Mantan Istri Mafia
"Halo, apakah Kamu sudah mempersiapkan berkas-berkasnya?" ucap Elliana, seorang wanita berambut hitam panjang dan berkulit kuning langsat.
"Tim kami sudah mempersiapkan semua berkasnya. Kami akan menunggu Nyonya di kantor."
"Oke, Aku akan segera sampai ke sana dalam 15 menit."
Klik
Setelah menutup teleponnya, wanita cantik berusia 25 tahun itu segera menginjak pedal gas mobil berlogo kuda jingkrak tersebut lebih dalam lagi.
Vroom
Seketika itu, laju kecepatan mobil pun meningkat hingga 120 km/jam.
Saat Elliana akan melewati sebuah pertigaan yang memiliki Traffic Light, Elliana berusaha menginjak pedal remnya karena saat itu, lampu Traffic Light menunjukkan warna merah, yang artinya dia harus berhenti
Tek Tek
"Kenapa tidak mau berhenti?!" Elliana kembali menginjak pedal Remnya dalam-dalam, namun semua itu sia-sia.
"Jika terus begini, Aku bisa mati! Aku masih punya urusan yang harus Aku selesaikan!"
Setelah mengucapkannya, tanpa ada keraguan, Elliana melompat dari mobilnya.
Buk
Tubuh Elliana pun terguling-guling di atas aspal. Untung saja, karena masih pagi, kondisi jalan masih sepi.
"Ugh…" Suara rintihan kesakitan keluar dari mulut Elliana. Dia berusaha bangkit berdiri dengan susah payah.
Sementara nasib mobil Elliana, kini telah menabrak tiang traffic light dan mengalami kerusakan yang amat parah, bahkan masih berjalan tanpa pengemudi, kemudian berguling ke jurang yang berada tak jauh dari jalanan ini.
Untung saja Elliana berhasil keluar dari mobil tersebut. Jika tidak, sudah bisa dipastikan Elliana akan ikut masuk ke jurang dan mati.
Namun sayangnya, secara tiba-tiba dari arah kanan, sebuah truk besar melaju dengan kecepatan tinggi. Melihat hal ini, Elliana tidak bisa bergerak untuk menghindar.
Namun di mata Elliana, dia melihat penampilan sang supir yang sangat aneh. Supir itu menggunakan setelan jas hitam, kacamata hitam, dan memiliki rambut panjang yang di kuncir.
Penampilan seperti ini bukanlah penampilan yang dimiliki oleh seorang supir truk.
Dengan cepat, tubuh Elliana pun diterjang oleh truk tersebut.
Bruakkk...
Setelah berhasil menabrak Elliana, sang supir tersebut turun dan memeriksa kondisi tubuh Elliana.
Setelah memastikan Elliana telah benar-benar mati, pria dengan tato kupu-kupu di punggung telapak tangan kanannya itu mengambil ponsel dari kantong jasnya.
"Saya sudah melenyapkannya. Saya akan segera membersihkan TKP dan membuatnya seperti kecelakaan."
***
"Ugh..."
Dengan mata yang terasa berat, Elliana mencoba membuka matanya.
Awalnya terasa sangat berat sehingga penglihatan matanya tampak kabur dan buram. Tapi, lama-kelamaan, penglihatan Elliana akhirnya mulai pulih dan dapat melihat dengan jelas.
"Aku ada di mana?" Elliana menoleh ke kanan dan ke kiri. Yang dapat dia lihat adalah sebuah kamar asing.
"Apa Aku selamat? atau jangan-jangan ini adalah akhirat? Yang artinya, Aku sudah mati?" gumam Elliana.
Mengingat kembali kejadian sebelum kematiannya, Elliana menjadi sedikit emosi.
'Supir truk itu jelas bukan orang biasa. Dimulai dari rem mobilku yang tidak berfungi, lalu kemunculan truk tersebut. Semua ini telah direncanakan!'
Saat Elliana sedang berpikir, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Dari luar pintu, masuk seorang pria dan wanita berusia di atas 45 tahun masuk ke dalam kamar.
Begitu mereka melihat Elliana telah sadar, raut wajah mereka pun langsung dipenuhi kegembiraan.
"Sabrina..."
"Akhirnya kamu sadar Nak!"
"Huuuuu... hiks hiks hiks..."
Mendengar suara kedua pria dan wanita tersebut, mendadak ada banyak orang yang masuk ke dalam kamar.
"Sabrina sudah sadar!"
"Syukurlah…"
Elliana bingung dengan keadaan yang ada di depannya saat ini, sebab jauh berbeda dari rumahnya ataupun keadaan di rumah sakit. Ditambah lagi saat orang-orang menyebutnya Sabrina. Siapa Sabrina?
"Sabrina?" tanya Elliana dalam hati.
Dia ingin mengeluarkan suaranya, tapi terasa sangat sulit karena mulutnya kering, sehingga bibirnya tidak bisa dibuka untuk bersuara.
"Ya ampun Sabrina! Kamu sudah sadar? Kamu, apa yang Kamu pikirkan sehingga nekad Nak?"
Melihat gerak-gerik anaknya, Sabrina, Rizal menyadari bahwa tenggorokan anaknya sedang kering. Dia lalu meminta istrinya untuk segera mengambil segelas air hangat.
Melihat semua ini, Elliana benar-benar bingung, sebab tidak mengenal satu pun dari mereka yang mengerubunginya saat ini. Apalagi adanya sosok ibu-ibu yang terus menangis dan tadi memeluknya erat, dengan memberikan pertanyaan yang membuatnya semakin kebingungan.
Setelah ibu-ibu itu kembali dengan segelas air hangat, Rizal dan istrinya meminta Elliana segera meminum air tersebut.
Elliana menuruti permintaan dari mereka, di saat ibu-ibu itu memintanya untuk minum air putih hangat yang telah dibawakan untuknya.
Dengan cepat Elliana menghabiskan air putih yang ada di gelas, sebab dia memang merasa kehausan. Apalagi dia juga ingin segera bertanya, tentang kebenaran yang sesungguhnya ada padanya saat ini.
Dia ingin tahu, kenapa mereka semua memanggilnya dengan nama Sabrina, padahal namanya adalah Elliana.
"Kamu mau makan?" tanya ibu-ibu yang tadi memberinya air putih.
"Aku di mana?" tanya Elliana, setelah mulutnya tidak terasa kering lagi.
"Kamu di rumah Nak," sahut ibu-ibu tersebut.
"Iya, Kamu di rumah dan Ayah menemukanmu."
Kening Elliana mengerut heran dan penuh tanda tanya, karena semua jawaban mereka tidak bisa masuk ke dalam memorinya.
"Anda siapa?" tanya Elliana lagi, mencoba untuk memperjelas kebingungannya.
Laki-laki yang tadi memperkenalkan diri sebagai ayahnya, tampak seperti kebingungan juga. Dia melihat ke arah ibu-ibu, yang kemungkinan besar adalah istrinya.
"Aku ayahmu Sabrina, Ayah Rizal. Dan ini adalah ibumu. Ibu Mawarni."
"Apa Kamu tidak mengenali kami lagi?"
Orang yang memperkenalkan diri sebagai Rizal, mengajukan pertanyaan balik pada Elliana. Tapi Elliana benar-benar tidak mengenal mereka berdua, yang katanya ayah dan ibunya.
"Tapi Aku tidak mengenal kalian berdua."
Semua orang terkejut mendengar jawaban yang diberikan oleh Elliana. Mereka saling pandang, dengan pikiran mereka masing-masing.
"Apa dia hilang ingatan karena bunuh diri?"
"Apa dia pura-pura tidak ingat supaya tidak ditanya-tanya?"
"Apa Sabrina sudah mulai gila?"
Pertanyaan dan pernyataan orang-orang semakin membuat Sabrina heran, dan juga kebingungan pada situasinya saat ini.
Orang-orang yang selain Rizal dan Mawarni, justru mempertanyakan ingatan Elliana. Mereka berpikir bahwa Elliana sudah gila.
"Aku ada di mana? Bukankah Aku tadi telah ditabrak truk? Kenapa ada di sini? Dan siapa Sabrina sebenarnya?" tanya Elliana bertubi-tubi, membuat semua orang melihatnya dengan bingung juga.
"Sepertinya otaknya sudah tergeser Pak Rizal. Jadi harus segera mendapatkan perawatan di rumah sakit."
"Iya Pak Rizal, mumpung belum lama!"
"Jangan sampai Sabrina merasa tertekan lagi dan melakukan bunuh diri."
Elliana masih ingat betul, bagaimana detik-detik terakhir sebelum dia mati ditabrak truk. Masih membekas jelas bagaimana perawakan sang supir truk yang telah membunuhnya memperlihatkan senyumannya.
Tapi kini dia mendapati dirinya bangun, di rumah asing dan juga orang-orang asing yang tidak dia kenal dan tidak mengenalinya sebagai Elliana.
Mereka semua justru memanggilnya dengan nama Sabrina, bahkan ada orang yang mengaku-ngaku sebagai ayah dan ibunya juga. Tentu saja ini adalah di luar nalarnya.
Elliana tidak menyadari jika saat ini jiwanya telah masuk ke dalam tubuh orang lain.
Tubuh seorang gadis yang bernama Sabrina.
"Aku Elliana, dan bukan Sabrina."
Suara Elliana yang memperkenalkan dirinya dengan nama Elliana, membuat semua orang memandang ke arahnya.
"Nak, sadar Nak! Kamu Sabrina, bukan Elliana. Kamu anaknya Ibu Nak." Ibu Mawarni menggelengkan kepala, ketika Elliana memperkenalkan dirinya yang sebenarnya.
"Aku Elliana, kenapa mereka ngotot jika Aku adalah Sabrina?"
Tapi Elliana tidak bisa memberikan penjelasan pada mereka semua, sebab orang-orang tersebut tetap menyebutnya sebagai Sabrina.
Dia tidak tahu apa dan bagaimana mereka mengenalnya sebagai Sabrina. Bahkan dia tidak pernah mengenal siapa Sabrina yang mereka sebutkan.
Hal ini membuat Elliana benar-benar merasa kebingungan dengan keadaan dirinya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
yuiwnye
baru awal jg bingung
2023-07-25
0
Ana_Siscaa
Baru mulai.. dah ngakak sama kuda jingkrak🤣🤣
2023-05-26
2
mama Al
hai aku mampir
2023-04-08
0