Senyuman licik terbit di sudut bibir Marcel. Dia berhasil mengancam Laras dengan menyombongkan dirinya sendiri, seakan-akan dia adalah sosok laki-laki yang berkuasa.
Memang benar jika sosok Marcel itu berkuasa. Dia juga dianggap sempurna, dari bentuk tubuh dan kekuasaan serta kekuatannya di dunia bisnis. Sebab dia adalah seorang CEO muda yang sukses, dengan keberhasilan perusahaannya di kancah dunia.
Jika hanya untuk mendapatkan seorang gadis di klub malam, itu bukan perkara yang sulit untuk seorang Marcel. Bahkan banyak sekali gadis-gadis yang rela tunduk dan taat pada semua keinginannya, demi bisa mendapatkan perhatian dan kesempatan untuk menyentuh tubuhnya yang tegap dan atletis itu.
"Tapi Tuan, Anda tidak membeli diriku. Anda tidak memberikan sejumlah uang atau apapun yang bisa dikatakan sebagai alat pembelian," cicit Laras tidak mengerti.
Laras hanya melihat jika laki-laki ini berbisik pada Dahlia, kemudian dengan tersenyum mamanya menganggukan kepalanya. Tapi Laras juga tidak tahu, apa yang membuat sang mama patuh pada bisikan laki-laki ini.
"Itu karena anak buahku telah memberikan sejumlah uang pada pemilik klub. Jadi mamamu yang buruk tadi, tentunya merasa senang, karena akan mendapatkan uang yang sangat banyak."
Keterangan yang diberikan oleh Marcel tetap tidak dipercaya oleh Laras.
"Tidak. Ini tidak benar! Ini adalah sebuah pelanggaran, dan Aku akan melaporkan ini pada pihak yang berwajib."
Ternyata Laras masih berusaha untuk bisa terbebas dari tekanan Marcel, dengan cara menakut-nakuti laki-laki tersebut. Tapi dia tidak tahu, jika Marcel bukankah laki-laki yang mudah untuk di ancam atau hanya sekedar ditakut-takuti. Apalagi dengan dirinya yang tidak berarti untuk seorang Marcel.
"Hahaha... Kamu pikir Aku anak kecil yang mudah digertak dan ditakuti?"
"Justru polisi yang akan menangkap Kamu nantinya!" Marcel balik mengancam Laras.
Plak plak
"Dasar gadis bodoh!"
"Pantas saja wanita tadi menjualmu. Dia pasti beruntung dan bersyukur telah mendapatkan uang dari kebodohan ini!"
Marcel menampar pipi Laras bertubi-tubi, membuat gadis tersebut tidak berani lagi untuk mengucapkan sepatah kata pun. Akhirnya Laras diam dan menurut saja dengan apa yang dikatakan oleh Marcel, sebab jika tidak, maka Marcel akan memberikan hukuman yang lebih kejam lagi. Bukan hanya sekedar menampar pipinya saja.
Laras di bawa pulang ke rumah Marcel, dengan persyaratan yang dia miliki. Sedangkan Laras tidak bisa berbuat apa-apa selain menerimanya.
Dia sudah pasrah dengan nasibnya yang malang, setelah ayah angkatnya bangkrut dan meninggal dunia.
Sejak Arya meninggal, Dahlia memang lebih sering menyiksanya, menyuruhnya bekerja demi bisa mendapatkan uang dan berhenti sekolah.
Dahlia juga menyuruh Laras untuk melakukan pekerjaan rumah, meskipun sebenarnya Laras sudah sangat capek setelah seharian bekerja. di luar rumah, demi bisa mendapatkan uang yang diinginkan mamanya.
Sebenarnya hubungan Laras dengan Dahlia hanyalah anak angkat, bukan anak kandung.
Arya dan Dahlia mengadopsi Laras di sebuah pantai asuhan 10 tahun yang lalu, karena mereka berdua tidak bisa memiliki anak sedangkan pernikahan mereka sudah di atas 10 tahun lamanya.
Dasi hasil pemeriksaan dokter, Arya yang tidak bisa memberikan benih anak untuk Dahlia. Itulah sebabnya, Arya begitu memanjakan istrinya.
Apapun yang dinginkan Dahlia dia turuti, sehingga istrinya itu menjadi orang yang konsumtif.
Tapi pada saat ingin mengadopsi seorang anak, itu adalah keinginan Arya. Sedangkan Dahlia hanya mengiyakan saja, sebab tidak mau seandainya kemewahan dan kemudahan yang didapatkan dari suaminya tidak didapatnya lagi.
Karena itu juga, disaat Arya bangkrut dan akhirnya meninggal dunia, Dahlia tidak bisa mengubah cara hidupnya. Dia menggunakan cara yang cepat untuk bisa mendapatkan uang, yaitu dengan cara berhutang dan berjudi.
Semua yang dilakukannya itu telah menghabiskan semua tabungan dan harta peninggalan Arya yang tersisa. Bahkan hutangnya justru mulai menggunung.
Untuk bisa mendapatkan uang yang banyak dengan cara cepat, akhirnya dia memiliki cara yang telah dia bicarakan dengan temannya pemilik klub.
Begitulah kira-kira pemikiran Dahlia, untuk mendapatkan uang yang banyak dan dalam waktu singkat, Laras, anak angkat yang sudah dibesarkan olehnya bersama dengan Arya, ingin dijual dalam pelelangan ilegal gadis-gadis di klub tersebut.
***
Bug bag bug
Laras melihat Marcel yang sedang memukuli salah satu anak buahnya, pada saat mereka baru saja tiba di rumah besarnya Marsel.
"Tidak becus urus hal kecil! Br3ngs3k Kamu!"
"Seret dia ke ruang tahanan. Siksa dan berikan pada buaya-buaya di kolam!"
Marcel memberikan perintah kepada anak buah yang berada di sampingnya, untuk membawa orang yang tadi dia pukuli.
Melihat hal tersebut, Laras bergidik ngeri sambil memejamkan matanya. Dia tidak pernah menyangka, jika laki-laki yang sempat dia kagumi karena sudah menolongnya, ternyata adalah seorang laki-laki yang sangat kejam dan sadis.
"Ini adalah contoh dan peringatan buat kalian semua! Jika melakukan tugas harus berhasil, karena jika tidak, kalian akan menanggung akibatnya sendiri."
Setelah berkata demikian, Marcel kembali melangkah ke dalam rumah, diikuti oleh anak buahnya yang tadi bersamanya di klub.
Laras juga terpaksa ikut berjalan bersamanya, tanpa berani menoleh ke belakang lagi. Dia tidak mau melihat keadaan anak buah yang sudah tidak berdaya tadi, diseret dengan paksa untuk mendapatkan hukumannya lagi.
'Tuhan, kuatkan Aku dalam keadaan seperti ini. Aku tidak bisa lari dari kenyataan dan harus bersabar dalam keadaan yang tidak Aku inginkan.'
Laras berdoa dalam hati, pasrah pada nasib yang dijalaninya saat ini.
"Masukkan dia di kamar sebelah, dan panggil orang-orang untuk mengurusnya!"
"Baik Tuan Muda!"
Beberapa anak buah Marcel mengangguk patuh pada perintahnya, kemudian satu diantara mereka membuka pintu. Mendorong tubuh Laras untuk masuk ke dalam.
Setelahnya Laras tidak tahu lagi apa yang terjadi di luar kamar, sebab pintu kamar langsung ditutup dari luar.
Clek clek!
Ternyata pintunya juga dikunci dari luar, sehingga Laras hanya bisa menghela nafas panjang sambil memejamkan matanya.
"Apa yang terjadi setelah ini? Apakah Aku juga akan mengalami nasib seperti orang tadi, yang akan dijadikan santapan buaya?" gumam Laras menebak-nebak.
Dia benar-benar tidak menyangka kalau nasibnya akan seperti ini. Bebas dari kekejaman dan perlakuan buruk mamanya, tapi justru masuk ke dalam kandang hewan buas, yang dia sendiri tidak tahu seperti apa kebuasannya.
Tapi dari apa yang dilihatnya barusan, itu sudah memberinya sebuah gambaran tentang keadaan yang akan dia lewati dengan tidak mudah.
Di luar kamar Laras, dua laki-laki dengan penampilan yang feminim telah datang.
"Mana gadis cantik yang akan Yekie dandani Bos ganteng?"
"Cantikan mana ma Yekie coba?" tanya cowok tulang lunak tersebut dengan gerakan gemulai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Sunmei
2like hadir semangat kk
mampir y
2023-02-13
0
@Risa Virgo Always Beautiful
Marcel kamu luar biasa banyak wanita yang terpesona sama ketampanan kamu
2023-02-09
0
Elisabeth Ratna Susanti
like plus favorit ❤️
2023-02-07
0