malu
80 Bab. 80. Ancaman
81 Bab. 81. Kesempatan
82 Bab. 82. Sayembara
83 Bab. 83. Therapi
84 Bab. 84. Ada Alasan Tidak Pulang
85 Bab. 85. Tidak Percaya
86 Bab. 86. Lolos
87 Bab. 87. Anneke Pejuang Garis Dua
88 Bab. 88. Fitnah
89 Bab. 89. Hinaan dan Umpatan
90 Bab. 90. Berurusan dengan Hukum?
91 Bab. 91. Kedatangan Carol
92 Bab. 92. Penolakan Carol
93 Bab. 93. Permohonan Ditolak
94 Bab. 94. Bantuan Teman
95 Bab. 95. Barter
96 Bab. 96. Melawan Nency
97 Bab. 97. Sanksi
98 Bab. 98. Tamu di Rumah Kost
99 Bab. 99. Penjaga Hati
100 Bab. 100. Semakin Terpesona
101 Bab. 101. Orang Misterius
102 Bab. 102. Ancaman dari Nomor Asing
103 Bab. 103. Maju Terus
104 Bab. 104. Emosi Carol
105 Bab. 105. Tamparan Buat Carol
106 Bab. 106. Satu Terungkap (Maaf)
107 Bab. 107. Ruang Misterius
108 Bab. 108. Ruang Rahasia di Rumah Bang Bule
109 Bab. 109. Pagar Makan Tanaman?
110 Bab. 110.
111 Bab. 111. Feeling Tuan William
112 Bab. 112. Keputusan Bang Bule
113 Bab. 113. Penelitian Sampingan (Senjata Biologi)
114 Bab. 114. Pulang ke Mansion
115 Bab. 115. Sakit
116 Bab. 116. Membuka Identitas
117 Bab. 117. Kedatangan Ixora William di Kampus
118 Bab. 118. Persiapan Konferensi Pers
119 Bab. 119. Konferensi Pers
120 Bab. 120. Carol Pingsan
121 Bab. 121. Tuan Misterius Marah
122 Bab. 122. Carol Belum Sadarkan Diri
123 Bab. 123. Rencana Mencuri Penelitian Ixora
124 Bab. 124. Selamat Datang Ixora
125 Bab. 125. Pertemuan Anneke dan Reyvan
126 Bab. 126. Keraguan Reyvan
127 Bab. 127. Aksi Pencuri
128 Bab. 128. Berita Pencurian
129 Bab. 129. Tenang
130 Bab. 130. Anneke Bersenang Senang
131 Bab. 131. Tak Tik Ixora
132 Bab. 132.
133 Bab. 133. Reaksi Serbuk Putih
134 Bab. 134. Rencana Menjebak Pencuri
135 Bab. 135. Ada Rasa Curiga
136 Bab. 136. Terjebak Satu
137 Bab. 137. Temuan Bang Bule
138 Bab. 138. Dalam Pengejaran
139 Bab. 139. Maafkan Carol
140 Bab. 140. Menjenguk Carol
141 Bab. 141. Tanpa Alat Pengaman
142 Bab. 142. Ke Luar Negeri
143 Bab. 143. Kekhawatiran Bang Bule
144 Bab. 144. Di Philipina
145 Bab. 145. Tamu Kehormatan
146 Bab. 146. Bahaya Mengancam
147 Bab. 147. Pantauan Bang Bule
148 Bab. 148. Rencana Jalan Jalan Nyonya William
149 Bab. 149. Pengawal Terhalang
150 Bab. 150. Bang Bule Menyusul ke Philipina
151 Bab. 151. Nyonya William Diculik
152 Bab. 152. Kehilangan Jejak
153 Bab. 153. Berlayar
154 Bab. 154. Carol Sadar
155 Bab. 155. Terhenti
156 Bab. 156. Senjata Rahasia Ixora
157 Bab. 157. Nyonya William Siuman
158 Bab. 158. Pertolongan dari Bang Bule
159 Bab. 159. Perhatian Bang Bule
160 Bab. 160. Perjumpaan Ixora dan Bang Bule
161 Bab. 161. Membuka Rahasia Carol
162 Bab. 162
163 Bab. 163. Nyonya William Cemburu
164 Bab. 164. Luluhnya Hati Nyonya William
165 Bab. 165. Janji Bang Bule
166 Bab. 166. Anneke Hamil
167 Bab. 167.
168 Bab. 168. Pembatalan Perjodohan Ixora dan Carol
169 Bab. 169. Fix Batal
170 Bab. 170. Persiapan Lamaran
171 Bab. 171. Permintaan Ixora
172 Bab. 172. Hari yang Dinanti
173 Bab. 173. Haru
174 PENGUMUMAN
175 Bonchap. 1. Resepsi Pernikahan
176 Bonchap. 2. Kamar Pengantin
177 Bonchap. 3. Pedang Panjang
178 Bonchap. 4.
179 Bonchap. 5.
180 Bonchap. 6.
Episodes

Updated 180 Episodes

1
Bab. 1. Malam Perpisahan
2
Bab. 2. Obat Perangsang
3
Bab. 3. Dalam Bahaya
4
Bab. 4. Hotel Melati
5
Bab. 5. Hasrat
6
Bab. 6. Salah Paham?
7
Bab. 7. Tertinggal
8
Bab. 8. Hukuman
9
Bab. 9. Menuju Bali
10
Bab. 10. Rencana Menyamar
11
Bab. 11. Isomah
12
Bab. 12. Perjodohan Ixora dan Carol
13
Bab. 13. Hari Pertama di Kost
14
Bab. 14. Bertemu Carol
15
Bab. 15. Rencana Nency
16
Bab. 16. Bang Bule Bertemu Isomah
17
Bab. 17. Upaya Mencari Ixora
18
Bab. 18. Pelatih Bule Keren
19
Bab. 19. Kecurigaan Bang Bule
20
Bab. 20. Menguntit Isomah
21
Bab. 21. Melepas Rindu
22
Bab. 22. Virus Cinta
23
Bab. 23. Gagal
24
Bab. 24. Sebuah Ide Bang Bule
25
Bab. 25. Topeng
26
Bab. 26. Kakek Datang
27
Bab. 27. Kakek Penjual Obat
28
Bab. 28. Lampu Hijau
29
Bab. 29. Kabar Bahagia
30
Bab. 30. Carol Menyetujui Perjodohan
31
Bab. 31. Mobil Patroli
32
Bab. 32. Rencana Anneke
33
Bab. 33. Ulah Anneke
34
Bab. 34. Kebohongan Anneke
35
Bab. 35. Kunyit Asam
36
Bab. 36. Mengikuti Anneke
37
Bab. 37. Bang Bule Gelisah
38
Bab. 38. Pulang ke Belanda?
39
Bab. 39. Kawatir
40
Bab. 40. Anneke Mendapatkan Bukti
41
Bab. 41. Nikah Siri
42
Bab. 42. Negosiasi
43
Bab. 43. Operasi
44
Bab. 44. Tiga Perempuan Asing
45
Bab. 45. Moment Pertemuan Bang Bule dengan Nyonya William
46
Bab. 46. Hampir Ketahuan
47
Bab. 47. Vasektomi
48
Bab. 48. Dipotong
49
Bab. 49. Samen Leven
50
Bab. 50. Emosi Bang Bule
51
Bab. 51. Batas Waktu
52
Bab. 52. Menghubungi Anneke
53
Bab. 53. Penjagaan Ixora
54
Bab. 54. Batal
55
Bab. 55. Menuju Mansion William
56
Bab. 56. Kecurigaan Nyonya William
57
Bab. 57. Sakit Hati
58
Bab. 58. Gawat
59
Bab. 59. Mencari Cara
60
Bab. 60. Pulang
61
Bab. 61. Menyusul Ke Bandara
62
Bab 62. Teriakan Ixora
63
Bab. 63. Diantar Carol
64
Bab. 64. Niat Anneke
65
Bab. 65. Kesedihan Bang Bule
66
Bab. 66. Anneke Mencari Carol
67
Bab. 67. Satu Pasang Telinga
68
Bab. 68. Menguak Rahasia
69
Bab. 69. Upaya Mendekatkan Ixora dan Carol
70
Bab. 70.
71
Bab. 71. Cemburu dan Curiga
72
Bab. 72
73
Bab. 73. Menunggu
74
Bab. 74. Week End
75
Bab. 75. Terkunci
76
Bab. 76. Carol Tertantang
77
Bab. 77. Dibohongi
78
Bab. 78. Gala Dinner
79
Bab. 79. Malu
80
Bab. 80. Ancaman
81
Bab. 81. Kesempatan
82
Bab. 82. Sayembara
83
Bab. 83. Therapi
84
Bab. 84. Ada Alasan Tidak Pulang
85
Bab. 85. Tidak Percaya
86
Bab. 86. Lolos
87
Bab. 87. Anneke Pejuang Garis Dua
88
Bab. 88. Fitnah
89
Bab. 89. Hinaan dan Umpatan
90
Bab. 90. Berurusan dengan Hukum?
91
Bab. 91. Kedatangan Carol
92
Bab. 92. Penolakan Carol
93
Bab. 93. Permohonan Ditolak
94
Bab. 94. Bantuan Teman
95
Bab. 95. Barter
96
Bab. 96. Melawan Nency
97
Bab. 97. Sanksi
98
Bab. 98. Tamu di Rumah Kost
99
Bab. 99. Penjaga Hati
100
Bab. 100. Semakin Terpesona
101
Bab. 101. Orang Misterius
102
Bab. 102. Ancaman dari Nomor Asing
103
Bab. 103. Maju Terus
104
Bab. 104. Emosi Carol
105
Bab. 105. Tamparan Buat Carol
106
Bab. 106. Satu Terungkap (Maaf)
107
Bab. 107. Ruang Misterius
108
Bab. 108. Ruang Rahasia di Rumah Bang Bule
109
Bab. 109. Pagar Makan Tanaman?
110
Bab. 110.
111
Bab. 111. Feeling Tuan William
112
Bab. 112. Keputusan Bang Bule
113
Bab. 113. Penelitian Sampingan (Senjata Biologi)
114
Bab. 114. Pulang ke Mansion
115
Bab. 115. Sakit
116
Bab. 116. Membuka Identitas
117
Bab. 117. Kedatangan Ixora William di Kampus
118
Bab. 118. Persiapan Konferensi Pers
119
Bab. 119. Konferensi Pers
120
Bab. 120. Carol Pingsan
121
Bab. 121. Tuan Misterius Marah
122
Bab. 122. Carol Belum Sadarkan Diri
123
Bab. 123. Rencana Mencuri Penelitian Ixora
124
Bab. 124. Selamat Datang Ixora
125
Bab. 125. Pertemuan Anneke dan Reyvan
126
Bab. 126. Keraguan Reyvan
127
Bab. 127. Aksi Pencuri
128
Bab. 128. Berita Pencurian
129
Bab. 129. Tenang
130
Bab. 130. Anneke Bersenang Senang
131
Bab. 131. Tak Tik Ixora
132
Bab. 132.
133
Bab. 133. Reaksi Serbuk Putih
134
Bab. 134. Rencana Menjebak Pencuri
135
Bab. 135. Ada Rasa Curiga
136
Bab. 136. Terjebak Satu
137
Bab. 137. Temuan Bang Bule
138
Bab. 138. Dalam Pengejaran
139
Bab. 139. Maafkan Carol
140
Bab. 140. Menjenguk Carol
141
Bab. 141. Tanpa Alat Pengaman
142
Bab. 142. Ke Luar Negeri
143
Bab. 143. Kekhawatiran Bang Bule
144
Bab. 144. Di Philipina
145
Bab. 145. Tamu Kehormatan
146
Bab. 146. Bahaya Mengancam
147
Bab. 147. Pantauan Bang Bule
148
Bab. 148. Rencana Jalan Jalan Nyonya William
149
Bab. 149. Pengawal Terhalang
150
Bab. 150. Bang Bule Menyusul ke Philipina
151
Bab. 151. Nyonya William Diculik
152
Bab. 152. Kehilangan Jejak
153
Bab. 153. Berlayar
154
Bab. 154. Carol Sadar
155
Bab. 155. Terhenti
156
Bab. 156. Senjata Rahasia Ixora
157
Bab. 157. Nyonya William Siuman
158
Bab. 158. Pertolongan dari Bang Bule
159
Bab. 159. Perhatian Bang Bule
160
Bab. 160. Perjumpaan Ixora dan Bang Bule
161
Bab. 161. Membuka Rahasia Carol
162
Bab. 162
163
Bab. 163. Nyonya William Cemburu
164
Bab. 164. Luluhnya Hati Nyonya William
165
Bab. 165. Janji Bang Bule
166
Bab. 166. Anneke Hamil
167
Bab. 167.
168
Bab. 168. Pembatalan Perjodohan Ixora dan Carol
169
Bab. 169. Fix Batal
170
Bab. 170. Persiapan Lamaran
171
Bab. 171. Permintaan Ixora
172
Bab. 172. Hari yang Dinanti
173
Bab. 173. Haru
174
PENGUMUMAN
175
Bonchap. 1. Resepsi Pernikahan
176
Bonchap. 2. Kamar Pengantin
177
Bonchap. 3. Pedang Panjang
178
Bonchap. 4.
179
Bonchap. 5.
180
Bonchap. 6.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!