Sementara itu di tempat lain, Bang Bule Vincent terus melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, sambil menghubungi anak buahnya.
“Cepat kamu susul aku.” suara Vincent alias Bang Bule sambil tangan kirinya memegang telepon seluler nya. Lalu dia menaruh lagi hand phone nya pada holder yang ada pada dashboard mobilnya.
Vincent kembali fokus pada kemudi mobilnya. Beberapa saat kemudian dia segera membelokkan arah mobilnya menuju ke hotel melati tempat Ixora berada. Vincent langsung menjalankan mobilnya ke tempat parkir. Dan dengan segera dia mematikan mesin mobilnya. Telepon seluler dan senjata api legalnya pun segera dia ambil dari dashboard mobilnya dan dia taruh pada saku celana cargonya. Vincent membuka pintu mobilnya dan dia pun juga segera meraih jaket yang ada di belakang jok kemudi. Dia pakai jaket itu sambil menutup pintu mobilnya.
Dengan langkah lebarnya Vincent berjalan meninggalkan mobilnya yang terparkir, bahkan dia berjalan setengah berlari menuju ke tempat resepsionis hotel itu. Sesampai di depan petugas resepsionis, Vincent menunjukkan kartu identitasnya dan mengatakan maksud kedatangannya. Petugas resepsionis itu ekspresi wajahnya langsung terlihat kaget dan cemas. Dia pun mempersilahkan Vincent untuk segera menuju ke kamar di mana Ixora berada.
Vincent segera membalikkan tubuhnya dan melangkah setengah berlari menuju ke kamar di mana Ixora berada.
BRAAAKKKK
Pintu kamar terbuka lebar karena tendangan kuat dari kaki Vincent. Vincent segera melangkah masuk menuju ke tempat tidur saat melihat tubuh Ixora dalam kondisi tanpa gaun dan sedang dalam kungkungan tubuh Reyvan yang juga tanpa memakai baju dan celana panjang.
Reyvan yang mendengar suara pintu didobrak dan terbuka tentu saja kaget dan kepalanya menoleh ke arah pintu yang sudah terbuka lebar.
Sebelum dia sempat berkata kata, tubuhnya sudah ditarik oleh Bang Bule dan dibanting ke lantai. Bang Bule alias Vincent pun segera melepas jaket yang dia pakai dan dia gunakan untuk menutup tubuh Ixora. Lalu dia gendong tubuh Ixora , saat matanya melihat tas mungil Ixora yang tergeletak di atas tempat tidur Bang Bule segera meraih tas mungil itu dan dia bawa tas mungil milik Ixora itu.
Sementara itu Reyvan pun berusaha untuk bangkit berdiri dan akan melawan Vincent. Namun dengan segera tubuhnya sudah mendapat tendangan dari kaki Vincent.
“Kamu anak tidak tahu diuntung ya. Kasus yang dulu aku serahkan pada pihak sekolah tidak aku lanjutkan pada jalur hukum agar kamu menyadari dan kembali pada perbuatan benar. Malah semakin parah.” ucap Vincent sambil menatap tajam ke arah Reyvan.
Dan tidak lama kemudian di depan pintu itu sudah banyak orang yang melihat kejadian di dalam kamar. Petugas hotel pun juga ada yang masuk ke dalam kamar.
Beberapa saat kemudian orang orang Vincent pun juga datang dan mendekat ke arah Vincent.
“Bang apa yang terjadi?” tanya salah satu orang Vincent.
“Itu anak bikin ulah lagi, bawa dia ke markas dan lakukan hal yang sama kalian kalian pada Justin dan Dino.” perintah Vincent lalu dia melangkah keluar kamar sambil menggendong tubuh Ixora yang dia bungkus dengan jaketnya.
“Suntik kebiri Bang?” tanya salah satu orang Vincent lainnya. Vincent hanya menganggukkan kepalanya sambil terus melangkah.
Akan tetapi saat baru melangkah beberapa langkah petugas hotel yang tadi masuk berlari ke luar kamar sambil memanggil manggil Vincent.
“Tuan... Tuan... Tuan...” teriak petugas hotel dan Vincent pun menghentikan langkahnya sambil menoleh.
“Ada apa?” tanya Vincent dengan datar
“Ini gaun Nona itu.” ucap petugas hotel sambil menyerahkan gaun Ixora.
“Tutupkan pada bagian tubuhnya ini.” ucap Vincent sambil dagunya menunjukkan bagian bawah tubuh Ixora dan petugas hotel itu lalu menutupkan gaun Ixora pada bagian tubuh bawah Ixora yang tidak terbungkus oleh jaket Vincent.
“Tuan apa perlu kami lapor pada polisi?” tanya petugas hotel itu lagi.
“Nanti aku saja yang lapor.” jawab Vincent. Dan selanjutnya Vincent terus melangkah meninggalkan tempat itu. Vincent melangkah dengan cepat untuk membawa Ixora ke dalam mobilnya.
Saat dia sudah masuk ke lokasi parkir dia melihat seorang anak perempuan yang memakai baju mini mengendap endap di antara mobil mobil yang terparkir.
Sementara itu Ixora yang berada di dalam gendongan Vincent hanya bisa menyembunyikan mukanya di bahu Vincent. Perasaan campur aduk ada di dalam hatinya.
Mata Vincent masih melihat sosok gadis yang mengendap endap, akan tetapi gadis itu tidak melihat jika sedang diamati oleh Vincent sebab posisi Vincent di belakangnya. Vincent terus mengamati gadis itu.
Sementara itu Nency, gadis yang mengendap ngendap di antara mobil terparkir itu kini berjongkok sambil memegang dadanya yang berdebar debar.
“Haduh aku harus bagaimana ini, aku pergi pakai mobil Reyvan tetapi kuncinya dibawa Reyvan.” ucap Nency sambil masih berjongkok dan memandang mobil Reyvan yang berada beberapa meter di depan nya. Dia tidak menyadari jika suaranya didengar oleh Vincent.
“Sial, kenapa Bule itu bisa tahu kalau Ixora di sini. Aku gagal tidak dapat bayaran dan bisa ditangkap polisi aku.” ucap Nency lagi.
“Bang itu suara Nency, Nency sudah berbuat jahat padaku.” ucap Ixora yang wajahnya masih berlindung di pundak Bang Bule.
Nency yang mendengar ada suara meskipun lirih apalagi itu suara yang dia kenal langsung dia menoleh ke arah belakang. Betapa kagetnya dia saat di belakang yang tidak jauh darinya berdiri Bang Bule yang masih menggendong Ixora. Nency pun dengan segera bangkit berdiri dia akan berlari.
Akan tetapi sebelum dia berlari tubuhnya sudah ditendang oleh Vincent. Nency pun jatuh tersungkur dan mengaduh.
“Jangan melarikan diri kamu. Aku injak jika kamu melarikan diri.” bentak Vincent. Nency hanya bisa mengaduh dan meminta ampun. Vincent lalu berteriak memanggil pak satpam yang berada di pintu gerbang hotel.
“Tolong bawa anak itu dan jadikan satu dengan temannya yang masih di dalam sana.” perintah Vincent pada pak satpam.
“Jangan biarkan dia lari.” ucap Vincent lagi.
Pak satpam itu lalu segera membawa Nency masuk ke dalam hotel lagi untuk dijadikan satu dengan Reyvan yang masih ditangani oleh anak buah Vincent.
Setelah Nency sudah dibawa Pak Satpam. Bang Bule segera berjalan menuju ke mobilnya.
Bang Bule lalu membuka pintu mobil bagian belakang kemudinya, dia masukkan Ixora ke dalam jok belakang kemudi dengan maksud agar Ixora memakai gaunnya lebih dulu agar nanti sesampai di mension tidak membuat kuatir kedua orang tuanya dan tidak mendapat banyak pertanyaan.
Akan tetapi tiba tiba kedua tangan Ixora merangkul tubuh Bang Bule dan menarik leher belakang Bang Bule agar Bang Bule lebih mendekat pada dirinya.
“Beb.. lepaskan tanganmu kamu pakai dulu gaunmu.” bisik Bang Bule yang suaranya sudah mulai parau melihat tubuh Ixora dengan pakaian minim hanya menutup bagian bagian tubuh sensitifnya sebab jaket yang melilit tubuh Ixora sudah jatuh di dalam mobil. Hasrat Bang Bule pun turut bangkit menggelora.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Yulia Prihatin91#SoLo#
vincen dah nikahin aja sekalian hari itu Ixorq
2023-04-24
0
Dehan
seru ceritanya thor
2023-04-19
0
Zahreeta Jinan
Hy Thor jangan lupa mampir tempat aku juga ya
2023-02-11
0