Bab. 4. Hotel Melati

Sementara itu Bang Bule segera membuka pintu mobilnya. Dia segera masuk dan dengan cepat pula menjalankan mobil keluar dari tempat parkir.

Saat mobil sudah memasuki jalan raya Bang Bule menambah laju kecepatan mobilnya. Telepon seluler yang dia gunakan untuk melacak keberadaan Ixora pun dia pasang pada holder di dashboard mobilnya.

Bang Bule mengemudikan mobilnya dan pandangan mata sesekali melihat layar telepon seluler nya dan juga jari tangan kirinya sesekali menyentuh layar telepon seluler nya untuk memantau pergerakan Ixora.

“Sial! Benar tidak dibawa ke mension.” ucap Bang Bule saat yakin titik keberadaan Ixora justru menjauh dari lokasi mension William. Bang Bule pun memacu mobilnya dengan kecepatan penuh agar bisa segera mendekati lokasi Ixora.

Sedangkan di lain tempat, mobil yang dikendarai oleh Reyvan pun terus melaju. Terlihat bibir Reyvan tersenyum puas. Akan tetapi senyumnya tidak terlihat sebab Reyvan memakai masker di wajahnya agar tidak dikenali oleh Ixora atau pun orang orang di sekitar lokasi tempat acara perpisahan. Mobil yang dia pakai pun mobil rentalan.

Ixora dan Nency duduk di belakang kemudinya. Dari kaca spion Reyvan bisa melihat Ixora yang duduk di jok belakang sudah sangat gelisah. Telapak tangannya terus mengibas ngibas untuk memberi angin pada tubuhnya.

“Nen, kok bukan jalan menuju ke mension?” tanya Ixora meskipun kondisi tubuhnya terasa sangat tidak nyaman namun Ixora masih bisa mengenali jalan.

“Mungkin sopir lewat jalur lain.” jawab Nency singkat. Tadi Ixora sudah bertanya pada Nency kenapa tidak masuk ke mobilnya, dijawab oleh Nency kalau sopir dan pengawalnya sedang ngopi di warung di dekat gedung pertemuan jadi agar cepat pulang Nency pesan taxi on line.

“Sepertinya ini malah menjauh dari mension Nen.” ucap Ixora selanjutnya dengan duduk yang semakin gelisah entah mengapa bagian intinya terasa berdenyut denyut seiring detak jantung yang terasa lebih cepat. Hingga sesekali tangan Ixora memegang bagian intinya.

“Cerewet amat kamu tinggal duduk saja..” ucap Nency mulai tidak sabar.

“Nen gerah banget rasanya.” ucap Ixora lalu tangannya menekan tombol jendela mobil agar jendela mobil terbuka dan memberinya angin.

“Ini tuh sudah pakai AC kenapa masih juga dibuka jendela nya.” gumam Nency namun tidak bisa melarang Ixora yang tetap membuka jendela kaca mobil.

Reyvan yang mendengar keributan di belakangnya hanya diam saja sambil bibir tersenyum. Dia terus melajukan mobilnya, menuju ke suatu tempat yang sudah dia rencanakan.

Beberapa menit kemudian mobil memasuki halaman sebuah hotel melati yang terlihat lampu halaman dan lampu yang terlihat di depan hotel itu tidak menyala dengan terang tetapi hanya lampu yang redup nyalanya.

“Nen kenapa kita malah ke sini?” tanya Ixora semakin gelisah.

“Aku menemui saudara ku dulu, ayo ikut turun kamu bisa numpang mandi sebentar agar tubuhmu tidak kepanasan. Nanti baru kamu pulang.” jawab Nency.

Mendengar kata mandi, Ixora yang sudah tidak tahan langsung setuju dengan ucapan Nency. Nency dan Ixora pun segera turun dari mobil, sementara Reyvan masih duduk di jok kemudi nya sambil bibirnya tersenyum di balik masker yang masih menempel di wajahnya. Mesin mobil pun belum dimatikan untuk mengelabuhi Ixora untuk meyakinkan kalau mobil yang dia tumpangi benar benar taxi on line.

Nency pun segera melangkah menuju resepsionis dan Ixora mengikuti langkah kaki Nency.

Sesampai di depan resepsionis Nency meminta kunci kamar yang sudah dipesan oleh Reyvan dengan atas namanya.

“Ayo Ix, saudaraku sedang keluar, tadi sudah pesan ke aku kunci dititip di resepsionis.” ucap Nency setelah tangannya membawa kunci kamar hotel. Ixora yang tidak menaruh curiga dan tidak bisa berpikir dengan benar karena efek minuman perangsang hanya menurut saja pada ajakan Nency.

Sementara itu, setelah melihat Nency dan Ixora masuk ke dalam hotel, Reyvan segera menjalankan mobilnya menuju ke tempat parkir hotel tersebut.

Nency membuka kunci kamar hotel itu dengan cepat, dan dengan cepat pula dia memutar handel pintu dan mendorong daun pintu dengan kasar.

“Cepat kamu mandi sana!” ucap Nency pada Ixora saat pintu sudah terbuka lebar. Ixora pun segera menghambur masuk ke dalam kamar, dengan segera dia membuka sepatunya. Dia lepas dengan cepat tali tas yang ada di bahunya dan dengan begitu saja dia lempar di tempat tidur. Sambil membuka retsleting gaun di punggungnya Ixora melangkah cepat menuju ke kamar mandi yang ada di dalam kamar hotel itu.

Ixora pun segera melepas gaunnya dan hanya menutup pintu kamar mandi tanpa menguncinya.

Sementara itu, pintu kamar yang juga tidak dikunci oleh Nency langsung terbuka dan muncul sosok Reyvan sudah dengan wajah tanpa masker.

“Kamu tunggu di luar sana!” ucap Reyvan pada Nency.

“Mana bayar nya?” tanya Nency sambil mengulurkan telapak tangannya menengadah untuk minta bayaran yang sudah dijanjikan oleh Reyvan.

“Besok kalau semua sudah sukses, ini baru setengah langkah.” Jawab Reyvan dengan senyuman menyeringai.

“Cepat sana pergi! Aku sudah tidak tahan untuk menikmati primadona sekolah.” ucap Reyvan selanjutnya.

“Ih.. “ ucap Nency lalu dia segera keluar sebab Reyvan sudah melepas tsriht nya. Nency menutup pintu kamar itu dengan cepat lalu dia berjalan menuju ke loby hotel.

Sedangkan Ixora yang berada di dalam kamar mandi sambil memegang gaunnya dia mencari cari tempat untuk memcentelkan gaunnya itu akan tetapi belum juga menemukan.

Dan sesaat kemudian Ixora terlihat sangat kaget sebab pintu kamar mandi terbuka lebar dan berada di depannya bukan Nency, akan tetapi sosok laki laki yang sudah dikenalnya.

“Rey apa yang akan kamu lakukan?” teriak Ixora dengan penuh ketakutan saat melihat Reyvan sudah dengan tubuh tanpa baju. Ixora menutupi dadanya yang masih memakai bra dengan kedua tangannya. Dan saat dia mengingat bagian bawahnya pun hanya dengan celana dhalem. Ixora langsung berjongkok.

“Bukannya kamu juga sudah tidak tahan.. Sayang...” ucap Reyvan sambil membungkukkan badannya. Dan dengan segera Reyvan mengendong tubuh Ixora untuk dibawa keluar dari kamar mandi menuju ke tempat tidur.

“Rey.. jangan ...” teriak Ixora meronta meskipun jantungnya berdebar debar tidak jelas kenapa dan gairahnya muncul akan tetapi sebagian syaraf sadarnya tetap menyadari bahaya sedang mengancamnya.

"Rey... Jangan..." teriak Ixora lagi tetapi Reyvan tidak menghiraukan.

"Rey... turunkan aku!" teriak Ixora sekali lagi sambil terus meronta ronta.

Ixora memukul mukul bahu Reyvan, akan tetapi Reyvan tetap melangkah menuju ke tempat tidur sambil tertawa senang. Tubuh Ixora pun dibaringkan ke tempat tidur.

“Apa yang kamu rasakan Sayang?” tanya Reyvan saat melihat tubuh Ixora yang sudah terbaring dan sesekali Ixora memegang bagian intinya yang berdenyut tidak jelas menurutnya.

“Apa kamu pun sudah tidak tahan seperti diriku? Mari kita nikmati malam panas kita.” ucap Reyvan yang mulai membuka ikat pinggangnya.

Terpopuler

Comments

Yulia Prihatin91#SoLo#

Yulia Prihatin91#SoLo#

abang bule semoga datang tepat waktu
isa nylametin Ixora

2023-04-24

0

Dehan

Dehan

sudah kasih gift dan favorit buat novelmu yg keren ini thor

2023-04-19

0

Nor Azlin

Nor Azlin

kenapa langsung tidak ada yang bantu ya ...bang bule cepatan dikit nya ixora dalam bahaya...thor jangan terjadi apa2 pada ixora nya ya...ini udah kedua kali ixora jadi mangsa culik kenapa satu pun pelacak tidak dipasang kan di tubuh nya agar bisa dilacak ...cuman bang bule aja yang melacak dari pensel nya ixora ...ayo cepatan bang bule takutnya ixora kenspa2 kamu nya udah terlambat...Nancy harus dikasih pelajaran juga jangan kasih ampun pada nya

2023-04-15

3

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Malam Perpisahan
2 Bab. 2. Obat Perangsang
3 Bab. 3. Dalam Bahaya
4 Bab. 4. Hotel Melati
5 Bab. 5. Hasrat
6 Bab. 6. Salah Paham?
7 Bab. 7. Tertinggal
8 Bab. 8. Hukuman
9 Bab. 9. Menuju Bali
10 Bab. 10. Rencana Menyamar
11 Bab. 11. Isomah
12 Bab. 12. Perjodohan Ixora dan Carol
13 Bab. 13. Hari Pertama di Kost
14 Bab. 14. Bertemu Carol
15 Bab. 15. Rencana Nency
16 Bab. 16. Bang Bule Bertemu Isomah
17 Bab. 17. Upaya Mencari Ixora
18 Bab. 18. Pelatih Bule Keren
19 Bab. 19. Kecurigaan Bang Bule
20 Bab. 20. Menguntit Isomah
21 Bab. 21. Melepas Rindu
22 Bab. 22. Virus Cinta
23 Bab. 23. Gagal
24 Bab. 24. Sebuah Ide Bang Bule
25 Bab. 25. Topeng
26 Bab. 26. Kakek Datang
27 Bab. 27. Kakek Penjual Obat
28 Bab. 28. Lampu Hijau
29 Bab. 29. Kabar Bahagia
30 Bab. 30. Carol Menyetujui Perjodohan
31 Bab. 31. Mobil Patroli
32 Bab. 32. Rencana Anneke
33 Bab. 33. Ulah Anneke
34 Bab. 34. Kebohongan Anneke
35 Bab. 35. Kunyit Asam
36 Bab. 36. Mengikuti Anneke
37 Bab. 37. Bang Bule Gelisah
38 Bab. 38. Pulang ke Belanda?
39 Bab. 39. Kawatir
40 Bab. 40. Anneke Mendapatkan Bukti
41 Bab. 41. Nikah Siri
42 Bab. 42. Negosiasi
43 Bab. 43. Operasi
44 Bab. 44. Tiga Perempuan Asing
45 Bab. 45. Moment Pertemuan Bang Bule dengan Nyonya William
46 Bab. 46. Hampir Ketahuan
47 Bab. 47. Vasektomi
48 Bab. 48. Dipotong
49 Bab. 49. Samen Leven
50 Bab. 50. Emosi Bang Bule
51 Bab. 51. Batas Waktu
52 Bab. 52. Menghubungi Anneke
53 Bab. 53. Penjagaan Ixora
54 Bab. 54. Batal
55 Bab. 55. Menuju Mansion William
56 Bab. 56. Kecurigaan Nyonya William
57 Bab. 57. Sakit Hati
58 Bab. 58. Gawat
59 Bab. 59. Mencari Cara
60 Bab. 60. Pulang
61 Bab. 61. Menyusul Ke Bandara
62 Bab 62. Teriakan Ixora
63 Bab. 63. Diantar Carol
64 Bab. 64. Niat Anneke
65 Bab. 65. Kesedihan Bang Bule
66 Bab. 66. Anneke Mencari Carol
67 Bab. 67. Satu Pasang Telinga
68 Bab. 68. Menguak Rahasia
69 Bab. 69. Upaya Mendekatkan Ixora dan Carol
70 Bab. 70.
71 Bab. 71. Cemburu dan Curiga
72 Bab. 72
73 Bab. 73. Menunggu
74 Bab. 74. Week End
75 Bab. 75. Terkunci
76 Bab. 76. Carol Tertantang
77 Bab. 77. Dibohongi
78 Bab. 78. Gala Dinner
79 Bab. 79. Malu
80 Bab. 80. Ancaman
81 Bab. 81. Kesempatan
82 Bab. 82. Sayembara
83 Bab. 83. Therapi
84 Bab. 84. Ada Alasan Tidak Pulang
85 Bab. 85. Tidak Percaya
86 Bab. 86. Lolos
87 Bab. 87. Anneke Pejuang Garis Dua
88 Bab. 88. Fitnah
89 Bab. 89. Hinaan dan Umpatan
90 Bab. 90. Berurusan dengan Hukum?
91 Bab. 91. Kedatangan Carol
92 Bab. 92. Penolakan Carol
93 Bab. 93. Permohonan Ditolak
94 Bab. 94. Bantuan Teman
95 Bab. 95. Barter
96 Bab. 96. Melawan Nency
97 Bab. 97. Sanksi
98 Bab. 98. Tamu di Rumah Kost
99 Bab. 99. Penjaga Hati
100 Bab. 100. Semakin Terpesona
101 Bab. 101. Orang Misterius
102 Bab. 102. Ancaman dari Nomor Asing
103 Bab. 103. Maju Terus
104 Bab. 104. Emosi Carol
105 Bab. 105. Tamparan Buat Carol
106 Bab. 106. Satu Terungkap (Maaf)
107 Bab. 107. Ruang Misterius
108 Bab. 108. Ruang Rahasia di Rumah Bang Bule
109 Bab. 109. Pagar Makan Tanaman?
110 Bab. 110.
111 Bab. 111. Feeling Tuan William
112 Bab. 112. Keputusan Bang Bule
113 Bab. 113. Penelitian Sampingan (Senjata Biologi)
114 Bab. 114. Pulang ke Mansion
115 Bab. 115. Sakit
116 Bab. 116. Membuka Identitas
117 Bab. 117. Kedatangan Ixora William di Kampus
118 Bab. 118. Persiapan Konferensi Pers
119 Bab. 119. Konferensi Pers
120 Bab. 120. Carol Pingsan
121 Bab. 121. Tuan Misterius Marah
122 Bab. 122. Carol Belum Sadarkan Diri
123 Bab. 123. Rencana Mencuri Penelitian Ixora
124 Bab. 124. Selamat Datang Ixora
125 Bab. 125. Pertemuan Anneke dan Reyvan
126 Bab. 126. Keraguan Reyvan
127 Bab. 127. Aksi Pencuri
128 Bab. 128. Berita Pencurian
129 Bab. 129. Tenang
130 Bab. 130. Anneke Bersenang Senang
131 Bab. 131. Tak Tik Ixora
132 Bab. 132.
133 Bab. 133. Reaksi Serbuk Putih
134 Bab. 134. Rencana Menjebak Pencuri
135 Bab. 135. Ada Rasa Curiga
136 Bab. 136. Terjebak Satu
137 Bab. 137. Temuan Bang Bule
138 Bab. 138. Dalam Pengejaran
139 Bab. 139. Maafkan Carol
140 Bab. 140. Menjenguk Carol
141 Bab. 141. Tanpa Alat Pengaman
142 Bab. 142. Ke Luar Negeri
143 Bab. 143. Kekhawatiran Bang Bule
144 Bab. 144. Di Philipina
145 Bab. 145. Tamu Kehormatan
146 Bab. 146. Bahaya Mengancam
147 Bab. 147. Pantauan Bang Bule
148 Bab. 148. Rencana Jalan Jalan Nyonya William
149 Bab. 149. Pengawal Terhalang
150 Bab. 150. Bang Bule Menyusul ke Philipina
151 Bab. 151. Nyonya William Diculik
152 Bab. 152. Kehilangan Jejak
153 Bab. 153. Berlayar
154 Bab. 154. Carol Sadar
155 Bab. 155. Terhenti
156 Bab. 156. Senjata Rahasia Ixora
157 Bab. 157. Nyonya William Siuman
158 Bab. 158. Pertolongan dari Bang Bule
159 Bab. 159. Perhatian Bang Bule
160 Bab. 160. Perjumpaan Ixora dan Bang Bule
161 Bab. 161. Membuka Rahasia Carol
162 Bab. 162
163 Bab. 163. Nyonya William Cemburu
164 Bab. 164. Luluhnya Hati Nyonya William
165 Bab. 165. Janji Bang Bule
166 Bab. 166. Anneke Hamil
167 Bab. 167.
168 Bab. 168. Pembatalan Perjodohan Ixora dan Carol
169 Bab. 169. Fix Batal
170 Bab. 170. Persiapan Lamaran
171 Bab. 171. Permintaan Ixora
172 Bab. 172. Hari yang Dinanti
173 Bab. 173. Haru
174 PENGUMUMAN
175 Bonchap. 1. Resepsi Pernikahan
176 Bonchap. 2. Kamar Pengantin
177 Bonchap. 3. Pedang Panjang
178 Bonchap. 4.
179 Bonchap. 5.
180 Bonchap. 6.
181 PROMO NOVEL SUKSES SETELAH DIHINA DAN DICERAI
182 Promo Novel Dipecat Malah Jadi Juragan
183 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 183 Episodes

1
Bab. 1. Malam Perpisahan
2
Bab. 2. Obat Perangsang
3
Bab. 3. Dalam Bahaya
4
Bab. 4. Hotel Melati
5
Bab. 5. Hasrat
6
Bab. 6. Salah Paham?
7
Bab. 7. Tertinggal
8
Bab. 8. Hukuman
9
Bab. 9. Menuju Bali
10
Bab. 10. Rencana Menyamar
11
Bab. 11. Isomah
12
Bab. 12. Perjodohan Ixora dan Carol
13
Bab. 13. Hari Pertama di Kost
14
Bab. 14. Bertemu Carol
15
Bab. 15. Rencana Nency
16
Bab. 16. Bang Bule Bertemu Isomah
17
Bab. 17. Upaya Mencari Ixora
18
Bab. 18. Pelatih Bule Keren
19
Bab. 19. Kecurigaan Bang Bule
20
Bab. 20. Menguntit Isomah
21
Bab. 21. Melepas Rindu
22
Bab. 22. Virus Cinta
23
Bab. 23. Gagal
24
Bab. 24. Sebuah Ide Bang Bule
25
Bab. 25. Topeng
26
Bab. 26. Kakek Datang
27
Bab. 27. Kakek Penjual Obat
28
Bab. 28. Lampu Hijau
29
Bab. 29. Kabar Bahagia
30
Bab. 30. Carol Menyetujui Perjodohan
31
Bab. 31. Mobil Patroli
32
Bab. 32. Rencana Anneke
33
Bab. 33. Ulah Anneke
34
Bab. 34. Kebohongan Anneke
35
Bab. 35. Kunyit Asam
36
Bab. 36. Mengikuti Anneke
37
Bab. 37. Bang Bule Gelisah
38
Bab. 38. Pulang ke Belanda?
39
Bab. 39. Kawatir
40
Bab. 40. Anneke Mendapatkan Bukti
41
Bab. 41. Nikah Siri
42
Bab. 42. Negosiasi
43
Bab. 43. Operasi
44
Bab. 44. Tiga Perempuan Asing
45
Bab. 45. Moment Pertemuan Bang Bule dengan Nyonya William
46
Bab. 46. Hampir Ketahuan
47
Bab. 47. Vasektomi
48
Bab. 48. Dipotong
49
Bab. 49. Samen Leven
50
Bab. 50. Emosi Bang Bule
51
Bab. 51. Batas Waktu
52
Bab. 52. Menghubungi Anneke
53
Bab. 53. Penjagaan Ixora
54
Bab. 54. Batal
55
Bab. 55. Menuju Mansion William
56
Bab. 56. Kecurigaan Nyonya William
57
Bab. 57. Sakit Hati
58
Bab. 58. Gawat
59
Bab. 59. Mencari Cara
60
Bab. 60. Pulang
61
Bab. 61. Menyusul Ke Bandara
62
Bab 62. Teriakan Ixora
63
Bab. 63. Diantar Carol
64
Bab. 64. Niat Anneke
65
Bab. 65. Kesedihan Bang Bule
66
Bab. 66. Anneke Mencari Carol
67
Bab. 67. Satu Pasang Telinga
68
Bab. 68. Menguak Rahasia
69
Bab. 69. Upaya Mendekatkan Ixora dan Carol
70
Bab. 70.
71
Bab. 71. Cemburu dan Curiga
72
Bab. 72
73
Bab. 73. Menunggu
74
Bab. 74. Week End
75
Bab. 75. Terkunci
76
Bab. 76. Carol Tertantang
77
Bab. 77. Dibohongi
78
Bab. 78. Gala Dinner
79
Bab. 79. Malu
80
Bab. 80. Ancaman
81
Bab. 81. Kesempatan
82
Bab. 82. Sayembara
83
Bab. 83. Therapi
84
Bab. 84. Ada Alasan Tidak Pulang
85
Bab. 85. Tidak Percaya
86
Bab. 86. Lolos
87
Bab. 87. Anneke Pejuang Garis Dua
88
Bab. 88. Fitnah
89
Bab. 89. Hinaan dan Umpatan
90
Bab. 90. Berurusan dengan Hukum?
91
Bab. 91. Kedatangan Carol
92
Bab. 92. Penolakan Carol
93
Bab. 93. Permohonan Ditolak
94
Bab. 94. Bantuan Teman
95
Bab. 95. Barter
96
Bab. 96. Melawan Nency
97
Bab. 97. Sanksi
98
Bab. 98. Tamu di Rumah Kost
99
Bab. 99. Penjaga Hati
100
Bab. 100. Semakin Terpesona
101
Bab. 101. Orang Misterius
102
Bab. 102. Ancaman dari Nomor Asing
103
Bab. 103. Maju Terus
104
Bab. 104. Emosi Carol
105
Bab. 105. Tamparan Buat Carol
106
Bab. 106. Satu Terungkap (Maaf)
107
Bab. 107. Ruang Misterius
108
Bab. 108. Ruang Rahasia di Rumah Bang Bule
109
Bab. 109. Pagar Makan Tanaman?
110
Bab. 110.
111
Bab. 111. Feeling Tuan William
112
Bab. 112. Keputusan Bang Bule
113
Bab. 113. Penelitian Sampingan (Senjata Biologi)
114
Bab. 114. Pulang ke Mansion
115
Bab. 115. Sakit
116
Bab. 116. Membuka Identitas
117
Bab. 117. Kedatangan Ixora William di Kampus
118
Bab. 118. Persiapan Konferensi Pers
119
Bab. 119. Konferensi Pers
120
Bab. 120. Carol Pingsan
121
Bab. 121. Tuan Misterius Marah
122
Bab. 122. Carol Belum Sadarkan Diri
123
Bab. 123. Rencana Mencuri Penelitian Ixora
124
Bab. 124. Selamat Datang Ixora
125
Bab. 125. Pertemuan Anneke dan Reyvan
126
Bab. 126. Keraguan Reyvan
127
Bab. 127. Aksi Pencuri
128
Bab. 128. Berita Pencurian
129
Bab. 129. Tenang
130
Bab. 130. Anneke Bersenang Senang
131
Bab. 131. Tak Tik Ixora
132
Bab. 132.
133
Bab. 133. Reaksi Serbuk Putih
134
Bab. 134. Rencana Menjebak Pencuri
135
Bab. 135. Ada Rasa Curiga
136
Bab. 136. Terjebak Satu
137
Bab. 137. Temuan Bang Bule
138
Bab. 138. Dalam Pengejaran
139
Bab. 139. Maafkan Carol
140
Bab. 140. Menjenguk Carol
141
Bab. 141. Tanpa Alat Pengaman
142
Bab. 142. Ke Luar Negeri
143
Bab. 143. Kekhawatiran Bang Bule
144
Bab. 144. Di Philipina
145
Bab. 145. Tamu Kehormatan
146
Bab. 146. Bahaya Mengancam
147
Bab. 147. Pantauan Bang Bule
148
Bab. 148. Rencana Jalan Jalan Nyonya William
149
Bab. 149. Pengawal Terhalang
150
Bab. 150. Bang Bule Menyusul ke Philipina
151
Bab. 151. Nyonya William Diculik
152
Bab. 152. Kehilangan Jejak
153
Bab. 153. Berlayar
154
Bab. 154. Carol Sadar
155
Bab. 155. Terhenti
156
Bab. 156. Senjata Rahasia Ixora
157
Bab. 157. Nyonya William Siuman
158
Bab. 158. Pertolongan dari Bang Bule
159
Bab. 159. Perhatian Bang Bule
160
Bab. 160. Perjumpaan Ixora dan Bang Bule
161
Bab. 161. Membuka Rahasia Carol
162
Bab. 162
163
Bab. 163. Nyonya William Cemburu
164
Bab. 164. Luluhnya Hati Nyonya William
165
Bab. 165. Janji Bang Bule
166
Bab. 166. Anneke Hamil
167
Bab. 167.
168
Bab. 168. Pembatalan Perjodohan Ixora dan Carol
169
Bab. 169. Fix Batal
170
Bab. 170. Persiapan Lamaran
171
Bab. 171. Permintaan Ixora
172
Bab. 172. Hari yang Dinanti
173
Bab. 173. Haru
174
PENGUMUMAN
175
Bonchap. 1. Resepsi Pernikahan
176
Bonchap. 2. Kamar Pengantin
177
Bonchap. 3. Pedang Panjang
178
Bonchap. 4.
179
Bonchap. 5.
180
Bonchap. 6.
181
PROMO NOVEL SUKSES SETELAH DIHINA DAN DICERAI
182
Promo Novel Dipecat Malah Jadi Juragan
183
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!