Bab. 02 Hancur

"Bukankah aku sudah katakan jika kita punya acara penting malam ini!" seru Fadil.

Cantika yang melihat saudari tirinya dimarahi oleh Ayahnya tersenyum dengan senang. Anak itu memang perlu mendapatkannya. Dia telah menggagalkan rencananya untuk bisa bersama dengan Kaisar semalam.

"Ayah... aku ingat, hanya saja aku ada hal lain yang lebih penting."

"Apakah rencana pernikahan kakakmu tidak penting bagimu?" ejek Ira. Rasanya dia ingin sekali menyingkirkan duri dalam rumahnya ini. Hanya saja, dia tidak kuasa karena dia tidak punya anak lelaki. Sedangkan Fadil butuh anak lelaki untuk meneruskan usahanya. Akhirnya dia setuju untuk membawa anak madu ini ke rumah dengan catatan ibu kandung Airlangga tidak boleh kembali lagi pada suaminya.

"Ten-tu sa-ja penting. Ibu...," cicit lemah Airlangga akhir kata. Dia sebenarnya bukan takut menghadapi kelicikan ibu dan kakak tirinya. Hanya saja nyawa ibunya bergantung dari belas kasihan mereka.

Ibu kandung nya mengidap penyakit jantung parah yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit dengan biaya mahal. Itu bisa dilakukan jika ayahnya mau membayar biaya pengobatan ibunya itu.

Ketika umur lima belas tahun dia dibawa ke rumah ini sebagai alat tukar biaya rumah sakit ibunya. Dia harus mau mengikuti semua perintah ayahnya termasuk mengubah nama ibu kandung yang tertera di akta, dari Sarah menjadi Ira.

Ayahnya telah menantikan kehadiran seorang anak lelaki. Namun, Ira hanya bisa melahirkan satu anak perempuan untuknya bernama Cantika. Oleh karena itu, dengan berat hati Ira menerima kedatangan Airlangga.

Namun, itu hanya di bibir saja karena pada kenyataannya. Cantika dan Ira selalu menyiksanya bahkan kerap memukul dibelakang sang Ayah. Jika dia berbicara maka mereka mengancam akan menghentikan pengobatan ibunya. Air langgar hanya bisa menerima itu.

"Cih, jika penting kau seharusnya mendahulukan keluargamu. Ini adalah acara penting keluarga. Ingat tidak ada yang lebih penting dari kebahagiaan kakakmu, Cantika."

"Ibu kau jangan menekan adik seperti itu. Mungkin dia ada tugas sekolah dengan teman-temannya sehingga pulang terlambat," bela Cantika lemah lembut yang hanya sekedar di bibir saja, tapi beda di mulut. Dia tidak ingin mendapatkan image buruk di depan calon suaminya.

"Kau lihat Airlangga, bagaimana Kakakmu slalu membelamu. Seharusnya kau punya sedikit hati untuk menghormati kasih sayangnya," ujar Fadil.

Airlangga yang mendengar ucapan itu mengatupkan bibir rapat-rapat. Tangannya terkepal erat. Ingin rasanya dia memberontak, hanya saja perkataan ibu kandungnya membuat dia menahan diri. Dia harus selalu mengalah di rumah ini. Walau harga dirinya diinjak-injak oleh mereka.

Ekspresi Kaisar terlihat datar, tapi dia mendengar dengan seksama obrolan keluarga Kurniawan. Mulai menebak ada persaingan di keluarga itu.

"Baik, Ayah ke depannya aku akan menjadi lebih baik lagi," ujar Airlangga berusaha untuk tersenyum.

"Ayah kalau boleh aku mau ke atas membersihkan tubuh.

Fadil memberikan gerakan dengan tangannya agar Airlangga segera pergi tanpa menatap. Lebih fokus menyalakan rokok.

" Bu."

"Pergilah, kau memang terlihat kacau sekali." Ira mendengus tidak senang. Bagaimana pun anak ini adalah saingannya. Tidak akan dia biarkan Airlangga menjadi penerus keluarga Kurniawan. Hanya Cantika saja yang boleh menguasainya.

"Kakak aku pamit."

"Kak Ipar maaf aku tidak bisa menyambut kedatanganmu tadi."

Kaisar menatap Airlangga dengan tajam, namun anak itu seperti menghindari bertatapan dengannya.

"Tidak apa-apa. Besok akan ada hari untuk kita bertemu lagi." Kaisar tersenyum misterius yang menakutkan pada Airlangga. "Aku selalu ingin mengenalmu lebih akrab lagi... Airlangga." Kata yang dikeluarkan Kaisar terdengar penuh penekanan.

Tenggorokan Airlangga terasa tercekat, seperti ada nada ancaman yang tak tersirat dari ucapan Kaisar.

"Ten-tu," jawab Airlangga gugup. Keringat dingin langsung keluar dari dahinya yang putih bersih.

"Aku pergi dulu ke atas." Airlangga lantas pergi naik ke lantai atas, dimana kamarnya berada.

Kaisar menaikkan satu alisnya ketika melihat cara jalan Airlangga yang aneh. Namun, itu hanya sesaat karena Cantika mengajaknya berbicara.

Kamarnya terletak di lantai 4 bersebelahan dengan rooftop. Menuju ke kamarnya memerlukan tenaga banyak karena harus menaiki anak tangga. Dia dilarang menggunakan lift oleh Ira. Katanya hanya akan menambah biaya listrik rumah.

Memang itulah sosok ibu tiri yang terkenal kejahatannya dari dulu. Walau tidak semuanya dan Airlangga mendapatkan ketidak beruntungan itu.

Airlangga masuk ke dalam kamarnya. Dia langsung mengunci kamar dan membungkuk sambil memegang perut bagian bawahnya. Pangkal paha nya masih terasa sakit dan dia menahannya sedari tadi.

Dia menegakkan tubuhnya lagi. Melempar tas yang ada di punggungnya dan melepaskan pakaian yang melekat. Pergi ke arah cermin. Menatap ke arah tubuhnya yang penuh dengan tanda merah kebiruan dari pria itu, Pria yang akan menjadi kakak iparnya.

Airlangga mendesah. Dia mulai melepaskan kain yang melekat erat dan menutupi dadanya. Kain yang membuat bentuk dadanya datar sehingga seperti pria pada umumnya.

Ya, sejatinya dia anak perempuan. Hanya saja sedari kecil ibunya sudah membuat identitas dirinya menjadi lelaki. Alasannya hanya karena ayahnya menginginkan seorang anak lelaki. Jika sampai rahasia ini terungkap maka ayahnya tidak akan mengakuinya sebagai seorang anak. Lucu memang, tapi itulah yang terjadi.

Dini hari tadi, dia terburu-buru pergi dari kamar hotel yang laknat , menuju ke apartemen milik Dumai, sahabatnya. Sesampainya di sana dia menceritakan jika dia telah dinodai oleh seorang pria. Tidak lama berselang, Airlangga mendapatkan panggilan dari rumah sakit tempat ibunya di rawat. Mereka mengatakan jika ibunya mencarinya terus. Dia lantas meminjam baju dan tas milik Dumai pergi ke rumah sakit. Meninggalkan baju kotor milik pria itu di kamar Dumai.

Airlangga merasa tenang karena ibunya hanya merindukannya saja. Dia menemaninya sepanjang hari di sana. Enggan pulang karena baginya rumah ini seperti neraka.

Airlangga lantas pergi kamar mandi dan membasahi tubuhnya dengan air dari bak mandi. Dia memang anak dari orang kaya tapi dia hanya mendapatkan kehidupan seperti seorang pelayan di rumah ini. Bahkan lebih buruk dari itu.

Tanpa terasa air matanya menetes bersama dengan guyuran air dingin bak mandi. Dia mengusap kasar tubuhnya. Merasa kotor dan jijik dengan kulitnya sendiri.

Membayangkan bagaimana pria itu memaksa dirinya dan menodai kesuciannya. Sesuatu yang seharusnya diberikan pada orang yang dia cintai suatu saat nanti malah sudah terengut oleh pria itu. Malang nasibnya. Berniat ingin menolong Kaisar malah terjebak bersamanya.

Kini dia tidak bisa meminta pertanggungjawaban. Jika dia mengatakan semuanya maka identitas yang selama ini dia rahasiakan akan terungkap keluar. Semua seperti buah simalakama untuknya.

Airlangga memukul keras dinding kamar mandi berkali-kali hingga tangannya berdarah. Namun, dia tidak merasakan sakit sama sekali karena hatinya jauh lebih perih dari luka ini.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sukses

2023-03-19

2

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

gini amat kelakuan Ferdi sama anaknya

2023-03-12

2

Puja Kesuma

Puja Kesuma

yg tersiksa kan si erlangga jati dirnya hilang krn dipaksa dr kecil.sbg laki laki

2023-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 01 Wanita misterius
2 Bab. 02 Hancur
3 Bab. 03 Sebuah Petunjuk
4 Bab. 004 Pria Gemulai
5 Bab. 05 Tidak Normal
6 Bab. 06 Rahasia Tersembunyi
7 Bab. 07 Ancaman Ira
8 Bab.08 Aduh, ketahuan deh!
9 Bab. 09
10 Bab. 10 Kepergianmu membawa luka bagiku
11 Bab. 11
12 Bab. 12 Dia itu Wanita
13 Bab. 13 Tragis
14 Bab. 14 Pria Pengecut
15 Bab. 15 Hal Mengejutkan Darimu
16 Bab. 16 Berhenti Berdetak
17 Bab. 17
18 Bab. 18
19 Bab. 19 Pria Misterius
20 Bab. 20 Pelayan Gila
21 Bab. 21 Wanita Sempurna
22 Bab. 22 Hal Gila yang Kau Lakukan
23 Bab. 23
24 Bab. 24 Rencana Tersembunyi
25 Bab. 25 Semua Palsu
26 Bab. 26 Sebuah Misi
27 Bab. 27 Berbagi Perasaan
28 Bab. 28 Gengsi
29 Bab. 29
30 Bab. 30 Kecelakaan
31 Bab. 31 Jujurlah!
32 Bab. 32 Sakit Parah
33 Bab 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35 Kecewa
36 Bab. 36
37 Bab. 37 Mabuk
38 Bab. 38 Keyakinan
39 Bab. 39 Bukan Sekedar Kebetulan Semata
40 Bab.40 Kesalahan yang Ke Berapa?
41 Bab. 41 Licik
42 Bab. 42 Harus Sopan
43 Bab. 43 Merebut Kembali
44 Bab. 44 Membelitmu
45 Bab. 45 Ganti Ayah
46 Bab. 46 Berkata Jujur
47 Bab. 47 Kau sudah Mati
48 Bab. 48 Sidang Pertama
49 Bab. 49 Kembali ke masa lalu
50 Bab. 50 Ketahuan
51 Bab. 51 Siapa Aku?
52 Bab. 52 Keakraban
53 Bab. 53
54 Bab. 54 Dukungan Sahabat
55 Bab. 55 Dia anak Dad.
56 Bab. 56 Kacau
57 Bab. 57
58 Bab. 58 Cemburu
59 Bab. 59 Jangan Sakiti Ibuku!
60 Bab. 60
61 Bab. 61 Hinaan
62 Bab. 62 Panik
63 Bab. 63 Biarkan Aku Melepaskanmu
64 Bab. 64 Komitmen Hidup
65 Bab. 65 Berhemat
66 Bab. 66 Hasratmu
67 Bab. 67 Dilarang!!!
68 Bab. 68 Aku Sangat Membencimu.
69 Bab. 69 Rahasia yang Belum Terungkap
70 Bab. 70 Bandel
71 Bab. 71 Tanggal Hijau
72 Bab. 72
73 Bab. 73 Jangan Kecewakan Anakku!
74 Bab. 74 Bekingan
75 Bab. 75 Lebih dari Sekedar Perpisahan
76 Bab. 76 Penghalang Terbesar
77 Bab. 77 Rencana di luar Dugaan
78 Bab. 78 Baru Awal
79 Bab. 79 Tangan Jahil
80 Bab. 80 Jahat
81 Bab. 81 Bukan Malaikat
82 Bab. 82
83 Bab. 83 Kurang Cinta
84 Bab. 84 Putus Asa
85 Bab. 85 Don't Touch me!
86 Bab. 86 Sisi Lemah
87 Bab 87 Jangan Ucapkan Kata Pisah!
88 Bab. 88 Ketuk Palu.
89 Bab. 89 Rindu Sekali
90 Bab. 90 Malu Kucing
91 Bab. 91 Mencoba Lagi
92 Bab. 92 Tidak Mudah
93 Bab. 93 Musuh atau Sahabat
94 Bab. 94 Latar Belakang
95 Bab. 95 Pria Misterius
96 Bab. 96 Rencana Gila
97 Bab. 97 Kepergok
98 Bab. 98 Tidak Sabar
99 Bab. 99 Tidak Setuju
100 Bab. 100
101 Bab. 101
102 Bab.102 Melepaskan semuanya
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105 Penasaran
106 Bab. 106
107 Draft
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab. 01 Wanita misterius
2
Bab. 02 Hancur
3
Bab. 03 Sebuah Petunjuk
4
Bab. 004 Pria Gemulai
5
Bab. 05 Tidak Normal
6
Bab. 06 Rahasia Tersembunyi
7
Bab. 07 Ancaman Ira
8
Bab.08 Aduh, ketahuan deh!
9
Bab. 09
10
Bab. 10 Kepergianmu membawa luka bagiku
11
Bab. 11
12
Bab. 12 Dia itu Wanita
13
Bab. 13 Tragis
14
Bab. 14 Pria Pengecut
15
Bab. 15 Hal Mengejutkan Darimu
16
Bab. 16 Berhenti Berdetak
17
Bab. 17
18
Bab. 18
19
Bab. 19 Pria Misterius
20
Bab. 20 Pelayan Gila
21
Bab. 21 Wanita Sempurna
22
Bab. 22 Hal Gila yang Kau Lakukan
23
Bab. 23
24
Bab. 24 Rencana Tersembunyi
25
Bab. 25 Semua Palsu
26
Bab. 26 Sebuah Misi
27
Bab. 27 Berbagi Perasaan
28
Bab. 28 Gengsi
29
Bab. 29
30
Bab. 30 Kecelakaan
31
Bab. 31 Jujurlah!
32
Bab. 32 Sakit Parah
33
Bab 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35 Kecewa
36
Bab. 36
37
Bab. 37 Mabuk
38
Bab. 38 Keyakinan
39
Bab. 39 Bukan Sekedar Kebetulan Semata
40
Bab.40 Kesalahan yang Ke Berapa?
41
Bab. 41 Licik
42
Bab. 42 Harus Sopan
43
Bab. 43 Merebut Kembali
44
Bab. 44 Membelitmu
45
Bab. 45 Ganti Ayah
46
Bab. 46 Berkata Jujur
47
Bab. 47 Kau sudah Mati
48
Bab. 48 Sidang Pertama
49
Bab. 49 Kembali ke masa lalu
50
Bab. 50 Ketahuan
51
Bab. 51 Siapa Aku?
52
Bab. 52 Keakraban
53
Bab. 53
54
Bab. 54 Dukungan Sahabat
55
Bab. 55 Dia anak Dad.
56
Bab. 56 Kacau
57
Bab. 57
58
Bab. 58 Cemburu
59
Bab. 59 Jangan Sakiti Ibuku!
60
Bab. 60
61
Bab. 61 Hinaan
62
Bab. 62 Panik
63
Bab. 63 Biarkan Aku Melepaskanmu
64
Bab. 64 Komitmen Hidup
65
Bab. 65 Berhemat
66
Bab. 66 Hasratmu
67
Bab. 67 Dilarang!!!
68
Bab. 68 Aku Sangat Membencimu.
69
Bab. 69 Rahasia yang Belum Terungkap
70
Bab. 70 Bandel
71
Bab. 71 Tanggal Hijau
72
Bab. 72
73
Bab. 73 Jangan Kecewakan Anakku!
74
Bab. 74 Bekingan
75
Bab. 75 Lebih dari Sekedar Perpisahan
76
Bab. 76 Penghalang Terbesar
77
Bab. 77 Rencana di luar Dugaan
78
Bab. 78 Baru Awal
79
Bab. 79 Tangan Jahil
80
Bab. 80 Jahat
81
Bab. 81 Bukan Malaikat
82
Bab. 82
83
Bab. 83 Kurang Cinta
84
Bab. 84 Putus Asa
85
Bab. 85 Don't Touch me!
86
Bab. 86 Sisi Lemah
87
Bab 87 Jangan Ucapkan Kata Pisah!
88
Bab. 88 Ketuk Palu.
89
Bab. 89 Rindu Sekali
90
Bab. 90 Malu Kucing
91
Bab. 91 Mencoba Lagi
92
Bab. 92 Tidak Mudah
93
Bab. 93 Musuh atau Sahabat
94
Bab. 94 Latar Belakang
95
Bab. 95 Pria Misterius
96
Bab. 96 Rencana Gila
97
Bab. 97 Kepergok
98
Bab. 98 Tidak Sabar
99
Bab. 99 Tidak Setuju
100
Bab. 100
101
Bab. 101
102
Bab.102 Melepaskan semuanya
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105 Penasaran
106
Bab. 106
107
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!