Kekasih Bayaran Tuan Muda
"Mayuki Anggraini Putri. Nenek! Mayu berhasil masuk di Universitas Indonesia. Mayu sebentar lagi akan jadi pebisnis hebat nenek." seru mayu girang, begitu dia melihat ada namanya di daftar pengumuman hasil seleksi akhir Universitas Indonesia. Itu berarti sebentar lagi dia bisa kuliah di universitas ternama itu.
Mayu menyimpan kembali ponselnya. Mayu buru-buru merapikan dagangannya. Dia tidak sabar memberitahukan kabar baik ini pada nenek tercintanya.
Mayu mengangkat karung dagangannya dan membawanya ke tempat motor bututnya parkir.
Setelah karungnya terikat kuat, Mayu buru-buru menyalakan motornya.
Brak!
Mayu sangat terkejut begitu mendengar suara benda tabrakan.
Mayu menoleh pelan ke belakang. Tubuh Mayu seketika lemas begitu melihat motornya menabrak mobil yang sedang melintas.
Ini jelas salah Mayu. Mayu yang tidak melihat jalan terlebih dulu sebelum memundurkan motornya.
"Hai kamu! Mau bunuh saya kamu?" seru si pemilik mobil menatap marah Mayu.
Mayu menundukkan kepalanya dan memasang wajah memelasnya. Berharap semoga sipemilik mobil kasihan padanya dan tidak minta ganti rugi. Bisa gagal kuliah Mayu kalau uangnya harus dipakai untuk ganti rugi.
Mayu turun perlahan dari motornya dan menyatukan tangannya di dadanya. Mayu jalan menunduk menghampiri pemilik mobil itu.
"Maaf Mas, saya tidak sengaja. Saya buru-buru Mas. Nenek saya sakit. Kasihani lah saya Mas." ujar Mayu semelas mungkin.
'Maafkan Mayu nenek.' lanjut Mayu dalam hati. Terpaksa dia berbohong membawa nama neneknya supaya dikasihani.
"Maaf maaf! Kamu pikir dengan kamu minta maaf, penyok dan baret mobil saya bisa kembali lagi seperti semula? Tidak akan! Kamu harus ganti rugi! Dan ingat, saya tidak akan tertipu dengan wajah memelas palsu kamu itu." marah laki-laki 20 tahun itu.
Mayu seketika menegapkan tubuhnya dan mengerucutkan bibirnya. Dia sudah ketahuan. Apa acktingnya sejelek itu sehingga langsung ketahuan atau orang ini terlalu pintar dalam menilai ekspresi orang?
"Sepuluh juta." lanjutnya lagi.
Mata Mayu membola mendengarnya.
"Sepuluh juta!" seru Mayu dan menatap tidak terima. Mobilnya hanya penyok dan baret sedikit tapi minta ganti rugi sepuluh juta, ini tidak masuk akal sama sekali.
"Iya sepuluh juta. Ini mobil Audi R8 dan harganya 8 milyar. Walau hanya penyok dan baret sedikit, harga perbaikannya sudah pasti mahal. Masih untung saya hanya minta ganti rugi sepuluh juta, bukan seratus juta." seru laki-laki itu lagi.
Mayu mau pingsan mendengarnya. Mobilnya memang semahal itu.
Dapat uang dari mana dia sepuluh juta? Mau jual motor butut sama sisa dagangannya juga tidak akan dapat uang 10 juta. Dia hanya penjual kolor dan bh pinggir jalan.
'Mayu putar otak Mayu!' batin Mayu teriak.
"Mas ada Supermen pakai c*lana dalam di luar Mas!" teriak Mayu tiba-tiba dan menujuk arah belakang laki-laki tampan itu.
Laki-laki itu menoleh ke belakang.
Dengan gerakan cepat Mayu naik motornya dan langsung tancap gas.
Mayu tidak punya pilihan lain, kabur adalah jalan terbaik. Lagian laki-laki itu jelas-jelas orang kaya, tapi dia tega-teganya minta uang pada Mayu yang hidupnya serba pas-pasan. Benar-benar orang kaya pelit dan tidak punya hati. Harusnya dia bantu Mayu, bukannya malak Mayu.
"Hei jangan kabur kamu!" teriak laki-laki itu dan berusaha menarik motor Mayi. Sayangnya dia telat 1 detik, motor Mayu sudah keburu tancap gas.
Laki-laki bertubuh atletis itu tidak terima Mayu kabur, dia tidak bisa diam saja. Dia masuk cepat mobilnya dan mengejar Mayu.
Mayu bisa melihat dari kaca spion motornya, kalau mobil laki-laki sudah mendekatinya. Mayu kembali tancap gas. Walau motornya sudah butut tapi Mayu masih sanggup menjalankannya dengan kecepatan 60 km per jam.
Tin tin tin
"Minggir kamu!" teriak laki-laki tampan itu dari dalam mobilnya.
Mayu bukannya minggir tapi semakin tancap gas.
'Ya Allah, bantu Mayu ya Allah!' batin Mayu dan semakin tancap gas.
"Minggir kamu atau saya akan tabrak balik motor jelek kamu itu!" seru laki-laki itu lagi yang sudah menyamai kecepatan motor butut Mayu.
Mayu tidak menyerah, dia tetap menjalankan motornya secepat yang dia biasa.
Tin tin tin
Laki-laki itu kembali memencet kuat klakson mobilnya, dia semakin kesal pada Mayu. Bisa-bisa Mayu tidak mau menuruti perintahnya. Apa Mayu tidak tahu siapa dia? Dia adalah Alga Putra Pratama, putra dari Pratama pemilik salah satu mall terbesar di Indonesia dan pemilik banyak bisnis besar lainnya. Tidak ada yang bisa macam-macam sama Alga karena kalau Alga sudah marah, itu orang bisa langsung masuk penjara.
Mendengar suara klakson yang semakin menjadi, Mayu semakin berteriak dalam hatinya.
'Ya Allah tolonglah hambamu ini ya Allah. Hanya pada-Mu hamba meminta ya Allah.' batin Mayu meminta pertolongan.
Mayu tiba-tiba tersenyum penuh arti begitu melihat ada jalan jalur kiri.
Mayu semakin tancap gas dan Alga juga melakukan hal yang sama. Mayu kemudian belok kiri dengan cepat sedangkan mobil Alga jalan lurus.
Mayu menghentikan motornya, dia selamat, mobil Alga tidak bisa mengejarnya lagi. Alga tidak mungkin putar balik karena jalan itu memiliki pembatas jalan.
"Sialan!" kesal Alga dan memukul keras stirnya. Alga menatap kesal Mayu yang sedang bejoget senang di atas motornya.
"Selamat selamat. Terima kasih ya Allah, Engkau memang yang terbaik ya Allah. Mayu janji setelah ini Mayu akan lebih rajin lagi sholat ya Allah." gumam Mayu senang.
Mayu kembali menatap pada mobil Alga yang berhenti tidak jauh darinya.
"Bye bye pangeran tampan. Nanti ya Mayu akan ganti rugi kalau Mayu sudah jadi pengusaha sukses, emah." Mayu kiss bye dengan gaya lebaynya ke arah mobil Alga.
Mayu kemudian menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Dia tidak perlu takut lagi dikejar Alga.
Sementara itu dalam mobilnya Alga kembali memukul kesal stir mobilnya.
"Berani-beraninya dia bermain-main denganku, lihat saja aku pasti akan membalasnya! Tidak akan aku biarkan dia hidup dengan tenang!" kesal Alga kemudian mengambil ponselnya dan langsung menghubungi anak buahnya.
Tut tut
"Hallo Tuan Muda, ada apa?"
"Rangga, cepat datang ke rumah dan priksa dashcam mobil saya. Baru saja ada yang menabrak saya. Kamu haru mencari tahu siapa penabraknya. Orang itu harus diberi pelajaran." suruh Alga.
"Baik Tuan Muda."
Alga mematikan sambungan teleponnya dan kembali meletakkan ponselnya.
"Kamu salah nona sudah berani kabur dariku. Tunggu saja pembalasanku! Kita lihat saja nanti, sampai sejauh mana kamu akan bertahan." ujar Alga dengan penuh arti kemudian menjalankan kembali mobil mewahnya.
***
Mayu merasa lega akhirnya dia sampai di rumahnya dalam keadaan sehat dan tidak kurang suatu apapun.
Mayu mematikan mesin motornya dan turun dengan cepat. Mayu sudah tidak sabar memberitahukan kabar baik itu pada neneknya. Neneknya pasti senang Mayu diterima di Universitas Indonesia, karena itu tidak hanya menjadi impian Mayu, tapi impian neneknya juga. Sekalipun mereka hidupnya pas-pasan tapi nenek Mayu sangat berharap Mayu bisa kuliah.
Baru juga Mayu melangkah, langkahnya kembali terhenti begitu dia sadar ada banyak orang di sekitar rumah dan di dalam rumahnya.
Deg deg
Jantung Mayu tiba-tiba berdebar dengan cepatnya. Ada apa ini, kenapa ada banyak orang di rumahnya?
Pikiran Mayu langsung tertuju pada neneknya. Jangan-jangan terjadi sesuatu pada neneknya.
Mayu kembali melangkahkan cepat kakinya.
"Bibi Asih, ada apa ini? Kenapa banyak orang di rumah saya?" tanya Mayu pada salah satu tetangganya.
"Mayu, akhirnya kamu datang juga Mayu. Bibi dari tadi telepon kamu, tapi tidak diangkat-angkat." ujarnya menghampiri Mayu.
"Iya Bibi, saya sedang dalam perjalanan Bibi."
"Iya Mayu tidak apa-apa, yang penting sekarang kamu sudah sampai di rumah." ujarnya kemudian menusap lengan Mayu dan menatap sedih pada Mayu.
"Mayu kamu yang sabar ya Mayu," ujarnya pelan.
Deg deg
Jantung Mayu semakin berdebar dengan cepatnya. Berbagai pikiran negatif langsung berputar-putar dalam benaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 265 Episodes
Comments
Rosa Rosiana
hadir
2023-04-25
1
🥀
yang di sensor nt bikin mikir thor😀
tapi keren. bagussssss
semangat terus nulis nya💪💪💪💪
2023-02-17
1
Fenti
hebat lho masuk UI
2023-02-17
1