eps 04

Tita masih di atas kasur samar-samar membuka mata, di lihatnya sosok Bagas di samping tempat tidur. Dia tengah bersandar pada kursi kayu di sebalah tempat tidur Tita. Tatapan Bagas tidak lepas dari langit langit kamar.

"Abang, tita haus" lirih Tita

"Oke, Abang ambilin ya dek" Bagas bergegas mengambilkan air minum di atas meja,

lalu menyodorkan segelas air tersebut.

Tita segera meneguk habis air yang di berikan Bagas. Hasil pemeriksaan dua hari lalu memeng tidak menunjukkan penyakit serius, tapi tiba tiba saja Tita mengalami demam tinggi. Jadi dia harus istirahat di rumah dulu.

"Bang, aku besok mau sekolah ya, aku sudah sehat kok. Kelamaan di rumah bosen juga" Ucap Tita sembari memposisikan badan sedikit bersandar pada bahu ranjang.

"Serius kamu udah enakkan? abang tidak mau terjadi hal buruk lagi sama kamu" meraih gelas kosong di tangan sang adik.

"Aku yakin kok, bang. Nggak enak kelamaan libur takut ketinggalan pelajaran. Lagi pula aku susah sehat kok"

Mengusap kelapa Tita "Ya sudah kalau begitu, tapi kamu gak boleh sakit lagi ya. Abang gak sanggup liat kamu sakit" Rasa sayang Bagas melebihi segalanya.

"Makasih bang"

Bagas mengangguk dan berpamitan untuk berangkat kuliah karna dia ada kelas malam "Kalau begitu abang mau pulang dulu, mandi terus siap siap kuliah. Kalau mau makan sudah abang siapin di meja makan, jangan lupa obat di minum. Kalau nggak kemaleman abang pulang ke sini kalau udah larut abang pulang ke rumah ya" Tuturnya memberitahu. Sengaja Bagas tinggal di kontrakan sebab ia memilih tempat terdekat dari kampus. Dia juga ingin hidup mandiri.

"Abang hati hati di jalan, makasih buat makanannya"

"Oke. Abang berangkat dulu"Bagas pun segera pergi.

Tak berapa lama Tita bangkit, lalu mencari di mana keberadaan ponselnya. Tapi, dia tidak kunjung menemukannya.

"Duhhhh dimana sih aku taruh hpnya? kemaren masih ada di meja, sekarang kok nggak ada" Berusaha mencari tetapi tak kunjung di temukan. Setiap sudur kamar telah ia geledah masih saja belum di temukan. Sehingga pada akhirnya terdengar samar-samar suara ponsel berbunyi "Dari mana asal suara itu...." Perlahan Tita mencari sumber suara, dan ternyata ponselnya berada di kolong tempat tidur.

"Lah kok bisa jatuh kesini sih...." berushhaa menggapai ponsel dalam kolong tempat tidur.

Tita berhasil mengambil ponselnya "Astaga di cari dari tdi nggak taunya di kolong tempat tidur" Setelah membuka ponsel, Tita terkejut melihat banyaknya pesan singkat, dan semua itu di kirim oleh Alan.

"Kak Alan? di kirim pesan, aku nggak lagi mimpi kan?"Menepuk sslah satu pipi sambil terus menatap layar ponsel. Dari pesan tersebut, tersemat permitaan maaf dari Alan. Membaca semua isi pesan tersebut membuat jantung Tita berdetak kencang.

"Kalau kamu seperti ini,maka aku jadi ragu buat tidak cinta sama kamu, kak. Meski sakit masih terasa tapi cinta ini selalu ada untukmu" Tita tersipu malu juga bahagia. Ia akhirnya bisa mendapat pesan dari orang yang dia cintai.

walaupun cinta itu hanya {cinta sepihak}

Tanpa ragu Tita membalas pesan singkat tersebut, senyuman mengiringi ketikan di layar ponsel miliknya.

(Aku nggak papa kok kak, aku hanya ambil libur dua hari. Abang aku menyuruhku untuk istirahat beberapa hari)Jelas Tita. Tentunya semua itu membuat Tita bersemangat. Yang tadinya demam langsung sumringah. Tak perduli hari esok akan seperti apa yang terprnting sekarang dia bisa saling kirim pesan singkat dengan sang pujaan hati.

Disisi lain...

Alan membaca pesan dari Tita, senyum tipis mengembang "Nggak mungkin dia nggak balas pesan gua"

(Syukur deh kalo kamu udah baikan. jadi aku tidak khawatir lagi sama kamu) jawab Alan singkat.

"Lega sekali rasanya"

Tita sudah tidak sabar menunggu balasan dari kak Alan.

Ting....

Suara nada pesan masuk. Sigap Tita membuka pesan tersebut.

"Oh Tuhan.....jantungku serasa mau copot. Nggak nyangka sakit ini membawa berkah"

Tersenyum sembari memeluk ponselnya, membayangkan jika ponsel itu adalah lelaki yang sangat ia kagumi.

Tok tok tok....

Alan yang tengah asik dengan ponselnya

beranjak membuka pintu

"Ehhh Nona manis silahkan masuk, sayang"dan ternyata yang datang adalah Nina kekasih Alan.

"Hmmmm..." Nina duduk di tepi ranjang.

"Kenapa si yang? kok gitu, sini duduk dekat aku. Ada apa Nina ku sayang yang tersegalanya? kangen aku ya...."

kecupan manis di pipi kiri Nina.

"Kamu jahat tau nggak" manja Nina sambil menyandarkan kepala di bahu Alan "Kenapa kamu tadi gak nungguin aku? dan kata Leo kamu lagi itu lagi banyak pikiran ya? kenapa, lagi mikirin si cupu itu?" Nada bicara Nina mulai tidak enak di dengar. Mungkin dia berada dalam fase cemburu berat.

"Sayang, orang macam Leo kamu percaya. Sebenarnya tadi aku langsung pulang karena capek banget, pengen cepet istirahat. Kamu juga tau kan tadi di sekolah aku habis tanding basket" Alan melingkarkan tangan pada pinggang Nina.

Nina yang dari tadi terbakar emosi seketika luluh dengan sikap Alan. Mereka pun berlanjut dengan aktifitas mereka yaitu pacaran.

mereka saling melampar tawa dan bercanda seakan dunia milik berdua.

Akan tetapi di sela-sela tawa mereka datanglah ibunda Alan.

"Nak kalian boleh pacaran, tapi ingat ada batas suci yang mana kalian di haramkan sebelum waktunya tiba" Ibunda Alan memperingati mereka berdua.

"Baik mami, alan juga paham kok!" ucap Alan lalu beranjak keluar kamar meninggalkan mami dan kekasihnya.

Terpopuler

Comments

Littlesparkles

Littlesparkles

iih ini udh disakitin jual mahal dikit kek biar alan nyesel ini langsung di bales hufttt

2020-06-20

1

Nining Shuma

Nining Shuma

nyesek kak

2020-03-20

1

Ahktar Azzam

Ahktar Azzam

kok tita gx lemah sich
bucin bnget

2019-12-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!