Sisi Gelap Marcel

"Seret dia keluar!"

Marcel meminta pada anak buahnya untuk membawa pergi Dahlia dari hadapannya, sedangkan Laras hanya bisa menangis dalam diam sambil mengelengkan kepalanya beberapa kali.

Dia merasa sangat sedih, melihat mamanya diperlakukan seperti itu. Tapi dia juga sedih, karena mamanya juga dia jadi ada di rumah ini bersama dengan Marcel.

"Hai awas Kau ya!"

"Aku akan membuat perhitungan denganmu!"

"Dia itu anakku! Dan Aku tidak pernah menjualnya sama seperti hewan di pasar!"

Dahlia berteriak-teriak keras di saat anak buahnya Marcel memaksanya keluar dari halaman rumah.

Dahlia pergi tanpa mendapatkan uang sepeserpun dari Marcel, karena Marcel sudah membayar penuh pada pihak klub. Marcel juga minta pada Dahlia, supaya tidak lagi mengganggu Laras.

"Cih! Apa bedanya Kamu dengan hewan?"

"Bahkan hewan masih punya belas kasihan dengan melindungi anaknya, sedangkan Kamu?" Marcel tersenyum sinis melihat ke arah Dahlia yang masih berusaha memberontak.

Melihat perlakuan Marcel padanya, membuat Dahlia menjadi dendam. Dia merencanakan sesuatu kedepannya nanti. Dia tidak mau diperlakukan semena-mena, apalagi Laras adalah asetnya yang tidak ternilai.

Dari lelang kemarin saja, Dahlia bisa mendapatkan uang miliaran. Itulah sebabnya, mengapa dia ingin membawa kembali Laras pulang, supaya besok bisa melakukan hal yang sama lagi untuk modal berjudi.

Dahlia berpikir bahwa Marcel hanyalah laki-laki biasa, yang tertarik dengan anaknya. Setelahnya nanti akan mencampakkan Laras begitu bosan, sehingga dia akan berusaha untuk mendapatkan anak lagi.

"Awas saja Kamu nanti!"

"Dasar laki-laki bajingan!"

"Laras... Laras! Ayo pulang!"

Setelah berada di luar pagar, dengan di seret paksa oleh anak buahnya Marcel, Dahlia masih saja berteriak memaki-maki Marcel. Dia juga berusaha meminta Laras agar mau pulang bersama dengannya.

Plak

"Dasar bodoh! pergi sebelum Tuanku memberikan hukuman padamu!"

Anak buahnya Marcel memperingatkan Dahlia, supaya segera pergi dari rumah dan tidak membuat keributan.

Brugh

"Aughhh... aduh!"

Tubuh Dahlia didorong oleh anak buahnya Marcel hingga terjerembab ke tanah, membuatnya meringis kesakitan. Tapi anak buah tersebut tidak peduli dengan keadaan dahlia dan berlalu begitu saja, kemudian segera menutup pintu pagar rumah dan menguncinya.

"Jangan sampai wanita br3ngs3k itu kembali. Tuan Muda tidak mengijinkannya."

"Baik."

Semua orang yang sedang berjaga di rumah ini dan juga yang lainnya, sudah diberitahu tentang Dahlia. Jika sampai datang lagi tidak diperbolehkan masuk dengan alasan apapun.

Di luar pagar, Dahlia berusaha untuk berdiri dengan susah payah. Dia mengibas-ngibaskan tangannya, kemudian merapikan pakaian dan rambutnya.

"Aku harus pergi ke klub dan minta tolong kepada Bos. Aku tidak bisa kehilangan Laras. Dia adalah sumber keuanganku."

Setelah selesai bergumam seorang diri, Dahlia berjalan menyusuri gang perumahan elit tersebut untuk mencari ojek atau angkutan umum. Dia tidak bisa naik taksi, karena takut jika uangnya tidak cukup.

Uang yang dia terima dari pemilik klub atas penjualan Laras, sudah habis digunakan untuk berfoya-foya dan berjudi, sebagian lagi untuk mencicil hutangnya.

Tapi ternyata itu masih tidak mencukupi, sebab hutang-hutangnya sudah terlalu banyak di Bos judi.

Karena itu juga dia nekad mendatangi rumahnya Marcel, berbekal informasi dari security klub yang mengetahui tentang alamat rumahnya Marcel. Sayangnya dia tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkan, bahkan Marcel memperlakukan dirinya dengan tidak baik, justru bisa dibilang sangat kasar.

Mengingat kejadian tadi, sekarang Dahlia memegangi kedua pipinya. Masih terasa bagaimana Marcel menampar 2 pipinya, yang kini masih terasa panas.

"Huhhh, awas saja kalau Aku bisa memberinya pelajaran. Dasar laki-laki br3ngs3k!"

"Tapi... hahaha... Laras juga tidak akan bisa berkutik ada di dekat laki-laki tersebut. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan Laras saat di siksa."

"Hahaha..."

Membayangkan bagaimana keadaan Laras yang tersiksa, Dahlia justru merasa senang. Dia tertawa-tawa sendiri dengan berjalan menuju ke pangkalan ojek, yang sudah terlihat di depannya sana.

***

Di dalam rumah.

Laras dibawa ke kamar pengantin, tapi ditinggal pergi begitu saja oleh Marcel. Sebab dia ingin bersenang-senang dengan para wanitanya.

Marcel meminta pada anak buahnya untuk berjaga-jaga, supaya Laras tidak kabur dari rumahnya.

"Jaga dia, pastikan tidak bisa keluar dari kamar!" titah Marcel.

"Baik Tuan Muda."

Semua anak buahnya menjawab dengan mengganggukan kepalanya patuh. Setelahnya Marcel pergi bersama dengan Erik, menuju ke lantai paling atas rumahnya. Sebab di sana sudah menunggu tiga wanita-wanita cantik yang dipesannya, sesuai dengan seleranya.

Begitulah kebiasaan Marcel selama ini. Dia selalu bisa mendapatkan wanita-wanita yang diinginkannya dengan mudah, karena kekuasaannya dan pengaruhnya sehingga dapat memberikan kepuasan baginya tanpa perlu repot-repot lagi pergi ke tempat-tempat yang menyediakan jasa lendir.

Kadang-kadang jika ada barang baru, para pengelola jasa lendir bahkan menawarkan pada Marcel terlebih dahulu untuk mencicipinya. Tapi tentu saja semua itu tidak gratis, tapi dengan adanya imbalan yang sangat besar, yang akan diterima penyedia jasa lendir tersebut.

Mereka seakan-akan sama-sama mengerti, saling membutuhkan 1 sama lain.

"Apa ini barang baru?" tanya Marcel pada Erik.

Erik adalah asisten pribadinya, yang mengetahui segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan Marcel. Bahkan Erik bisa mendapatkan apa saja, jika Marcel sudah tidak menggunakannya lagi termasuk para wanita tersebut.

Apalagi Erik juga tahu bagaimana gaya Marcel jika melakukan kegiatannya dengan para wanita tersebut. Jika bukan barang baru, Marcel tidak akan pernah mencelupkan senjatanya ke dalam inti tubuh para wanita yang dia beli, kecuali dia memang ingin.

"Ada satu yang baru, dan yang 3 adalah wanita yang biasa melayani Anda Tuan Muda."

Erik memberikan penjelasan tentang keadaan keempat wanita tersebut, yang sudah menunggu di ruangan atas.

"Apa yang baru tahu tugasnya?" tanya Marcel, yang tidak mau jika melakukan kegiatan bercintanya dengan wanita yang tidak bisa memuaskan.

Jika ada yang baru dan tidak mengetahui tugas yang harus dilakukan, Marcel akan marah besar pada penyedia jasa lendir tersebut. Jadi mereka-mereka yang selama ini yang dikirim ke rumahnya, sudah diberikan pengarahan dan bimbingan agar bisa menjadi alat pemuas Tuan Muda Marcel.

Para penyedia jasa tidak mau jika mendapatkan komplain dari Marcel, karena itu bisa mempengaruhi bisnis mereka.

Marcel bisa dengan mudah menuntut mereka, atau bahkan menutup kegiatan mereka sehingga tidak bisa melakukan transaksi lagi. Dengan semua pengaruh Marcel di dunia nyata dan dunia bisnis gelap, membuat kekuasaannya diakui di mana-mana.

"Pastikan mereka mendapatkan bayaran yang bagus. Jika mami mereka memotong komisi habisi saja, ganti dengan mami yang lain lagi!"

Ternyata para mami-mami penyedia jasa lendir tersebut juga ada di bawah naungan Marcel, sehingga dia bisa mengatur dan menentukan apa yang diinginkannya juga.

Lalu bagaimana nasib Laras setelah ini?

Terpopuler

Comments

Sunmei

Sunmei

2 like hadir k semangat
mamoir ya

2023-02-21

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

top 👍

2023-02-07

0

lina

lina

🤔🤔🤔🤔 laras dapet giliran g tuh m senjanya marsel?

2023-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!