Kaisar Dewa Dalam Tubuh Saudagar Kaya
Jauh di atas langit bumi, terdapat suatu galaxy dengan planet indah yang dihuni oleh berbagai macam makhluk dengan kekuatan unik dan ada yang telah mencapai tingkat dewa. Sekumpulan makhluk yang dapat berpindah posisi dari satu kota ke kota lain dengan jarak ribuan kilometer hanya dalam kedipan mata.
Planet itu bernama Gloxinia, planet yang sangat subur, air sungai yang mengalir jernih, dan terdapat dataran melayang di atas awan putih berpadu jingga yang terbentang luas di angkasa.
Penduduk gloxinia menyebut para penghuni dataran atas sebagai dewa.
Sebutan yang bukan hanya sebatas julukan, melainkan tingkat kekuatan yang dimiliki sudah mencapai tingkat dewa. Karena pada awalnya mereka adalah makhluk-makhluk kuat di gloxinia yang terus menempa kekuatan dengan tujuan untuk menjadi yang terkuat hingga kekuatan mereka menembus ranah dewa.
Dataran atas, tidaklah dapat di lihat secara kasat mata biasa. Ada suatu portal realm khusus yang hanya dapat dilalui oleh makhluk gloxinia yang telah mencapai tingkat dewa untuk dapat masuk ke sana.
Dalam arti lain, seorang makhluk gloxinia yang telah mencapai tingkat dewa, maka secara otomatis portal dunia menuju dataran atas terbuka untuknya.
Di dataran melayang inilah para dewa berkuasa mengatur segala sesuatu yang ada di bawah langit planet gloxinia.
Sementara dewa itu sendiri ada tingkatannya. Tingkat dewa, raja dewa, dan kaisar dewa.
Tingkatan itu pun bukan hanya sebatas gelar, melainkan dari tingkat kekuatan yang dimiliki oleh seorang.
Seorang dewa yang telah mencapai tingkat raja dewa dapat membangun kerajaan sendiri. Namun, membangun kerjaan sendiri itu tidak mudah, karena itulah tidak sedikit dewa yang telah mencapai tingkat raja dewa memilih bergabung untuk menjadi panglima tertinggi dari suatu kerajaan. Baik itu kerajaan yang dipimpin oleh raja dewa, maupun kaisar dewa.
Raja dewa, memimpin para dewa di bawah pemerintahan kerajaannya. Sementara para raja dewa dengan kerajaan kebanggaannya masing-masing, tunduk dan patuh di bawah kekuasaan kaisar dewa.
Hanya ada dua nama kaisar dewa yang berkuasa di langit Gloxinia.
Kaisar Quelle, dan Kaisar Granel.
Dua kaisar langit yang sangat kuat dan tidak tertandingi.
Selama ratusan ribu tahun mereka terus berkuasa dan berperang di langit, demi menentukan siapa yang pantas untuk menjadi satu-satunya kaisar langit di planet gloxinia.
Kaisar Quelle memiliki seorang istri yang bernama Ignia, seorang dewi putri dari raja dewa yang berada di bawah naungan Kekaisaran Quelle.
Kecantikan yang dimiliki Ignia, mampu membuat para dewa tekuk lutut dihadapannya.
Permaisuri Ignia secara diam-diam menjalin hubungan gelap dengan pangeran Cusso, putra dari Kaisar Granel.
Dalam beberapa kesempatan, mereka berdua sering saling bertemu di permukaan daratan planet Gloxinia. Menyamar sebagai penduduk gloxinia, menyembunyikan kekuatan dari jangkauan para dewa.
..........
Taman Kaisar Quelle
Di atas hamparan awan yang luas, Kaisar Quelle dan Permaisuri Ignia duduk bersantai menikmati aneka macam buah yang tumbuh di langit.
"Yang Mulia Kaisar, aku punya satu keinginan yang hingga kini belum pernah terpenuhi." ucap Permaisuri Ignia kepada Kaisar Quelle.
"Katakanlah apa suatu keinginanmu yang belum terpenuhi itu. Aku akan mengabulkannya." ucap Kaisar Quelle kepada Permaisuri Ignia.
"Yang Mulia Kaisar, mohon maafkan hamba, hamba tidak berani mengutarakan keinginan hamba."
"Apa yang engkau takutkan? Bagaimanapun juga kau istriku, tidak ada yang perlu engkau takutkan." Kaisar Quelle membujuk Ignia untuk mengutarakan keinginannya.
"Aku... Aku ingin berkunjung ke dataran bawah, aku ingin merasakan suasana kehidupan di dataran bawah sana." ucap Permaisuri Ignia dengan perasaan takut.
"Apa? Apa yang baru saja engkau katakan?" Kaisar Quelle terkejut mendengar ungkapan dari keinginan Permaisuri Ignia.
"Maafkan hamba Yang Mulia, hamba bersalah. Mohon hukum hamba." Permaisuri Ignia bertekuk lutut di hadapan Kaisar Quelle.
"Berdirilah. Engkau tidak perlu meminta maaf kepadaku. Meskipun keinginanmu itu merupakan suatu hal yang absurd. Terlebih lagi jika engkau turun ke dataran gloxinia dan ikut campur dalam urusan penduduk gloxinia. Itu merupakan kesalahan besar!"
"Maafkan hamba Yang Mulia, maafkan hamba."
Kaisar Quelle melihat Permaisuri Ignia yang masih bertekuk lutut di hadapannya dengan penuh rasa sedih.
Dia memikirkan solusi untuk menghapus kesedihan yang tersirat dari wajah Permaisuri Ignia.
"Sudah cukup, sudah cukup! Kemari, berdirilah." Kaisar Quelle merangkul tangan Permaisuri Ignia, membantunya berdiri, dan kemudian duduk memangkul Ignia dalam pelukan.
Permaisuri Ignia tersipu merah dalam kepalsuan.
"Yang Mulia, apakah Yang Mulia masih marah pada hamba?" Permaisuri Ignia bertanya pada Kaisar Quelle, mencoba membaca suasana hati sang kaisar.
"Tentu saja tidak." jawab Kaisar Quelle.
"Lantas, kenapa wajah Yang Mulia tampak terlihat murung seperti itu?" Permaisuri Ignia bertanya penasaran.
"Tadi engkau mengatakan bahwa berkunjung ke dataran gloxinia merupakan satu-satunya keinginanmu yang belum terpenuhi bukan?"
"Benar Yang Mulia. Namun jika keinginanku itu suatu kesalahan besar yang tidak boleh terwujudkan, hamba bersedia untuk mengubur keinginan hamba Yang Mulia."
"Tidak! Jangan lakukan itu! Bagaimanapun juga, itu merupakan keinginanmu. Keinginan merupakan bagian dari impian." Kaisar Quelle menghela nafas. "Sekarang aku akan memikirkan cara untuk bisa mengabulkan keinginanmu."
"Benarkah?" Suasana hati Permaisuri Ignia menjadi riang.
"Tentu saja, dan aku rasa aku sudah menemukan caranya."
"Jadi bagaimana Yang Mulia, apakah keinginan hamba bisa terpenuhi?"
"Ya, karena aku sudah menemukan caranya, tentu saja aku bisa memenuhi keinginanmu. Namun, untuk keputusan selanjutnya itu bergantung padamu. Apakah engkau bersedia mewujudkannya berdasarkan atas ideku ini atau tidak?"
"Apapun ide Yang Mulia, hamba bersedia melakukannya."
"Baiklah, kalau begitu dengarkan baik-baik..."
Kaisar Quelle mengabulkan keinginan Permaisuri Ignia dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi. Satu diantaranya adalah turun ke dataran Gloxinia dalam wujud penduduk gloxinia, dan tidak boleh ikut campur dalam urusan mereka.
Permaisuri Ignia turun ke dataran Gloxinia dengan kawalan beberapa pasukan yang menyamar sebagai makhluk biasa.
...........
Hari demi hari telah berlalu sejak Permaisuri Ignia turun ke dataran Gloxinia. Kaisar Quelle merasa cemas karena tidak mendapatkan kabar tentangnya. Bahkan pancaran energi Permaisuri Ignia pun serasa lenyap tanpa jejak.
Sampai pada suatu hari, Kaisar Quelle menerima berita bahwa pasukan yang diutus untuk mengawal Ignia tewas dalam kondisi mengenaskan. Tubuh mereka hancur berkeping-keping, hanya menyisakan puing-puing crystal inti energi kehidupan yang telah redup.
Mengetahui kabar itu, Kaisar Quelle memanggil seluruh pejabat istana dan komandan perang ke ruang pertemuan istana.
"Sekuat apapun makhluk gloxinia, mereka takkan mampu membunuh satu prajuritku." ucap Kaisar Quelle dengan perasaan geram. "aku yakin, si tua bangka itulah yang menjadi dalangnya." sambungnya.
Kaisar Quelle berdiri dari kursi singgasana.
"Gill, Teris, Blice! Kalian bertiga pimpin komando pasukan di garis pertahanan dan perketat penjagaan di istana!" Perintah Kaisar Quelle kepada 3 komandan tertingginya. "Blaire! Sampaikan informasi kepada seluruh raja, untuk memperkuat pertahanan kerajaan mereka!"
"Baik Yang Mulia! Hamba siap menjalankan perintah!" jawab para pejabat dan komandan tertinggi yang mendapatkan titah.
"Scwartz, Scwertz! Kalian berdua temui aku di ruang senjata setelah pertemuan ini!" perintah Kaisar Quelle kepada dua jendral bersaudara.
"Baik Yang Mulia." jawab dua jenderal bersaudara dengan posisi badan membungkuk dan penuh rasa hormat..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Muhammad Febriansyah
semangat
2023-02-09
0