POV wahyu
Sudah dua bulan ini saya bekerja di kota M dan sudah dua bulan ini juga saya dan Marni telah menikah dibawah tangan tanpa sepengetahuan orang tua dan istriku Nadia dia seorang perempuan yang penyabar yang sudah menyamaiku selama 12 tahun dan dikaruniai dua orang putri kembar yang cantik dan penyabar seperti bundanya dan seorang Putra yang tampan wajahnya sama persis denganku
selama dua bulan saya disini tak sekalipun nadia ataupun keluargaku menelpon menanyakan kabarku
saya tidak pernah sempat memegang handphone saat pagi hingga siang hari karena sibuk bekerja dan
saat pulang makan siang kerumah kost saya selalu menyempatkan diri untuk mengecek handphone tapi tak pernah saya melihat adanya riwayat panggilan ataupun chat dari nadia ataupun keluargaku
saya sebenarnya merasa sangat sedih karena keluarga, istri dan anak2ku seakan2 tidak peduli padaku lagi yg berjuang mencari nafkah disini dikota orang
tapi beruntung disini ada Marni yang mengurus dan memperhatikan kebutuhanku walaupun tak secekatan dan sesabar Nadia tp saya tetap merasa bersyukur karena saya tidak sendirian
teman2 kerja serta bosku samapi sekarang belum ada yg tau kalau Marni adalah istri keduaku mereka masih saja mengira bahwa ini adalah Nadia istriku dan kami beralasan bahwa anak2 kami titip ke orang tuaku selama kami tinggal disini
saya juga sering merasa bersalah kepada Nadia karena telah membohongi dan mengkhianatinya namun apa dayaku pesona dan sikap manja Marni sang mantan meluluhkan hatiku
penampilannya yang seksi selalu mampu membangkitkan gairahku serta dia tau cara memanjakanku yang tak kudapatkan pada diri nadia tapi dilubuk hatiku masih mencintai istriku Nadia akan tetapi disisi lain hatiku mengingikan Marni
suatu hari Marni meminta semua gajiku dan mengatakan akan mengirimkan jatah bulanan untuk Nadia dan keluargaku
saya mempercayakan semua gajiku dikelola oleh Marni karena saya yakin Marni tidak akan membohongiku
saya menghargai pengorbanannya meninggalkan keluarganya serta kenyamanannya demi tinggal bersamaku dan telah mengandung darah dagingku
" Bang,uang gaji abang mulai sekarang saya yang pegang ya?!" kata marni
"iya sayang, tapi ingat jatah bulanan untuk Nadia dan anak2 juga buat ibu dipisahkan ya" ucapku sambil mengelus perutnya sudah terlihat buncit
" iya bang,tenang aja itukan memang hak mereka" kata marni lembut dan tidur sambil memelukku
inilah yg sangat kusukai dari Marni
Semoga saja Nadia mau menerima Marni sebagai adik madunya dan keluargaku mau menerima nya sebagai menantu
kecemasan dan rasa bersalahku pada nadia selalu menghantuiku
kedua orang tua Marni sudah tau kalau kami sudah menikah
Ayah Marni masih sangat marah apalagi tahu kalau saya yg telah membuat anaknya hamil seorang lelaki beristri dan mempunyai tiga orang anak tp mau tidak mau mereka harus terima saya sebagai menantunya suami dari anaknya karena biar bagaimanapun kami telah menikah dan Marni sekarang sedang hamil anakku
kalau soal Bu Mirna dia selalu mendukung kami apalagi dia sering meminta pinjam uang pada saya saat kami
masih berpacaran apa lagi sekarang kami sudah berstatus suami istri dia tidak akan pernah menghalangi hubungan kami
🥀🥀🥀🥀
Sekarang sudah bulan ketiga saya bekerja di kota M ini dan minggu depan saya sudah bisa kembali lagi kekota asalku dan Marni akan tetapi yang menjadi beban pikiran apakah saya harus membawa Marni untuk menemui orang tua dan juga Nadia lalu mengakuinya sebagai istriku?!
saya belum punya nyali yang besar untuk menghadapi kemarahan orang tuaku karena telah menyakiti menantu kesayangan mereka
saya akan berusaha memberikan marni pengertian
ya saya akan memberikan Marni pengertian agar mau bersabar untuk membeberkan semua ini dan merahasiakannya sampai waktunya tiba nanti
sesampainya di kotaku nanti saya akan mencarikan Marni rumah kontrakan terlebih dahulu karena tidak mungkin dia akan kembali tinggal di rumah orang tuanya ataupun kerumah Nadia
" Mar, Minggu depan kita sudah balik kekota BR waktu abang kerja disini sudah selesai" ucapku sambil tanganku bermain di bagian sensitifnya yg menjadi favoritku
"ssss..aaah terus aku gimana bang" tanya marni disela desahannya karena ulahku
" kamu nanti tinggal dikontrakkan dulu ya sayang karena tidak mungkin kamu saya bawa keumah Nadia ataupun kerumah orang tuamu " ucapku lagi masih dengan kegiatanku yang menyenangkan
"i-iya terserah abang aja yang penting abang harus adil" jawab marni dengan suara yang sudah mulai serak
akupun yg sudah mode on langsung melakukan yang harus kulakukan untuk menuntaskan segala sesuatunya yang sudah sedari tadi aku tahan
🍀🍀🍀
Hari ini aku dan Marni akan kembali kekotaku namun beberapa hari sebelumnya aku telah menghubungi teman2ku untuk bertanya tentang rumah kontrakan yg akan ditempati Marni nanti dan rumah itu sudah aku dapat jadi nanti kami tidak akan repot lagi kesana kemari mencari kontrakan kami akan langsung pulang kesana
"Bang dikota nanti sudah ada rumah kan untuk ditempati?" tanya marni bergelayut manja dilenganku
" sudah sayangku kamu tidak usah khawatir, setelah sampai dikota kita langsung tempati " jawabku sambil mengelus lembut sebelah pipinya yang mulai terlihat berisi mungkin karena faktor kehamilannya
Marni mendongakkan wajahnya menatapku dan aku langsung mengecup bibir ranumnya sekilas
" ayok kita berangkat sayang,takut nanti kita ketinggalan pesawat " ucapku lalu bangkit dari dudukku diikuti Marni yang masih bergelayut manja dilenganku
kami melangkah keluar dari kamar kost-an dengan masing-masing koper ditangan sesampainya diluar kamar ternyata pemilik kost-an sudah ada diluar menunggu kami
Akupun menyerahkan kunci kamar dan sisa uang sewa kamar kami
"Udah mau berangkat pak wahyu?" tanya pak didit
" iya pak, kerjaan saya disini sudah selesai " jawabku sembari tersenyum kearah pak didit
" makasih banyak ya pak ata semua dan mohon maaf bila ada salah saya dan istri " ucapku lagi menyalami pak didit
"iya pak Wahyu sama2" jawab pak didit menyambut tanganku
" kalau begitu saya langsung pamit aja pak,mari pak Assalamualaikum" ucapku berpamitan
" wa'alaikumsalam,Iya pak wahyu hati2 dijalan dan selamat sampai tujuan" ucapnya lagi yg kubalas dengan anggukan dan senyuman
kami pun menuju bandara dengan menggunakan taxi online
sesampainya dibandara kami duduk di ruang tunggu menunggu keberangkatan pesawat yang akan kami tumpangi kembali kekotaku
Aku datang kekota ini bersama teman2 kerjaku dan sekarang aku kembali bersama istri ke duaku dan juga calon bayiku
ada rasa bahagia dan takut yang datang secara bersamaan
bahagia karena aku bisa memiliki cinta pertamaku juga akan segera mendapatkan anak darinya
rasa takut yang kurasa karena takut kalau Nadia tau semua ini dan tidak menerima kehadiran Mirna dan meninggalkanku bersama anak2 tp itu tdk mungkin terjadi karena selama ini Nadia tergantung kepadaku
aku juga takut kalau kemarahan orang tuaku
"Bang ...bang....abang.."panggil nadia membuyarkan lamunanku
"kenapa sayang"jawabku setelah sadar dari lamunanku
"itu pesawatnya udah mau berangkat"jawab Mirna
"ya sudah ayok sayang,kamu jalannya palan2 aja" ucapku sambil berdiri dan mengajak mirna naik ke pesawat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Neli Allen
marah dan kesal.tp ingin tau bagai mana kdepan nya merek Wahyu dan marni
2024-03-06
1
anisa
thor perbaikin 🗿
2024-03-03
1
Dul...😇
aq kok bingung ya baca nya.penulisanya gimana gitu 🤔
2023-03-26
4