Jangan Di Baca. Ngak Nyambung
MOHON UNTUK TIDAK MEMBACA NOVEL INI KARENA ALURNYA SEMENTARA MAU DI ROMBAK JADI BAB 1 DAN YANG LAINNYA TIDAK SEJALAN 😊
Dilraba dilmurat (Ilusi Nazia Rosalina Winata)
Wanita dengan paras cantik, kulit putih dan rambut panjang. Umurnya 20 tahun, Nazia adalah mahasiswa Ekonomi disalah satu Universitas di Australia. Selain menjadi seorang mahasiswa, Nazia bekerja di Perusahan ayahnya sebagai pegawai biasa. Nazia tidak ingin seperti anak-anak yang lain yang mengambil kesempatan dalam kekuasaan orang tua mereka.
Yang Yang, (Ilusi Robinson Winata) Kakak laki-laki Elina yang berumur 24 tahun. Robinson menjabat sebagai CEO di Perusahan Winata yang berada di New York.
Ji Sung (Ilusi Franden Winata) Ayah dari Nazia Rosalina Winata.
Lee Bo Young (Lestari Rosalina) Ibu dari Nazia Rosalina.
Di umur mereka yang ke 40 tahun, Franden dan Lestari berkeinginan memiliki cucu. Mereka meminta Nazia untuk menikah sekalipun masih kuliah. Namun, Nazia menolak. Nazia tidak ingin menikah muda, menurut Nazia di umur yang masih 20 tahun adalah waktu yang harus ia pergunakan dengan mengasa keahliannya.
"Sayang, besok malam kamu ikut Ibu dan Ayah ke Restaurant yang sering kita kunjungi. Ibu mau memperkenalkan kamu dengan anak teman Ibu," ujar Lestari saat di meja makan.
"Aku tidak mau," balas Nadira kemudian pergi meninggalkan ibu dan ayahnya yang sedang makan.
"Dasar anak keras kepala!" Lestari terlihat geram. Sedangkan Franden hanya menggeleng kepala.
"Umurnya sudah 20 tahun dan sebentar lagi dia akan wisudah. Apa lagi coba, apa salah jika aku memintanya bertemu dengan anak teman lamaku." Lestari mendengus kesal.
"Jangan paksa dia, biarkan dia melakukan apa yang dia inginkan" ujar Franden dengan santai.
"Apa kamu mau anakmu menjomblo seumur hidup! Coba kamu lihat, aktivitasnya hanya di kampus, Perusahan dan rumah. Kapan dia bisa menikah kalau itu terus yang dia lakukan" ujar Lestari kemudian ia berdiri meninggalkan suaminya seorang diri di meja makan.
Sky (Ilusi Erlando Magesta). Seorang pria yang berumur 24 tahun, berprofesi sebagai seorang dokter di Rumah Sakit Magesta. Ia menjabat sebagai direktur utama atau bisa dikatakan dialah pemilik Rumah Sakit Magesta. Bukan hanya sebagai seorang Dokter, Erlando juga merupakan seorang CEO di Perusahan peringkat pertama atau Perusahan terbaik di Australia. Sikapnya yang sopan membuat orang-orang menyayanginya.
Lee Dong Gun (Adiswa Magesta) Ayah dari Erlando Masesta.
Jo Yoon Hee (Ilusi Melyana Sanika) Ibu dari Erlando Magesta.
"Lan, apa kamu punya waktu luang sebentar malam?" tanya Melyana saat mereka sedang berada di ruang keluarga.
"Tidak ada, Buk. Aku aku harus ke Rumah sakit, banyak pasien di sana" jawabnya dengan lembut.
"Kan kamu bisa serahkan pada Dokter yang lain," sambung Adiswa.
"Aku tahu, Ayah. Tapi aku tidak mau melepas tanggung jawabku hanya karena hal yang tidak penting," ujar Erlando dengan santai. Ia tahu apa niat ibunya.
Melyana membulatkan matanya, "Tidak penting apanya! Itu hanya menurutmu tapi sangat penting bagi Ibu,"
"Buk, aku akan cari wanita yang menyayangi Ibu dan Ayah. Yang baiknya bisa membuat Ayah dan Ibu lupa akan kematian," ujar Erlando kemudian tersenyum. Ia sengaja mengatakan kalimat terakhirnya agar Ibunya kesal. Ia tahu ibunya suka sensitif.
"Jadi kamu menyumpahi Ibu!!" Melyana terlihat geram.
"Hahahaha," tawa Erlando. "Aku hanya bercanda, Buk. Pada intinya, untuk sekarang-sekarang ini aku belum memikirkan pernikahan. Aku nyaman dengan apa yang aku lakukan sekarang," ujarnya.
Drt drt drt...
Ponsel Erlando bergetar, "siapa yang menelpon?" tanya Melyana saat Erlando hendak berdiri.
"Teman," balasnya singkat.
Erlando menjauh dari Ibu dan ayahnya kemudian ia mengangkat panggilan dari sahabatnya.
"Halo," sapa Erlando.
"Lan, sebentar malam ada acara reuni. Aku harap kamu bisa datang, nanti aku kirim alamatnya." ujar Vano, rekan Dokter di Rumah Sakit Magesta.
"Akan aku usahakan," balasnya.
"Oke, aku tutup telponnya ya," ujar Vano kemudian menutup panggilan telepon mereka.
Malam hari/pukul 8:00
Nazia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia takut terlambat ke alamat yang sudah dikirimkan oleh ibunya. Awalnya ia menolak, tapi demi ibunya Nazia mengiyakan. Toh hanya untuk makan malam bukan menjodohkan mereka.
Akkkh...
Teriak Nazia, Nazia menabrak pohon yang berada di pinggiran jalan saat ia mencoba menghindari seseorang yang tiba-tiba berdiri digaris putih.
"Tolong aku," ujar Nazia sebelum ia kehilangan kesadaran.
Wiung... wiung... wiung... mobil ambulance terdengar di perjalanan kota. Tak berlangsung lama, ambulance pun sampai di Rumah Sakit. Karena kejadian tidak jauh dari Rumah Sakit Magesta maka Nazia di bawah ke Rumah Sakit Magesta untuk tangani.
Di Restaurant, keluarga Winata dan keluarga Magesta sedang menunggu Nazia. Erlando tetap bersikap santai saat menyaksikan 2 kerabat yang baru bertemu bercanda gurau.
Kring... kring... ponsel Lestari berdering bersamaan dengan ponsel Erlando.
"Ibu, aku angkat panggilan sebentar" pamit Erlando, ia agak menjauh dari orang tuanya.
"Dokter, cepat ke Rumah sakit. Ada pasien yang baru saja di bawa ke Rumah sakit dan kondisinya sangat parah," ujar seseorang sebelum Erlando menyapa.
"Aku ke sana sekarang," balasnya.
Erlando memutuskan panggilan kemudian ia menoleh, dilihatnya tante Lestari sedang terisak. "Tante kenapa?" tanya Erlando.
"Anak Tante Lestari kecelakaan, kita harus ke Rumab sakit sekarang." kata Melyana.
"Aku tidak bisa ikut, Buk. Ada pasien yang baru saja di bawa dan kondisinya sangat parah," ujar Erlando. Ia tidak tahu kalau wanita yang dimaksud perawat tadi adalah Nazia.
"Kita satu tujuan, Nak. Kami juga akan ke Rumah Sakit Magesta," ujar Melyana.
Rumah Sakit Magesta
Erlando dan keluarganya berjalan tergesa-gesa, begitupun dengan orang tua Nazia.
"Tante jangan panik, aku akan berusaha untuk menyelamatkan anak Tante" kata Erlando meyakinkan.
"Tolong selamatkan anak Tante. Hikz... hikz... hikz..." pintah Lestari sembari menangis.
Satu jam kemudian, Nazia dipindahkan ke ruang perawatan. Kepanya diperban begitupun dengan kakinya.
"Bagaimana dengan Nazia, Nak?" tanya Lestari.
"Benturan di kepalanya tidak terlalu keras hingga hanya terluka sedikit. Tapi di bagian kakinya ada cendera yang membuat Nazia sulit untuk berjalan. Dilihat dari CCTV, Nazia mencoba melopat untuk menghindari kecelakaan itu namun akibatnya lebih fatal." jelas Erlando.
"Tante jangan khawatir, kami akan melakukan terapi agar Nazia dapat berjalan seperti sedia kala." lanjunya.
"Lakukan apapun asalkan Nazia bisa berjalan lagi," ujar Lestari.
Di dalam ruang perawatan Nazia, Lestari memegang tangan anaknya sedang suaminya duduk di sofa bersama dengan Melyana dan suaminya.
"Lestari, kamu harus sabar dan kuat. Jika kamu lemah bagaimana dengan dia, kamu harus menguatkannya di saat dia sadar nanti," ujar Melyana.
"Ini semua salahku, Mel. Aku yang memintanya untuk cepat-cepat" ujar Lestari sambil sambil memegang tangan putrinya.
.
.
.
.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Fira Ummu Arfi
likeeeee
2021-04-21
0
Fira Ummu Arfi
lanjutttttttttt
salam ASIYAH AKHIR ZAMAN
2021-04-21
0
Fira Ummu Arfi
lanjutttttttttt
2021-04-21
0