Mayu menggenggam erat tangan neneknya.
"Enggak Nenek, nanti saja Nenek. Nenek lebih baik istirahat saja!" ujar Mayu yang tidak tega melihat neneknya bicara dengan susah payah.
"E-enggak Ma-yu, ka-kamu ha-harus ta-hu se-se-karang. Ne-nek ta-takut ti-dak ba-bangun lagi." ujarnya lagi dengan susah payah dan menatap sayu Mayu.
Nayu menggelengkan cepat kepalanya.
"Enggak Nenek, Nenek jangan berkata seperti itu. Jangan tinggalkan Mayu, Nenek. Nenek harus tetap bersama Mayu, sampai Mayu sukses nanti. Ingan impian kita Nenek, kalau kita akan pergi naik pesawat bersama. Kita juga akan makan di restoran mewah, dan kita juga menginap di hotel mewah. Sebentar lagi, kita pasti bisa mewujudkan impian kita itu Nenek. Nenek harus tetap semangat ya Nenek. Nenek pasti bisa sembuh kembali Nenek." ujar Mayu berusaha keras menahan air matanya agar tidak jatuh.
"Ne-nek pa-pasti a-kan be-be-rusaha se-sembuh Ma-yu, ta-tapi Ne-nek ha-rus me-mem-be-ri-tahukan i-ini. Ne-nek ta-takut te-lam-bat." ujar nenek Iroh bersikukuh. Dia benar-benar takut jika dia tidur dan tidak bangun lagi, maka rahasia besar itu akan dia bawa mati.
Dia tidak mau mati tanpa memberitahukan rahasia besar itu pada Mayu. Mayu harus tahu itu, karena rahasia besar itu ada hubungannya dengan Mayu dan tentunya sangat berarti untuk Mayu dan masa depan Mayu.
"Baiklah Nenek, Nenek boleh memberitahukannya pada Mayu, tapi Nenek janji setelah ini Nenek langsung tidur, ya Nenek! Nenek harus istirahat." ujar Mayu sambil mengusap pelan wajah neneknya yang sudah keriput.
"I-iya Ma-yu,"
"Sekarang Nenek bisa katakan semuanya!" ujar Mayu sambil mendekatkan wajahnya pada neneknya, supaya dia bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan neneknya.
"Ja-jadi be-begini Ma-yu, se-be-narnya a-yah ka-kandung ka-mu ma-sih hi-dup. Na-manya Da-David A-anto-nius, di-a ju-ga ting-gal di Ja-kar-ta. Di-a be-ker-ja se-ba-gai ta-ngan ka-nan Pe-ra-tama, pe-milik da-ri Pe-ra-tama group." ujarnya terbata. Ada kelegaan tersendiri di hatinya setelah dia berhasil mengungkapkan rahasia, yang dia simpan selama 19 belas tahun lamanya.
Deg deg
Jantung Mayu seketika berdebar dengan cepatnya. Mayu sangat terkejut. Akhirnya terjawab juga pertanyaan besar yang selama ini dia simpan rapat dalam benaknya.
Mayu tahu siapa ibunya, dan ibunya itu sudah meninggal sejak usia Mayu masih 9 tahun. Mayu masih ingat banget, dulu dia sering sekali bertanya pada ibunya, tentang ayahnya, tapi ibunya selalu marah. Mayu bahkan pernah dipukul mendiang ibunya karena masih saja menanyakan ayahnya. Sejak dipukul Mayu tidak pernah lagi berani bertanya tentang ayah kandungnya. Mayu bahkan menganggap ayah kandungnya sudah meninggal, dan sekarang terjawab sudah semua rasa penasarannya.
Mayu tidak tahu haruskah dia sedih atau bahagia mendengar kabar ini? Jika memang ayah kandungnya masih hidup, kenapa dia tidak pernah menemui Mayu? Apa salah Mayu?
"Ma-afkan Ne-nek Ma-yu. Ne-nek ba-ru me-ngung-kap-kannya se-ka-rang." ujar Nenek Iroh lagi.
Mayu menggelengkan kepalanya.
"Enggak Nenek, Nenek tidak perlu minta maaf. Nenek pasti punya alasan kenapa baru mengungkapkannya. Sekarang lebih baik nenek tidur ya. Bagi Mayu itu yang terpenting adalah kesehatan Nenek. Mayu ingin Nenek sembuh kembali. Mayu tidak butuh ayah kandung Mayu Nenek, yang Mayu butuhkan itu hanya Nenek. Mayu sayang sekali sama Nenek." ujar Mayu apa adanya dan itu adalah ungkapan hati terdalamnya.
Meski Mayu penasaran pada ayah kandungnya tapi bagi Mayu tetaplah nenek Iroh nomor satu.
"I-ya Ma-yu, te-rima ka-sih Ma-yu." ujar nenek Iroh. Dia kembali merasa lega. Mayu tidak marah padanya, dan benar kata Mayu, dia punya banyak sekali alasan kenapa baru sekarang dia mengatakan rahasia besar itu. Nenek Iroh masih sangat membenci laki-laki pengecut dan egois itu. Bahka jika bisa, sampai dia mati, dia tidak ingin bertemu dengan laki-laki itu lagi.
"Iya Nenek," ujar Mayu.
Mayu merapikan selimut neneknya dan mengusap pelan lengan neneknya.
"Cepat sembuh Nenek."
***
Mayu menatap neneknya yang sudah tidur dengan pulasnya. Mayu mengecup dalam kening neneknya. Mayu membawa tangan neneknya ke pipinya dan memejamkan matanya.
Hari ini Mayu seperti melalui perjalanan yang sangat panjang dan berliku. Mulai dari dia merasa senang karena diterima di Universitas Indonesia, tapi belum juga ada sejam merasa senang, dia sudah dapat masalah karena menabrak mobil orang. Selanjutnya dia juga mendapati neneknya jatuh sakit stroke ringan, dan yang terakhir dia mengetahui fakta baru tentang ayah kandungnya yang ternyata masih hidup. Perasaan Mayu benar-benar dibuat jungkir balik.
Mayu membuka matanya begitu teringat sesuatu. Mayu kemudian mengambil ponselnya dan membuka aplikasi google. Mayu mengetik kata Pratama group.
Mata Mayu membola begitu membaca fakta tentang Pratama Grop. Pratama group merupkan salah satu perusahaan konglomerat dan memiliki banyak anak perusahaan. Pendirinya adalah Pratama dan David Antonius menjabat sebagai CEO di salah satu anak perusahaan Peratama group.
'Jadi ayahku adalah seorang CEO perusahaan besar. Berarti dia sangat kaya?' batin Mayu. Mayu masih antara percaya dan tidak percaya tentang papa kandungnya.
Mayu kembali mencari tahu tentang siapa ayah kandungnya. Mayu menarik nafas pelan, tidak ada informasi tentang ayah kandungnya selain pertasi juga jasa dia terhadap perusahaan Pratama group. Tentang siapa dia, alamatnya dan keluarganya, itu sama sekali tidak ada informasinya.
Jika tidak ada informasi tentang ayah kandungnya, bagaimana Mayu bisa bertemu dengan dia? Mayu harus mencari kemana dia?
'Apa aku sebaiknya melamar kerja saja di perusahaan Pratama saja? Siapa tahu aku bisa dapat informasi tentang ayah.' batin Mayu.
Mayu tiba-tiba menggelengkan kepalanya. Mayu selama ini sudah menyusun banyak rencana untuk masa depannya. Mayu tidak mau semua rencananya jadi berantakan karena ingin bertemu ayah kandungnya. Mayu lebih baik fokus pada tujuan awalnya. Jika tahun ini dia gagal kuliah, maka Mayu akan mencobanya tahun depan. Keinginan Mayu untuk kuliah bahkan semakin besar. Mayu ingin menunjukkan pada ayah kandung itu kalau dia juga bisa tanpa ayah kandungnya.
Mayu beralih menatap neneknya.
"Terima kasih nenek sudah mau mengatakan semuanya pada Mayu. Pasti masalahnya dulu sangat besar ya Nenek, makanya Nenek menyimpan rapat rahasia itu, tapi apa pun masalahnya, satu hal yang harus nenek tahu, Mayu tidak akan pernah meninggalkan nenek. Makanya nenek jangan tinggalkan Mayu ya Nek. Nenek harus sambuh. Nenek harus melihat Mayu sukses. Kita pasti bisa nenek." ujar Mayu dan kembali membawa tangan neneknya ke pipinya.
Walau ayahnya sangat kaya dan sukses tapi bagi Mayu tetap neneknya lah yang terbaik. Neneknya tidak pernah meninggalkannya, tidak seperti ayah kandungnya yang tidak pernah perduli padanya.
***
Hari demi hari berlalu keadaan nenek Iroh semakin membaik. Bicaranya sudah mulai lancar dan tenaganya sudah mulai pulih. Walau sebagian tubuhnya masih sulit dia gerakkan.
Tentang ayah kandung Mayu, mereka tidak lagi pernah membahasnya. Mayu memang penasaran dan ada keinginan ingin bertemu dengan ayah kandungnya, tapi tidak sekarang. Nanti saja jika keadaannya dan nenek Iroh sudah lebih baik.
"Mayu!" panggil nenek Iroh pelan.
"Iya Nenek, kenapa? Nenek mau minum atau makan roti?" tanya Mayu perhatian.
"Tidak Mayu, Nenek tidak ingin makan apa-apa."
"Terus Nenek mau apa? Apa Nenek mau Mayu nyanyi, mana bunda mana bunda, ini bunda bunda Mayu." ujar Mayu dengan lebaynya. Mayu sudah mulai bisa bercanda lagi dengan neneknya.
Nenek Iroh tersenyum tipis. Cucu satu-satunya ini selalu saja bisa membuatnya tersenyum.
Mayu juga ikut tersenyum melihat senyum di wajah neneknya.
"Bukan Mayu, Nenek hanya mau tanya, bukankah pengumuman mahasiswa baru itu sudah keluar, gimana hasilnya? Kamu diterima kan Mayu?" tanyanya pelan.
Senyum di wajah Mayu seketika memudar. Apa yang harus dia katakan pada neneknya? Mayu memang diterima, tapi uang buat daftar ulang, sudah dia pakai sebagian untuk biayanya selama mereka di rumah sakit. Neneknya bisa sedih kalau tahu soal itu, dan yang paling Mayu takutkan neneknya drop lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 265 Episodes
Comments
Fenti
pasti mayu bingung banget 🤧
2023-02-17
1