Hari minggu adalah hari yang di nanti-nanti oleh semua siswa dan siswi begitu pun dengan Nadira. Wanita itu sangat menantikan hari itu. Baginya, hari minggu adalah hari yang spesial. Di mana dia bisa tidur lebih dari waktu tidur di hari lainnya.
Nadira menguap sambil merentangkan tangannya ke belakang lalu mencoba membuka matanya. Kemudian melirik jam yang ada di atas nakas. "Jam sepuluh..." gumam Nadira membulatkan mata tak percaya. Selama hidupnya, ini kali pertama ia bangun di pukul 10 AM.
"Kenapa aku bisa bangun kesiangan!" gumam Nadira meruntuki kebodohannya.
Nadira berlari mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Dalam kamar mandi ia meruntuki dirinya yang begitu bodoh. Selama ia tinggal bersama Ibu dan Ayahnya, Nadira akan bangun paling lambat jam 8 pagi, tapi sekarang malah bangun di jam 10 pagi.
"Semoga kak Rian tidak membatalkan perjanjian ini" ucap Nadira sembari menyalakan keran air.
Dua puluh menit kemudian, Nadira keluar dari kamar mandi lalu bersiap-siap ke dapur. Di dapur, tepatnya di meja makan. Terlihat beberapa menu sarapan pagi sudah tertata rapih. Makanan yang tadinya panas menjadi dingin.
Rian menatap tajam ke arah Nadira saat melihat gadis itu menghampirinya ke dapur. "Mimpi apa kamu semalam, sampai-sampai aku yang terbilang sulit dibangunin justru bangun lebih awal darimu" ujar Rian sembari memegang sendok makan seperti anak kecil.
"M-m-maafkan aku kak" balas Nadira terbata-bata.
"Apa kamu tidak mau sarapan. Kenapa kamu terus berdiri disitu" kata Rian menggelengkan kepala.
"I-iya kak" balas Nadira lalu duduk disamping Rian.
Rian tersenyum melihat Nadira yang penurut. Ia memang sengaja mengerjai gadis itu. "Ternyata asik juga mengerjai Nadira" batin Rian.
"Setelah ini kita ke butik untuk pilih gaun pengantin. Mama sudah menunggu kita di sana" kata Rian..
Uhuk. Uhuk.
'"Kamu kalau makan hati-hati" ucap Rian kemudian mengambilkan air minum untuk Nadira.
"Kenap cepat sekali Kak. Kapan acaranya?" tanya Nadira.
"Besok" balas Rian dengan singkat, padat dan jelas.
"Apa!" Nadira membulatkan matanya.
"Bagaimana ini, aku belum memberitahu Ibu dan Ayah" batin Nadira.
Rian melihat Nadira melamun, ia tahu apa yang dipikirkan oleh gadis itu. "Kamu tidak perlu cemas, aku sudah memberitahu Ibu dan Ayahmu" kata Rian.
"Benarkah!" ucap Nadira dengan mata berbinar.
"Aku harus mengumpulkan uang sebanyak mungkin. Agar aku bisa membawa ibu pergi. Sudah cukup aku dan Ibu menderita" batin Nadira.
"Apa yang kamu pikirkan?" tanya Rian.
"Tidak, aku tidak memikirkan apa-apa" jawab Nadira berbohong.
"Aku akan membawamu pergi dari amukan ayahmu. Dan aku janji akan membawa Ibumu juga. Agar kelak saat kita bercerai kamu bisa bersama Ibumu" jelas Rian.
"Benarkah Apa kakak akan membawa Ibuku juga?" tanyanya dengan mata berbinar.
"Iya, cepat habiskan sarapanmu" balas Rian tersenyum.
Setelan sarapan, Nadira dan Rian bergegas ke Butik menemui Liana. Dalam perjalanan, baik Nadira maupun Rian memilih diam. Lima belas menit kemudian, mereka pun sampai di Butik. Keduanya turun dari mobil lalu menghampiri Liana yang sejak tadi menunggu mereka.
"Kamu cobain yang ini Sayang. Model dan warnanya juga bagus" ujar Liana sembari memegang gaun pengantin berwarna silver.
Nadira tersenyum lalu mencoba gaun pengantin yang dipilih oleh calon mertuanya. "Bagaimana Ma?" tanya Nadira memperlihatkan gaun yang ia coba.
"Hmmmm. Kurang pas" balas Liana.
"Bagaimana menurutmu, Rian?" tanya Liana pada putranya.
"Ganti saja. Gaun itu kurang cocok dengannya. Coba kamu cobain yang sana" kata Rian sambil menunjuk salah satu gaun berwarna putih.
Lima menit kemudian Nadira pun keluar mengenakan gauh putih yang dipilih oleh calon suaminya. "Bagaimana dengan yang ini?" tanya Nadira.
Tak ada yang menjawab, baik Rian maupun Liana. Mereka berdua terpenganga melihat kecantikan Nadira.
"Cantik" balas Rian. Hanya itu yang keluar dari mulutnya.
"Mama salut sama kamu. Kamu memilih calon menantu yang sangat perfec!" puji Liana.
"Bagus kok. Bagaimana menurutmu, Nadira?" Rian kembali bertanya pada Nadira.
"Mana aku tahu Kak. Aku tidak pandai menilai" balas Nadira menunduk.
Liana terkekeh mendengar jawaban dari calon menantunya "Tahu tuh Rian. Sudah lihat cantik masih mau bertanya"
Rian hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Hahahaha zmama bisa aja"
Setelah memilih gaun pengantin, Liana memilih pulang. Begitupun dengan Rian dan Nadira. Saat diperjalanan, Nadira sibuk dengan ponselnya. Ia berbalas pesan dengan Dimas dan Kania.
"Kak Rian. Tolong turunkan aku dipertigaan. Kakak pulang duluan saja. Aku mau kerja dulu" pintah Nadira.
Rian menaik turunkan alisnya. "Kamu kerja apa dan di mana?" tanya Rian.
"Di Toko Bunga milik keluarga Dimas" jawab Nadira.
"Kak Rian. Izinkan aku bekerja sekalipun aku sudah menikah nanti" ujar Nadira.
"Kamu bisa melakukan apapun yang kamu inginkan. Aku tidak akan mengekangmu, kamu tahu sendiri alasan pernikahan ini" jelas Rian.
Nadira bahagia mendengarnya. "Terima kasih kak" ucap Nadira tersenyum.
"Iya sama-sama" balas Rian. Rian menambah kecepatan mobilnya agar segera sampai dipertigaan. Tak membutuhkan waktu lama mereka pun sampai. Dengan senyum Nadira turun dari mobil.
"Hubungi aku jika pekerjaanmu sudah selesai" kata Rian,
"Iya kak. Hati-hati ya" balas Nadira sembari melambaikan tangannya.
Rian tersenyum kemudian melajukan mobilnya. Saat diperjalanan, tanpa sengaja ia melihat wanita pujaan hatinya sedang bergandengan tangan dengan pria lain. "Kamu sudah kembali tapi tidak memberitahuku!" batin Rian.
Rian mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang. Siapa lagi kalau bukan wanita pujaan hatinya. Namun siapa sangkah, nomor wanita itu diluar jangkauan.
"Bisa bisanya kamu menonaktifkan ponselmu. Tapi siapa pria yang sedang bersamanya, kenapa mereka terlihat mesra?" gumam Rian berkelut dengan pikirannya sendiri.
Rian terus mengikuti keduanya. Rahangnya mengeras saat melihat laki-laki yang sedang bersama kekasihnya. Dia adalah Angga, sahabat Rian yang juga tegila gila dengan Kaira. Kaira adalah kekasih Rian yang ia tunggu kedatangannya.
Jangan lupa like, rate 5, komen dan bagikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Fafa Adieq Bosky
yg ditunggu asyik selingkuh
2021-05-30
1
Radin Zakiyah Musbich
seru thor... 🌮🌮🌮
ijin promo donk,
jgn lupa mampir di novel dg judul "AMBIVALENSI LOVE"
kisah cinta beda agama 🌮🌮🌮
ditunggu like and comment nya ya 🙏😊
2020-10-25
2
Perjuangan cinta Tuan Muda
bagus mbak ceritanya. oya aq ngvote nih dkaryamu mbak. please feedbacknya yaw
2020-10-12
3