Chapter 3: Dungeon

Kaisar Granel memimpin kekaisaran di istana yang sangat luas dan megah. Istana yang memiliki ribuan mansion, setiap mansion memiliki taman yang sangat indah, dan setiap taman ditumbuhi oleh aneka tanaman hias dan buah-buahan.

Selain memiliki mansion, Istana Kaisar Granel juga memiliki 2 bangunan dungeon dengan tingkat level yang berbeda. Dungeon yang disediakan untuk monster maupun iblis, dan dungeon yang dipersediakan secara khusus untuk menghukum para dewa.

Dungeon yang disediakan untuk mengurung maupun menghukum para monster dan iblis dikenal dengan nama Dungeon Hexaron, sedangkan dungeon yang disediakan untuk menghukum para dewa dikenal dengan nama Dungeon Seron.

Dungeon Seron, berlokasi di sayap kanan istana.

Dungeon Seron memiliki 1000 tingkat. Masing-masing tingkat memiliki level penyiksaan yang berbeda-beda. Semakin tinggi tingkatan dungeon, semakin tinggi pula level hukuman yang disajikannya.

Dungeon tingkat 1, diperuntukan untuk para dewa dengan tingkat kekuatan di tahap dasar yang melakukan pelanggaran yang sangat ringan. Sementara dungeon tingkat 1000, diperuntukkan untuk menghukum para dewa tingkat tinggi yang melakukan pengkhianatan, pemberontakan, dan para dewa tinggi dari pihak musuh yang berhasil ditangkap untuk diinterograsi.

Pada dungeon tingkat 1000, terdapat dungeon rahasia yang diperuntukan untuk mengurung, menghukum, menyiksa, maupun mengeksekusi para dewa tingkat tinggi yang tingkat kekuatannya sudah mencapai raja dewa. Di ruang dungeon rahasia inilah Permaisuri Ignia memainkan sandiwara.

Ruang dungeon rahasia yang mampu menutupi pancaran aura kekuatan para dewa yang berada di dalam dungeon. Akibatnya, para dewa yang berada di luar dungeon tidak mampu mendeteksi keberadaan dewa yang dikurung di dalamnya.

Dungeon Seron

Kaisar Quelle berhasil berteleportasi ke dalam dungeon. Menyembunyikan pancaran aura kekuatan yang dia miliki. Hanya dewa dengan tingkat kekuatan raja dewa level puncak yang dapat merasakan pancaran aura yang disembunyikan oleh Kaisar Quelle.

Sang Kaisar memejamkan mata, menggunakan kekuatan mata dewa untuk melihat seluruh makhluk dan benda yang ada di dungeon seron dalam satu kali observasi.

"Dimana mereka menyembunyikannya?"

Kaisar Quelle membuka mata dan menghela nafas, "hufffft.... tampaknya aku perlu membersihkan tempat ini."

"Namun sebelum itu......" Kaisar Quelle berdiam diri sejenak, berusaha memikirkan sesuatu.

Tik!

Kaisar Quelle menjentikkan jari.

"Teknik kaisar dewa! Sangkar langit dewa!" Kaisar Quelle menyegel Dungeon Seron dari dalam dengan kekuatan sangkar dewa tingkat kaisar, sehingga tidak ada satupun makhluk maupun dewa yang bisa keluar maupun masuk ke dalam dungeon tanpa seizinnya.

Sementara itu di lantai dasar dungeon Seron, dua prajurit tingkat dewa berpatroli di sepanjang koridor. Berjalan berdampingan, di sisi kanan dan sisi kiri, mengawasi keadaan.

"Hei! itu, yang barusan itu, apakah kamu melihatnya?" Prajurit yang berjalan di sisi kanan bertanya pada prajurit yang berjalan di sisi kiri.

"Iya, tentu! Tentu saja aku melihatnya!" Jawab prajurit yang berjalan di sisi kiri.

Di tengah percakapan mereka, tiba-tiba sekelebat cahaya melintas dan menghancur leburkan tubuh kedua prajurit itu berkeping-keping, sampai tubuh dan crystal energi kehidupan mereka lenyap tak tersisa.

Cahaya dari kecepatan gerak Kaisar Quelle.

Kaisar Quelle terus bergerak dari koridor ke koridor, dari ruang ke ruang, tingkat ke tingkat. Membasmi seluruh prajurit dan penjaga dungeon seron yang dilintasinya tanpa ampun. Kaisar Quelle bergerak dan terus bergerak mencari keberadaan Permaisuri Ignia yang dikurung di tempat rahasia.

Dungeon tingkat 970.

"Sudah Sejauh ini, aku belum juga menemukan tanda-tanda keberadaannya. Dimana sebenarnya dia?" Kaisar Quelle menyinggahkan kaki sejenak di dungeon tingkat 970. Dia melihat ke adaan sekitar. Di dungeon pada tingkat ini, ada banyak sekali penjaga yang bertugas mengawasi menghukum para tahanan.

Para penjaga dungeon tingkat 970 melihat keberadaan Kaisar Quelle, namun mereka tidak tahu bahwa sosok yang berdiri di hadapan mereka adalah seorang Kaisar Dewa. Bagai sekumpulan serigala yang hendak memangsa seekor kelinci tersesat, para penjaga dungeon tingkat dewa level tinggi ini sudah bersiap untuk menerkam tubuh Sang Kaisar bersama-sama.

"Lihatlah, siapa yang datang? Hahahaha." ucap seorang penjaga tingkat dewa level tinggi dengan fisik menyerupai bangsa kurcaci kepada teman-temannya.

"Dewa kecil ini tampaknya sedang tersesat. Perlukah kita menuntunnya ke neraka?" ucap seorang penjaga tingkat dewa level tinggi dengan fisik menyerupai bangsa orc.

"Kita? Kalian lakukanlah sendiri. Aku tidak tertarik untuk menghabisi seekor serangga kecil." ucap seorang ketua penjaga yang tingkat kekuatannya sudah mencapai dewa level puncak. Ketua penjaga yang memiliki latar belakang sebagai seorang jenderal perang di suatu kerajaan yang berada di bawah kepemimpinan Kaisar Granel. Secara fisik, ketua penjaga dungeon tingkat 970 memiliki fisik menyerupai elf.

"Tidak perlu banyak bicara lagi! Ayo kita habisi dewa kecil ini!" ucap seorang penjaga tingkat dewa level tinggi dengan fisik besar dan dipenuhi lumpur rawa-rawa.

Penjaga tingkat dewa level tinggi berfisik menyerupai bangsa orc bergerak dengan cepat menyerang Kaisar Quelle.

Kaisar Quelle berteleportasi, berdiri tepat di hadapan ketua penjaga dungeon seron tingkat 970.

Ketua penjaga terkejut. Kedua matanya terbelalak melihat Kaisar Quelle yang tiba-tiba saja sudah berada di hadapannya. Kaisar Quelle menampilkan sedikit kekuatan auranya tanpa menunjukkan kekuatan aura sesungguhnya kepada ketua penjaga.

"Ra..raja dewa level puncak? B..ba..bagaimana mungkin raja dewa level puncak berada di tempat ini? Tidak mungkin, ini tidak mungkin!" Ketua penjaga merasa ketakutan. Tubuhnya bergetar, wajahnya mengkerut, pucat, dan berkeringat deras.

"Beritahu aku, di mana Permaisuri Ignia?" Kaisar Quelle bertanya kepada ketua penjaga, untuk menghemat energi dan waktu dalam pencarian.

Kaisar Quelle membiarkan mereka hidup untuk beberapa saat. Setelah memperoleh jawaban, barulah dia bergerak menghabisi makhluk yang ada di dungeon tingkat 970. Termasuk menghabisi para tahanan yang bukan bagian dari pasukan maupun rakyat kekaisarannya.

"Per..Permaisuri Ignia? A..apakah engkau orang yang diutus oleh Kaisar Quelle itu?"

Diam-diam salah satu penjaga menyerang Kaisar Quelle dari belakang.

Kaisar Quelle mengibaskan tangan ke belakang, menghempaskan udara, mengoyak raga para penjaga tingkat dewa level tinggi yang berada di bagian belakang tubuhnya.

Jika penjaga dungeon itu hanya berada di tingkat dewa tahap awal, maka jiwa dan tubuhnya sudah lenyap tanpa jejak.

"Diutus? Hmmm...." Kaisar Quelle mengibas tangannya ke atas, para penjaga terbang menjulang. Selang beberapa detik kemudian sang kaisar mengepalkan tangan, dan tubuh para penjaga tingkat dewa level tinggi itu hancur lebur bagaikan bubur berkuahkan darah. "......anggap saja begitu."

Ketua penjaga hanya bisa terperanga ketakutan.

"Ttt...ti..dakkkk...! tidak mungkin!" tubuh ketua penjaga bergemetar.

"Tampaknya engkau tidak tahu apa-apa." ucap Kaisar Quelle kepada ketua penjaga. Kaisar Quelle menghela nafas "haaaah.!! Lagi-lagi aku telah membuang waktu!"

Tik!

Kaisar Quelle menjentikkan jari

"Teknik tingkat raja dewa! Black hole!'

Black hole tingkat raja dewa muncul tepat di atas kepala ketua penjaga. Menghisap seluruh objek yang ada di sekitarnya. Kecuali tubuh Kaisar Quelle.

Kaisar Quelle melanjutkan pencarian. Sampai pada akhirnya dia tiba di pintu dungeon tingkat 1000.

Pintu gerbang dungeon tingkat 1000, dijaga oleh makhluk mitologi dataran Gloxinia. Makhluk legenda dengan wujud makhluk berapi dengan kepala Allosaurus, tubuh Ankylosaurus, kaki dan tangan Deinonychus. Makhluk mitologi Gloxinia ini bernama Alkynorus.

Bola api membara disembur dari mulut Alkynorus. Semburan api datang menyambar ke arah tubuh Kaisar Quelle.

Tanpa menggerakkan kaki selangkahpun, Kaisar Quelle dengan perkasa meredam semburan bola api menjadi secuil hembusan angin, hanya dengan gerakan jari telunjuk saja.

Alkynorus melompat tinggi, mencoba untuk menerkam tubuh Kaisar Quelle yang berdiri tidak jauh dari hadapannya.

Kaisar Quelle menyambut serangan fisik yang dilesatkan oleh Alkynorus. Menyambut dengan sentuhan telapak tangan tepat di kepala bagian atas Alkynorus. Kaisar Quelle menggunakan kekuatan penghenti waktu, dan seketika itu juga waktu menjadi berhenti. Seisi ruang tampak membeku dalam dimensi waktu. Hanya Kaisar Quelle yang dapat bergerak di dalam pengaruh kekuatan dimensi waktunya sendiri.

"Ketika aku masih kanak-kanak, ayahku banyak bercerita tentangmu." ucap Kaisar Quelle sambil mengusap-usap kepala Alkynorus yang membeku di dalam kekuatan penghenti waktu. "Tahukah kau? Ayahku pada awalnya hanyalah seorang ksatria dari dataran Gloxinia. Seorang petarung yang tak terkalahkan, namun dia pernah mengalami luka yang sangat parah seusai menjalani suatu pertarungan yang sangat panjang. Ketika terluka, tidak sedikit bounty hunter dataran Gloxinia yang memburu ayahku. Dalam kondisi yang buruk, ayahku terus berlari dan terus berlari menyelamatkan diri. Hingga pada akhirnya,  ia bertemu dengan seekor makhluk yang dikenal dengan nama Alkynorus. Semula ayahku cemas, dia berpikir bahwa makhluk itu akan menyakitinya. Namun siapa sangka jika makhluk itu datang menyelamatkan ayahku. Kini, makhluk itu dipertemukan dengan putra dari ksatria itu di tempat yang tidak terduga. Terimakasih telah menyelamatkan ayahku  aku berharap kita menjadi teman. Namun pertama-tama, aku harus membersihkanmu dari pengaruh jahat yang ditanamkan oleh tua bangka itu di kepalamu.

Kaisar Quelle mengetuk bagian atas kepala Alkynorus dengan jari telunjuk. Seketika itu juga, energi hitam dengan efek pengontrol pikiran dan raga yang tertanam di otak Alkynorus selama ribuan tahun lenyap seutuhnya, tanpa jejak.

Tik!

Kaisar Quelle menjentikkan jari, dimensi waktu yang ada di dalam dungeon kembali berjalan secara normal.

Tubuh Alkynorus bergerak, kedua matanya menatap Kaisar Quelle, hidungnya mencium aroma tubuh sosok Kaisar yang tengah berdiri di hadapannya.

"Aroma yang tidak asing. Aku pernah mencium aroma ini. Apakah dia pria yang waktu itu? Tidak, tidak mungkin! Wajah pria ini tampak lebih muda dari pria yang berlindung di hutanku pada saat itu!" pikir Alkynorus saat melihat wajah Kaisar Quelle.

Alkynorus berjalan mundur, merubah wujudnya dalam wujud sosok dewi yang cantik jelita. Dewi dengan bola mata berwarna biru permata, kulitnya berwarna cerah dan halus, rambutnya berwarna cokelat, dan memiliki hidung yang mancung.

Segala makhluk hidup dataran Gloxinia dari jenis hewan, maupun tumbuhan yang telah mencapai tingkat dewa, secara alami wujudnya pun turut berubah bentuk menjadi sosok dewa atau dewi dengan fisik tubuh yang sama seperti dewa-dewa Gloxinia pada umumnya.

Alkynorus memalingkan pandangan, melihat suasana sekitar.

"Dimana ini? Tempat apa ini? Kenapa aku bisa berada di tempat ini?" itulah hal yang terlintas di benak Alkynorus saat ia baru saja terbangun dari mimpi panjang.

Episodes
1 Chapter 1: Dunia Dewa
2 Chapter 2: Rencana
3 Chapter 3: Dungeon
4 Chapter 4: Void Sacred Beast
5 Chapter 5: Kekejian Keluarga Granel
6 Chapter 6: Raja Zombie
7 Chapter 7: Ruang Rahasia
8 Chapter 8: Aku Tidak Percaya Pada Siapapun
9 Chapter 9: Hama Istana
10 Chapter 10 : Zona Pertempuran
11 Chapter 11: Hadiah Terindah
12 Chapter 12: Gravitasi
13 Chapter 13: Dewi Kecil
14 Chapter 14: Pembalasan Kaisar Granel
15 Chapter 15: Pengkhianatan Sang Permaisuri
16 Chapter : Kehancuran Kekaisaran Quelle
17 Chapter 17: Planet Biru
18 Chapter 18: Satu Raga Dua Jiwa
19 Chapter 19: Aku Bersedia
20 Chapter 20: Lembah Serigala
21 Chapter 21: Evolusi
22 Chapter 22: Manusia Serigala
23 Chapter 23: Ghiwa Belajar Adaptasi
24 Chapter 24 : Kembali Ke Kota
25 Chapter 25: Aku Ingin Kuat
26 Chapter 26: Sistem Barter
27 Chapter 27: Transaksi Dagang
28 Chapter 28: Teknik Dasar Tebasan Pedang
29 Chapter 29: Teknik Tenaga Dalam
30 Chapter 30: Ancaman Harimau Putih
31 Chapter 31 : Pertunjukan Malam
32 Chapter 32 : Pendekar vs Harimau Putih
33 Chapter 33 : Kekuatan Khusus Pendekar Harimau
34 Chapter 34: Gadis Kerajaan
35 Chapter 35: Pengorbanan
36 Chapter 36: Pasukan Bandit Menara Timur
37 Chapter 37: Teknik Pedang Tanpa Bayangan
38 Chapter 38: Pendekar Tangan Besi
39 Chapter 39: Putri Bungsu Hulubalang
40 Chapter 40: Pendekar Tangguh
41 Chapter 41: Topeng dan Baju Pendekar
42 Chapter 42: Cincin Penyimpanan
43 Chapter 43: Rubah Betina
44 Chapter 44: Naisha Lin
45 Chapter 45: Guru dan Murid
46 Chapter 46: Aku Bukan Orang Jahat
47 Chapter 47: Kawan Lama
48 Chapter 48: Kawan Baru
49 Chapter 49: Pembersihan
50 Chapter 50: Harta Rampokan
51 Chapter 52
52 Chapter 51:
53 Chapter 53
54 Chapter 54
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Chapter 1: Dunia Dewa
2
Chapter 2: Rencana
3
Chapter 3: Dungeon
4
Chapter 4: Void Sacred Beast
5
Chapter 5: Kekejian Keluarga Granel
6
Chapter 6: Raja Zombie
7
Chapter 7: Ruang Rahasia
8
Chapter 8: Aku Tidak Percaya Pada Siapapun
9
Chapter 9: Hama Istana
10
Chapter 10 : Zona Pertempuran
11
Chapter 11: Hadiah Terindah
12
Chapter 12: Gravitasi
13
Chapter 13: Dewi Kecil
14
Chapter 14: Pembalasan Kaisar Granel
15
Chapter 15: Pengkhianatan Sang Permaisuri
16
Chapter : Kehancuran Kekaisaran Quelle
17
Chapter 17: Planet Biru
18
Chapter 18: Satu Raga Dua Jiwa
19
Chapter 19: Aku Bersedia
20
Chapter 20: Lembah Serigala
21
Chapter 21: Evolusi
22
Chapter 22: Manusia Serigala
23
Chapter 23: Ghiwa Belajar Adaptasi
24
Chapter 24 : Kembali Ke Kota
25
Chapter 25: Aku Ingin Kuat
26
Chapter 26: Sistem Barter
27
Chapter 27: Transaksi Dagang
28
Chapter 28: Teknik Dasar Tebasan Pedang
29
Chapter 29: Teknik Tenaga Dalam
30
Chapter 30: Ancaman Harimau Putih
31
Chapter 31 : Pertunjukan Malam
32
Chapter 32 : Pendekar vs Harimau Putih
33
Chapter 33 : Kekuatan Khusus Pendekar Harimau
34
Chapter 34: Gadis Kerajaan
35
Chapter 35: Pengorbanan
36
Chapter 36: Pasukan Bandit Menara Timur
37
Chapter 37: Teknik Pedang Tanpa Bayangan
38
Chapter 38: Pendekar Tangan Besi
39
Chapter 39: Putri Bungsu Hulubalang
40
Chapter 40: Pendekar Tangguh
41
Chapter 41: Topeng dan Baju Pendekar
42
Chapter 42: Cincin Penyimpanan
43
Chapter 43: Rubah Betina
44
Chapter 44: Naisha Lin
45
Chapter 45: Guru dan Murid
46
Chapter 46: Aku Bukan Orang Jahat
47
Chapter 47: Kawan Lama
48
Chapter 48: Kawan Baru
49
Chapter 49: Pembersihan
50
Chapter 50: Harta Rampokan
51
Chapter 52
52
Chapter 51:
53
Chapter 53
54
Chapter 54

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!