ANGGUN

ANGGUN

Bab 1. Keputusasaan

"Nggun, minggu depan aku menikah. Namun, aku nggak bisa memberikan undangan langsung untukmu. Aku takut kalau kamu nggak kuat menerima kenyataan ini," ucap Witha Singgih Ravindra, kekasih Anggun Maharani.

Anggun yang saat ini berusia 27 tahun sangat berharap sekali bisa menikah dengan Witha. Namun, perjodohan orang tua Witha yang membuat hubungan keduanya berakhir di sini. Di sebuah taman tanpa kata putus, Witha mengundang dari mulutnya langsung.

Rasa nyeri dan sakit hati masih berasa. Dia tidak bisa merespon ucapan yang membuat jantungnya nyaris berhenti, bahkan nadinya serasa terputus. Ya, Anggun merasa hancur berkeping-keping.

"Aku sama sekali tidak terkejut, Witha. Aku cukup sadar diri bahwa hubungan kita akan berakhir seperti ini. Kamu jangan khawatir. Aku pasti akan datang ke pesta pernikahanmu. Percayalah!"

Anggun tidak hanya membunuh hati dan jantungnya saja, tetapi juga membunuh seluruh kehidupan yang ada di tubuhnya. Dia berjanji akan datang ke pesta pernikahan itu.

Waktu yang dinanti pun tiba, yaitu pernikahan Witha dan seorang wanita yang sama sekali tidak dikenal Anggun. Sahabat Anggun, Jihan Hansa sudah melarangnya untuk hadir di pernikahan itu. Walaupun Jihan juga mengenalnya, tetapi tidak salahnya kan kalau Anggun menitipkan hadiah pernikahan yang sudah disiapkan tanpa menyakiti hatinya langsung.

"Nggun, kamu yakin akan datang ke pernikahan Witha? Aku takut kalau kamu nggak akan sekuat sekarang," ucap Jihan.

Anggun berkaca-kaca. Sebenarnya dia tidak sanggup datang ke sana lalu melihat kebahagiaan Witha bersanding dengan istrinya di pelaminan. Lalu, Anggun maju untuk memberikan selamat dan ucapan selamat tinggal secara bersamaan.

"Iya, Jihan. Aku sudah janji bakal datang. Kamu mau menemani aku, kan?"

Sebagai sahabat yang baik, Jihan tentu saja akan berada di sampingnya. Ya, Jihan dan Anggun tinggal di tempat yang sama. Namun, keduanya bekerja di tempat yang berbeda.

Anggun menjadi staf di perusahaan yang bergerak di bidang kemasan plastik atau yang biasa disebut Packaging Industri. Sementara Jihan, dia menjadi staf accounting di sebuah mall yang tidak jauh dari tempat Anggun bekerja.

"Tentu saja, Anggun. Aku dan Witha juga saling mengenal. Mana mungkin aku tidak datang."

Anggun menyiapkan kado spesial untuk pernikahan Witha. Sebenarnya Jihan sudah melarangnya untuk memberikan sesuatu yang akan menambah kesedihan perpisahan mereka.

Sebagai pernikahan orang kaya, ballroom hotel adalah alternatif yang tepat. Hanya saja saat memasukinya, mereka harus menunjukkan undangan lalu melakukan scan pada barcode undangan tersebut.

Semula Anggun sulit masuk ke sana karena dia tidak memiliki undangan. Beruntung Jihan lekas menyelamatkan dirinya. Jihan meminta bagian penerimaan tamu untuk mengkonfirmasi lagi kepada Witha bahwa wanita yang bernama Anggun memang orang yang diundang secara langsung.

"Biarkan dia masuk, Pak," ucap Witha yang meninggalkan kamarnya untuk menemui Anggun.

Acara memang belum dimulai sehingga Witha bisa datang ke depan ballroom. Sepertinya akad nikah sudah selesai digelar sehingga wajah Witha terlihat sangat tampan dan di jari tangannya sudah terlihat cincin pernikahan yang terbuat dari perak.

Witha pun berlalu meninggalkan mereka. Seakan tidak bersalah sama sekali sudah meninggalkan Anggun seperti itu.

Pernikahan megah ini seharusnya menjadi milik Anggun. Sayang, itu hanya bayangannya saja. Jihan menyenggol lengannya saat melihat Anggun melamun.

"Ayo, pulang! Kurasa kamu nggak akan kuat berlama-lama di sini."

Anggun menggeleng. Hatinya sudah terlalu rapuh untuk menerima kenyataan ini. Dia sakit teramat sangat.

"Kita pergi setelah aku mengucapkan selamat padanya. Bisa kau antarkan aku sekarang?" Anggun tetap bersikeras untuk mengucapkan selamat pada Witha.

Langkah ragu membuat Jihan lekas mendorongnya. Supaya semuanya lekas selesai lalu mereka bisa keluar dari ballroom tersebut.

Berhadapan dengan Witha, pria yang memberikan janji manis lalu meninggalkannya dengan kenangan sebuah pernikahan. Hal itu menjadi akhir hubungan mereka. Ditambah lagi permintaan orang tua Anggun yang memintanya untuk lekas menikah.

"Selamat atas pernikahanmu, Witha! Semoga kau selalu bahagia." Hanya itu ucapan yang dilontarkan oleh Anggun. Dia tidak sanggup lagi mengatakan lebih dari itu.

"Terima kasih, Anggun. Semoga kamu juga bahagia," balas Witha.

Terlihat tidak ada penyesalan sudah meninggalkan Anggun begitu saja. Witha bahkan menunjukkan sisi romantisnya kepada istrinya yang diketahui bernama Kaluna Larasati.

Keluar dari ballroom tanpa memakan apa pun membuat Jihan kasihan padanya. Dia mengajak Anggun untuk makan dulu di sebuah warung nasi Padang yang tidak jauh dari hotel.

"Kenapa kita berada di sini, Jihan?"

"Kau harus makan dulu, Anggun. Jangan jadikan pernikahan Witha adalah kehancuranmu. Beruntung karena Witha harus menikah saat ini. Kalau sampai menikah denganmu lalu orang tuanya meminta kalian bercerai akan semakin rumit."

Jihan benar. Namun, keputusan Witha juga salah menurut Anggun. Pria itu sama sekali tidak mendapatkan ganjaran apa pun. Dia malah menerima kebahagiaannya begitu saja.

"Itu tidak adil, Jihan. Witha yang meninggalkan aku. Dia bahagia dengan pernikahannya. Bagaimana dengan nasibku?" Kesedihan hati Anggun jelas bisa dirasakan sahabatnya.

Sambil menikmati nasi Padang yang dipesan, Jihan mencoba mencarikan solusi untuk sahabatnya agar bisa move on dengan cepat.

"Kalau begitu, kamu menikah saja. Tidak ada salahnya, kan? Siapa tahu kamu bisa melupakan Witha dengan menikahi pria lain. Minta saja dijodohkan dengan siapa gitu," saran Jihan.

Tidak mudah mendapatkan calon dalam waktu singkat. Terlebih Anggun tinggal di kota, sedangkan orang tuanya tinggal di desa. Ini akan sangat sulit sekali. Bukan perkara move on-nya, tetapi menjalaninya.

Setelah saran yang diberikan Jihan waktu itu, beberapa hari kemudian Anggun memberanikan diri untuk menghubungi orang tuanya. Dia meminta mereka mencarikan jodoh untuk Anggun. Terkesan sangat sulit, tetapi ini harus dilakukan. Menikah dengan pria yang sama sekali tidak diinginkan oleh Anggun akibat rasa putus asanya.

"Pulanglah, Nggun! Bapak yang akan mencarikan jodoh untukmu," ucap ibunya melalui sambungan telepon.

"Sudahlah, Bu. Pokoknya Anggun mau dengan siapa pun asalkan itu laki-laki," jawab Anggun asal.

"Nduk, kenapa terkesan terburu-buru, to? Kenapa ndak nunggu saja sampai kamu pulang ke rumah? Lagian kalau ngomong lewat telepon, terus kamunya ndak cocok, malah kasihan, kan?"

Ibunya Anggun masih memikirkan keadaan putrinya. Tiba-tiba minta menikah saat ini juga. Namun, sebagai orang tua yang sudah mengarahkan putrinya, ibunya Anggun tidak sepenuhnya bisa mengekang. Dia hanya bisa mendoakan yang terbaik kepada putrinya.

Setelah melalui proses yang lumayan panjang. Tiba-tiba ibunya mengabari bahwa Anggun mendapatkan lamaran dari pria yang bernama Moiz Mahardika. Pria yang berbeda kecamatan dengan Anggun memberanikan diri untuk melamar gadis desa yang kebetulan bekerja di kota.

"Anggun terima, Bu. Tentukan tanggal pernikahannya maka Anggun akan pulang," ucap Anggun yakin.

Dalam keputusasaannya, Anggun tidak menyadari bahwa pernikahannya nanti justru akan membuat hidupnya semakin rumit. Kira-kira apa yang akan dilakukan Moiz padanya? Calon suami yang akan menikahi Anggun dalam waktu dekat.

Terpopuler

Comments

alien

alien

semangat anggun nyari jodoh nya

2023-03-30

0

Susanti Wahyuningsih

Susanti Wahyuningsih

q mampir thoor,,,
penasaran sm Anggun... 😊
🌹🌹🌹

2023-02-03

1

Baby_Miracles

Baby_Miracles

aku mampir🥰

2023-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Keputusasaan
2 Bab 2. Meminta Uang
3 Bab 3. Dugaan Anggun
4 Bab 4. Anggun Meradang
5 Bab 5. Kabar Perceraian Anggun
6 Bab 6. Melamar Anggun
7 Bab 7. Sosok Pria Idaman
8 Bab 8. Menerima Lamaran
9 Bab 9. Kecurigaan Kaluna
10 Bab 10. Sebuah Candaan
11 Bab 11. Dari Wajah
12 Bab 12. Jodoh untuk Jihan
13 Bab 13. Membekap Mulut
14 Bab 14. Anggun yang malang
15 Bab 15. Obat Pemberian Jihan
16 Bab 16. Memiliki Calon
17 Bab 17. Pil Penunda Kehamilan
18 Bab 18. Tidak Bahagia
19 Bab 19. Penolakan Firhan
20 Bab 20. Dua Pilihan
21 Bab 21. Merebut Kembali
22 Bab 22. Menyusul Anggun
23 Bab 23. Luluh
24 Bab 24. Pernikahan Jihan
25 Bab 25. Sorot Mata Kerinduan
26 Bab 26. Niat Terselubung
27 Bab 27. Tersudut
28 Bab 28. Posisi Tersulit
29 Bab 29. Amarah Jihan
30 Bab 30. Jadi Yang Kedua
31 Bab 31. Tak Seharusnya Menangis
32 Bab 32. Bukan Dengan Alat
33 Bab 33. Meminta Alamat
34 Bab 34. Salah Paham
35 Bab 35. Ibunya Tiada
36 Bab 36. Ulah Kaluna
37 Bab 37. Kesabaran Zayn
38 Bab 38. Jadilah Asisten Pribadiku
39 Bab 39. Saling Memaafkan
40 Bab 40. Jihan Penasaran
41 Bab 41. Pendengar yang Baik
42 Bab 42. Menanam Kebaikan
43 Bab 43. Kebohongan Zayn
44 Bab 44. Penjelasan Panjang
45 Bab 45. Candaan Zayn
46 Bab 46. Garis Dua
47 Bab 47. Zayn Marah
48 Bab 48. Bertanggung jawab
49 Bab 49. Tidak Kondusif
50 Bab 50. Karena Mama
51 Bab 51. Tatapan Berbeda
52 Bab 52. Sikap Martha
53 Bab 53. Pelukan Wanita
54 Bab 54. Kasih Pengertian
55 Bab 55. Kembali Tenang
56 Bab 56. Anggun Terkejut
57 Bab 57. Kaluna Pingsan
58 Bab 58. Kekacauan
59 Bab 59. Teguran Witha
60 Bab 60. Haitham Hammami
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1. Keputusasaan
2
Bab 2. Meminta Uang
3
Bab 3. Dugaan Anggun
4
Bab 4. Anggun Meradang
5
Bab 5. Kabar Perceraian Anggun
6
Bab 6. Melamar Anggun
7
Bab 7. Sosok Pria Idaman
8
Bab 8. Menerima Lamaran
9
Bab 9. Kecurigaan Kaluna
10
Bab 10. Sebuah Candaan
11
Bab 11. Dari Wajah
12
Bab 12. Jodoh untuk Jihan
13
Bab 13. Membekap Mulut
14
Bab 14. Anggun yang malang
15
Bab 15. Obat Pemberian Jihan
16
Bab 16. Memiliki Calon
17
Bab 17. Pil Penunda Kehamilan
18
Bab 18. Tidak Bahagia
19
Bab 19. Penolakan Firhan
20
Bab 20. Dua Pilihan
21
Bab 21. Merebut Kembali
22
Bab 22. Menyusul Anggun
23
Bab 23. Luluh
24
Bab 24. Pernikahan Jihan
25
Bab 25. Sorot Mata Kerinduan
26
Bab 26. Niat Terselubung
27
Bab 27. Tersudut
28
Bab 28. Posisi Tersulit
29
Bab 29. Amarah Jihan
30
Bab 30. Jadi Yang Kedua
31
Bab 31. Tak Seharusnya Menangis
32
Bab 32. Bukan Dengan Alat
33
Bab 33. Meminta Alamat
34
Bab 34. Salah Paham
35
Bab 35. Ibunya Tiada
36
Bab 36. Ulah Kaluna
37
Bab 37. Kesabaran Zayn
38
Bab 38. Jadilah Asisten Pribadiku
39
Bab 39. Saling Memaafkan
40
Bab 40. Jihan Penasaran
41
Bab 41. Pendengar yang Baik
42
Bab 42. Menanam Kebaikan
43
Bab 43. Kebohongan Zayn
44
Bab 44. Penjelasan Panjang
45
Bab 45. Candaan Zayn
46
Bab 46. Garis Dua
47
Bab 47. Zayn Marah
48
Bab 48. Bertanggung jawab
49
Bab 49. Tidak Kondusif
50
Bab 50. Karena Mama
51
Bab 51. Tatapan Berbeda
52
Bab 52. Sikap Martha
53
Bab 53. Pelukan Wanita
54
Bab 54. Kasih Pengertian
55
Bab 55. Kembali Tenang
56
Bab 56. Anggun Terkejut
57
Bab 57. Kaluna Pingsan
58
Bab 58. Kekacauan
59
Bab 59. Teguran Witha
60
Bab 60. Haitham Hammami

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!