Bab. 2. Obat Perangsang

“Hai.. Ix.. kamu tidak datang bersama Lily?” sapa Nency saat sudah berada di dekat Ixora. Mereka memang kenal baik sebab mereka berdua teman sekelas meskipun mereka bukan sahabatan dekat.

“Hai Nen.... tidak, Lily diantar Kakaknya katanya sudah on the way. “ ucap Ixora sambil menoleh ke arah Nency. Sedangkan sang pengawal Ixora juga sudah berdiri di samping mobil.

“Oh.. yuk masuk, sudah banyak yang masuk. Guru wali kita juga sudah masuk. Kita tunggu Lily di dalam saja.” ajak Nency sambil menggandeng tangan Ixora.

“Ayolah..” ucap Ixora lalu mereka berdua melangkah meninggalkan mobil yang mengantar Ixora yang masih berhenti.

“Non.” suara sang pengawal Ixora yang turut berjalan di belakang Ixora.

“Sudah dibilang tidak boleh masuk kamu itu. Sudah tunggu saja di dalam mobil. Kalau tidak percaya ya ayo ikut.” ucap Ixora sambil menoleh ke arah sang pengawal

“Iya undangan hanya untuk satu orang.” ucap Nency turut membantu Ixora agar pengawal Ixora tidak turut masuk.

Akan tetapi pengawal Ixora tetap berjalan di belakang Ixora. Dan saat di tempat panitia penerimaan tamu, benar hanya yang membawa undangan yang boleh datang dan undangan hanya berlaku satu orang. Pengawal Ixora pun akhirnya kembali berjalan menuju ke tempat mobilnya terparkir.

Sementara itu, Ixora dan Nency terus berjalan memasuki gedung pertemuan. Tampak di dalam gedung ada banyak set meja bundar. Satu set ada lima kursi yang mengelilingi meja bundar itu. Dan di depan ada panggung.

“Ayo Ix kita cari yang kosong sambil menunggu Lily.” ajak Nency lalu mereka berjalan sambil memilih satu set meja yang masih kosong. Beberapa set meja sudah terisi oleh siswa atau Guru wali.

Ixora dan Nency lalu duduk di kursi pada set meja yang masih kosong.

“Hai.. Ix kamu cantik sekali jika tidak pakai baju seragam sekolah.” ucap salah satu teman laki laki yang duduk di set meja lain namun tidak jauh dari set meja Ixora dan Nency.

“Pakai baju seragam sekolah juga cantik, tahu.” saut teman laki laki lainya. Ixora hanya tersenyum.

“Kalau aku cantik tidak?” tanya Nency sambil bangkit berdiri sambil bergaya dengan cantik nya.

“Cantik sih... tapi.... “ jawab teman laki laki yang tadi memuji Ixora

“Kayak tante tante... ha...ha...” saut yang lain sambil tertawa.. Nency pun tampak cemberut lalu dia kembali mendudukkan pantatnya dengan kasar. Nency memang wajar dibilang kayak tante tante sebab Nency memakai make up tebal hingga malah terlihat wajahnya lebih tua dari umurnya.

Tidak lama kemudian terlihat sosok Lily dengan dua teman perempuan. Ixora lalu melambaikan tangannya ke arah Lily, dan Lily yang melihat pun segera berjalan ke arah meja Ixora dan bergabung duduk di meja set Ixora.

Acara pun segera dimulai, acara demi acara berjalan dengan lancar. Hingga tiba di acara hiburan.

“Aku ke toilet sebentar ya..” ucap Nency lalu dia bangkit berdiri dan berjalan menuju ke toilet. Yang lain hanya menganggukkan kepala dan tidak menaruh curiga kepada Nency. Mereka semua terlihat serius melihat hiburan yang ada di atas panggung

Sementara Nency yang sudah berada di toilet mulai melaksanakan aksinya.

“Hmmm aku taruh saja serbuk ini di tissue, nanti akan lebih mudah untuk memasukkan tanpa ada yang curiga.” gumam Nency lalu membuka bungkus itu dan menaruh serbuk di dalamnya pada tisue lalu dia lipat tissue itu, akan tetapi serbuk masih bisa tumpah saat tissue ditaruh di atas gelas karena serbuk hanya dimasukkan pada satu lipatan tissue saja.

Nency membawa tisue itu pada telapak tangannya namun tidak dipegang dengan erat. Nency pun segera keluar dari toilet dan berjalan menuju ke meja di mana Ixora berada.

“Ah habis dibuang lalu haus lagi...” ucap Nency yang masih berdiri sambil tangannya yang memegang tisue memegang gelas milik Ixora. Tisue yang diapit oleh jarinya berada di atas bibir gelas dan secara otomatis serbuk yang ada di dalam tissue sudah masuk pada gelas minum Ixora.

“Eh ini minummu ya Ix..” ucap Nency yang pura pura salah mengambil gelas. Dia lalu duduk dan mengambil gelasnya sendiri dan meletakkan gelas minum Ixora yang sudah berserbuk diletakkan tepat di depan Ixora.

Mereka tidak begitu menghiraukan Nency sebab mereka masih asyik menikmati hiburan yang berada di atas panggung.

“Ayo Ix... cepat minum...” gumam Nency dalam hati sambil melirik gelas Ixora yang sudah berisi serbuk perangsang. Nency terlihat gelisah sebab Ixora belum juga menyentuh gelasnya.

Tidak lama kemudian lagu yang dibawakan oleh band favorit sekolah usai, semua personil band turun dari panggung. Aplaus masih menggema Ixora pun tangannya juga masih bertepuk tangan memberi aplaus. Dan....

Sesaat kemudian tangan Ixora meraih gelasnya dan meminum isi di dalamnya. Ixora hanya meminum beberapa tegak.

“Ayo.. minum lagi Ix...” gumam Nency dalam hati.

Beberapa menit kemudian, minuman itu sudah bereaksi pada tubuh Ixora. Ixora merasa tubuhnya panas. Karena dia merasa panas, Ixora meraih lagi gelasnya dan langsung meminumnya sampai habis. Dia pikir tubuhnya panas karena kehausan.

Nency terlihat tersenyum senang.

“Ly kok tubuhku panas banget ya, padahal kan sudah pakai AC gedung ini.” ucap Ixora pada Lily.

“Iya aku aja merasa dingin banget AC nya.” ucap Lily sambil melihat Ixora yang terlihat kepanasan telapak tangannya dikipas kipaskan pada wajahnya.

“Ly aku ga kuat pengen buka baju rasanya. Ayo antar aku ke luar, aku mau pulang saja.” ucap Ixora yang wajahnya sudah memerah dan gelisah

“Ly, kamu lari cepat sana bilang ke pak sopir dan pengawal. Aku tuntun Ixora jalan kasihan mungkin dia sakit demam.” perintah Nency pada Lily

“Dan kamu kamu lapor ke guru dan panitia kita pulang duluan Ixora sakit demam.” ucap Nency dengan lantang agar teman teman yang berada di dekat mereka mendengar jika Ixora memang sedang sakit.

Lily pun segera bangkit dan berlari keluar, demikan juga dua teman yang duduk di set meja mereka segera melaksanakan perintah Nency untuk menuju ke Guru wali dan panitia. Nency lalu mengajak Ixora bangkit berdiri dan dia menggandeng tangan Ixora. Akan tetapi satu tangan Nency lainnya mengambil telepon selularnya dan dia melakukan panggilan suara pada Reyvan.

Semua yang melihat tidak menaruh curiga pada Nency sebab mengira Nency sedang menghubungi keluarga Ixora. Nency tidak berkata apa apa. Saat Reyvan sudah menerima panggilan teleponnya Nency langsung memutus sambungan telponnya. Dia hanya memberi kode kalau pekerjaannya sudah dilakukan dengan baik. Nency pun memasukkan kembali telepon seluler nya ke dalam tasnya.

Terpopuler

Comments

Yulia Prihatin91#SoLo#

Yulia Prihatin91#SoLo#

semoga ada pangeran tampan yg menolong ixora

2023-04-24

1

Dehan

Dehan

hallo thor salam kenal dari penjahit cantik..

2023-04-19

0

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

lnjut baca

2023-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Malam Perpisahan
2 Bab. 2. Obat Perangsang
3 Bab. 3. Dalam Bahaya
4 Bab. 4. Hotel Melati
5 Bab. 5. Hasrat
6 Bab. 6. Salah Paham?
7 Bab. 7. Tertinggal
8 Bab. 8. Hukuman
9 Bab. 9. Menuju Bali
10 Bab. 10. Rencana Menyamar
11 Bab. 11. Isomah
12 Bab. 12. Perjodohan Ixora dan Carol
13 Bab. 13. Hari Pertama di Kost
14 Bab. 14. Bertemu Carol
15 Bab. 15. Rencana Nency
16 Bab. 16. Bang Bule Bertemu Isomah
17 Bab. 17. Upaya Mencari Ixora
18 Bab. 18. Pelatih Bule Keren
19 Bab. 19. Kecurigaan Bang Bule
20 Bab. 20. Menguntit Isomah
21 Bab. 21. Melepas Rindu
22 Bab. 22. Virus Cinta
23 Bab. 23. Gagal
24 Bab. 24. Sebuah Ide Bang Bule
25 Bab. 25. Topeng
26 Bab. 26. Kakek Datang
27 Bab. 27. Kakek Penjual Obat
28 Bab. 28. Lampu Hijau
29 Bab. 29. Kabar Bahagia
30 Bab. 30. Carol Menyetujui Perjodohan
31 Bab. 31. Mobil Patroli
32 Bab. 32. Rencana Anneke
33 Bab. 33. Ulah Anneke
34 Bab. 34. Kebohongan Anneke
35 Bab. 35. Kunyit Asam
36 Bab. 36. Mengikuti Anneke
37 Bab. 37. Bang Bule Gelisah
38 Bab. 38. Pulang ke Belanda?
39 Bab. 39. Kawatir
40 Bab. 40. Anneke Mendapatkan Bukti
41 Bab. 41. Nikah Siri
42 Bab. 42. Negosiasi
43 Bab. 43. Operasi
44 Bab. 44. Tiga Perempuan Asing
45 Bab. 45. Moment Pertemuan Bang Bule dengan Nyonya William
46 Bab. 46. Hampir Ketahuan
47 Bab. 47. Vasektomi
48 Bab. 48. Dipotong
49 Bab. 49. Samen Leven
50 Bab. 50. Emosi Bang Bule
51 Bab. 51. Batas Waktu
52 Bab. 52. Menghubungi Anneke
53 Bab. 53. Penjagaan Ixora
54 Bab. 54. Batal
55 Bab. 55. Menuju Mansion William
56 Bab. 56. Kecurigaan Nyonya William
57 Bab. 57. Sakit Hati
58 Bab. 58. Gawat
59 Bab. 59. Mencari Cara
60 Bab. 60. Pulang
61 Bab. 61. Menyusul Ke Bandara
62 Bab 62. Teriakan Ixora
63 Bab. 63. Diantar Carol
64 Bab. 64. Niat Anneke
65 Bab. 65. Kesedihan Bang Bule
66 Bab. 66. Anneke Mencari Carol
67 Bab. 67. Satu Pasang Telinga
68 Bab. 68. Menguak Rahasia
69 Bab. 69. Upaya Mendekatkan Ixora dan Carol
70 Bab. 70.
71 Bab. 71. Cemburu dan Curiga
72 Bab. 72
73 Bab. 73. Menunggu
74 Bab. 74. Week End
75 Bab. 75. Terkunci
76 Bab. 76. Carol Tertantang
77 Bab. 77. Dibohongi
78 Bab. 78. Gala Dinner
79 Bab. 79. Malu
80 Bab. 80. Ancaman
81 Bab. 81. Kesempatan
82 Bab. 82. Sayembara
83 Bab. 83. Therapi
84 Bab. 84. Ada Alasan Tidak Pulang
85 Bab. 85. Tidak Percaya
86 Bab. 86. Lolos
87 Bab. 87. Anneke Pejuang Garis Dua
88 Bab. 88. Fitnah
89 Bab. 89. Hinaan dan Umpatan
90 Bab. 90. Berurusan dengan Hukum?
91 Bab. 91. Kedatangan Carol
92 Bab. 92. Penolakan Carol
93 Bab. 93. Permohonan Ditolak
94 Bab. 94. Bantuan Teman
95 Bab. 95. Barter
96 Bab. 96. Melawan Nency
97 Bab. 97. Sanksi
98 Bab. 98. Tamu di Rumah Kost
99 Bab. 99. Penjaga Hati
100 Bab. 100. Semakin Terpesona
101 Bab. 101. Orang Misterius
102 Bab. 102. Ancaman dari Nomor Asing
103 Bab. 103. Maju Terus
104 Bab. 104. Emosi Carol
105 Bab. 105. Tamparan Buat Carol
106 Bab. 106. Satu Terungkap (Maaf)
107 Bab. 107. Ruang Misterius
108 Bab. 108. Ruang Rahasia di Rumah Bang Bule
109 Bab. 109. Pagar Makan Tanaman?
110 Bab. 110.
111 Bab. 111. Feeling Tuan William
112 Bab. 112. Keputusan Bang Bule
113 Bab. 113. Penelitian Sampingan (Senjata Biologi)
114 Bab. 114. Pulang ke Mansion
115 Bab. 115. Sakit
116 Bab. 116. Membuka Identitas
117 Bab. 117. Kedatangan Ixora William di Kampus
118 Bab. 118. Persiapan Konferensi Pers
119 Bab. 119. Konferensi Pers
120 Bab. 120. Carol Pingsan
121 Bab. 121. Tuan Misterius Marah
122 Bab. 122. Carol Belum Sadarkan Diri
123 Bab. 123. Rencana Mencuri Penelitian Ixora
124 Bab. 124. Selamat Datang Ixora
125 Bab. 125. Pertemuan Anneke dan Reyvan
126 Bab. 126. Keraguan Reyvan
127 Bab. 127. Aksi Pencuri
128 Bab. 128. Berita Pencurian
129 Bab. 129. Tenang
130 Bab. 130. Anneke Bersenang Senang
131 Bab. 131. Tak Tik Ixora
132 Bab. 132.
133 Bab. 133. Reaksi Serbuk Putih
134 Bab. 134. Rencana Menjebak Pencuri
135 Bab. 135. Ada Rasa Curiga
136 Bab. 136. Terjebak Satu
137 Bab. 137. Temuan Bang Bule
138 Bab. 138. Dalam Pengejaran
139 Bab. 139. Maafkan Carol
140 Bab. 140. Menjenguk Carol
141 Bab. 141. Tanpa Alat Pengaman
142 Bab. 142. Ke Luar Negeri
143 Bab. 143. Kekhawatiran Bang Bule
144 Bab. 144. Di Philipina
145 Bab. 145. Tamu Kehormatan
146 Bab. 146. Bahaya Mengancam
147 Bab. 147. Pantauan Bang Bule
148 Bab. 148. Rencana Jalan Jalan Nyonya William
149 Bab. 149. Pengawal Terhalang
150 Bab. 150. Bang Bule Menyusul ke Philipina
151 Bab. 151. Nyonya William Diculik
152 Bab. 152. Kehilangan Jejak
153 Bab. 153. Berlayar
154 Bab. 154. Carol Sadar
155 Bab. 155. Terhenti
156 Bab. 156. Senjata Rahasia Ixora
157 Bab. 157. Nyonya William Siuman
158 Bab. 158. Pertolongan dari Bang Bule
159 Bab. 159. Perhatian Bang Bule
160 Bab. 160. Perjumpaan Ixora dan Bang Bule
161 Bab. 161. Membuka Rahasia Carol
162 Bab. 162
163 Bab. 163. Nyonya William Cemburu
164 Bab. 164. Luluhnya Hati Nyonya William
165 Bab. 165. Janji Bang Bule
166 Bab. 166. Anneke Hamil
167 Bab. 167.
168 Bab. 168. Pembatalan Perjodohan Ixora dan Carol
169 Bab. 169. Fix Batal
170 Bab. 170. Persiapan Lamaran
171 Bab. 171. Permintaan Ixora
172 Bab. 172. Hari yang Dinanti
173 Bab. 173. Haru
174 PENGUMUMAN
175 Bonchap. 1. Resepsi Pernikahan
176 Bonchap. 2. Kamar Pengantin
177 Bonchap. 3. Pedang Panjang
178 Bonchap. 4.
179 Bonchap. 5.
180 Bonchap. 6.
181 PROMO NOVEL SUKSES SETELAH DIHINA DAN DICERAI
182 Promo Novel Dipecat Malah Jadi Juragan
183 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 183 Episodes

1
Bab. 1. Malam Perpisahan
2
Bab. 2. Obat Perangsang
3
Bab. 3. Dalam Bahaya
4
Bab. 4. Hotel Melati
5
Bab. 5. Hasrat
6
Bab. 6. Salah Paham?
7
Bab. 7. Tertinggal
8
Bab. 8. Hukuman
9
Bab. 9. Menuju Bali
10
Bab. 10. Rencana Menyamar
11
Bab. 11. Isomah
12
Bab. 12. Perjodohan Ixora dan Carol
13
Bab. 13. Hari Pertama di Kost
14
Bab. 14. Bertemu Carol
15
Bab. 15. Rencana Nency
16
Bab. 16. Bang Bule Bertemu Isomah
17
Bab. 17. Upaya Mencari Ixora
18
Bab. 18. Pelatih Bule Keren
19
Bab. 19. Kecurigaan Bang Bule
20
Bab. 20. Menguntit Isomah
21
Bab. 21. Melepas Rindu
22
Bab. 22. Virus Cinta
23
Bab. 23. Gagal
24
Bab. 24. Sebuah Ide Bang Bule
25
Bab. 25. Topeng
26
Bab. 26. Kakek Datang
27
Bab. 27. Kakek Penjual Obat
28
Bab. 28. Lampu Hijau
29
Bab. 29. Kabar Bahagia
30
Bab. 30. Carol Menyetujui Perjodohan
31
Bab. 31. Mobil Patroli
32
Bab. 32. Rencana Anneke
33
Bab. 33. Ulah Anneke
34
Bab. 34. Kebohongan Anneke
35
Bab. 35. Kunyit Asam
36
Bab. 36. Mengikuti Anneke
37
Bab. 37. Bang Bule Gelisah
38
Bab. 38. Pulang ke Belanda?
39
Bab. 39. Kawatir
40
Bab. 40. Anneke Mendapatkan Bukti
41
Bab. 41. Nikah Siri
42
Bab. 42. Negosiasi
43
Bab. 43. Operasi
44
Bab. 44. Tiga Perempuan Asing
45
Bab. 45. Moment Pertemuan Bang Bule dengan Nyonya William
46
Bab. 46. Hampir Ketahuan
47
Bab. 47. Vasektomi
48
Bab. 48. Dipotong
49
Bab. 49. Samen Leven
50
Bab. 50. Emosi Bang Bule
51
Bab. 51. Batas Waktu
52
Bab. 52. Menghubungi Anneke
53
Bab. 53. Penjagaan Ixora
54
Bab. 54. Batal
55
Bab. 55. Menuju Mansion William
56
Bab. 56. Kecurigaan Nyonya William
57
Bab. 57. Sakit Hati
58
Bab. 58. Gawat
59
Bab. 59. Mencari Cara
60
Bab. 60. Pulang
61
Bab. 61. Menyusul Ke Bandara
62
Bab 62. Teriakan Ixora
63
Bab. 63. Diantar Carol
64
Bab. 64. Niat Anneke
65
Bab. 65. Kesedihan Bang Bule
66
Bab. 66. Anneke Mencari Carol
67
Bab. 67. Satu Pasang Telinga
68
Bab. 68. Menguak Rahasia
69
Bab. 69. Upaya Mendekatkan Ixora dan Carol
70
Bab. 70.
71
Bab. 71. Cemburu dan Curiga
72
Bab. 72
73
Bab. 73. Menunggu
74
Bab. 74. Week End
75
Bab. 75. Terkunci
76
Bab. 76. Carol Tertantang
77
Bab. 77. Dibohongi
78
Bab. 78. Gala Dinner
79
Bab. 79. Malu
80
Bab. 80. Ancaman
81
Bab. 81. Kesempatan
82
Bab. 82. Sayembara
83
Bab. 83. Therapi
84
Bab. 84. Ada Alasan Tidak Pulang
85
Bab. 85. Tidak Percaya
86
Bab. 86. Lolos
87
Bab. 87. Anneke Pejuang Garis Dua
88
Bab. 88. Fitnah
89
Bab. 89. Hinaan dan Umpatan
90
Bab. 90. Berurusan dengan Hukum?
91
Bab. 91. Kedatangan Carol
92
Bab. 92. Penolakan Carol
93
Bab. 93. Permohonan Ditolak
94
Bab. 94. Bantuan Teman
95
Bab. 95. Barter
96
Bab. 96. Melawan Nency
97
Bab. 97. Sanksi
98
Bab. 98. Tamu di Rumah Kost
99
Bab. 99. Penjaga Hati
100
Bab. 100. Semakin Terpesona
101
Bab. 101. Orang Misterius
102
Bab. 102. Ancaman dari Nomor Asing
103
Bab. 103. Maju Terus
104
Bab. 104. Emosi Carol
105
Bab. 105. Tamparan Buat Carol
106
Bab. 106. Satu Terungkap (Maaf)
107
Bab. 107. Ruang Misterius
108
Bab. 108. Ruang Rahasia di Rumah Bang Bule
109
Bab. 109. Pagar Makan Tanaman?
110
Bab. 110.
111
Bab. 111. Feeling Tuan William
112
Bab. 112. Keputusan Bang Bule
113
Bab. 113. Penelitian Sampingan (Senjata Biologi)
114
Bab. 114. Pulang ke Mansion
115
Bab. 115. Sakit
116
Bab. 116. Membuka Identitas
117
Bab. 117. Kedatangan Ixora William di Kampus
118
Bab. 118. Persiapan Konferensi Pers
119
Bab. 119. Konferensi Pers
120
Bab. 120. Carol Pingsan
121
Bab. 121. Tuan Misterius Marah
122
Bab. 122. Carol Belum Sadarkan Diri
123
Bab. 123. Rencana Mencuri Penelitian Ixora
124
Bab. 124. Selamat Datang Ixora
125
Bab. 125. Pertemuan Anneke dan Reyvan
126
Bab. 126. Keraguan Reyvan
127
Bab. 127. Aksi Pencuri
128
Bab. 128. Berita Pencurian
129
Bab. 129. Tenang
130
Bab. 130. Anneke Bersenang Senang
131
Bab. 131. Tak Tik Ixora
132
Bab. 132.
133
Bab. 133. Reaksi Serbuk Putih
134
Bab. 134. Rencana Menjebak Pencuri
135
Bab. 135. Ada Rasa Curiga
136
Bab. 136. Terjebak Satu
137
Bab. 137. Temuan Bang Bule
138
Bab. 138. Dalam Pengejaran
139
Bab. 139. Maafkan Carol
140
Bab. 140. Menjenguk Carol
141
Bab. 141. Tanpa Alat Pengaman
142
Bab. 142. Ke Luar Negeri
143
Bab. 143. Kekhawatiran Bang Bule
144
Bab. 144. Di Philipina
145
Bab. 145. Tamu Kehormatan
146
Bab. 146. Bahaya Mengancam
147
Bab. 147. Pantauan Bang Bule
148
Bab. 148. Rencana Jalan Jalan Nyonya William
149
Bab. 149. Pengawal Terhalang
150
Bab. 150. Bang Bule Menyusul ke Philipina
151
Bab. 151. Nyonya William Diculik
152
Bab. 152. Kehilangan Jejak
153
Bab. 153. Berlayar
154
Bab. 154. Carol Sadar
155
Bab. 155. Terhenti
156
Bab. 156. Senjata Rahasia Ixora
157
Bab. 157. Nyonya William Siuman
158
Bab. 158. Pertolongan dari Bang Bule
159
Bab. 159. Perhatian Bang Bule
160
Bab. 160. Perjumpaan Ixora dan Bang Bule
161
Bab. 161. Membuka Rahasia Carol
162
Bab. 162
163
Bab. 163. Nyonya William Cemburu
164
Bab. 164. Luluhnya Hati Nyonya William
165
Bab. 165. Janji Bang Bule
166
Bab. 166. Anneke Hamil
167
Bab. 167.
168
Bab. 168. Pembatalan Perjodohan Ixora dan Carol
169
Bab. 169. Fix Batal
170
Bab. 170. Persiapan Lamaran
171
Bab. 171. Permintaan Ixora
172
Bab. 172. Hari yang Dinanti
173
Bab. 173. Haru
174
PENGUMUMAN
175
Bonchap. 1. Resepsi Pernikahan
176
Bonchap. 2. Kamar Pengantin
177
Bonchap. 3. Pedang Panjang
178
Bonchap. 4.
179
Bonchap. 5.
180
Bonchap. 6.
181
PROMO NOVEL SUKSES SETELAH DIHINA DAN DICERAI
182
Promo Novel Dipecat Malah Jadi Juragan
183
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!