Terjebak Pernikahan Dengan Play Boy

Terjebak Pernikahan Dengan Play Boy

Bab 1

Kanaya duduk di depan cermin meja rias di dalam kamar yang berukuran 3×3 meter, ia mengenakan gaun pengantin berwarna putih. Saat ini ia mengamati ekspresi wajah pucatnya,  hari ini adalah hari pernikahannya. Namun dirinya terlihat sangat menyedihkan, keraguan berputar di benaknya ia akan menikah dengan pria paling jujur dan sempurna di alam semesta.  Ya, itu  bagi semua orang, termasuk orang tuanya.

Ia sudah berapa kali ia mencoba menjelaskan pada orang tuanya, kalau dia bukan orang baik tetapi mereka tidak akan mendengar apa-apa tentang itu dari mulutnya. Justru kini ayahnya bahkan mengancam untuk tidak mengakui dirinya jika ia melakukan apapun yang membatalkan pernikahannya dengan Doni. Doni adalah sosok laki-laki kaya, tampan dan menawan serta dia akan membawa mereka keluar dari lingkup kemiskinan yang kini mereka alami. Orang tuanya tak pernah mendengar penjelasan dirinya saat ia mengatakan yang sebenarnya dan apa yang ia alami setahun ini, mereka telah dibutakan oleh Doni.

Doni adalah impian setiap wanita, tetapi dia bukan miliknya karena ia telah melihat dia dalam bentuk aslinya. Dia dulu mungkin juga mimpinya, tetapi ia tahu lebih baik kini ia tak bersama dia. Dia ada serigala berbulu domba yang akan menyakiti dirinya jika mereka terus bersama. Kini pikirannya kembali ke saat dia pertama kali bertemu dengannya satu tahun yang lalu.

Saat itu, pertama mereka bertemu pertama kalinya di perguruan tinggi. Saat ia dengan sahabatnya yang bernama Nisa telah berdiri di stasiun bus selama berjam-jam menunggu sekarang aku memiliki lagu untuk diriku sendiri ucap Doni sambil melilit ke arah wanita yang kini duduk di sampingnya ya setelah ia menurunkan wanita salah satunya Ia pun meminta seseorang yang menurutnya cantik itu duduk di sampingnya ia tak mau dibilang sebagai sopir pribadi bus yang tak kunjung tiba. Beberapa saat kemudian, ia dan sahabatnya  melihat sebuah mobil yang tiba-tiba parkir di depan mereka duduk, ya mobil mewah berwarna hitam dengan simbol kuda sudah bisa dipastikan jika pemiliknya juga seorang yang kaya raya karena mobil itu hanya ada beberapa di negara ini.

"Hei wanita cantik," sapa seseorang laki-laki yang berada dalam mobil saat jendela kaca mobil turun dengan sempurna. Ia pun memasang  wajah yang berseri-seri serta menampakkan gigi putihnya.

Kanaya dan Nisa saling memandang kemudian mereka seperti bertanya satu sama lain apa mereka saling kenal? Begitu lah arti tatapan mereka. Kemudian secara bersamaan mereka pun menggelengkan kepala pelan. Setelah beberapa detik kemudian, mereka menatap laki-laki yang masih memandang mereka. 

"Jika tak keberatan, aku ingin memberi tumpang pada kalian sampai tujuan. Sampai nanti malam pun tak akan ada bus yang lewat," ucap Dani sambil menopang kepalanya dengan salah satu tangannya yang ia letakkan pada setir pengemudi.

Kanaya dan Nisa, tanpa harus menunggu tawaran kedua dari laki-laki yang berada dalam mobil itu pun, bergegas masuk ke dalam mobil bagian belakang. Saat sepanjang perjalanan, mereka pun menatap ke depan ke arah laki-laki yang sibuk mengemudi sambil tertawa cekikikan karena tak menyangka hari ini mereka ketemu pangeran penolong yang tampan rupawan.

Setelah sampai tujuan pertama, Nisa pun turun lebih dulu, kemudian berlanjut ke rumah Kanaya. Di situlah awal mula hubungan mereka berlangsung dari percakapan sederhana menjadi sebuah hubungan istimewa.

"Sekarang aku memiliki Ratu untuk diriku sendiri," ucap Doni sambil melirik wanita di sampingnya. Beberapa menit yang lalu ia meminta wanita yang belum turun itu berpindah tempat di sampingnya. Ia tak mau dikatakan jika ia seorang sopir pribadi padahal ialah pemilik mobil yang kini ia kemudikan.

Kanaya yang baru pertama kali mendapat pujian itu pun, seketika detak jantungnya berpacu lebih cepat dari sebelumnya. 

"Betulkan?" tanya Kanaya dengan tersipu malu karena mendengar pernyataan dari laki-laki yang baru saja ia temui mengatakan jika ia seorang ratu, padahal ia hanya upil abu yang tak memiliki apa-apa. Hidup yang serba pas-pas dengan kuliah mengandalkan biaya siswa akan prestasi yang ia miliki.

"Apa kamu pernah melihat ratu tanpa istana?" ucap Kanaya lagi. Ia memang bertanya seperti itu karena ia tak memiliki istana, sekedar rumah yang mereka tinggali saja tak punya. Ia bersama orang tuanya selalu berpindah-pindah tempat jika masa kontrakan habis.

"Bagaimana kalau aku membangunkan sebuah istana dan kamu menjadi ratuku, kita akan memerintah sebuah kerajaan yang kita miliki," ucap laki-laki itu dengan senyum yang sangat menawan. "Perkenalkan aku Doni Anggriawan, panggil saja Doni. Kita juga satu fakultas," ucap Doni dengan mengulurkan  tangan kanannya untuk berjabat tangan dengan wanita cantik yang terus memamerkan deretan gigi putihnya

"Aku Kanaya Putri Dewi, panggilan saja Naya atau Kanaya," jawab Kanaya dengan menerima uluran tangan Doni.

"Nama yang sangat cantik, dan pastinya orangnya juga sangat cantik," puji Doni.

Kanaya yang mendapatkan pujian itu, terus tersipu malu. Ia baru pertama kali mengobrol dengan lawan jenisnya, karena selama ini hidupnya ia gunakan untuk terus  belajar agar prestasinya selalu bertahan dan mampu meraih cita-cita yang ia inginkan dan pastinya mampu mengubah taraf ekonomi kehidupannya di masa depan.

Begitulah perjalanan mereka dimulai, Doni sering mengunjungi rumahnya dan memberikan barang-barang untuk hadiah. Dalam waktu yang sangat singkat Doni dapat meluluhkan hati ibunya, kemudian ayahnya. Kini ia telah mendapatkan restu dari orang tuanya untuk berpacaran. Itu membuatnya bahagia. Enam bulan pertama hubungan mereka berjalan dengan penuh kebahagian.

Setelah itu hubungan mereka tak pernah lagi berkencan dan dia tidak pernah muncul. Seperti sedang menjaga jarak, ia pun mulai khawatir dengan kekasihnya, ia sudah mencoba menghubunginya, tetapi tidak mendapat jawaban. Ia pun akhirnya memutuskan untuk melihat sendiri apakah dia baik-baik saja, ia pergi naik taksi dan membukti ke rumah Doni.

Ia mulai mengetuk pintu yang tertutup rapat, namun mobil milik Doni masih terparkir di halaman rumahnya. Ia berulang kali menekan bel serta mengedor-ngedor pintu dengan cukup keras, hingga tangannya sedikit memar merah, namun tetap sama tak mendapatkan jawaban, dia mencoba menarik kkop dan pintu itu masih terkunci, ia menjadi sangat yakin kalau dia masih berada di dalam. Ia yang teringat pernah diberi kunci cadangan, ia pun segera mencari dalam tasnya, beruntung ia belum memindahkannya dalam tasnya. Dengan cepat, ia pun membuka pintu itu, hanya butuh hitungan menit pintu terbuka dengan sempurna.

Saat pintu itu terbuka, kedua matanya menganga saat melihat pakai yang berserakan di lantai, sebuah pakaian dan ****** ***** ada di mana-mana. Ia mulai membungkuk untuk memungutnya, ia mulai bingung ketika ia melihat ****** ***** wanita sedangkan ia menoleh ke kanan kiri kita ada siapapun di sana. Ia pun akhirnya memutuskan untuk menuju ke lantai atas dan saat ia mulai menaiki tangga semakin naik semakin mendengarkan suara yang samar-samar dari arah kamar tidur. Ia pun akhirnya melangkah menuju sumber suara saat ia menempelkan daun telinganya tak ada, hingga ia berpindah menuju pintu sebelahnya, hingga ia mendengarkan dengan sangat jelas suara tersebut. Saat ia merasa itu adalah kamar Doni, ia pun membukanya.

Terpopuler

Comments

v_cupid

v_cupid

new again❤️

2023-02-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!