“Hai.. Ix.. kamu tidak datang bersama Lily?” sapa Nency saat sudah berada di dekat Ixora. Mereka memang kenal baik sebab mereka berdua teman sekelas meskipun mereka bukan sahabatan dekat.
“Hai Nen.... tidak, Lily diantar Kakaknya katanya sudah on the way. “ ucap Ixora sambil menoleh ke arah Nency. Sedangkan sang pengawal Ixora juga sudah berdiri di samping mobil.
“Oh.. yuk masuk, sudah banyak yang masuk. Guru wali kita juga sudah masuk. Kita tunggu Lily di dalam saja.” ajak Nency sambil menggandeng tangan Ixora.
“Ayolah..” ucap Ixora lalu mereka berdua melangkah meninggalkan mobil yang mengantar Ixora yang masih berhenti.
“Non.” suara sang pengawal Ixora yang turut berjalan di belakang Ixora.
“Sudah dibilang tidak boleh masuk kamu itu. Sudah tunggu saja di dalam mobil. Kalau tidak percaya ya ayo ikut.” ucap Ixora sambil menoleh ke arah sang pengawal
“Iya undangan hanya untuk satu orang.” ucap Nency turut membantu Ixora agar pengawal Ixora tidak turut masuk.
Akan tetapi pengawal Ixora tetap berjalan di belakang Ixora. Dan saat di tempat panitia penerimaan tamu, benar hanya yang membawa undangan yang boleh datang dan undangan hanya berlaku satu orang. Pengawal Ixora pun akhirnya kembali berjalan menuju ke tempat mobilnya terparkir.
Sementara itu, Ixora dan Nency terus berjalan memasuki gedung pertemuan. Tampak di dalam gedung ada banyak set meja bundar. Satu set ada lima kursi yang mengelilingi meja bundar itu. Dan di depan ada panggung.
“Ayo Ix kita cari yang kosong sambil menunggu Lily.” ajak Nency lalu mereka berjalan sambil memilih satu set meja yang masih kosong. Beberapa set meja sudah terisi oleh siswa atau Guru wali.
Ixora dan Nency lalu duduk di kursi pada set meja yang masih kosong.
“Hai.. Ix kamu cantik sekali jika tidak pakai baju seragam sekolah.” ucap salah satu teman laki laki yang duduk di set meja lain namun tidak jauh dari set meja Ixora dan Nency.
“Pakai baju seragam sekolah juga cantik, tahu.” saut teman laki laki lainya. Ixora hanya tersenyum.
“Kalau aku cantik tidak?” tanya Nency sambil bangkit berdiri sambil bergaya dengan cantik nya.
“Cantik sih... tapi.... “ jawab teman laki laki yang tadi memuji Ixora
“Kayak tante tante... ha...ha...” saut yang lain sambil tertawa.. Nency pun tampak cemberut lalu dia kembali mendudukkan pantatnya dengan kasar. Nency memang wajar dibilang kayak tante tante sebab Nency memakai make up tebal hingga malah terlihat wajahnya lebih tua dari umurnya.
Tidak lama kemudian terlihat sosok Lily dengan dua teman perempuan. Ixora lalu melambaikan tangannya ke arah Lily, dan Lily yang melihat pun segera berjalan ke arah meja Ixora dan bergabung duduk di meja set Ixora.
Acara pun segera dimulai, acara demi acara berjalan dengan lancar. Hingga tiba di acara hiburan.
“Aku ke toilet sebentar ya..” ucap Nency lalu dia bangkit berdiri dan berjalan menuju ke toilet. Yang lain hanya menganggukkan kepala dan tidak menaruh curiga kepada Nency. Mereka semua terlihat serius melihat hiburan yang ada di atas panggung
Sementara Nency yang sudah berada di toilet mulai melaksanakan aksinya.
“Hmmm aku taruh saja serbuk ini di tissue, nanti akan lebih mudah untuk memasukkan tanpa ada yang curiga.” gumam Nency lalu membuka bungkus itu dan menaruh serbuk di dalamnya pada tisue lalu dia lipat tissue itu, akan tetapi serbuk masih bisa tumpah saat tissue ditaruh di atas gelas karena serbuk hanya dimasukkan pada satu lipatan tissue saja.
Nency membawa tisue itu pada telapak tangannya namun tidak dipegang dengan erat. Nency pun segera keluar dari toilet dan berjalan menuju ke meja di mana Ixora berada.
“Ah habis dibuang lalu haus lagi...” ucap Nency yang masih berdiri sambil tangannya yang memegang tisue memegang gelas milik Ixora. Tisue yang diapit oleh jarinya berada di atas bibir gelas dan secara otomatis serbuk yang ada di dalam tissue sudah masuk pada gelas minum Ixora.
“Eh ini minummu ya Ix..” ucap Nency yang pura pura salah mengambil gelas. Dia lalu duduk dan mengambil gelasnya sendiri dan meletakkan gelas minum Ixora yang sudah berserbuk diletakkan tepat di depan Ixora.
Mereka tidak begitu menghiraukan Nency sebab mereka masih asyik menikmati hiburan yang berada di atas panggung.
“Ayo Ix... cepat minum...” gumam Nency dalam hati sambil melirik gelas Ixora yang sudah berisi serbuk perangsang. Nency terlihat gelisah sebab Ixora belum juga menyentuh gelasnya.
Tidak lama kemudian lagu yang dibawakan oleh band favorit sekolah usai, semua personil band turun dari panggung. Aplaus masih menggema Ixora pun tangannya juga masih bertepuk tangan memberi aplaus. Dan....
Sesaat kemudian tangan Ixora meraih gelasnya dan meminum isi di dalamnya. Ixora hanya meminum beberapa tegak.
“Ayo.. minum lagi Ix...” gumam Nency dalam hati.
Beberapa menit kemudian, minuman itu sudah bereaksi pada tubuh Ixora. Ixora merasa tubuhnya panas. Karena dia merasa panas, Ixora meraih lagi gelasnya dan langsung meminumnya sampai habis. Dia pikir tubuhnya panas karena kehausan.
Nency terlihat tersenyum senang.
“Ly kok tubuhku panas banget ya, padahal kan sudah pakai AC gedung ini.” ucap Ixora pada Lily.
“Iya aku aja merasa dingin banget AC nya.” ucap Lily sambil melihat Ixora yang terlihat kepanasan telapak tangannya dikipas kipaskan pada wajahnya.
“Ly aku ga kuat pengen buka baju rasanya. Ayo antar aku ke luar, aku mau pulang saja.” ucap Ixora yang wajahnya sudah memerah dan gelisah
“Ly, kamu lari cepat sana bilang ke pak sopir dan pengawal. Aku tuntun Ixora jalan kasihan mungkin dia sakit demam.” perintah Nency pada Lily
“Dan kamu kamu lapor ke guru dan panitia kita pulang duluan Ixora sakit demam.” ucap Nency dengan lantang agar teman teman yang berada di dekat mereka mendengar jika Ixora memang sedang sakit.
Lily pun segera bangkit dan berlari keluar, demikan juga dua teman yang duduk di set meja mereka segera melaksanakan perintah Nency untuk menuju ke Guru wali dan panitia. Nency lalu mengajak Ixora bangkit berdiri dan dia menggandeng tangan Ixora. Akan tetapi satu tangan Nency lainnya mengambil telepon selularnya dan dia melakukan panggilan suara pada Reyvan.
Semua yang melihat tidak menaruh curiga pada Nency sebab mengira Nency sedang menghubungi keluarga Ixora. Nency tidak berkata apa apa. Saat Reyvan sudah menerima panggilan teleponnya Nency langsung memutus sambungan telponnya. Dia hanya memberi kode kalau pekerjaannya sudah dilakukan dengan baik. Nency pun memasukkan kembali telepon seluler nya ke dalam tasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Yulia Prihatin91#SoLo#
semoga ada pangeran tampan yg menolong ixora
2023-04-24
1
Dehan
hallo thor salam kenal dari penjahit cantik..
2023-04-19
0
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT
lnjut baca
2023-02-03
0