Tanpa sadar pegangan Mayu semakin menguat pada stang motornya.
Kenapa secepat ini Mayu dipertemukan kembali dengan laki-laki pemilik mobil itu, dan kenapa juga dia harus kuliah di UI?
Pegangan tangan Mayu beralih pada tas, tempat menyimpan uang daftar ulangnya. Bagaimana kalau laki-laki itu mengambil paksa uangnya? Bisa-bisa gagal Mayu kuliah di UI.
Mayu tiba-tiba menggelengkan kepalanya. Laki-laki itu tidak boleh mengambil uangnya. Uangnya harus segera diberikan pada BAAK (Biro administrasi akademik kemahasiswaan) hari ini juga. Mayu tidak mau dianggap mengundurkan diri karena tidak melakukan daftar ulang.
Mayu lagi-lagi harus memutar otaknya. Apa pun caranya uangnya harus diselamatkan.
"Kabur!" seru Mayu.
Mayu kembali menjalankan motornya dan dia asal parkir saja. Mayu juga langsung berlari secepat yang dia biasa.
Mayu berlari tunggang langgang tanpa menoleh lagi ke belakang. Mayu benar-benar takut, laki-laki itu menangkapnya dan mengambil uangnya. Lagian laki-laki seperti hantu saja, bisa-bisanya dia tiba-tiba muncul di belakang Mayu.
Apa jangan-jangan dia juga sengaja menunggu Mayu di sana karena tahu Mayu akan datang, tapi bagimana bisa dia tahu Mayu akan datang?
Sementara itu Alga masih berdiri di tempatnya. Dia tersenyum penuh arti. Dia tidak perlu mengejar Mayu, dia sudah tahu kemana Mayu akan pergi dan Mayu tidak akan bisa kabur lagi darinya.
Jangan sebut dia Alga Putra Pratama kalau dia tidak bisa membalas, orang yang sudah membuatnya kesal.
Mayu menoleh ke belakang dan mencari sosok Alga.
"Huh huh dia enggak mengikutiku kan?" gumam Mayu ngos-ngosan. Mayu memeluk erat tasnya dan bernafas lega saat tidak lagi menemukan sosok Alga. Sosok laki-laki yang sangat ganteng sekaligus menyeramkan.
"Itu tadi hanya kebetulan dan dia bukan sengaja menungguku kan?" gumam Mayu lagi.
Mayu sudah bisa membayangkan dia tidak akan bisa kuliah dengan tenang selama uang ganti rugi itu belum dia bayarkan.
Mayu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dari mana dia bisa mendapatkan uang 10 juta? Sementara buat tambahan modal dagang saja yang jumblahnya tidak seberapa, dia sudah tidak punya uang.
Mayu menarik nafas pelan. Sebaiknya dia ke BAAK saja, itu yang harus dia selamatkan terlebih dulu.
***
Mayu keluar dari BAAK dengan perasaan campur aduk. Entah dia harus senang atau sedih atas apa yang baru saja dia alami.
Mayu bersandar di tembok ruangan BAAK dan tatapan menatap kosong ke depan.
'Apa beasiswa itu dari papa?' batin Mayu bertanya-tanya. Apa selama ini papanya memang diam-diam memperhatikannya? Mayu sangat yakin, kalau bukan karena bantuan seseorang, Mayu tidak mungkin mendapat beasiswa full, dan itu beasiswa dari PT Sinar Pratama Group, yang mana David Antonius menjadi CEO di sana.
Mendapatkan beasiswa full itu bukanlah suatu yang mudah. Mayu tidak hanya dapat bantuan biaya kuliah tapi dia dia juga dapat bantuan akomodasi, buku, biaya hidup dan fasilitas lainnya.
Untuk kondisi Mayu yang berasal dari keluarga kurang mampu, dia memang layak untuk mendapatkan itu semua, tapi untuk prestasi, Mayu sadar dia kurang layak. Masih banyak mahasiswa atau calon mahasiswa UI yang lebih berprestasi dari Mayu.
'Apa sebaiknya aku temui papa saja dan berterima kasih padanya?' batin Mayu lagi.
Mayu menegapkan tubuhnya. Kemana dia akan menemui papanya? Dia memang bisa datang ke perusahaan Sinar Pratama Grup, tapi tidak semudah itu bertemu dengan papanya. Orang-orang juga bisa menganggapnya gila karena mengaku anaknya CEO.
"Eh!" kaget Mayu saat tiba-tiba seseorang menarik tangannya cepat.
Untuk beberapa detik Mayu ngeblank tapi begitu sadar, Mayu langsung teriak dan berusaha menarik tangannya dari laki-laki itu.
"Hei lepaskan tangan saya!" teriak Mayu.
"Jangan teriak atau kamu mau tuan muda akan menambah hukuman untuk kamu!" ujar laki-laki itu dengan tatapan mengintimudasi Mayu.
Mata mayu membesar.
"Tuan Muda? Siapa Tuan Muda?" tanya Mayu. Sekalipun tatapannya mengintimidasi Mayu tidak takut. Selama Mayu merasa tidak melakukan kesalahan, dia tidak takut pada siapa pun.
"Enggak usah banyak tanya, kamu ikuti saja saya!"
"Tidak bisa begitu, saya harus tahu siapa itu tuan muda, baru saya mau ikut. Bagaimana kalau dia penjahat lalu dia mau perk*sa saya, apa kamu mau tanggung jawab kalau dia melakukan perbuatan tidak pantas pada saya?" ujar Mayu bersikukuh dan berusaha menarik tangannya.
Laki-laki itu menghentikan langkahnya dan menatap remeh pada Mayu.
"Jangan terlalu percaya diri Nona kerempeng, tuan muda mana nafsu lihat tubuh kamu yang kurang gizi itu." ujarnya sadis.
"Hei! Saya enggak kerempeng ya, saya ini langsing. Badan model begini dibilang kurang gizi, mata kamu katarak!" ujar Mayu tidak kalah sadisnya.
"Kamu ini banyak omong sekali. Udah, sebaiknya kamu ikut saya saja!" kesalnya dan kembali menarik kasar tangan Mayu.
"Enggak mau! Saya teriak nih?" ancam Mayu sambil berusaha keras menarik tangannya.
"Oh kamu mau teriak? Silahkan saja! Detik ini juga, beasiswa kamu akan dicabut oleh tuan muda dan siap-siap saja didepak dari kampus ini." balasnya.
Mayu seketika terdiam. Beasiswa? Darimana orang ini tahu Mayu dapat beasiswa? Irpan yang notabennya teman terdekat Mayu saja belum tahu Mayu dapat beasiswa. Apa tuan muda itu yang sudah memberikan beasiswa itu pada Mayu, tapi kenapa? Siapa sebenarnya tuan muda itu? Jangan-jangan dia anak kandung papanya Mayu yang lain?
Benak Mayu dipenuhi banyak pertanyaan. Dia jadi penasaran dengan sosok tuan muda yang dimaksud. Mayu akhirnya menurut, dia mau bertemu dengan tuan muda itu.
"Ok saya ikut," putus Mayu.
"Nah begitu harusnya dari tadi Nona krempeng."
"Iya Tuan cungkring." ujar Mayu tidak mau kalah.
Laki-laki itu menoleh pada Mayu dan tersenyum tipis. Tuan mudanya itu memang tidak pernah salah dalam memilih orang.
"Kenapa tersenyum, kamu enggak gila kan?" tanya Mayu enggak berperasaan.
Laki-laki itu hanya menunjukkan kepalan tangannya pada Mayu.
"Ikut saya!" serunya.
Mayu mengangguk. Dia kemudian mengikuti langkah laki-laki itu tanpa perlu ditarik kagi.
***
Mata Mayu seketika membola begitu melihat orang yang berdiri di depannya. Sosok berparas tampan seperti malaikat tapi tatapan sangatlah tajam dan menakutkan seperti setan.
Mayu menelan ludah gugup, kenapa bisa ada laki-laki ini lagi? Sekarang Mayu mau kabur pun tidak akan bisa lagi. Pintunya sudah ditutup rapat.
'Apa yang harus aku lakukan ya Allah?' batin Mayu.
Mayu menatap takut laki-laki di depannya. Apa benar laki-laki ini ada hubungannya dengan beasiswa itu? Tapi kenapa dia memberikan beasiswa itu pada Mayu? Bukankah Mayu masih ada utang ganti rugi padanya? Lalu apa hubungan laki-laki ini dengan Sinar Pratama group? Begitu juga hubungannya dengan David Antonius?
Mau pecah rasanya kepala Mayu memikirkan itu semua.
"Apa kamu masih ingat saya?" tanya Alga dingin dan menatap tajam Mayu.
"Te-tentu saja saya masih ingat Ma eh Tuan Muda." ujar Mayu gugup dan sengaja mengganti panggilannya. Untuk saat ini lebih baik Mayu menurut saja. Siapa tahu dengan Mayu menurut laki-laki itu jadi kasihan padanya walau itu mustahil.
Alga menganggukkan kepalanya.
"Panggilan yang pas, dan baguslah kalau kamu akhirnya sadar diri dan tahu siapa saya."
"Iya Tuan Muda. Maafkan saya atas kejadian tempo hari Tuan Muda. Saya pasti akan bayar ganti rugi itu Tuan Muda, tapi nanti kalau uangnya sudah terkumpul semua Tuan Muda." ujar Mayu memelas.
"Saya tidak perlu uang ganti rugi itu lagi. Saya hanya perlu kamu tanda tangan untuk kerja sama kita, sebagai bayaran uang ganti rugi itu."
"Kerja sama apa Tuan Muda?" tanya Mayu menatap Alga.
Alga hanya menatap Mayu dan menjentikkan jarinya.
Rangga asisten Alga sekaligus orang yang tadi menarik Mayu memberikan map pada Mayu. Rangga juga tidak lupa mengejek Mayu dengan membuat kode isyarat, matilah kau.
Mayu sampai mengepalkan tangannya. Ini tuan muda dan anak buahnya sama saja menyebalkannya. Tungga saja pembalasan Mayu. Jangan mereka pikir Mayu lemah. Mayu punya seribu satu cara membalas orang yang jahat padanya.
"Baca dan tanda tangani itu!" suruh Alga dingin.
"Ba-baik Tian Muda." ujar Mayu kemudian membuka mapnya.
Mata Mayu lagi-lagi mau keluar begitu membaca isinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 265 Episodes
Comments
Novi Yanti
👍
2023-09-30
0
Fenti
setangkai mawar untuk mu kak 😊
2023-05-14
2
Fenti
Masih nyicil kak😁
2023-05-14
1