Bab. 004 Pria Gemulai

Seketika tenggorokan Airlangga terasa kering. Dia berdehem sambil tersenyum kecut.

Cantika sendiri merasa panik. Airlangga sebenarnya di suruh olehnya dan sang Ibu untuk melayani para tamu yang hadir.

"Airlangga ini pemalu, jadi dia lebih senang duduk di pojok, memisahkan diri dari banyak orang," jawab Cantika.

Kaisar tidak mengatakan apapun, dia hanya menaikkan satu alisnya ke atas. Lalu menghabiskan kopinya.

Beberapa menit kemudian, Kaisar, Cantika dan Airlangga berada di dalam mobil. Mereka menuju ke sekolah Airlangga. Dia mengamati Airlangga dari kaca spion.

Airlangga tipe pria cantik. Gemulai juga. Duduknya seperti wanita dengan kaki yang rapat satu sama lain. Kedua tangannya berada di atas paha. Menatap keluar jendela. Matanya sendu dan menenangkan. Hidungnya kecil dan tinggi. Bibirnya mungil berwarna merah, tapi berisi. Ehm, enak untuk....

Netra Kaisar membelalak. Dia menggelengkan kepalanya. Bagaimana bisa dia tertarik melihat seorang pria? Wah, berbahaya.

Cantika yang melihat ekspresi Kaisar mengerutkan dahinya. "Ada apa? Mas?"

Kaisar tersenyum kaku sambil membenarkan kerah lehernya yang terasa menyekik. "Tidak apa-apa."

Kaisar tersenyum kaku sambil menghela nafas dalam.

"Kau pulang jam berapa, Airlangga?" tanya Kaisar.

"Aku, eh pulang jam lima karena ada ekskul tambahan. Biasanya jam tiga sore. Ada apa, Kak?" tanya Airlangga curiga.

"Tidak apa-apa. Hanya sekedar bertanya saja karena selama ini aku jarang sekali melihatmu ketika aku datang ke rumah," kilah Kaisar.

Airlangga sendiri merasa canggung berada satu mobil dengan Kaisar. Apalagi melihat gelagat Kaisar yang seperti sedang mencurigainya. Dia takut pria itu sudah tahu kenyataannya. Tangannya semenjak tadi memegang kain celana erat sambil menggigit ujung dalam bibir bawah.

Akhirnya, setelah menempuh perjalanan selama setengah jam mereka sampai di halaman sekolah Airlangga.

Beberapa siswa yang ada di sana melihat mobil mewah itu terparkir. Seperti penasaran siapa yang akan keluar dari mobil itu.

"Terima kasih, Kak Kaisar."

Kaisar mengangguk.

"Kak, aku masuk ke sekolah," kata Airlangga lagi pada Cantika.

"Hmm, sudah cepat sana keluar," ujar Cantika bosan. Kaisar menatap ke arahnya dengan tatapan tidak senang. "Katanya tadi dia akan terlambat, jadi aku menyuruhnya cepat masuk."

Airlangga lalu membuka pintu mobil dan keluar. Semua yang menatap ke arah mobil itu nampak terkejut. Selama ini, Airlangga bersikap seperti murid biasa. Bukan dari kalangan menengah ke atas. Berangkat menggunakan ojek, pulang naik bis. Barang yang digunakan pun, barang murahan.

Seorang anak gadis seumurannya datang mendekat. Memegang tangan Kaisar dan bersikap manja.

"Hai, Ngga, tumben kau datang siang. Biasanya kau selalu datang paling pagi." Wanita itu melihat ke arah mobil.

"Kau naik mobil itu?" tanya Putri.

"Itu mobil tetangga." Airlangga risih dengan perlakuan Putri, dia mencoba melepaskan pegangan tangan Putri sambil melihat ke arah mobil dengan wajah memerah.

"Adikmu, sudah punya kekasih sepertinya?" celetuk Kaisar.

"Aku akan mengatakan ini pada Ayah. Ayah berharap banyak pada Airlangga jika dia malah fokus pada wanita, Ayah pasti akan kecewa." Cantika tersenyum senang.

Cantika seperti menemukan emas. Dia bisa menggunakan ini untuk membuat ayahnya marah.

"Dia sudah remaja. Pasti ingin dekat dengan lawan jenisnya." Namun, hati Kaisar juga tidak senang mengatakan itu. Dia menatap terus Airlangga sampai tidak terlihat lagi dibalik tembok kelas yang berjejer.

***

Tubuh Airlangga terasa sangat lelah sekali setelah mengikuti ekskul pecinta alam. Dia sangat senang dengan ekskul ini karena sesuai dengan identitasnya sebagai lelaki. Selain itu, dia tidak harus bertempur secara fisik dengan teman pria lainnya seperti jika mengikuti ekskul beladiri, sepak bola, dan basket. Hanya harus bergelut dengan kemampuan diri untuk menaklukkan medan dan waktu saja.

"Ngga, tunggu dong," panggil Putri. Dia merasa kesal karena Airlangga bersikap cuek setelah dia mengeluarkan isi hatinya pada pria itu.

Walau Airlangga tidak seperti pria kebanyakan, tapi Putri sangat menyukainya. Airlangga itu sangat halus perasaannya dan peka, serta perduli. Mereka telah menjalin pertemanan dari semasa sekolah di SMP. Kini setelah mereka mengenal dekat, Putri sadar jika dia nyaman berada di dekat Airlangga. Mungkin ini cinta, pikirnya.

"Ih, kamu kok dingin banget sih, Ngga? Tidak bisa gitu kamu bersikap seperti biasanya?" tanya Putri dengan wajah cemberut ketika sudah berada di dekat Airlangga.

"Kau tahukan jika aku mencintaimu."

"Aku suka dengan pertemanan kita Putri dan aku tidak ingin merubahnya menjadi hubungan yang lainnya. Yang nanti bisa menyebabkan hubungan kita merenggang ketika kita bertengkar atau berpisah."

"Artinya kau menolakku?"

Bagaimana bisa Airlangga menerima Putri sebagai kekasihnya karena mereka sama-sama wanita. Batin Airlangga.

Airlangga menghentikan langkahnya. Dia menghadap ke arah Putri. Memegang kedua bahu gadis cantik itu.

"Kita masih terlalu dini untuk berpikir tentang cinta. Aku masih ingin meraih masa depanku baru berpikir tentang hubungan antara wanita dan pria."

Putri menunduk mengusap air matanya. "Tapi kau tidak akan punya kekasih sebelum hal itu terjadi kan? Atau kau mengatakan ini karena mencintai gadis lain?"

Airlangga tertawa kecil. "Tidak ada gadis yang aku cintai saat ini." 'Dan Seterusnya.'

"Kalau begitu aku akan menunggumu sampai kau berhasil. Namun, ingat jangan pernah ada gadis lain yang dekat denganmu selain aku."

Tepat ketika mengatakan itu, sebuah motor berhenti di sebelah dua orang itu.

"Putri, daripada kau menginginkan banci itu jadi kekasihmu mending sama aku saja yang jelas terlihat jantan dan kuat,'' seru Brian.

"Brian. Bisa tidak sih kau tidak mengganggu Airlangga? Dia tidak pernah membuat masalah denganmu, tapi kau selalu membuat masalah dengannya?"

"Dia adalah icon buruk sekolah ini. Pria yang terlihat lemah, lebih cocok jadi wanita."

"Walau terlihat lemah, tapi nyatanya dia mampu mengalahkanmu tadi? Dia juga memenangkan kejuaraan antar sekolah," bela Putri pada Airlangga.

Brian yang mendengar langsung memerah wajahnya. Dia langsung turun dari motor.

"Hajar saja, Ian, buktikan kau lelaki tangguh di depan banci itu," teriak Samuel, teman Brian.

"Yang banci itu kamu, bisanya main keroyok aja," ujar Putri membela Airlangga.

"Minggir kau Putri, aku akan ajari dia bagaimana jadi pria sejati," ujar Brian mendorong tubuh Putri menjauh dari Airlangga.

Samuel dan teman-temannya memegang tubuh Putri. Brian tersenyum licik ke arah Airlangga.

"Jadi kau lebih hebat, Banci?" kata Brian mencekal kerah Airlangga membuat tubuh kecil Airlangga sedikit terangkat.

"Ian, lepaskan Angga, jangan kau sakiti dia." Putri nampak ketakutan. Namun, berbeda dengan Airlangga, dia tenang seperti air.

Dia sudah biasa dipukul oleh Ira dan Cantika. Jadi ini bukan masalah besar.

"Aku akan mengajarimu bagaimana cara menjadi lelaki," kata Brian melayangkan pukulan ke arah Airlangga.

Terpopuler

Comments

AR Althafunisa

AR Althafunisa

kasihan Air 🥲🥲🥲

2023-10-25

0

Uneh Wee

Uneh Wee

kasian airlangga karna ke egoisan org tua dia harus rela berkorban demi harta

2023-04-28

1

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sabar

2023-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 01 Wanita misterius
2 Bab. 02 Hancur
3 Bab. 03 Sebuah Petunjuk
4 Bab. 004 Pria Gemulai
5 Bab. 05 Tidak Normal
6 Bab. 06 Rahasia Tersembunyi
7 Bab. 07 Ancaman Ira
8 Bab.08 Aduh, ketahuan deh!
9 Bab. 09
10 Bab. 10 Kepergianmu membawa luka bagiku
11 Bab. 11
12 Bab. 12 Dia itu Wanita
13 Bab. 13 Tragis
14 Bab. 14 Pria Pengecut
15 Bab. 15 Hal Mengejutkan Darimu
16 Bab. 16 Berhenti Berdetak
17 Bab. 17
18 Bab. 18
19 Bab. 19 Pria Misterius
20 Bab. 20 Pelayan Gila
21 Bab. 21 Wanita Sempurna
22 Bab. 22 Hal Gila yang Kau Lakukan
23 Bab. 23
24 Bab. 24 Rencana Tersembunyi
25 Bab. 25 Semua Palsu
26 Bab. 26 Sebuah Misi
27 Bab. 27 Berbagi Perasaan
28 Bab. 28 Gengsi
29 Bab. 29
30 Bab. 30 Kecelakaan
31 Bab. 31 Jujurlah!
32 Bab. 32 Sakit Parah
33 Bab 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35 Kecewa
36 Bab. 36
37 Bab. 37 Mabuk
38 Bab. 38 Keyakinan
39 Bab. 39 Bukan Sekedar Kebetulan Semata
40 Bab.40 Kesalahan yang Ke Berapa?
41 Bab. 41 Licik
42 Bab. 42 Harus Sopan
43 Bab. 43 Merebut Kembali
44 Bab. 44 Membelitmu
45 Bab. 45 Ganti Ayah
46 Bab. 46 Berkata Jujur
47 Bab. 47 Kau sudah Mati
48 Bab. 48 Sidang Pertama
49 Bab. 49 Kembali ke masa lalu
50 Bab. 50 Ketahuan
51 Bab. 51 Siapa Aku?
52 Bab. 52 Keakraban
53 Bab. 53
54 Bab. 54 Dukungan Sahabat
55 Bab. 55 Dia anak Dad.
56 Bab. 56 Kacau
57 Bab. 57
58 Bab. 58 Cemburu
59 Bab. 59 Jangan Sakiti Ibuku!
60 Bab. 60
61 Bab. 61 Hinaan
62 Bab. 62 Panik
63 Bab. 63 Biarkan Aku Melepaskanmu
64 Bab. 64 Komitmen Hidup
65 Bab. 65 Berhemat
66 Bab. 66 Hasratmu
67 Bab. 67 Dilarang!!!
68 Bab. 68 Aku Sangat Membencimu.
69 Bab. 69 Rahasia yang Belum Terungkap
70 Bab. 70 Bandel
71 Bab. 71 Tanggal Hijau
72 Bab. 72
73 Bab. 73 Jangan Kecewakan Anakku!
74 Bab. 74 Bekingan
75 Bab. 75 Lebih dari Sekedar Perpisahan
76 Bab. 76 Penghalang Terbesar
77 Bab. 77 Rencana di luar Dugaan
78 Bab. 78 Baru Awal
79 Bab. 79 Tangan Jahil
80 Bab. 80 Jahat
81 Bab. 81 Bukan Malaikat
82 Bab. 82
83 Bab. 83 Kurang Cinta
84 Bab. 84 Putus Asa
85 Bab. 85 Don't Touch me!
86 Bab. 86 Sisi Lemah
87 Bab 87 Jangan Ucapkan Kata Pisah!
88 Bab. 88 Ketuk Palu.
89 Bab. 89 Rindu Sekali
90 Bab. 90 Malu Kucing
91 Bab. 91 Mencoba Lagi
92 Bab. 92 Tidak Mudah
93 Bab. 93 Musuh atau Sahabat
94 Bab. 94 Latar Belakang
95 Bab. 95 Pria Misterius
96 Bab. 96 Rencana Gila
97 Bab. 97 Kepergok
98 Bab. 98 Tidak Sabar
99 Bab. 99 Tidak Setuju
100 Bab. 100
101 Bab. 101
102 Bab.102 Melepaskan semuanya
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105 Penasaran
106 Bab. 106
107 Draft
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab. 01 Wanita misterius
2
Bab. 02 Hancur
3
Bab. 03 Sebuah Petunjuk
4
Bab. 004 Pria Gemulai
5
Bab. 05 Tidak Normal
6
Bab. 06 Rahasia Tersembunyi
7
Bab. 07 Ancaman Ira
8
Bab.08 Aduh, ketahuan deh!
9
Bab. 09
10
Bab. 10 Kepergianmu membawa luka bagiku
11
Bab. 11
12
Bab. 12 Dia itu Wanita
13
Bab. 13 Tragis
14
Bab. 14 Pria Pengecut
15
Bab. 15 Hal Mengejutkan Darimu
16
Bab. 16 Berhenti Berdetak
17
Bab. 17
18
Bab. 18
19
Bab. 19 Pria Misterius
20
Bab. 20 Pelayan Gila
21
Bab. 21 Wanita Sempurna
22
Bab. 22 Hal Gila yang Kau Lakukan
23
Bab. 23
24
Bab. 24 Rencana Tersembunyi
25
Bab. 25 Semua Palsu
26
Bab. 26 Sebuah Misi
27
Bab. 27 Berbagi Perasaan
28
Bab. 28 Gengsi
29
Bab. 29
30
Bab. 30 Kecelakaan
31
Bab. 31 Jujurlah!
32
Bab. 32 Sakit Parah
33
Bab 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35 Kecewa
36
Bab. 36
37
Bab. 37 Mabuk
38
Bab. 38 Keyakinan
39
Bab. 39 Bukan Sekedar Kebetulan Semata
40
Bab.40 Kesalahan yang Ke Berapa?
41
Bab. 41 Licik
42
Bab. 42 Harus Sopan
43
Bab. 43 Merebut Kembali
44
Bab. 44 Membelitmu
45
Bab. 45 Ganti Ayah
46
Bab. 46 Berkata Jujur
47
Bab. 47 Kau sudah Mati
48
Bab. 48 Sidang Pertama
49
Bab. 49 Kembali ke masa lalu
50
Bab. 50 Ketahuan
51
Bab. 51 Siapa Aku?
52
Bab. 52 Keakraban
53
Bab. 53
54
Bab. 54 Dukungan Sahabat
55
Bab. 55 Dia anak Dad.
56
Bab. 56 Kacau
57
Bab. 57
58
Bab. 58 Cemburu
59
Bab. 59 Jangan Sakiti Ibuku!
60
Bab. 60
61
Bab. 61 Hinaan
62
Bab. 62 Panik
63
Bab. 63 Biarkan Aku Melepaskanmu
64
Bab. 64 Komitmen Hidup
65
Bab. 65 Berhemat
66
Bab. 66 Hasratmu
67
Bab. 67 Dilarang!!!
68
Bab. 68 Aku Sangat Membencimu.
69
Bab. 69 Rahasia yang Belum Terungkap
70
Bab. 70 Bandel
71
Bab. 71 Tanggal Hijau
72
Bab. 72
73
Bab. 73 Jangan Kecewakan Anakku!
74
Bab. 74 Bekingan
75
Bab. 75 Lebih dari Sekedar Perpisahan
76
Bab. 76 Penghalang Terbesar
77
Bab. 77 Rencana di luar Dugaan
78
Bab. 78 Baru Awal
79
Bab. 79 Tangan Jahil
80
Bab. 80 Jahat
81
Bab. 81 Bukan Malaikat
82
Bab. 82
83
Bab. 83 Kurang Cinta
84
Bab. 84 Putus Asa
85
Bab. 85 Don't Touch me!
86
Bab. 86 Sisi Lemah
87
Bab 87 Jangan Ucapkan Kata Pisah!
88
Bab. 88 Ketuk Palu.
89
Bab. 89 Rindu Sekali
90
Bab. 90 Malu Kucing
91
Bab. 91 Mencoba Lagi
92
Bab. 92 Tidak Mudah
93
Bab. 93 Musuh atau Sahabat
94
Bab. 94 Latar Belakang
95
Bab. 95 Pria Misterius
96
Bab. 96 Rencana Gila
97
Bab. 97 Kepergok
98
Bab. 98 Tidak Sabar
99
Bab. 99 Tidak Setuju
100
Bab. 100
101
Bab. 101
102
Bab.102 Melepaskan semuanya
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105 Penasaran
106
Bab. 106
107
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!