Sementara itu Reyvan setelah mendapat panggilan suara dari Nency langsung menyalakan mesin mobilnya. Dan segera menjalankan mobilnya menuju ke depan gedung pertemuan. Reyvan memarkir mobilnya agak jauh dari lokasi gedung pertemuan, akan tetapi tidak terlalu jauh. Dengan perhitungan Ixora dan Nency yang berjalan dari dalam gedung sampai ke gerbang. Mobil Reyvan sudah lebih dulu sampai di depan gerbang.
“Kamu nanti cepat keluar berjalan dan segera menuju ke mobil Ixora dan segera eksekusi mereka.” ucap Reyvan pada temannya yang duduk di sampingnya.
Tidak lama kemudian mobil Reyvan sudah berhenti di depan pintu gerbang gedung pertemuan itu. Teman Reyvan segera membuka pintu mobil dan segera keluar dari mobil. Dia berjalan dengan cepat menuju ke tempat mobil yang mengantar Ixora terparkir.
Sementara itu Lily yang sudah berada di dekat mobil Ixora segera mengetuk ngetuk pintu jendela mobil itu. Dan tidak lama kemudian pintu jendela terbuka. Akan tetapi belum sempat Lily berbicara. Teman Reyvan sudah berada di dekat Lily dan dengan segera tangannya terulur masuk ke dalam mobil sambil menyemprotkan bius ke dalam mobil itu.
“Hai apa yang kamu lakukan.” teriak Lily pada teman Reyvan itu. Akan tetapi orang itu segera berlari menjauh dan juga tidak kembali menuju ke mobil Reyvan.
“Pak Pak... “ teriak Lily pada pengawal dan sopir yang mengantar Ixora. Akan tetapi dua orang itu terlihat memegang pelipisnya dan tidak bisa menjawab teriakan Lily.
Lily pun akhirnya membalikkan badannya dia terlihat sangat bingung. Dan di saat dia berlari akan menuju kembali ke dalam gedung untuk menemui Ixora dan Nency. Terlihat Ixora dan Nency sudah menuju ke pintu gerbang.
“Ix... Ix... “ teriak Lily
“Nen... Nen...” teriak Lily pada Nency yang akan memberi tahu jika ada masalah di pengawal dan sopir Ixora. Akan tetapi Nency tidak menghiraukan teriakan Lily. Nency dengan cepat menarik tangan Ixora agar berjalan lebih cepat. Sedangkan Ixora sudah tidak bisa berkonsentrasi tubuhnya terasa sangat panas, jantung berdetak lebih cepat, gelisah yang dia rasakan. Dia hanya bisa nurut pada Nency yang menarik tangannya. Dan tidak lama kemudian Nency dan Ixora sudah berada di dekat mobil Reyvan. Nency pun dengan cepat membuka pintu mobil dan tidak lama kemudian Nency dan Ixora sudah masuk ke dalam mobil Reyvan. Reyvan yang tidak mematikan mesin mobilnya sejak berhenti tadi pun dengan segera melarikan mobilnya.
“Ixxxxxxx.....” teriak Lily dengan sangat keras... hingga banyak orang yang berdatangan mendekat pada dirinya. Guru wali pun ikut datang mendekat.
“Ly ada apa?” tanya Guru wali
“Itu Bu, pengawal dan sopir Ixora....” ucap Lily dengan ekspresi wajah bingung.
“Ada orang yang menyemprotkan ke dalam mobil lalu mereka berdua sakit. Orang nya yang menyemprot lari.” ucap Lily kemudian dengan terbata bata dan wajah ketakutan
“Terus di mana Ixora?” tanya Ibu Guru wali dengan nada dan ekspresi wajah cemas.
“Dibawa Nency entah pakai mobil siapa.” jawab Lily.
“Apa dibawa pulang pakai taxi on line.” ucap Ibu guru wali berspekulasi
“Sekarang Ibu hubungi orang tua Ixora.” ucap Ibu guru wali sambil mengusap usap punggung Lily untuk memberi ketenangan pada Lily.
“Panitia tolong urus pengawal dan sopir Ixora.” Perintah guru wali pada panitia yang juga berdiri di dekat Lily. Dan panita pun segera berjalan cepat menuju ke tempat mobil Ixora terparkir.
Ibu Guru wali terlihat mengusap usap layar telepon seluler nya untuk menghubungi orang tua Ixora. Sementara itu Lily pun menghubungi Dealova adiknya Ixora.
Sementara itu di sebuah mall megah, Nyonya William sedang berjalan di super market kebutuhan rumah tangga bersama Bang Bule yang mendorong keranjang belanjaan Nyonya William. Meskipun tadi Bang Bule sudah dikabari oleh Ixora kalau Ixora sudah diantar oleh sopir, tetapi karena Bang Bule sudah menuju ke mension William dan sudah dekat maka dia pun tetap menuju ke mension William, dan akhirnya benar dia disuruh mengantar Nyonya William belanja ke mall.
Terdengar suara dering di telepon seluler Nyonya William. Nyonya William pun mengambil telepon seluler nya dari dalam tas tangannya. Saat melihat di layar telepon seluler nya tertera nama Guru wali Ixora, dengan segera Nyonya William menggeser tombol hijau.
“Selamat malam Bu..” sapa Nyonya William dengan nada ramah dan sopan.
“Maaf saya menginformasikan Ixora sakit dan dibawa pulang Nency dengan taxi on line.” suara Guru wali Ixora di balik telepon seluler Nyonya William.
“Kenapa dengan taxi on line? Kami sudah menyuruh sopir untuk mengantar Ixora juga pengawal. Apa kerjaan mereka kalau Ixora pakai taxi on line?” tanya Nyonya William dengan nada tinggi antara ada rasa emosi dan cemas ada sesuatu masalah.
“Maaf tadi ada orang jahat masuk ke mobil dan mereka berdua sekarang sakit.” Suara Guru wali Ixora.
“Ha apa? Ada orang jahat? Jangan jangan Ixora diculik lagi.” teriak Nyonya William dengan panik.
Bang Bule yang mendengar percakapan Nyonya William langsung tangannya melepas keranjang dorongnya. Dia mengambil telepon seluler dari saku celananya , dan dengan segera dia meninggalkan tempat itu. Sambil berjalan setengah berlari Bang Bule melihat layar telepon seluler yang sudah terpasang aplikasi untuk melacak keberadaan Ixora.
“Sial Ixora dibawa lari tidak menuju ke mension William.” gumam Bang Bule sambil berlari menuju ke tempat mobilnya terparkir.
Saat itu Nyonya William masih mendengarkan keterangan dari Ibu Guru wali. Dia belum menyadari jika Bang Bule sudah berlari pergi meninggalkan dirinya. Dan setelah beliau selesai berkomunikasi dengan guru wali Ixora lewat telepon seluler nya..
“Lah di mana si Bule kok tidak ada?.” gumam Nyonya William sambil menoleh ke kiri dan kanan saat dia sudah selesai melakukan pembicaraan dengan ibu guru wali lewat telepon seluler nya.
Nyonya William lalu berjalan ke tempat petugas mall terdekat. Dia bertanya tentang keberadaan Bang Bule.
“Coba Pak, dicek di CCTV dimana orang itu, laki laki Bule pakai tshirt warna hitam dan celana cargo warna krem.” ucap Nyonya William yang tidak percaya saat diberi tahu jika orang yang dia tanyakan sudah pergi ke luar.
Setelah petugas mall memperlihatkan rekaman CCTV jika Bang Bule sudah pergi Nyonya William baru percaya.
“Kurang ajar benar Bule itu, meninggalkan aku sendiri di sini.” gumam Nyonya William sambil bersungut sungut dan berjalan menuju ke keranjang belanjaannya.
“Awas dia nanti aku kasih hukuman terberat dalam hidupnya...” ucapnya lagi sambil mendorong keranjang belanjaan menuju ke tempat kasir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Yulia Prihatin91#SoLo#
kàk abang bule siapa namanya cih
semoga isa menolong ixora
2023-04-24
1
Nor Azlin
Nancy harus di tangkap kerana udah berbuat jahat pada ixora ..kerana dia udah bersubahat dengan si Rayyan
2023-04-15
2
Nit_Nit
Aku was was dengan ixora tapi pengen ketawa mama ditinggal begitu saja sama bang bule
2023-02-03
1